Pengobatan dengan Binatang

Berbagai jenis Binatang sebagai bahan Pengobatan dalam Usada Bali

Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam, menunjukkan bahwa penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional. Karena efek samping dari tanaman obat dan juga dari binatang ini relatif kecil. Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, merupakan negara yang sangat potensial dalam bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan dan bahan-bahan  dari binatang yang diduga berkhasiat obat, sudah sejak lama dimanfaatkan oleh masyarakat.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan binatang, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Pengetahuan masyarakat, dari jaman dahulu telah mengenal beberapa jenis tanaman dan binatang berkhasiat obat yang sangat populer antara lain: Kelelawar, ular, semut, cecak, cukli dan lain-lain. Pengetahuan mengenai binatang sebagai obat didasarkan pada bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan khasiatnya.

Selain untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pencegahan dan pemulihan stamina serta kosmetika. Yang sekarang obat-obatan traditional ini dikenal dengan sebutan pengobatan Ayurveda.
Walaupun Ayurveda secara terus menerus telah dipraktekkan selama paling sedikit lima ribu tahun. Ayurweda sering diterjemahkan sebagai “pengetahuan tentang hidup”, namun terjemahan yang lebih tepat adalah “pengetahuan tentang panjang umur”. Tujuan yang dimuliakan sepanjang jaman adalah bagaimana untuk mengatasi kematian, sebagai hal yang mendasar dari sifat manusia dan hal ini menjadi penyebab dari ketakutan manusia akan kematian yang menyusup ke dalam hati setiap mahluk hidup, dan yang menjadi akar dari segal ketakutan yang lain.

Sebab segala sesuatu yang diciptakan harus dihancurkan, sebab semuanya berada pada kala (waktu). Tujuan ke arah keabadian tentulah berada diluar kala (waktu). Beberapa orang di Barat ingin menipu kematian dengan membekukan diri mereka, tetapi hal ini hanyalah ilusi belaka, sebab keabadian hanya terjadi bila raga, pikiran dan jiwa secara keseluruhan mengalami transforma. Tiada guna hidup kekal, seperti Tantalus atau Sisyphus atau tokoh dalam bukunya Jean Paul Stre, No Exit, sebab hidup seperti itu penuh dengan penderitaan dan keinginan yang tidak terpenuhi.

Jagat raya fiksik ini terdiri dari pola yang tidak terhingga dari permutasi dan gabungan lima unsur pokok: tanah, air, api, udara dan ether. Penambahan unsur di luar akan menambah hal yang sama di dalam dan pengurangan di luar akan mengurangi juga yang di dalam (makrokosmos dan mikrokosmos).

Udara (angin) dan unsur ether (akasa) sudah termasuk pada udara (angin), api dengan memasukkan baik unsur api maupun air dan unsur air untuk mewakili air dan tanah. Inilah kesucian atau keseluruhan ajaran Ayurweda, kesadaran akan saling berhubungannya semua azas-azas universal.
Angin, Api, dan Air diartikan berturut-turut vata, pitta, dan kapha sebagai pernyataan fisik dari tiga kecendrungan semesta atau Triguna dari kosmos: tamas (inertia), rajas (bergerak terus), dan keseimbangannya yaitu wattwa.

Bergerak terus dalam tingkatan fisik ada vata, keseimbangan adalah pitta dan inertia atau kapha.
Kecendrungan besar ini bertindak sebagai tiga aza yang mengendalikan kesehatan pikiran, analog dengan vata, pitta dan kapha dari badan. Pikiran disebut sehat apabila pikiran penuh dengan sattwa, atau keseimbangan mental, dan dikatakan sakit apabila dia dipenuhi oleh rajas, atau tamas, aktif baik terlalu maupun kurang aktif.

Tiga azas ini tidaklah tetap hanya demikian di dalam tubuh. Azas ini dinamis, berubah secara terus-menerus sesuai dengan perubahan lingkungan. Yang terbaik adalah menganggap vata, pitta dan kapha sebagai kecendrungan, atau arah dari metabolisme badan, kecendrungan berkurang atau bertambah, hal ini terjadi karena adanya gangguan terhadap keseimbangan, baik yang besifat di dalam maupun dari luar, selain itu disebabkan oleh Tridosa yang bergerak terus menerus.
Denyut nadi merupakan alat ukur yang baik atas gerakan ini. Ayurweda membedakan 108 pola denyut yang berbeda, yang dibentuk oleh permutasi pada irama dari Tridosa.
Seorang penyembuh seharusnyalah memasuki hati si sakit dengan sinar idep (pikiran) dan pengetahuan mengenai Ayurweda untuk mendiagnosa penyakitnya, sebagai satu-satunya jalan penyembuhan yang mungkin

Perubahan dari hari ke hari yang terjadi di lingkungan luar memang mempengaruhi keseimbangan vata, pitta dan kapha, tetapi ada juga pengaruh dari dalam yang kuat mempengaruhi keseimbangan ini prakerti atau keadaan badan manusia adalah pola alamiah dari pertamabahan atua pengurangan Tridosa yang memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari orang itu, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nisbi dari Tridosa pada tubuh masing-masing orang yang bersangkutan pada saat dia diciptakan.
Pengobatan ayurweda memiliki tiga segi: menghilangkan penyebabnya, pembersihan (sodana) dan paliosi (samana-palliation) dari Tridosa dan yang terakhir pemudaan-peremajaan atau rejuvenation (rasayana).

Pengobatan dengan bahan Tanaman
Dalam  lontar usada yang diteliti didapatkan banyak tanaman dipakai sebagai bahan ramuan obat. Jumlah total penulisan resep dengan tanaman dan jenis tanamannya disajikan dalam Tabel 1 menurut sumber lontar usadanya. Jumlah total tanaman yang dimaksud adalah deskripsi dari resep-resep yang digunakan; bisa saja satu tanaman dipakai beberapa kali, sehingga memberikan jumlah total yang tinggi. Sedangkan jenis tanaman menurut nama tanaman tersebut.

Aromaterapi sebagai salah satu contoh obat dari tanaman. Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Seperti yang dilakukan orang Mesir kuno saat mandi, pijat, dan mengurapi orang mati, secara tidak sadar kita juga melakukan aromaterapi ketika menghadiri pemakaman atau menjalani upacara adat pernikahan. Wewangian sengaja ditebar untuk memberi suasana nyaman. Aromaterapi digunakan untuk rileksasi dan pengobatan. “Pada Perang Dunia II minyak esensial untuk aromaterapi ini digunakan untuk pengobatan karena pada zaman itu sulit memperoleh antibiotika. Minyak esensial ketika itu digunakan secara internal, yaitu diminum atau dimasukkan ke organ tubuh. Bahan aromaterafpi ini terbuat dari bahan tanaman tertentu yang tumbuh alami. Disamping bahan tanaman, masih ada komponen lainnya yaitu bahan dari binatang, garam, mineral, pelarut dan minyak.

Pengobatan dengan bahan dari mineral
Pengobatan dengan bahan mineral juga dilakukan dari jaman dahulu, diantaranya memakai bahan garam sebagai obat gosok bila masuk angina tau juga dipakai untuk menyerap detox-detox yang ada disekitar tubuh dengan cara merendamkan diri pada air yang telah diisi larutan garam.  Juga dari bahan lain seperti tanah liat (tanah ampo) yang kerap sekali dipakai lulur atau menyimbangkan tubuh dari unsur tridosa.

Pengobatan dengan bahan Binatang.
Mungkin kita pernah melihat orang menggunakan hewan hewan yang tak lazim untuk mengobati penyakitnya, beberapa di antaranya menggunakan Bekicot, Lintah, Cukli, cacing, Undur-undur dan lain sebagainya.
Pada pembahasan di paper ini akan kami ulas sedapat mungkin tentang manfaat dan cara berkembangbiak binatang cukli, yang keberadaannya sangat langka namun sangat bermanfaat sebagai bahan obat. Seperti dalam beberapa usada Bali seperti usada Cetik, disana disebutkan  beberapa bahan obat-batan dari binatang. Salah satunya  binatang Lungsir atau Cukli atau dalam bahasa asingnya Nautilius. Binatang ini hidup dilautan yang cukup dalam dan memiliki tentakel sampai 90 buah yang bermanfaat untuk meremaskan mangsanya. Binatang Cukli ini hanya makan sekali dalam sebulan. Termasuk binatang yang malas bergerak. Binatang ini memiliki cangkang berupa kerang yang keras berlapis-lapis dan memiliki beberapa layer didalam cangkangnya untuk diafragma pemompa air dan filter extrak garam yang masuk dan dihedarkan keseluruh tubuhnya bersama darah.

GAMBARAN TENTANG BINATANG CUKLI
Cukli adalah sebuah nama dari bahasa Indonesia, Lungsir adalah nama untuk bahasa yang merupakan bahasa umum dari keluarga Cephalopod Nautilidae atau species Nautilus pompilius. Kehidupan kerang cukli ini masih simpang siur, namun paling tidak ada gambaran sedikit tentang apa itu kerang Cukli.  Termasuk binatang Animalia,

Untuk komplitnya tentang Pengobatan dengan Binatang Cukli silakan kunjungi bagian Minyak Cukli obat Cetik – Racun

 

Semoga Bermanfaat

I Nyoman Sridana., S.Kes.H

0