Bhakti Sosial Pengobatan Terintegrasi

Pasraman adalah Istilah pasraman mengacu kepada lembaga pendidikan, lembaga pendidikan yang dimaksud adalah lembaga pendidikan agama dan keagamaan Hindu, sebagai bentuk hegemoni Hindu dalam lingkup pendidikan, tidak hanya pada pelaksanaan ritual-ritual semata, namun Hindu juga berkembang melalui proses-proses pendidikan. Keberadaan pasraman memiliki posisi yang cukup penting dalam kemajuan pendidikan khususnya bagi umat Hindu, dimana konsep pembelajaran pada pasraman tidak hanya melatih penguatan kecerdasan pada lingkup intelektualitas, namun menyeimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual untuk membentuk proses pendidikan yang utuh. Begitu penting keberadaan pasraman namun belum mampu menyentuh kesadaran masyarakat khususnya umat Hindu untuk dapat memotivasi generasi muda Hindu menempuh pendidikan pada lembaga-lembaga pasraman. Tentu hal ini menjadi sebuah tanda tanya mengapa dan bagaimana, salah satunya adalah belum adanya keberadaan lembaga pasraman formal yang dapat disetarakan dengan lembaga pendidikan umum pada umumnya, karena sementara ini pasraman masih bersifat pada lingkup lembaga nonformal. Oleh karenanya menarik untuk melihat pasraman sebagai lembaga pendidikan ditinjau dari sudut pandang sistem pendidikan nasional, tujuan esensi pasraman dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan lembaga pengembangan umat Hindu untuk membentuk sumber daya umat yang unggul dan kedepan memiliki daya saing.
Salah satu diantara beberapa pasraman yang ada di Bali adalah Pasraman Seruling Dewata yang berada di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas Selemadeg Timur – Tabanan. Pada tahun 1985 Sesepuh generasi IX Perguruan Seruling Dewata, Ki Nantra Dewata, dibantu para perintis perguruan dan bagian Litbang berusaha mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur pertapaan candra parwata tradisi Gunung Watukaru yang sampai saat ini tidak hanya berkembang di Bali tetapi, juga di luar Bali. Masyarakat Bali patut berbangga hati bahwa para leluhurnya telah mewariskan tradisi adi luhung yang hingga kini tetap dilakukan secara turun temurun telah mewariskan tradisi adi luhung yang hingga kini tetap dilakukan secara turun-temurun melalui parampara paiketan paguron suling dewata. Tradisi luhur ini pernah menjadikan Pulau Bali sebagai pancer spiritual Dunia. Seiring dengan perkembangan zaman, keagungan tradisi Bali Kuno seolah tinggal kenangan. Bahkan, masyarakat Bali sendiri menganggap semua itu sebagai cerita yang belum tentu kebenarannya. Tradisi yang begitu mulia sebagai cermin keagungan Pulau Bali ternyata hampir punah dimakan zaman. Namun, keberuntungan para sesepuh paiketan paguron suling dewata tetap menjaga dan melestarikan tradisi luhur tersebut secara turun-temurun melalui garis perguruan murni sehingga tradisi luhur Bali kuno tidak sampai hilang ditelan Bumi.
Pasraman Seruling Dewata di tahun 2022 tepatnya pada tanggal 26 Juni 2022 merayakan ulang tahunnya yang ke-37. Dalam perayaan itu sekaligus mensosialisasikan keberadaannya dan akan terus berbenah dan untuk intensif melanjutkan ajaran suci yang diwarisi leluhur telah diadakan beberapa acara-acara yang melibatkan para sisya (siswa) interen Pasraman, masyarakat sekitar pasraman dan para simpatisan ajaran Bali Kuno. Seperti acara pengobatan gratis masal pada hari Sabtu, tanggal 25 Juni 2022 dilaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dengan berbagai jenis layanan terapi seperti: check up Tensi, check kadar kolesterol, check kadar asam urat, check gula darah, terapi mandi uap rempah-rempah, terapi pijat meridian mata, terapi pijat seputar meridin telinga, kepala dan Pundak, terapi wacakan wuton (wacakan kelahiran menurut wariga Bali), terapi akupunture, terapi bekam, terapi kopping dan moksibasi, terapi pijat badan dan totok punggung, terapi prana dan terapi Usada Tirta. Team interen pasraman dikordinasikan oleh I Kadek Suparta dan dibantu oleh anggota Pasraman Seruling Dewata lainnya. Kegiatan ini diisi bersama team mahasiwa fakultas Kedokteran Unud yang dipimpin oleh Dosen pembimbingnya dr. Gede Wirata dan team Gotra Pengusada Taru Pramana Bali yang terdiri dari siswa Pasraman Padma Bhuana (Yayasan Padma Bhuana Bali), team Herbal Usada Taru Pramana Denpasar, perwakilan dari Alumni mahasiswa Fakultas Kesehatan Ayurveda UNHI Denpasar, Team Padma Herbal Tabanan, Team perwakilan Gotra Pengusada Bali, Team Forum Komunikasi Pengobat Tradisional Usada Bali, para siswa Paraman Seruling Dewata dan para simpatisan Pengobatan Tradisional lainnya. Team pengobatan tradisional yang dikordinasikan oleh Dr. I Nyoman Sridana, S.Kes.H., M.Si selaku ketua team dari Gotra Pengusada Bali Taru Pramana (direktur Herbal Usada Taru Pramana Bali). Jumlah peserta yang datang untuk meraskan terapi sekitar 150 orang pasien (Klients) dengan melibatkan sekitar 25 terapist pengobatan traditional Bali. terapi kesehatan masal ini dihadiri oleh anggota pasraman Seruling Dewata Bali dan masyarakat sekitar. Acara berlangsung dengan sangat baik dan tertib sesuai SOP yang telah disepakati ketika online teknikel meeting dengan panitia penyelenggara dan ketua team terapis masing-masing. Suksma Hyang Widhi, suksma para guru, suksma buat semua team. Semoga apa yang telah dilakukan mendapatkan manfaat bagi kita dan masyarakat dan berkelanjutan melestarikan budaya Kesehatan tradisional yang kita warisi secara turun temurun dari jaman ke jaman. Rahayu (N.Sridan)

Terapi Usada Bali Yang Holistic

Dalam ilmu kesehatan tradisional timur sesuai dengan pendapatnya  Hendrik L Blum (1974), kondisi sehat secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik melainkan juga spiritual dan sosial dalam bermasyarakat. Untuk menciptakan kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu keharmonisan dalam menjaga kesehatan tubuh. Menurut H.L Blum bahwa ada 4 (empat) faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu 1) Faktor perilaku atau gaya hidup (life style) yang  merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat dan sehat tidaknya lingkungan; 2) Faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya) berupa fisik seperti sampah, air, udara, perumahan dan sebagainya., berupa prilaku sosial yaitu kebudayaan, pendidikan, ekonomi (interaksi manusia) dan berupa prilaku biologi yaitu hewan, jasad remik, tetumbuhan dan sebagainya; 3) Faktor pelayanan kesehatan yang jenis cakupan dan kualitasnya pada penentuan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, mengatasi pengobatan penyakit, dan perawatan kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan kesehatan sumber daya manusia, informasi kesesuaian program pelayanan kesehatan dengan kebutuhan masyarakat dan; 4) Faktor genetik (keturunan) yaitu faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Sebagai contoh: penyakit diabetes mellitus, asma, epilepsy, retardasi mental, hipertensi, buta warna dan yang lainnya. Upaya-upaya kesehatan masyarakat dilakukan secara: A) Promotif yaitu usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan, meliputi usaha-usaha untuk peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga teratur dan istirahat cukup sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal; B)  Preventif yaitu usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit meliputi usaha-usaha pemberian imunisasi (bayi, anak). Pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini; C) Kuratif yaitu usaha yang ditujukan kepada orang yang sakit untuk diobati secara tepat dan akurat sehinga kesehatan pulih; D) Rehabilitative yaitu usaha yang ditujukan  terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya, untuk memperbaiki kelemahan fisik mental dan sosial pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya meliputi latihan-latihan terpogram pisioterafi. Pengaruh faktor-faktor tersebut tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itulah upaya kesehatan komplementer juga fokus pada upaya preventif atau mengatasi bukannya curative atau pengobatan (dalam Irma Marisa. 2015).

Disini Terapi Komplementer Usada Taru Pramana berperan serta didalam perawatan dan pencegahan penyakit, dilengkapi dengan produk-produk olahan Usada Taru Pramana dengan bervariasi produk untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit termasuk penyakt non medis. semua ramuan yang diproduksi sudah menjalani pemasupatian / pendoaan khusus.

Praktek Geriya Sehat Usada Taru Pramana.

Terapi Meridian Akupunture, Bekam Basah / Kering, Pijat Getar Sirkulasi darah, Check up kesehatan Dasar dengan MRIQ Digital Untuk pencegahan penyakit Dini, Konsultasi Ramuan Herbal Usada. penyakit Sekala Niskala deteksi Praktisi dan Peramu Ramuan Usada: I Nyoman Sridana, S.Kes.H., M.Si.

Buka setiap hari jam 15.00 – 19.00

Alamat: Jl. Tukad Badung XXIII/27 Renon, Denpasar-Bali
Telp./SMS: 085 100 426 261; WA: 08123914438
Email: info@herbaltarupramana.com

0