Simplesia Tumbuhan Meniran

Pemanfaatan Tanaman Obat

Sejarah jamu dapat ditelusuri dari beberapa bukti sejarah, diantaranya:

  1. Dokumentasi tertua tentang jamu yang terdapat pada relief Candi Borobudur (tahun 772 SM), dimana terdapat lukisan tentang ramuan obat tradisional atau jamu. 
  2. Relief-relief pada Candi Prambanan, Candi Penataran (Blitar), dan Candi Tegalwangi (Kediri) yang menerangkan tentang penggunaan jamu pada zaman dahulu. 
  3. Kitab yang berisi tentang tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. 
  4. Pada tahun 991-1016 M, perumusan obat dan ekstraksi dari tanaman ditulis pada daun kelapa atau lontar, misalnya seperti Lontar Usada di Bali, dan Lontar Pabbura di Sulawesi Selatan. Beberapa dokumen tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maupun Bahasa asing. 
  5. Pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia, pengetahuan mengenai formulasi obat dari bahan alami juga telah dibukukan, misalnya Bab kawruh jampi Jawi oleh keraton Surakarta yang dipublikasikan pada tahun 1858 dan terdiri dari 1734 formulasi herbal. 

Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan.
Menurut Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010: Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Kekayaan tanaman obat dan ramuan jamu dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia Kementerian Kesehatan RI tahun 2012, 2015, dan 2017, terdapat ramuan pengobatan tradisional sebanyak 32.013 dengan 2.848 spesies tumbuhan yang telah teridentifikasi sebagai tumbuhan bahan obat tradisional. Hal inilah yang kemudian membuat Indonesia memiliki banyak ciri khas kearifan lokal yang berbeda antar daerah. Jamu selaku kearifan lokal serta cerminan budaya bangsa Indonesia merupakan warisan yang bernilai tinggi, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Di samping itu, jamu merupakan salah satu bentuk transformasi nilai tambah rempah, yang dapat meningkatkan derajat kesehatan penggunanya serta berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi (BPOM RI).

Ragam jamu populer dan sering dikonsumsi masyarakat:

  1. Jamu Beras Kencur:
    Kegunaan: menambah nafsu makan, menghilangkan pegal linu, meningkatkan stamina.
    Bahan: kencur, jahe, beras putih, air asam jawa, kunyit, gula pasir, gula jawa, dan air
     
  2. Jamu Kunyit Asam
    Kegunaan: melancarkan dan meredakan nyeri haid, serta menjaga kecantikan.
    Bahan: kunyit asam adalah kunyit, gula aren, garam, asam jawa, dan air.
     
  3. Jamu Temulawak
    Kegunaan: keluhan pusing, mual, sakit perut, dan menghilangkan gejala masuk angin.
    Bahan: temulawak ditambah asam jawa, gula aren, daun pandan, dan jinten.
     
  4. Jamu Pahitan
    Kegunaan: mengatasi pegal-pegal, gatal-gatal, menambah nafsu makan, mencegah diabetes, anti alergi.
    Bahan: daun sambiloto, tambahan: brotowali, akar alang-alang dan ceplik sari.
     
  5. Jamu Kudu Laos
    Kegunaan: kesehatan otak, mencegah kanker, merawat kulit, meredakan batuk, meningkatkan kesuburan pria.
    Bahan: daun mengkudu, laos, jahe merah, kencur, kapulaga, ketumbar, gula merah, dan air.
     
  6. Jamu Uyup-uyup
    Kegunaan: meningkatkan produksi ASI, mengurangi bau badan, mengatasi rasa kembung.
    Bahan: kencur, kunyit, beluntas, kunci, jahe, bengle, laos, kunir, temulawak, lempuyang, simbukan, pegagan, temu giring.
     
  7. Jamu Sinom
    Kegunaan: menambah nafsu makan, mengatasi maag, keputihan pada wanita, meremajakan kulit, mencerahkan kulit, dan meredakan nyeri haid.
    Bahan: daun asam, temulawak, kunyit, kapulaga, kayu manis, pala, gula merah, serta gula pasir).
     
  8. Jamu Galian Singset
    Kegunaan; Mengatasi kegemukan, mengurangi lemak darah.
    Bahan: temu kunci, kencur, bangle, temu giring.
     
  9. Cabe Puyang
    Kegunaan: meredakan pegal linu dan sakit pinggang.
    Bahan: cabe jamu, rempah puyang dan bahan tambahan lain seperti kunyit dan garam).
     
  10. Wedang Jahe
    Kegunaan: menghangatkan badan, bisa juga meredakan gejala masuk angin seperti mual dan kembung.
     
0