Khasiat Jinten Hitam (black seed, habbatus sauda)

Selama berabad-abad jintan hitam digunakan jutaan orang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika untuk menjaga kesehatan. Minyak dan herbanya diyakini bisa mengobati penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan, saluran pencernaan, gangguan lambung dan lever serta untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Alergi dingin. Bila kedinginan, mengalami gatal-gatal di sekujur.tubuh. konsumsi 2 kapsul jintan hitam, pagi dan malam. Efeknya dirasakan setelah tiga hari kemudian gatal-gatal itu pun biasanya mulai sirna.

Jintan hitam dipercaya berasal dari Mediterania (seputar Laut Tengah), sebelum tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Asia. Bentuknya kecil berserabut, ukurannya tidak lebih dari 3 mm. Jintan hitam termasuk dalam keluarga buttercup (Ranunculaceae).

Ada dua jenis tanaman ini, yakni yang berwarna ungu kebiruan dan putih. Orang-orang di tanah Arab telah mengenal Jintan hitam (Tanaman bernama lain black seed ) habbatus sauda lebih dari 2.000 tahun lalu. Mereka memanfaatkan tanaman ini untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, misalnya sakit gigi, flu, nyeri sendi.

Jintan hitam yang juga dikenal sebagai black car away, black seed, black cumin, shonaiz (Iran), kolonji (Afrika)

Di Arab, jintan hitam dikenal sebagai habbatus sauda (biji yang menyenangkan) atau habbatul baraka, artinya biji yang membawa berkah. Bagi kaum muslim, jintan hitam merupakan anugerah Allah. Anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memanfaatkan jintan hitam tercatat dalam sebuah hadis.”Tetaplah berobat dengan Habbatus sauda karena sesungguhnya ia bisa mengobati semua penyakit, kecuali kematian.”
Tak heran, tanaman bemama Latin Nigella sativa L. ini masuk dalam daftar obat alami di buku Al-Tibb al-Nabawi atau pengobatan cara Nabi.

Kandungan zat:

Tahun 1960, Mahfouz dan Badr EI-Dakhakhny, peneliti Mesir, mengisolasi zat aktif nigellone dari minyak atsiri jintan hitam. Peneliti menemukan, dua minyak volatil (cenderung menguap pada suhu dan tekanan normal) dalam jintan hitam adalah nigellone dan thymoquinone.

Nigellone mencegah terjadinya kejang otot dan melebarkan saluran pernapasan, sehingga jintan hitam berkhasiat untuk penyakit pernapasan. Nigellone juga bersifat antihistamin, sehingga membantu mengurangi alergi, sedangkan thymoquinone berkhasiat antiradang dan antinyeri. Senyawa ini efektif untuk menggelontor racun tubuh.

juga kaya asam lemak tak jenuh dan asam lemak esensial (asam linoleik dan linolenik). Asam alfa -linolenik (omega 3) asam linoleik (omega6), merupakan substansi yang tidak dapat dibentuk di dalam tubuh, sehingga tubuh harus mendapat suplemen yang mengandung kedua asam tersebut.

Jintan hitam juga mengandung 15 macam asam amino, protein, karbohidrat, minyak volatil dan crude fiber. Kandungan vitamin dan mineralnya meliputi kalsium, potasium, besi, magnesium, selenium, vitamin A, B1, B2, B6, C, E dan niacin. Black seed juga mengandung arginine, yang penting pada masa pertumbuhan balita.

manfaat lain Jinten Hitam bagi kesehatan.

Di tahun yang sama El-Dakhakhny melaporkan bahwa minyak jintan hitam memiliki kemampuan meredakan radang sendi. Penelitian di laboratorium mengungkapkan kandungan minyak nigellone dan thymoquinone dalam jintan hitam bersifat antileukimia. Penelitian lainnya, kedua unsur itu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan efektif untuk mengobati asma dan batuk kering.

Keampuhan jintan hitam menyebar hingga Mesir, Yunani, dan India. Dalam kuburan Tutankhamen ditemukan narasi bahwa jintan hitam dipakai dokter pribadi Firaun sebagai bahan baku minyak dan salep untuk mengobati gangguan pencernaan. Cleopatra dan Nefertiti memakainya untuk merawat kulit agar tetap lembut.

Pada 460 SM, Hippocrates menyarankan penggunaan tanaman ini untuk membangkitkan vitalitas dan energi, kenyamanan, serta mengatasi kelelahan tubuh dan psikis. Dioscoredes, ahli fisika dari Yunani, diabad I melaporkan bahwa jintan hitam dipakai untuk mengobati sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi, meningkatkan produksi ASI, dan menyembuhkan penyakit internis lainnya.

Tahun 980 M, Ibnu Sina dalam The Cannon of Medicine menyatakan Habbatus sauda sebagai perangsang tenaga dan membantu memulihkan kesegaran tubuh, menstimulasi energi, serta membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat.

Riset di bidang AIDS dilakukan Dr. Haqpada di Departemen Biologi dan Pusat Penelitian Medis di Riyadh, Arab Saudi, tahun 1997. Hasilnya, jintan hitam mampu meningkatkan rasio sel T positif dan negatif menjadi 55 persen dengan 30 persen aktivitas pembunuh sel alamiah.

Sebuah literatur dari University of Potchefstroom (1989), Afrika Selatan, menjelaskan jintan hitam dapat meningkatkan kadar ASI pada ibu menyusui. Hal ini ditunjukkan oleh kombinasi lipid portion dan struktur hormon dalam habbatus sauda.

Menurut Yellia Mangan, penulis buku Cara Bijak Menaklukkan Kanker, jintan hitam kaya akan nutrisi yang mendukung kekebalan tubuh, termasuk interferon yang membantu penyembuhan kanker.

Kini telah diproduksi dalam bentuk Kapsul di Produksi oleh Herbal Taru Pramana (www.herbaltarupramana.com)

Berikut beberapa resep yang ditawarkan:
1. Batuk kering
Bahan : Minyak jintan hitam, air kopi.
Cara : Campur satu sendok teh minyak jintan hitam ke dalam segelas air kopi. Minum 2 kali sehari.

2. Diabetes
Bahan : 1 mangkuk jintan hitam, 1 mangkuk minyak jintan hitam, 1/2 sendok kulit buah delima.
Cara : Hancurkan semua bahan hingga menjadi bubuk. Ambil setengah sendok ramuan tersebut lalu campur dengan minyak jintan hitam. Minum sebelum sarapan selama sebulan.

3. Flu
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Teteskan 3-4 tetes minyak jintan hitam ke dalam lubang hidung untuk mengurangi penyumbatan pada hidung.

4. Diare
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Campur 1 sendok makan minyak jintan hitam dengan semangkuk yoghurt. Minum campuran tersebut 2 kali sehari selama tiga hari.

5. Melancarkan ASI
Bahan : 250 g biji jintan hitam, 250 g madu murni.
Cara : Campur biji jintan hitam dan mafu, aduk sampai rata. Minum 2 sendok makan bersama 1 sendok teh minyaknya setiap hari.

6. Rematik
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Hangatkan sedikit minyak jintan hitam, gosok secara perlahan di bagian tubuh yang terkena rematik. Untuk mempercepat penyembuhan, minum 1 sendok teh minyak jintan hitam 3 kali sehari.

7. Alergi
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Minum 1 sendok teh minyak jintan hitam 2 kali sehari.

8. Hipertensi
Bahan : Biji jintan hitam, bawang putih, air panas.
Cara : Masukkan 1 sendok teh jintan hitam ke dalam air panas dengan 2 ptotong bawang putih. Minum airnya setiap pagi sebelum sarapan.

9. Sakit gigi
Bahan : Cuka apel, jintan hitam
Cara : Didihkan 8 ons cuka apel dan 2 sendok teh biji jintan hitam. Ramuan tersebut dipakai untuk kumur-kumur sampai sakitnya hilang.

10. Asma
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Oleskan minyak jintan hitam di dada dan punggung. Atau campurkan 1 sendok teh minyak jintan hitam ke dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari.

11. Kanker
Bahan : 2-3 g biji jintan hitam, masing-masing 10 g daun sambiloto, temulawak, kunyit, temu putih, temu mangga, ciplukan dan meniran.
Cara : Cuci bersih temulawak, kunyit, temu putih, temu mangga, lalu parut. Hasil parutan tadi dicampur dengan ciplukan, meniran, daun sambiloto. Rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Hancurkan biji jintan hitam hingga halus. Selanjutnya campurkan bubuk biji jintan hitam ke dalam ramuan. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas

Herbal Taru Pramana adalah Herbal Usada Bali yang bersumber dari kearipan local yang adi luhung dan terbukti menyehatkan masyarakat secara empiris dan kaidah ilmu pengetahuan ilmiah.

Dapatkan Ramuan Usada Taru Pramana yang diramu oleh I Nyoman Sridana, S.Kes.H., M.Si yang diproduksi oleh UD. VisionBali Herbal Indonesia dengan klinik pengobatan Komplementer Usada Taru Pramana d/a Jl. Tukad Badung XXIII, No. 27 Renon Denpasar Bali. Phn/wa: 085100426261, web: www.HerbalTaruPramana.com atau www,HerbalUsadabali.com

Manfaat Bangle Bagi Kesehatan Tubuh secara empiris

Bsangle (Zingiber cassumunar atau Zingiber montanum)

Bangle ditemukan di kawasan India selatan yang beriklim tropis dan kawasan Asia Tenggara seperti : vietnam, thailand, malaysia, indonesia, myanmar, laos dan kamboja.

Klasifikasi ilmiah, Kingdom: Plantae, Ordo: Zingiberales, Famili: Zingiberaceae, Genus: Zingiber, Spesies: Z. Casumounar, Nama binomial: Zingiber casumounar

Tempat tumbuh tersebar di Thailand (plai), Kamboja (Ponlei), cina: zi jiang, mungle (Aceh), bungle (Tapanuli), kunik bolai (Rana Minang), banglee’iy (Rejang), panglai (Pasundan/Sunda), pandhiyang (Madura), bale (Makassar), panini (Bugis), unin makei (Ambon).

Ciri fisik bangle memang sangat mirip dengan gamongan atau jahe, dari bentuk rimpang, lebih besar, bunga lebih besar, hingga daunnya lebih besar dan lebih tinggi bahkan ada smp 1 m lebih, Kulit rimpang bangle juga lebih hitam dan sedikit berkerut dibandingkan dengan jahe. Bunga bangle berbentuk seperti nanas dengan warna merah terang. Ketika muda, bunga bangle memiliki pucuk berwarna hijau. Tempat tumbuh secara optimal di daerah yang sejuk, sangat cocok jika bertumbuh di tempat yang lembap. Bangle membutuhkan tempat yang tertutup dengan intensitas sinar matahari sekitar 50% untuk tumbuh maksimal.

Rasa Bangle Merupakan umbi batang, warnanya kuning muda, sedikit pedas, dan sangat pahit,

Kandungan Tanaman Bangle: Menurut penelitian, rimpang bangle mengandung Asam Organik, Mineral, Lemak, Gom Albumioid, Gula, Damar (pahit), dan Minyak atsiri ( Sineol, Pinen, Sisquiterpen ). , terpinen, phenylbutanoids, sabinene, trans, butadiene, dan trans-4. Elemen terbaru yang ditemukan adalah antioksidan cassumunarin A, cassumunarin B, dan cassumunarin C.

Manfaat bagi Kesehatan:

Obat demam (anti piretik), masuk angin,: Kandungan yang menghasilkan rasa pedas dalam rimpang bangle Caranya dengan merebus 20 gram rimpang bangle yang telah diparut dan telah dicuci bersih dengan 1 gelas air, tambahkan perasan 1 buah jeruk nipis dan 1 sendok makan madu lalu minum sebanyak 2 kali sehari.
Obat sakit perut, Perut mules, bengka/ tidak bisa kentut(karminatif),: Campuran rimpang bangle, rimpang jahe, dan kunyit dipercaya dapat mengurangi rasa sakit perut yang disebabkan oleh asam lambung. Kandungan ketiga temu-temuan tersebut dipercaya dapat menstabilkan produksi asam lambung.
Sakit kepala: Untuk penanganan sakit kepala menggunakan bangle, caranya agak berbeda, bangle dijadikan krim dengan menghaluskan bangle dan mencampurnya dengan sedikit air hingga membentuk krim dan dipijatkan di bagian kepala yang terasa sakit. Cara ini tidak memberikan khasiat tertentu bagi tubuh, namun rasa hangat yang dihasilkan oleh bangle akan membuat otot menjadi rileks dan mengurangi sakit kepala.
Obat sakit kuning (Hevatitis): Pengobatan sakit kuning menggunakan bangle hampir sama dengan pengobatan demam, yaitu dengan merebus 20 gram rimpang bangle yang telah diparut dan telah dicuci bersih dengan 1 gelas air, tambahkan perasan 1 buah jeruk nipis dan 1 sendok makan madu lalu minum sebanyak 2 kali sehari.
Obat rematik: Bangle dipercaya dapat meningkatkan khasiat dari arak dalam mengobati rematik dan penyakit lain yang berhubungan dengan sendi. Caranya dengan menghaluskan rimpang bangle sebanyak 15 gram dan dicampurkan dengan arak hingga membentuk krim dan dipijiatkan ke bagian sendi yang mengalami gangguan
Obat cacingan (vermifuge): Bangle dipercaya dapat mengobati cacingan, caranya dengan menumbuk 30 gram bangle, daun papaya, 7 ketumbar, dan 5 daun sirih. Tambahkan air panas secukupnya kemudian disaring dan diminum.
Melancarkan BAB: Penanganan sembelit bisa dilakukan menggunakan bangle, caranya dengan meminum rebusan parutan bangle sebanyak 20 gram yang sudah dicuci bersih dan direbus dengan 2 gelas air hingga menyisakan 1 gelas. Minum 2 kali sehari.
Melancarkan pencernaan: Rimpang bangle dipercaya memiliki manfaat untuk melancarkan pencernaan. Untuk efek maksimal, konsumsi bangle secara berkala minimal 3 hari sekali. Caranya dengan meminum rebusan 10 gram bangle parut dengan 2 gelas air hingga menyisakan 1 gelas air.
Antioksidan: Kandungan cassumunarin A, cassumunarin B, dan cassumunarin C dalam bangle dipercaya sebagai antioksidan bagi tubuh.
Meningkatkan nafsu makan: Bangle dipercaya memiliki efek yang sama seperti kurkuma atau temulawak yaitu untuk menambah nafsu makan. Bwgitu pula dengan daun bangle, dipercaya memiliki khasiat yang serupa dengan rimpangnya yaitu untuk meningkatkan nafsu makan. Caranya adalah menggunakan dengan meremas 1 lembar daun bangle hingga keluar sarinya, lalu rebus sarinya setelah dicampur dengan 1 gelas air bersih dan minum 1 kali sehari.
Obat batuk berdahak (expectorant): Kandungan bangle dipercaya dapat menyembuhkan batuk berdahak dan melegakan tenggorokan dengan memberikan efek hangat pada tenggorokan. Caranya adalah mencampur perasan 2 buah jeruk nipis pada segelas air, lalu air tersebut digunakan untuk merebus 5 gram bangle hingga menyisakan setengah gelas dan ramuan tersebut diminum 2-3 kali sehari.
Menurunkan berat badan: Rebusan bangle dengan jeruk nipis dipercaya dapat menetralkan lemak dan dapat menurunkan berat badan. Namun tentu agar hasilnya optimal, diet harus disertai dengan olahraga yang cukup dan asupan makanan bergizi serta rendah lemak.
Obat masuk angin: Bangle dipercaya dapat menjadi bahan pengganti minyak angin atau bawang dalam aktivitas kerokan. Rasa panas bangle dapat membuka pori-pori punggung dan membuat angin yang ada di dalam tubuh keluar melalui pori-pori tersebut. Caranya adalah dengan mencampur minyak sayur dengan bangle yang sudah dihaluskan sehingga membentuk krim dan dijadikan sebagai minyak kerok. Untuk hasil maksimal, usapkan terlebih dahulu bangle yang telah diparut ke punggung dengan kekuatan sedang untuk menciptakan efek panas.
Mengobati Radang selaput lendir mata: Untuk Mengobati Radang seiaput lendir matacaranya Rimpang bangle dan kunyit sebesar 1 buku jari tangan dan 13 butir jinten hitam dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring dan diminum.
Mengatasi jamuran pada: air bangle campur minyak VCO
Sebagai tip: Untuk mengatasi masalah Kegemukan / mengurangi lemak tubuh: Melalui kandungan yang tersimpan dalam bangle, tanaman ini dapat membantu tubuh dalam memproduksi lipase. Lipase sendiri adalah sejenis enzim yang berada dalam sistem pencernaan tubuh manusia. Lipase memiliki tugas dalam melakukan sekresi pada hati. Keberadaan lipase, dapat membantu memecah lemak dalam tubuh menjadi gliserol. Alhasil, lemak dalam bentuk gliserol ini akan lebih mudah diproses melalui pembakaran dalam tubuh, untuk kemudian dijadikan sebagai energi.
Di dalam bangle, tersimpan pula zat yang bernama terpenim. Senyawa yang satu ini berguna dalam mengurangi adanya pengaruh dari sistem fruktosa serta enzim dalam tubuh. Terpenim juga mampu mengubah gliserol yang tidak lagi dipakai oleh tubuh, untuk dijadikan sebagai trigliserida atau cadangan lemak untuk kemudian disimpan dalam organ hati serta sel dalam tubuh manusia. Dengan tidak adanya lemak cadangan, secara otomatis lemak akan luruh ke dalam pencernaan dan dibuang dalam bentuk feces.
Riset mengenai bangle oleh pusat study Biofarma IPB, menemui beberapa hasil seperti halnya tingkat keefektifan bangle dalam menurunkan berat badan tubuh. Bangle dipercaya dapat membantu pembakaran asupan lemak di dalam tubuh oleh sistem metabolisme. Bangle juga membantu menghambat proses terbentuknya cadangan lemak di dalam tubuh. Kandungan terpenin akan membuat lemak luruh di dalam sistem pencernaan. Dan sebagai hasilnya, cadangan ini akan dikeluarkan bersamaan dengan feses.
Hasil penelitian yang dilakukan di pusat penelitian biofarmaka IPB, bahwa bangle terbukti mampu menstimulasi pada produksi lipase. Lipase ini adalah sejenis enzim yang terdapat di dalam sistem pencernaan. Enzim ini bekerja dalam mensekresi hati. Enzim ini juga berfungsi dalam pemecahan lemak menjadi semacam gliserol. Proses pemecahan ini menyebabkan lemak mudah diubah menjadi semacam energi.
Dari penjelasan ini, tentunya sudah menggambarkan kalau bangle berguna sekali dalam mengurangi berat badan. Yakni melalui pembakaran lemak yang cepat, dan mencegah tubuh untuk membentuk lemak cadangan.

Menariknya lagi, trigliserida atau lemak cadangan akan pecah sendiri menjadi gliserol ketika terjadi kontak dengan ekstrak bangle. Yang artinya akan terjadi pembakaran lemak kembali.
1) Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci lalu direbus dengan 1,5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan sore hari.
2) Siapkan 1/2 jari rimpang bangle, 1/2 jari rimpang temu giring, 3/4 jari rimpang lempuyang wangi, 1/4 genggam daun kemuning, 1/4 genggam daun jati belanda, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa 1/2-nya. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
3) Ambil Rimpang bangle dan rimpang temu hitam, masing-masing 1/2 jari tangan, dicuci lalu diparut. . Peras dan saring, Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis dan 2 sendok makan madu, aduk merata sambil diremas-remasminum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Kandungan Lain Dari Bangle

Bangle bisa dikatakan sebagai rempah-rempah super. Karena di dalamnya terkandung pula anti racun yang kuat.

Kandungan ini mampu menarik racun dari luar sistem pencernaan menuju sistem pencernaan. Kemudian penumpukan toksin ini akan dikeluarkan dengan feses.

Ahli kimia Biokatalis dari pusat studi biofarmaka IPB dr. Dyah Iswantini M. Agh. mengatakan jika kadar toksin di dalam bangle sendiri terbilang rendah.

Dengan kandungannya yang rendah ini, maka rimpang bangle ini cukuplah aman dan minim efek samping ketika dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan.

Malahan, rempah-rempah ini cukup aman bagi ginjal dan hati.
Yang perlu diperhatikan, kinerja bangle dalam mengurangi penumpukan lemak ini terbilang tidak cepat. Yakni turun 1-3 kg dalam sebulan.

Untuk memanfaatkannya, Anda bisa mengkonsumsinya menjadi semacam minuman. Atau bisa juga dengan memborehkan pada area tubuh yang ingin dikecilkan.

Usada Tiwang

10A. Mokan gonibeng , yang menyakiti, nampak bernanah, bahan obat, daun tampak lima , bawang putih dan dringo, bangle, adas, bermacam-macam kulit kayu, kayu pait, tuus-tuus, panduh, damuh damuh, tunu tingkih , bawang, adas +mantra

10A. Berikut obat orang sakit gejala edan, suka ngoceh, bahan obat, lawos, kencur, bangle, kunir, semua diiris, dan bermacam-macam rempah, sari, maja, muju, katumbar, tangkai cengkeh, sira meda , merica, disemburkan pada hulu hati, masing-masing tiga kali.

12a. Tiwang dngen (badannya agak ke depan dan menggigit lidah, dan tangan digenggam). jamurnya daun liligundi, kunir yang sudah tua, pala sintuk, bangle, gamongan , air cuka, bedaknya, daun kapas lama, lungid, pala, jahe pahit, bila tidak reda sakitnya, bekas jamunya pakai bedak, diurut-urut pada kepalanya, air cendana yang mengendap dan jeruk linglang . Sembur hulu hatinya dengan ampas jamu tadi ditambah dengan lunak dan minyak, dibubuhi sedikit dengan air ludah merah ( pees gadubang ),

12b. tiwang lomba-lomba jamunya air lawos yang kental, air kelapa, gula nira, sebagai penempel pusarnya, akar kaktus tua, beras merah ketumbar. Bila sakit bagaikan dikerok, dan melilit sampai di pusar, aduh-aduh dan tangan bengkok disebut tiwang wlut , jamu akar daun kulit liligundi, bangle, gamongan , ketumbar, musi, pala, lunak, garam. Penempel pusarnya, jahe kencur, dibubuhi sedikit isi buah kemiri dan bawang, ujung buah cabai lombok digiling beralaskan daun mekudu, dan dipulas dengan minyak

13a. Jika sakit melilit-lilit seluruh perut, dan meringis, disebut tiwang bragenyjeng , jamunya, bangle , pala, sintuk musi , ketumbar, air jeruk, garam dicampur arang dapur,

15a. Bila terasa sangat sakit dan terasa perasaan tidak enak, disertai selalu berludah, disebut tiwang bura wayan , jamunya, isen kapur, tujuh iris, bangle , lima iris, merica, lima butir, air cuka, ampasnya bisa dipakai sembur hulu hatinya.

17b. Obat sakit perut, kambuhnya tidak pasti, bahan obat, lawos, kunir, garam, air cuka, minum. Kemudian pusarnya, bahan obat, pangkasan pohon cempaka, bawang putih dan dringo, , air kapur, tempelkan, kemudian obat [18a] semburnya, daun tabia bun , daun sirih, bangle, gamongan , lawos, kunir, semua diparut, dan dibagi, ditumbuk halus, isi rempah-rempah, sebagian digambar rajah pamali , garam digoreng tanpa minyak, sembur penyakitnya.

21b. Obat sangat sakit keram, kesemutan, bahan obat, pangkasan kelor, pangkasan pule , akar awar-awar , akar teter , akar terung kripit , beras merah, bawang telah dimasukkan ke dalam bara api, bangle, jahe, rempah-rempah, tabia bun , bawang putih dan dringo, air cuka, dipakai bedak kakinya.

23b. Obat, bintul-bintul dan gatal, bahan obat, merica, sembilan butir, daun sirih yang uratnya bertemu, tiga helai, bangle, tiga iris, [24a] + mantra, (Om kjar, daging kjar (Ya kjar, daging kjar)), diucapkan tiga kali.

24b. Obat keluar dubur, bahan obat, kulit undis, tiga pucuk, bangle, tiga iris, bawang putih dan dringo, dipakai bedak.

Usada Kuranta bolong;

4a. obat batuk untuk orang dewasa, ramuan di atas ditambah dengan bangle, akar kedondong putih, diramu dengan bawang putih dan jangu. Ramuan itu dipendam dalam abu panas, lalu dimakan.

17b. Obat untuk bayi menderita sakit mencret, terserang penyakit tiwang moro, mokan, dan babai
[18a] angin, sarananya adalah bangle 3 iris, pucuk undis 3 batang, dipetik tanpa dilangkahi, diramu dengan bawang putih dan jangu, dilumatkan untuk menggosok pinggul pasien. Ada lagi sarana lain yaitu biluluk lupa, ditulisi mantra “Ong punik“, lalu ditumbuk, diramu untuk diminum.

27b. Obat anak-anak menderita bengkak, sarananya adalah kotoran cacing tanah di saluran air, yang ditusuk oleh alang-alang. Kotoran cacing tanah itu dibakar, abunya diambil dicampur dengan kacang hijau 3 biji, bawang putih, jangu, [28a] dilumatkan, diisi air idu bang, dipakai obat gosok. Jika ramuan agak padat, boleh ditambahi mata bangle.

28b. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah daun belimbing besi, bawang putih, jangu, diramu untuk menyembur dadanya. Obat batuk untuk anak-anak, sarananya adalah akar ketepeng,
[30a] akar tampak liman, akar sona natar, kelapa bakar, diramu untuk menyembur dada. Dan jika diberikan kepada orang dewasa, ramuan obat batuk itu perlu ditambahi bangle, akar kacang, diramu untuk menyembur dada pasien.

30a. Obat untuk anak-anak menderita mencret, [30b] terserang penyakit tiwang moro, mokan, dan babai angin, sarananya adalah bangle 3 iris, pucuk undis 3 batang, ketika memetik pucuk undis itu tidak boleh dilangkahi, diramu dengan bawang putih, jangu, lalu ditumbuk dipakai menggosok pinggul pasien.

40a. Obat untuk anak-anak cacingan, sarananya adalah getah kayu layah ombo, nira manis, dicampur untuk diminum. Ada lagi sarana lain adalah daun, dan akar dedap, bawang putih tunggal, jangu sepanjang ± 2 cm, diambil saripatinya untuk diminum. Ada pula sarana daun beringin, bawang putih, bangle, dilumatkan untuk jamu.

46b. Obat untuk anak-anak menderita tubuh panas, sarananya: daun sembung, bangle, temulawak, kelapa bakar, dilumatkan diisi air cendana, direbus, setelah matang dipakai membasuh tubuh pasien. Sarana untuk menyembur terdiri atas daun sembung tua, gamongan kedis, dilumatkan dengan garam, dicuci, setelah bersih dipakai menyebur

48b. Obat untuk anak-anak menderita perut kembung, sarananya adalah daun
[49a] kasimbukan, daun sulasih merik, bangle, semua sarana itu dipanggang, dipakai menyebur perut pasien.

50a. Obat untuk anak-anak menderita perut kaku, sarananya adalah sularih merik, buah sirih, bangle, ginten cemeng, garam yodium, dilumatkan, dipakai menggosok perut pasien.

50b. Obat untuk anak-anak menderita mulut berbuih, sarananya adalah kulit pohon bunut dipanggang, kulit pohon lempeni putih, bangle, musi, adas, dipakai menyembur perut pasien. Sarana untuk jamu, terdiri atas saripati bangle, kencur, laos, akar kelor, air beras, direbus, setelah matang diminum.

51b. Obat untuk menggosok perut anak-anak, sarananya adalah daun sirih tua, temurose 4 lembar, bangle, jahe pahit, merica gundil 4 biji, bawang putih, jangu, kapur, air arak, diramu untuk membasuh perut pasien.

52b. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah pucuk bangle, ginten cemeng, dilumatkan, air cendana, diramu untuk diminum.

Usada Ila

5a. Obat penyakit ila, yang muncul di seluruh kulit, berwarna kemerahan, kulit kayu meduri putih, kulit kayu bila, bangle, temutis, bawang putih, jangu, sandawa, dilumatkan untuk bedak.

Atau sarana lain yaitu kulit kayu bohok, temuireng, bangle, warangan, dilumatkan untuk obat oles.

9b. Obat sakit ila, sarananya adalah daun kambo-kambo, daun jeruk rendetan, daun piduh, sulur kantawali, bangle, bawang putih, dan jangu, diramu dengan kapur, ditumbuk, diisi arak, untuk bedak.

Lonttar Pemugpugan

5a. sarana obat untuk bayi menggeliat-geliat kesakitan, terdiri atas daun sirih tua, biji jambu air putih, alang-alang, bawang putih, jangu, tetapi jangan sampai mengotori bayi itu. Besok sorenya dibuatkan air hangat diisi ramuan bangle dan air cendana, diberi mantra “Ong bajra wiset swaha”.

Lontar Pemugpug

14b. pamugpug tuju bersaranakan: bangle, lengkuas, jangu, sari kunir, daun sirih yang guratan uratnya saling bertemu, kapur bubuk, kulit kayu bohok, kulit kayu pangi, kulit kayu bhi-
[15a] la, jeruk linglang ditumis agar lebih halus, airnya air cuka tahunan, semuanya diaduk secara rata yang kemudian dilulurkan pada si pasien.

Usada Netra

Sakit perut pejen : Kulit kayu kelor, bangle, diolah menjadi bentuk obat urap. Sebelum digunakan dihangatkan terlebi dahulu dengan cara merebus dalam tempat tempurung kelapa yang masih berbulu sabut.

Sakit perut bengka (kembung) dan tak dapat kencing maupun berak yang telah lama diderita.

Usada Netra

Bangle dan daun urang aring yang dibakar diolah menjadi obat temple untuk ditempelkan pada bahu/ leher penderita.

Sakit kepala puyeng dan kepala dirasakan sakit seperti ditusuktusuk. Bahan-bahan obatnya: Bangle,

lengkuas, kunir warangan, ketumbar, benalu yang tumbuh pada pohon delima, daun jeruk nipis dan

daun uyah-uyahan yang didapat dari dahannya yang bercabang. Diolah menjadi bentuk obat sembur untuk sembur pada dahi penderita.

Pengobatan untuk penderita yang merasa kedinginan terutama pada anggota badan yaitu kaki dan tangan Bahan-bahan obatnya: kulit kayu tingulun, daun limau, bangle, kunir, lengkuas, dan sepat-sepat. Diolah menjadi bentuk obat parem untuk digunakan pada badan penderita.

Penyakit lumpuh pada anggota badan Bahan-bahan yang digunakan: daun biduri yang sudah kuning tua, bangle dan kencur. Diolah menjadi bentuk obat parem, untuk diparemkan pada seluruh badan.

Sakit meluang pada badan Bangle yang digilig, tambah air jeruk. Diolah menjadi bentuk obat parem.

Sakit meluang pada badan Beras yang telah direndam, bangle, buah kemiri dan adas. Diolah menjadi bentuk obat parem, yang diparemkan pada kaki penderita.

Sakit yang dirasakan berdenyut-denyut pada seluruh badan terutama pada pada otot-otot dan urat daging Bahan-bahan obatnya: sembung yang telah dikeringkan, bangle, dan kapur bubuk. Diolah menjadi obat parem.

Sakit embokan dimana penderita merasa sakit seperti ditusuk-tusuk dan disertai adanya luka Bahan-bahan obat yang digunakan kulit kelampuak putih (sejenis bamboo), bangle, cabe bun bungkut, jinten hitam dan pula sari. Diolah menjadi bentuk sembur.

Sakit gusi yang membengkak Bahan-bahan obatnya: bangle dan garam. Diolah menjadi bentuk obat

sembur.

Dalam Ramuan Usada Taru Pramana dudah ada produk olahan siap saji dengan bahan dasar Bangle. Untuk pemesanan ramuan dengan bahan dasar Bangle silakan hubungi customer service phn 085100426261 atau hubungi peramunya langsung I Nyoman Sridana, S.Kes.H., M.Si. atau kunjungi www.herbaltarupramana.com Ramuan asli Bali 100% herbal. Kami menyediakan berbagai jenis ramuan olahan berbentuk teh celup, minuman instan / jamu dikeringkan, dan bentuk olahan umum lainnya. Dengarkan acara talk show dan interaktif rutin setiap hari Rabu jam 19.00-selesai dalam acara USADA TARU PRAMANA di RRI Pro 4 gelombang 100 FM “Genah Ngelestariang lan Ngewerdiang Budaya Baline”

Segudang Manfaat Tanaman Ciplukan

Tumbuhan ciplukan yang mudah didapat disekitar wilayah tempat tinggal. Ciplukan yang juga dikenal dengan nama lain tumbuhan kopok-kopokan adalah  tumbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia termasuk di Indonesia. Di Bali tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. keciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. (dari tepi pantai sampai daerah pegunungan di Kintamani bisa tumbuh secara liar. Tanaman ini memang tumbuh liar sehingga banyak orang yang menganggapnya sebagai semak yang tidak berguna.

Nama lokal : Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan, ciplukan  (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa), Orang asing menjulukinya morel berry, dengan Nama ilmiah : Physalis angulata L.

Bunga ciplukan berwarna kuning. Sedangkan buahnya berwarna hijau kekuningan. Buah ciplukan muda dilindungi tudung. Buah ini biasanya dikonsumsi saat sudah tua(berwarna kuning). Cita rasanya manis keasaman. Ciplukan naik daun beberapa waktu terakhir. Buah ini banyak dijajakan di supermarket atau dijual secara daring (online)

Penggunaan secara empiris diberbagai daerah di Indonesia antara lain Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.

Secara ilmiah telah dibuktikan dan telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.

Dalam buku Ragam dan Khasiat Tanaman Obat (2008) oleh Hieronymus Budi Santoso, tanaman ciplukan memiliki zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Antara lain: Buah: mengandung vitamin C, asam sitrus, fisalin, zat gula, tanin, kriptoxantin, asam malat, dan alkaloid Akar dan batang: mengandung saponin dan flavonoid. Daun: mengandung polifenol dan asam klorogenat . Biji: mengandung asam elaidik Deretan zat dan senyawa dari kandungan ciplukan tersebut membuat tanaman ini dipercaya dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh 1} Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan. 2) Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis sehingga diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

Kaya Antioksidan:  Ciplukan adalah satu di antara buah yang mengandung antioksidan cukup tinggi, yang berperan aktif mengatasi penyakit hepatitis, malaria, rematik, dermatitis, asma, hingga kanker.

Etanol dalam buah ciplukan mengandung antioksidan yang dapat melindungi dan memperbaiki kerusakan sel dalam tubuh akibat radikal bebas. Sebuah penelitian menyatakan bahwa antikanker dalam buah ciplukan tidak boleh diabaikan.

Berbagai Vitamin:  Buah ciplukan kaya nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D hingga vitamin K. Kandungan tersebut tentunya sangat baik bagi kesehatan.

Vitamin A dalam buah ciplukan yang dapat meningkatkan penglihatan serta menyehatkan mata. Buah ciplukan juga mengandung zat lutein, beta karoten, dan karotenoid yang dapat mencegah dari degenerasi makula. Degenerasi makula merupakan penyebab utama kebutaan pada orang tua.
Zat karotenoid dalam buah kecil ini juga mampu mencegah risiko beberapa gangguan mata.
Vitamin C dalam buah ciplukan dipercaya mampu menjaga kesehatan tubuh. Vitamin C mampu mencegah beberapa penyakit, seperti panas dalam. Selain itu, vitamin C dan D dalam buah yang satu ini juga bermanfaat untuk kecantikan.
Kandungan vitamin K dalam buah ciplukan berfungsi menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan kulit, dan menjaga tekanan darah untuk tetap nomal. Bahkan, vitamin K di ciplukan apat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

senyawa fenolik: Kendati berukuran kecil, buah ciplukan mengandung senyawa fenolik yang dapat melawan perkembangan sel kanker payudara dan kanker usus besar.

Menurut hasil penelitian dari University of Bonn di Jerman, manfaat buah ciplukan untuk kanker ini tak kalah efektif dari buah lainnya, misalnya jeruk.

Secara empiris tanaman keciplukan telah dimanfaatkan sebagai ramuan untuk membantu mengatasi keluhan:

Mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Cara mengolah ciplukan untuk hipertensi, sediakan lima gram ciplukan kering dan rebus dalam 110 mililiter air. Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. Perhatikan, air rebusan ciplukan tidak boleh diminum setelah 24 jam karena sudah rusak.

Membantu mengatasi maslah kencing manis
Caranya: rebus 10 gram ciplukan kering dalam 400 mililiter air. Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari.

Untuk Membantu mengatasi bisul,
Caranya: gunakan satu genggam daun ciplukan, satu sendok teh adas pulasari, satu lembar daun sirih, dan sedikit garam. Campurkan semua bahan dan remas-remas sampai lembut. Baru oleskan sekitar bisul.

Untuk Membantu mengatasi borok
Caranya ambil satu genggam daun ciplukan dan tambahkan dua sendok teh air kapur sirih. Tumbuh sampai halus bahan tersebut, lalu tempelkan ke bagian yang sakit.

Membantu mengatasi Gusi berdarah Kandungan.
Caranya, makan buah ciplukan segar sebanyak 30 buah setiap hari, vitamin C dalam buah ciplukan digunakan untuk mengatasi gusi berdarah.

Mengatasi penyakit batu ginjal
Melansir buku Ahli Atasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes (2016) oleh Trubus, kandungan antibakteri dalam ciplukan dapat meluruhkan endapan kalsium dalam ginjal. Untuk mengatasi batu ginjal, gunakan campuran 10 gram ciplukan kering, 15 gram bawang dayak kering, 15 gram meniran kering, 15 gram kumis kucing kering, 30 gram kejibeling kering, dan 10 gram daun sendok kering. Campuran tersebut direbus dalam lima gelas air, dan tunggu sebentar sampai air rebusan susut menjadi tiga gelas. Saring, lalu minum tiga kali sehari. Untuk menjamin keamanan obat tradisional ciplukan, pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ramuan di atas sebab bagi yang menjalani terapi cuci darah biasanya ada diet Kalium.

Begitu juga dalam Terapi Usada di Bali, khususnya di pedesaan yang kebanyakan sebagai petani telah biasa membuat loloh dengan merebus tanaman ini secara keseluruhan (Simplesia:akar, batang, daun, bunga, buah) untuk menjaga stamina sehari-harinya ditambahkan dengan irisan rimpang kunir.

Di Pengobat Usada Taru Pramana sudah tersedia Olahan berbentuk Herbal Celup dan Herbal Jamu kering dengan takaran dosis yang tepat, telah lama di observasi penggunaanya baik secara empiris dan diteliti lebih lanjut penggunaannya sehingga berani  merekomendasikan keunggulan bahan dasar ramuan Usada tanaman ciplukan.

Herbal anti kanker Teh Benalu

TEH HERBAL BENALU TEH herbal untuk membantu mengatasi kanker yang terbuat dari Benalu teh asli, kunyit putih, kulit manggis dan daun srikaya.

produk kami sediakan untuk para pasien yang mengalami keluhan imunitas tubuh dan antioksidan lemah untuk mengatasi keluhan radikal bebas virus, bhakteri dan radikal bebas lainnya.

Membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker prosytat, kanker payudara, kanker perut dan lain sebagainya

I-Spray Masker Insfektan

Natural I­-Spray diproduksi khusus buat pencegahan Convid-19, diproses dengan cara destilasi dari bahan tanaman asli Bali, seperti: Daun Sirih (Piper betle), Daun Intaran (Azadirachta indica), Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), Jahe (Zingiber officinale), Bunga Lawang (Star anise) dan aquades.

Secara empiris bermanfaat untuk perlindungan diri terhadap kuman bakteri, virus dan radikal bebas lainnya. Membantu melegakan pernafasan, memberikan efek tenang dan meredakan rasa mual.

Pengunaan: Saat sedang berkegiatan yang menguras banyak tenaga dan menghasilkan banyak keringat, bau masker yang dikenakan juga terasa tidak nyaman.

I-sprey  dapat membantunya, dapat diaplikasikan pada masker dengan cara disemprotkan. Lalu masker digunakan secara langsung. Wangi natural pada aroma cengkeh dan bunga lawing bisa memaksimalkan efek menenangkan syaraf, bisa melegakan berbagai gangguan pada indera penciuman seperti batuk hingga pilek. Aroma natural tak begitu kuat sehingga cocok untuk digunakan di berbagai ruangan tanpa kesan aroma yang terlalu mencolok.

Herbal Papain Immunomodulator membantu kekebalan tubuh dan sistem imun

Sumber Resep

Geguritan Sucita adalah karya sastra yang dibuat dalam bentuk sajak terikat (dalam bentuk pupuh), sehingga sangat pantas Geguritan Sucita disebut sebagai karya sastra dan Budaya Bali.

Dalam teks Geguritan Sugita-Sebudhi ini ada percakapan tumbuhan Pegagan / Piduh (centilla asiatika L.), tanaman meniran (Phyllanthus urinaria) dan tumbuhan Patikan Kebo/ kejangutan (Euphorbia hirta L.). Masing-masing tanaman menjelaskan dirinya,  bahwa tanaman Pegagan sebagai obat luka dengan cara diulig lalu tempelkan pada luka dan untuk Sakit ginjal dan muntah darah dibuat jamu dengan pegagan yang masih segar. Dalam geguritan sugita ada disebutkan Piduh /Pegagan + Meniran: direbus untuk sakit pinggang, sering kencing (anyang-anyangan), mata berkunang-kunang,  otak menjadi kuat, pikiran tidak gelisah,  cepat belajar/ memahami pelajaran dan ginjal kuat. Kejangutan sebagai pengawet. Setelah ditelusuri dari berbagai text Jurnal penelitian ilmiah yang ada memang benar adanya memiliki kandungan yang bermanfaat untuk hal itu, namun perlu dikaji lebih lanjut untuk diteliti sehingga hasilnya bisa akurat untuk membantu kesehatan manusia dan bermanfaat sebagai kajian ilmiah pengetahuan khususnya dalam ilmu kesehatan tradisional Hindu.

Dibandingkan obat-obat modern memang menggunakan ramuan herbal efeknya cukup lambat, namun ramuan tanaman obat memiliki beberapa kelebihan, antara lain: efek sampingnya relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolic dan degeneratif (Katno dan Pramono, tanpa tahun). Potensi yang besar ini harus difikirkan agar penggunaan tanaman obat dapat menunjang kebutuhan akan obatobatan yang semakin mendesak dan untuk mendapatkan obat pengganti jika resistensi obat terjadi secara meluas. Penelitian akan tanaman obat ini telah berkembang luas di beberapa negara seperti Cina, India, Thailand, Vietnam, Korea,  Jepang dan indonesia.

Minuman Teh Herbal Taru Pramana “Papain Immunomodulator “ didukung dengan penelitian ilmiah terbukti tanaman tersebut mengandung zat tertentu yang bermanfaat untuk kesehatan.

BAHAN DASAR Resep:
1. simplesia Piduh (tumbuhan pegagan / Centella asiatica),

  1. tumbuhan Kemeniran (Phyllanthus niruri),
  2. kejangutan (patikan kebo / euphorbia hirta)
  3. kunir putih (curcuma zedoaria).
  4. Daun Gedang/daun Pepaya (Carica papaya L.)
  5. dan Rempah-rempah pilihan 

Ramuan ini difocuskan untuk meningkatkan sistem imun dan antioksidan terhadap serangan penyakit virus, bhakteri dan radikal bebas lainnya.

Kandungan zat dari tanaman tersebut seperti: zat Flavomoid, tannin, saponin, Papain, chymopapain, Scopotelin, senyawa fitosterol, Phyllanthin,  hypophyllanthin, Xeronin, triterpenoid (vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B12, β-karoten, mineral (Mg, Ca, K, Zn, Mn, Fe).

  • Zat Flavomoid, tanni, saponin dan senyawa curcumin merupakan senyawa yang dapat menjadi immunomodulator untuk memperkuat sistem imun, mencegah asam deoksiribonukleat (DNA) dari kerusakan gen, mengatasi pemicu timbulnya kanker, membantu menghambat beberapa enzim peradangan. penghambat aktivitas racun dalam tubuh terhadap infeksi virus, bakteri dan radikal bebas lainnya.
  • Kandungan triterpenoid Savonin dalam pegagan dapat merevitalisasi pembuluh darah sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental menjadi lebih baik.
  • Kandungan enzim Papain dan chymopapain bermanfaat meningkatkan trombosit dalam darah serta mengurangi infeksi,membantu mengatasi masalah paru-paru dan pernafasan.
  • Senyawa fitosterol sebagai membersihkan darah dari kolesterol jahat.
  • Triterpenoid yang kaya dengan vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B12, β-karoten dan mineral-mineral (Mg, Ca, K, Zn, Mn, Fe) yang diperlukan untuk regenerasi sel tubuh.
  • Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen yang berperan dalam penurunan kadar gula darah / antidiabetes.
  • Proxeronin dan proxeronase dapat mempercepat penyerapan zat makanan ke dalam sistem pencernaan dan menyelaraskan kerja sel dalam tubuh.
  • Scopoletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar pineal di dalam otak dan menstabilkan tekanan darah.
  • Kandungan Xeronin dalam buah bengkudu dapat membantu mengaktifkan kelenjar tiroid & timus (fungsi kekebalan tubuh) mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.
  • Dan kandungan zat lainnya yang secara ilmiah kaya manfaat untuk kesehatan tubuh.

Untuk Produk ini tersedia dalam bentuk olahan teh Celup dan jamu kering Instan. harga relatif murah sebagai dorongan dari kami untuk kembali memanfaatkan tumbuhan disekitar pekarangan rumah.

Produk Ramuan ini bisa di dapat pada:

  1. Klinik Ayurweda Kampus UNHI Denpasar Bali, Jl. Sanga Langit Denpasar pada jam kerja.
  2. Herbal Taru Pramana, Jl. Tukad Badung XXIII No. 27 Denpasar Selatan

Informasi lebih lanjut silakan hub kami.

Bhakti Sosial Kegaitan Peringatan Hari Kesehatan di Dinas Kesehatan Prov. Bali

Dalam Rangka Peringatan hari kesehatan Usada taru Pramana melakukan kegiatan Bhakti sosial pengobatan Tradisional Usada Komplementer alternatif medicine di Dinas Kesehatan Prov. Bali pada 7 Nop 2018 jam 08.00 sd 13.00 dengan melibatkan 29 terapist para praktisi Usada yang telah terdidik kekompetenannya bekerja sama denagn Alumni Fakultas Ayurveda UNHI Denpasar yang diketuai oleh Ketut Sugiartha S.Kes.H dan penggerak masa Ibu Bidan Sinar Sari. Peminat yang mencoba terapi Pengobatan Komplementer Usada sangat banyak terlihat yang tercatat saja sampai 60 orang + banyak pula datang tanpa melalui meja pendaftaran dikarena jam buka meja pendaftaran jam 08.00 sd 11.00 saja. semua peserta terapi terlihat sangat antosias mencoba terapi usada yang telah diwariskan oleh leluhur namun hanya digunakan sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat yang anti terhadap pengobatan moderen. Sistem Pengobatan tradisional  ini didukung dengan Visi Kementrian Kesehatan dengan undang-undang kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 48 ayat 1 tentang jaminan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat . Diperbaharui dengan peraturan Kemenkes R.I. No.103 th 2014 tentang pelayanan kesehatan tradisional. Dukungan pemerintah ini sebagai tanda bahwa pengobatan traditional  atau Usada Bali sebagai modal penting dimasa depan mengingat bahan ramuan obat Usada Bali sangat aman untuk dikomsumsi, sejalan dengan gaya hidup dengan alam.

Pada Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, yaitu tercatat 59,12% penduduk Indonesia menggunakan
ramuan tradisional jamu untuk memelihara kesehatan, dan 95,60% diantaranya mengaku ramuan tradisional yang
digunakan sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu  kedokteran dan atau ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan; b. Pengobatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya perlu terus dibina, ditingkatkan, dikembangkan dan diawasi untuk digunakan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Rontono. 2013) memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh; 2) Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, dan; Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Berarti sehat itu adalah suatu keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.

Pemerintah Republik Indonesia mendukungnya dengan pensosialisasian program TOGA sebagai Pelayanan Kesehatan Tradisional sendiri dapat digunakan masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri (self-care), baik untuk pribadi maupun untuk keluarga melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA). Hal ini sangat berguna, khususnya di daerah yang mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. Dengan tersedianya tenaga pelatih asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresure diharapkan sosialisasi dan edukasi asuhan mandiri kepada masyarakat dapat terselenggara dengan lebih optimal dan akan mendorong pencapaian Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yaitu Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional, dengan salah satu definisi operasionalnya adalah puskesmas yang membina asuhan mandiri di masyarakat. Bila dilihat lebih jauh manfaat TOGA dalam mendukung masyarakat yang sehat secara mandiri, akan berdampak pada upaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan di bidang Kesehatan, yaitu Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan, Menurunkan Angka Kematian Anak, Meningkatkan Kesehatan Ibu, dan Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya.

Hal tersebut telah diatur oleh Pemerintah RI meluai berbagai pelaturan yang ada berupa:

Peraturan Kementrian Kesehatan No.  26 Th 2018, tentang Pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara electronik dalam sektor kesehatan.  dijelaskan bahwa: 1) Perizinan Berusaha adalah pendaftaran yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatan dan diberikan dalam bentuk persetujuan yang dituangkan dalam bentuk surat/keputusan atau pemenuhan persyaratan dan/atau komitmen; 2) Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau  Online Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

Permenkes/PMK nomor 24 tahun 2018 tentang izin dan penyelenggaraan praktek tenaga kesehatan tradisional. yang dimaksud adalah:
1. Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan tinggi di bidang jamu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional Jamu adalah upaya pengobatan/perawatan dengan menggunakan ramuan
dalam bentuk jamu.
3. Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu yang selanjutnya disebut STRTKT Jamu adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu yang telah
memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu yang selanjutnya disebut SIPTKT Jamu adalah bukti
tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik keprofesian Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu.
5. Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu untuk dapat melakukan
praktik keprofesiannya pada masyarakat secara mandiri  yang dibuat oleh organisasi profesi Tenaga Kesehatan
Tradisional Jamu.
6. Instansi Pemberi Izin adalah instansi atau satuan kerja yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
untuk menerbitkan izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
8. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik yang selanjutnya disingkat CPOTB adalah seluruh aspek
kegiatan pembuatan obat tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa
memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
9. Industri Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat IOT adalah industri yang membuat semua bentuk sediaan
obat tradisional.
10. Industri Ekstrak Bahan Alam yang selanjutnya disingkat IEBA adalah industri yang khusus membuat sediaan
dalam bentuk ekstrak sebagai produk akhir.
11. Usaha Kecil Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat UKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk
sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen.
12. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan.
13. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
15. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
16. Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpunnya Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu.

Permenkes RI No. 15 Th 2018, tentang Penyelengaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer,  yang dimaksud dengan:
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu
pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di  masyarakat.
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan
ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah.
3. Tenaga Kesehatan Tradisional adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan tradisional
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan tradisional yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan tradisional.
6. Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan pada Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer.
7. Griya Sehat adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional yang menyelenggarakan perawatan/ pengobatan tradisional dan komplementer oleh Tenaga Kesehatan Tradisional.
8. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
9. Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT adalah bukti tertulis
pemberian kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
10. Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional, yang selanjutnya disingkat SIPTKT adalah bukti tertulis yang
diberikan kepada Tenaga Kesehatan Tradisional dalam pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
11. Instansi Pemberi Izin adalah instansi atau satuan kerja yang ditunjuk oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
untuk menerbitkan izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disebut sebagai Organisasi Profesi adalah
wadah untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat, dan etika
profesi Tenaga Kesehatan Tradisional. 13. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan
menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
15. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Ketentuan Pasal 59 ayat 3 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Disebutkan pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Pelayanan kesehatan tradisional empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris.
2. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer adalah penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah.
3. Pelayanan kesehatan tradisional integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap atau pengganti.

Pelaturan Mentri Kesehatan RI No. 61 Th 2016, tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris, yaitu: Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris.
2. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
3. Penyehat Tradisional adalah setiap orang yang melakukan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris yang pengetahuan dan keterampilannya diperoleh melalui pengalaman turun temurun atau pendidikan non
formal.
4. Surat Terdaftar Penyehat Tradisional yang selanjutnya disingkat STPT adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada Penyehat Tradisional yang telah mendaftar untuk memberikan pelayanan kesehatan tradisional empiris.
5. Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris.
6. Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan dan/atau pelayanan kesehatan
tradisional empiris.

Peraturan Mentri Kesehatan RI No.  66 Th 2015, tentang Gerai Jamu terdaftar dan etalase jamu. Bahwa:
a. bahwa jamu secara harfiah berasal dari kata Djamoe yang bermanfaat membantu penyembuhan, meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan perawatan kecantikan;
b. bahwa jamu merupakan keluhuran budaya khas bangsa Indonesia yang secara turun temurun telah diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan, kebugaran, dan perawatan kecantikan sehari-hari;
c. bahwa jamu merupakan aset nasional yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi komoditi kesehatan;
d. bahwa saat ini pemahaman manfaat jamu di masyarakat cenderung mengalami penurunan sehingga perlu dilakukan upaya promosi penggunaan jamu;

Peraturan Pemerintah RI No.  103 Th 2014, tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional,  yang dimaksud dengan:
1. Pelayanan Kesehatan Tradional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris.
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah.
3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap atau pengganti.
4. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
5. Surat Terdaftar Penyehat Tradisional yang selanjutnya disingkat STPT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada penyehat tradisional yang telah mendaftar untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.
6. Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.  7. Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional, yang selanjutnya disingkat SIPTKT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga kesehatan tradisional dalam rangka pelaksanaan pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
8. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pengobatan/perawatan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
10. Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk melakukan perawatan Kesehatan Tradisional Empiris.
11. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
12. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Peraturan Mentri Kesehatan RI No.  90 Th 2013, tentang sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional. yang dimaksud Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional yang selanjutnya disebut Sentra P3T adalah suatu wadah untuk melakukan penapisan melalui proses pengkajian, penelitian, dan/atau pengujian terhadap metode pelayanan kesehatan tradisional yang sedang berkembang dan/atau banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

PPelaturan Pemerintah (PP) RI No. 006, Th 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional, bahwa Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
2. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik yang selanjutnya disingkat CPOTB adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan obat tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa
memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
3. Industri Obat Tradisional yang selanjutnya disebut IOT adalah industri yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional.
4. Industri Ekstrak Bahan Alam yang selanjutnya disebut IEBA adalah industri yang khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak sebagai produk akhir.
5. Usaha Kecil Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen.
6. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan.
7. Usaha Jamu Racikan adalah usaha yang dilakukan oleh depot jamu atau sejenisnya yang dimiliki perorangan dengan melakukan pencampuran
sediaan jadi dan/atau sediaan segar obat tradisional untuk dijajakan langsung kepada konsumen.
8. Usaha Jamu Gendong adalah usaha yang dilakukan oleh perorangan dengan menggunakan bahan obat tradisional dalam bentuk cairan yang dibuat segar dengan tujuan untuk dijajakan langsung kepada konsumen.
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
10. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal pada Kementerian Kesehatan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan.
11. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah kepala badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan.
12. Kepala Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya disebut Kepala Balai adalah kepala unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Permenkes Kementerian Kesehatan RI No. 1144 tahun 2010  tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI. Sebagai unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer dapat memberikan kontribusi
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer dalam mencapai indikator Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 adalah pengembangan integrasi pelayanan kesehatan tradisional kedalam fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas), melalui peningkatan kemampuan tenaga kesehatan, optimalisasi penapisan, dan pemberdayaan masyarakat melalui asuhan mandiri di bidang kesehatan tradisional. Visi Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer yang mengacu pada VISI Kementerian Kesehatan adalah “Masyarakat sehat yang Mandiri dan berkeadilan”.
dan sebagai  MISI untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui
misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer serta Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015-2019, maka strategi Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer adalah pengembangan pendidikan pelayanan
kesehatan tradisional pemberdayaan masyarakat dengan asuhan mandiri, maka dilakukanlah pemberdayaan promosi pelayanan kesehatan tradisional, pengembangan integrasi yanpelayanan kesehatan tradisional di fasyankes, pengembangan NSPK yanpelayanan kesehatan tradisional, pengembangan sistem  informasi pelayanan kesehatan tradisional, peningkatan kualitas penapisan pelaynan kesehatan tradisional.

Pelaturan Pemerintah (PP) RI No. 36 tahun 2009, bahwa Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dalam SKN tahun 2009 yang menyebutkan bahwa Pengobatan Tradisional merupakan bagian sub sistem Upaya Kesehatan, Kepmenkes RI Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional dan Kepmenkes No 1/2010 tentang Saintifikasi Jamu berbasis pelayanan.

Keputusan Mentri Kesehatan RI No.  1076/MENKES/SK/VII/2003, tentang penyelengaran Pengobatan Tradisional yaitu:  Bahwa pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan; dan  pengobatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya perlu terus dibina, ditingkatkan, dikembangkan dan diawasi untuk digunakan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman, ketrampilan turun temurun, dan atau pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat;
2. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman;
3. Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan pengobatan tradisional (alternatif).
4. Pengobat tradisional asing adalah pengobat tradisional Warga Negara Asing yang memiliki visa tinggal terbatas atau izin tinggal terbatas atau izin tinggal tetap untuk maksud bekerja di Wilayah Republik Indonesia;
5. Surat  Terdaftar Pengobat Tradisional yang selanjutnya disebut STPT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang telah melaksanakan pendaftaran;
6. Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT) adalah bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang metodenya telah dikaji, diteliti dan diuji terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
7. Toko Obat Tradisional adalah tempat menyimpan, melayani dan menjual obat tradisional.

Dalam UU No.23, 1992 tentang kesehatan disebutkan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya .

Pelaturan Pemerintah (PP) RI No. 246/MENKES/PER/V/1990, tentang  Izin Usada indsutri Obat Tradisional dan terdaftar sebagai obat tradisional,  yang dimaksud dengan Obat Tradisional : adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Pembinaan dan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan tradisional dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat rumah tangga, masyarakat, Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas, Kabupaten/Kota, Provinsi & Kementerian Kesehatan bersama lintas sektor terkait dan mengikut sertakan asosiasi pengobat tradisional. Kementerian Kesehatan telah bermitra atau bekerja dengan beberapa jenis Asosiasi Pengobat Tradisional (Battra) yang terkelompokkan sesuai dengan metodenya masing-masing. Diharapkan asosiasi Battra bisa membantu Kementrian Kesehatan dalam pembinaan pengobat di Indonesia namun harus selalu dievaluasi kemitraannya. Terdapat asosiasi Battra yang ada antara lain :
1. Ikatan Homoeopathy Indonesia (IHI)
2. Persatuan Akupunktur Seluruh Indonesia (PAKSI)
3. Perhimpunan Chiroprakasi Indonesia (Perchirindo)
4. Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI)
5. Persatuan Ahli Pijat Tuna Netra Indonesia (Pertapi)
6. Asosiasi Praktisi pijat Pengobatan Indonesia (AP3I)
7. Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia (ARSI)
8. Asosiasi SPA Terapis Indonesia (ASTI)
9. Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (ASPETRI)
10. Ikatan Pengobat Tradisional Indonesia (IPATRI)
11. Forum Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI)
12. Asosiasi Therapi Tenaga Dalam Indonesia (ATTEDA)
13. Asosiasi Bekam Indonesia (ABI)
14. Persatuan Ahli Kecantikan Tiara Kusuma.

Dalam hal pelayanan kesehatan, obat tradisional dapat menjadi bagian penting dari sistem kesehatan di negara manapun di dunia, termasuk di negara-negara ASEAN. Obat tradisional yang sering lebih diterima secara budaya oleh masyarakat dibandingkan dengan obat konvensional.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat membuka the 3rd Conference on Traditional Medicine in ASEAN Countries di Surakarta, Senin (31/10). Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. dr. Trihono, M.Sc; Executive Director ASEAN Foundation; Director International Cooperation Nippon Foundation; perwakilan WHO; dan sejumlah peserta konferensi yang berasal dari 10 negara ASEAN.

Di beberapa negara Asia dan Afrika, sekitar 80% penduduk bergantung pada obat tradisional untuk perawatan kesehatan primer. Karena itu, pemberian obat tradisional yang aman dan efektif dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan secara keseluruhan, ujar Menkes.

Dalam sambutannya Menkes memaparkan, berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar 2010, hampir setengah (49,53%) penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas, mengonsumsi jamu. Sekitar lima persen (4,36%) mengkonsumsi jamu setiap hari, sedangkan sisanya (45,17%) mengkonsumsi jamu sesekali. Proporsi jenis jamu yang banyak dipilih untuk dikonsumsi adalah jamu cair (55,16%); bubuk (43,99%); dan jamu seduh (20,43%). Sedangkan proporsi terkecil adalah jamu yang dikemas secara modern dalam bentuk kapsul/pil/tablet (11,58%).
Selanjutnya, Menkes menyatakan, terdapat dua tantangan utama dalam penggunaan obat tradisional di Indonesia. Yang pertama, konsumen cenderung menganggap bahwa obat tradisional (herbal) selalu aman. Tantangan selanjutnya, yaitu mengenai izin praktek pengobatan tradisional dan kualifikasi praktisi kesehatan tradional.

Berdasarkan Survei Global WHO (1994), tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan obat tradisional, yaitu kurangnya data penelitian, kurangnya mekanisme kontrol yang tepat, kurangnya pendidikan dan pelatihan, dan kurangnya keahlian. Situasi serupa juga ditemukan di wilayah SEARO, sebuah survei kebijakan nasional tentang obat tradisional dan regulasi jamu (2005) mengungkapkan bahwa belum semua negara SEARO memiliki kebijakan yang berkaitan dengan obat tradisional, jelas Menkes.

Pada Deklarasi Alma Ata (1978) dunia telah berkomitmen bahwa obat tradisional harus dikembangkan secara signifikan. Negara anggota ASEAN juga menyadari pentingnya mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, terutama dalam pelayanan kesehatan primer, dengan memanfaatkan obat tradisional.

Seperti yang kita ketahui, dalam sistem pelayanan kesehatan modern didukung oleh pengetahuan yang jelas dan metodologi penelitian, sementara pelayanan kesehatan tradisional seringkali kurang didukung oleh data penelitian ilmiah, ujar Menkes.

Menurut Menkes, ada tujuh langkah untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem pelayanan kesehatan, yaitu Perumusan strategi untuk integrasi; Menetapkan regulasi untuk integrasi; Menetapkan standar layanan dan kompetensi; Pelatihan dan pendidikan untuk konvensional provider dan praktisi traditional medicine; Pengintegrasian pengobatan tradisional/alternatif ke dalam sistem kesehatan (formal); Membangun kemitraan dan jaringan dengan negara-negara lain untuk bertukar informasi dan pengalaman; dan Melakukan penelitian dan pengembangan untuk pembuktian secara ilmiah.

Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam mengembangkan obat tradisional, khususnya jamu buatan Indonesia. Sehubungan dengan upaya untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, sejumlah kerangka regulasi telah diterbitkan, mulai dari tingkat Undang-undang, hingga Keputusan Menteri Kesehatan. Kebijakan tersebut meliputi: mandat pemerintah untuk mengatur obat tradisional; pengaturan praktisi pengobatan tradisional; pengaturan praktik pengobatan alternatif; dan pengembangan jamu berbasis ilmiah (saintifikasi jamu).
Berdasarkan proses, klaim keberhasilan, dan tingkat bukti, jamu Indonesia dikategorikan menjadi tiga, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan phytomedicine, jelas Menkes.

Program saintikasi jamu dikembangkan agar jamu dapat dipromosikan oleh profesional medis dalam kesehatan formal. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah pemanfaatan jamu di pelayanan kesehatan; membangun jaringan, dokter dapat bertindak sebagai penyedia jamu dan peneliti (dual system); mendorong penyediaan jamu yang aman, efektif, dan berkualitas untuk pemanfaatan di pelayanan kesehatan.

Jamu secara luas digunakan oleh masyarakat di Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk yang besar dan juga memiliki kekayaan, berupa keragaman jenis tanaman obat. Dari sekitar 30.000 spesies tanaman yang ada di Indonesia, 7.000 spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya berasal dari pulau Jawa.Selain itu, terdapat sekitar 280.000 orang praktisi pengobatan tradisional di Indonesia, tambah Menkes.

Keunggulan Pengobatan Tradisional sebagai pengobatan komplementer alternatif mediscine antara lain:
1)  Pendekatan holistik. Pengobatan alternatif kebanyakan menganggap semua gejala sebagai satu kesatuan. Tidak ada suatu penyebab, melainkan gejala penyakit itu sendiri. Pengobatan alternatif lebih fokus pada langkah-langkah praktis, pada dasarnya mengobati kondisinya saja bukan gejalanya dengan target seluruh tubuh. Pengobatan alternatif obat yang fokus pada seluruh tubuh, bukan bagian dari tubuh. Praktik pengobatan alternatif tak hanya ditujukan untuk menyembuhkan kesehatan fisik saja tetapi juga emosional dan spiritual pasien.

2) Perhatian yang bersifat pribadi. Terapi alternatif disesuaikan dengan kebutuhan pasien berbeda dengan pengobatan medis merupakan produk massal yang digunakan di seluruh dunia. Namun, alternatif tidak dapat diproduksi secara massal atau banyak karena prinsipnya adalah untuk fokus pada tubuh pasien, di mana individu memiliki keunikan masing-masing.

3) Mengurangi stres. Stres merupakan faktor penting yang dapat melemahkan kekebalan tubuh seseorang. Obat modern tidak memperhitungkan faktor stres dalam proses penyembuhan penyakit. Stres dianggap sebagai bagian intergal dari kehidupan modern dan benar-benar diabaikan. Terapi alternatif seperti yoga dan meditasi mengidentifikasi stres sebagai faktor utama dan mencoba untuk menguranginya dalam upaya melawan penyakit, seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi.

4) Murah. Kebanyakan terapi alternatif berbiaya lebih murah dibandingkan pengobatan medis secara umum. Banyak pengobatan alternatif menggunakan bahan herbal untuk mengobati penyakit dan pengobatan herbal tak melakukan riset untuk mengembangkan atau memproduksinya. Biayanya pun relatih lebih murah dan terjangkau.

5) Tidak merusak. Antibiotik tidak dapat membedakan antara virus dan bakteri yang merugikan atau bermanfaat bagi tubuh. Akibatnya, hal itu dapat mengeradikasi flora dan fauna yang menguntungkan bersama bakteri dan virus sehingga dapat menyebabkan kerusakan tubuh dalam jangka panjang.

 

Bhakti sosial Pengobatan Gratis di Geriya Penarukan Kerambitan

Kegiatan Bhakti Sosial Pengobatan tradisional Bali Usada Taru Pramana dalam rangka Upakara Manusa Yadnya Metatah masal di Geriya Bhagawan Penarukan Tengah Kec. Kerambitan Tabanan Bali pada 22 Agustus 2018 berjalan dengan lancar. yang diterapi para pengayah dan keluarga Geriya juga banyak masyarakat setempat yang berdatangan. jumlah yang diterapi mencapai 150 orang, dengan jenis terapi Nadhi Suweda Ayurveda steam uap rempah-rempah, Pembersihan mata dengan Ramuan tetes mata Netra Ayurveda, pijat reflexy mata, leher dan kepala. Jumlah Terapis yang ikut 8 orang. ditempat tersebut juga diadakan display berbagai jenis produk olahan ramuan Usada Taru Pramana.

0