Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali

Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali

Bahan yang alami terbuat dari ramuan bahan utama dari Daun Kelor segar, Kembang bintang dan daun sirih sebagai antibiotik alami Juga didalam Lontar Usada  yang ada juga ditambahkan sediki bawang (bawang merah), kasuna (bawang Putih)dan sedikit garam.

Cara Menkonsumsi Usada Tetes Netral Ayurveda :

  • Untuk mendapatkan efek maksimum diteteskan / dibalurkan secukupnya pada tepat yang diterapi secara rutin pada pagi  dan sore hari sebelum tidur.
  • Bisa juga diteteskan 5-7  tetes ke dalam satu cangkir air hangat untuk sekali minum,  ulangi 2 kali dalam sehari sebelum makan.

Berdasarkan data kajian dari kandungan zat bahan baku yang digunakan dan manfaat empiris pemanfaatan dimasyarakat Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali untuk membantu mengatasi masalah keluhan kesehatan seperti:

  • Secara empiris dapat merawat kulit dari flek hitam, menghilangkan noda hitam pada kulit, mengatasi-mencegah jerawat hingga komedo (perawatan kecantikan kulit secara alami) .
  • Membantu mengatasi keluhan kesehatan organ dalam seperti bronchitis, asma, radang tenggorokan, memperlambat pembentukan asam urat, membantu mengatasi rasa nyeri, rematik, menurunkan kadar kolesterol, membantu mengatasi keluhan penyakit jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung (mencegah stroke), mengatasi keluhan diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, kanker, hipertensi, radang liver, radang prostat, keputihan, maag, dan
  • Mengatasi pembengkakan, antiperadangan dan pegal linu, sumber anti oksidan alami untuk mencegah/ mengatasi masalah anti bakteri, anti mutagenik (anti mutasi gen), dan anti proliferatif (fase sel masa mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan).

Hal ini perlu dikaji lebih lanjut walau secara empiris telah digunakan secara turun temurun dalam Usada Bali

Usada Tetes Netral Ayurveda terbuat dari bahan alami dengan cara proses destilasi (penyulingan), dimulai dengan pengolahan bahan baku menggunakan air minum,  adanya cairan yang senyawanya ingin dipisahkan, yang diletakkan pada alat destilasi. Kemudian, cairan dipanaskan dengan alat pemanas, seperti menggunakan api dari spiritus/kompor, hingga mencapai suhu yang sesuai untuk bisa uap cairnya ditampung, setelah mendingin menjadi cairan yang hygienes, bersih dan bebas/minim dari polusi. Air hasil uap yang didinginkan inilah menjadi Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali yang minim polusi sehingga aman untuk diminum atau diteteskan pada organ yang masih aman terkena cairan berair.

Description

Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali.

Terbuat dari bahan alami dengan cara destilasi. Proses destilasi. Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali ini terbuat dari ramuan bahan utama dari Daun Kelor segar, Kembang bintang dan daun sirih sebagai antibiotik alami Juga didalam Lontar Usada  yang ada juga ditambahkan sediki bawang (bawang merah), kasuna (bawang Putih)dan sedikit garam. Resep dari Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali ini yang diwarisi secara turun temurun di Bali dalam lontar Usada Netra dan  hasil reserch dipengobatan Ayurveda bahwa ada kesamaan resep tradisional didalam ayurveda (menurut Prof Sarma: Dosen F. Kes Ayurveda dari India di tahun 2013). Hal ini sebagai dasar bahwa hasil litratur dikuatkan dengan beberapa wawancara tersebut bahwa bahan ramuan Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali ini aman digunakan untuk semua kalangan khusunya diatas umur 2 tahun untuk membantu mengatasi masalah keluhan kesehatan orga dalam, kesehatan mata dan kesehatan Kulit karena kandungan bahan yang dimilikinya.

Selama kami menggunakannya baik untuk diri sendiri, keluarga, klient yang datang berobat ke klinik Usada Taru Pramana bahkan tidak sedikit dari luar Bali dan ada orang asing yang mencarinya karena testimoni pemakaian dari manfaat Usada Tetes netral Ayurveda – Usada Bali ini, sampai saat ini belum ada melaporkan adanya efek toksik yang berarti sampai mengganggu kesehatan karena menggunakan Usada Tetes  ini namun mendapatkan efek yang sangat positif. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut walau secara empiris telah digunakan secara turun temurun dalam Usada Bali terbukti termuat dalam Lontar Usada Bali sebagai ramuan dengan bahan Kelor yang kaya akan Vit A menutrisi mata. Ramuan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa Pandemi (membantu meningkatkan Imunitas tubuh).

Dalam Lontar Usada ada resep Kuno seperti:
Dalam Lontar Usada Tenung Lara [lembar 41b] Untuk tutuh matanya, daun kelor, bawang, garam sejemput.
Dalam Lontar Usada Tenung Lara [lembar 42b] Tutuh untuk matanya, ialah: daun kelor, bawang, garam akupak.
Dalam  Lontar Usada Taru Pramana ada disebutkan [lembar 20a] Tityang mwasta taru pelet-sedengan, daging tityang panes, daun tityang panes, babakan tityang dumlada, ambil daun tityang anggen tamba sakit mata, madaging lengis, isen, ulig (Saya adalah tanaman kelor, isi saya panas, daun saya sejuk, batang saya sedang, akar saya sedang (saya digunakan sebagai obat sakit mata, kemudian ambil daun saya berisi air jeruk-linglang, garam, arang, digerus, lalu di saring, dan cepat diteteskan ke mata).
Juga pada  Lontar Usada Taru Pramana [lembar 2b] Tityang Taru Kelor, daging tityang panes,daun tityang tis, babakan tityang dumalada, akah tityang dumalada, tityang dados tamba sakit mata, raris ambil daun tityang madaging yeh jeruk-linglang, uyah areng cakcak, pres saring, ketelen netranya digelis (Artinya: Saya adalah tanaman kelor, isi saya panas, daun saya sejuk, batang saya sedang, akar saya sedang, saya digunakan sebagai obat sakit mata, kemudian ambil).

Selama kami menggunakannya baik untuk diri sendiri, keluarga, klient yang datang berobat ke klinik Usada kami, belum ada melaporkan adanya efek toksik yang berarti sampai mengganggu kesehatan, yang ada hanya efek yang sangat positif. Namun kami tidak pus disitu saja, hal ini perlu kita kaji lebih lanjut walau secara empiris telah digunakan secara turun temurun dalam Usada Bali bahkan termuat dalam Lontar Usada Bali sebagai ramuan Usada Bali dengan bahan Kelor yang kaya akan Vit A untuk menutrisi mata.

Dalam usada netra juga ada mengulas penyakit-penyakit yang lain yaitu: penyakit perut, penyakit kepala, penyakit panas-dingin, penyakit keletihan dan penyakit lainnya. Penyakit mata yang disebutkan dalam usada netra adalah penyakit mata biasa, mata sebeha, kelopak mata gatal dan keluar kotoran, keluar tumbuhan, penglihatan mata kabur (Nala, 1992 : 149). Dalam menggobati penyakit mata, masyarakat cenderung memilih pengobatan mata yang sudah ada dari turun-temurun dengan menggunakan berbagai macam bahan alami dari tumbuh-tumbuhan, binatang dan mineral. Masyarakat mementingkan manfaat dan biaya yang relatif terjangkau pada pengobatan usada netra.
Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa permasalahan yang perlu dicermati untuk diteliti agar dapat mengetahui mengapa masyarakat menggunakan usada netra dalam mengobati penyakit mata, tanaman obat yang digunakan oleh pengobat untuk menterapi penyakit mata dan bagaimana tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat untuk terapi penyakit mata. Berkaitan dengan itu muncul ketertarikan untuk diadakan penelitian dengan mengambil judul Usada Netra Persfektif Ayurweda.

Penelitian ilmiah ada menyebutkan bahwa secara keseluruhan tanaman kelor mengandung alkaloid, vitamin, protein, mineral, minyak, asam lemak dan karbohidrat lain (Ghandi, 1998). Kelor juga mengandung Benzylamin, Polifenol berupa glukosida quercetin, 46 jenis antioksidan, dimana antioksidan yang dimiliki daun kelor lebih tinggi dari pada daun hijau (Handayani, 2012). Sedangkan kulit kayu kelor sendiri mengandung tannin, alkaloid, flavonoid dan beberapa senyawa aromatik lain (Chetia &  Gogoi, 2011). Kandungan kimia berupa tannin, alkaloid, flavonoid dan beberapa senyawa aromatik yang merupakan metabolit skunder dari tanaman dapat meningkatkan mekanisme perlawanan terhadap serangan mikroorganisme, serangga dan herbivore. Hal inilah yang mendasari penggunaan antibakterial dari kulit batang kelor (Chetia & Gogoi, 2011). Senyawa yang mempunyai aktivitas antimikroba bekerja dengan merusak membrane sel bakteri dengan meningkatkan permeabelitas dari dinding sel bakteri dan meningkatkan permeabilitas dari dinding sel bakteri sehingga bakteri lisis (Esimone etal, 2006).

Secara rinci dari berbagai sumber kajian ilmiah kandungan dan manfaat dari bahan Usada Tetes Netral Ayurveda-Usada Bali  ini sebagai berikut:
1. Daun Kelor (Moringa oleifera)

Telah lama dipercaya, daun kelor memiliki kandungan yang tinggi akan vitamin C, kalsium, beta karoten dan potassium yang bekerja efektif sebagai sumber anti oksidan alami. Karena tingginya kandungan nutrisi dalam daunnya, kelor dijuluki sebagaitree of life’.

Organisasi kesehatan dunia WHO telah lama menganjurkan penggunaan kelor bagi anak anak di dunia karena daun tanaman ini mengandung 7 kali vitamin C pada jeruk, 4 kali kalsium pada susu, 4 kali vitamin A pada wortel, 2 kali protein pada susu dan 3 kali potassium pada pisang.

Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) sangat banyak mengandung protein. Bagian dari tanaman yang memiliki nutrisi tinggi adalah daunnya. Daun kelor dilaporkan memiliki kandungan protein (19-29 persen), serat (16-24 persen), lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, magnesium, fosfor, besi, sulfur, asam oksalat, vitamin A, vitamin B (Kolin), vitamin B1 (thiamine), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3, vitamin C dan vitamin E.

Daun Kelor juga dikenal dengan sebutan lain Moringga Oleifera di Masyarakat Nusantara bahkan di dunia.
Manfaat daun kelor yang memiliki sifat antibakteri, sehingga olahan tanaman ini menjadi bubuk daun kelor atau minyak dapat sangat membantu dalam mencegah timbulnya jerawat sebagai antibiotik pada kulit. Selain itu, manfaat ajaib daun kelor juga digunakan untuk merawat kulit dari flek hitam, menghilangkan noda hitam, jerawat hingga komedo.
Daun kelor secara keseluruhan tanaman kelor mengandung alkaloid, vitamin, protein, mineral, minyak, asam lemak dan karbohidrat lain (Ghandi, 1998). Kelor juga mengandung Benzylamin, Polifenol berupa glukosida quercetin, 46 jenis antioksidan, dimana antioksidan yang dimiliki daun kelor lebih tinggi dari pada daun hijau (Handayani, 2012). Sedangkan kulit kayu kelor sendiri mengandung tannin, alkaloid, flavonoid dan beberapa senyawa aromatik lain (Chetia & Gogoi, 2011).
Daun kelor mengandung isotiosianat, yang merupakan zat antiperadangan sehingga, tumbuhan ini dipercaya dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi di tubuh.  Mengandung berbagai senyawa seperti senyawa fenolik, flavonoid, betakaroten, zeaxanthin, tain dan lutein. Cara mengolah daun kelor pun bervariasi yang paling tradisional adalah minum rebusan daun kelor atau mengonsumsinya seperti sayuran pada pecel atau lalap . Namun, sebaiknya jangan merebus daun kelor terlalu lama agar kandungan antioksidan di dalamnya tidak terbuang, atau dicari airnya untuk minuman segar (juice).
Efek rebusan daun kelor mengandung flavonoid dan alkaloid sehingga dapat memperlambat pembentukan asam urat dalam tubuh. Selain itu, daun kelor juga bisa memberikan manfaat anti inflamasi, mengatasi nyeri, rematik, dan pegal linu.
Manfaat lainnya daun Kelor juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, sehingga bisa membantu penderita penyakit jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung. Daun Kelor dimanfaatkan sebagai obat dengan merebusnya. Rebusan daun kelor tidak hanya membantu ibu menyusui, namun juga menyembuhkan berbagai penyakit.

Dalam sebuah jurnal dikemukakan kemampuan ekstrak kulit kayu kelor sebagai anti inflamasi. Serbuk dari kulit kayu kelor diekstraksi dengan menggunakan ethanol menggunakan shokletasi dan air dengan menggunakan maserasi. Ekstrak dipekatkan dan disiapkan sampai dapat digunakan. percobaan dengan tikus percobaan, pada 6 tikus yang dibuat mengalami edema. Tikus dibagi menjadi 4 grup, grup 1 diberikan tween 80, grup 2 dan 3 diberika ekstrak etanol dan air, grup 4 diberikan natrium diklofenak 25 mg/kg. Setelah 5 jam dilihat bagaimana pengaruh pemberian ekstrak terhadap edema pada tikus, ekstrak etanol dan air dari kulit kayu kelor memperlihatkan penurunan edema yang signifikan, dan penurunan maksimum terjadi pada tikus yang disuntikan ekstrak etanol sehingga ekstrak etanol memiliki efek anti-inflamsi yang paling kuat. Kemampuan ini diidapat dari kandungan 4-Hydroxymellein, β-sitosterol and vanillin (Chandrashekar, 2010)

2. Kembang Bintang / Ki Tolod (Hippobroma longiflora)

Tanaman ini merupakan keluarga dari Campanulaceae, berasal dari Hindia Barat. yang digunakan sebagai obat Ayurveda untuk mengatasi keluhan mata. Adapun ciri ciri dari tumbuhan ini adalah memiliki daun yang berwarna hijau tua dan bergerigi pada bagian ujung ujungnya. Beberapa daerah memiliki nama yang berbeda beda untuk tumbuhan ini seperti Ki Tolod, daun Tolod di daerah Sunda, sedangkan kebanyakan orang Jawa menyebutnya dengan nama sangkobak. Di daerah lain ada yang menyebutnya kendali, atau bunga bintang. Penampilan bunga liar ini putih bersih dan nampak anggun ketika tertiup angin. Namun jangan salah, di balik keanggunannya, bunga bintang memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai keluhan mata, termasuk katarak dan mata minus.

Kandungan yang bermanfaat di antaranya yaitu senyawa alkaloid seperti lobelamine, lobiline, dan isotamine. Kandungan senyawa alkaloid merupakan senyawa basa bernitrogen seperti halnya nitrogen dan oksigen. Jika kita mengunyahnya, akan terasa rasa pahit serta getir.

Secara empiris di Bali Bunga dan daun kembang bintang sebenarnya telah lama dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk penyembuhan beberapa penyakit. Daunnya bisa diolah menjadi obat seperti obat sakit gigi, bronchitis, asma, radang tenggorokan, dan sebagainya disamping itu bunganya biasa dipakai orang sebagai obat mata minus alami, obat rabun, katarak, serta obat mata plus.

Adapun daerah yang biasa menggunakan pengobatan mata alami menggunakan bunga bintang secara turun temurun hingga sekarang adalah masyarakat di daerah Sunda. kalau di Bali didaerah pedesaan – pegunungan. Cara mengobati mata minus menggunakan bunga bintang secara tradisional cukuplah mudah. Petik tiga bunga bintang dan kemudian dicuci sampai bersih. Setelah itu, celupkan bunga pada segelas air bersih. Diamkan selama beberapa menit, setelahnya ambil bunga korejat yang telah menyimpan air di dalamnya dan kemudian teteskan pada mata anda. Namun jangan kaget, bagi siapa saja yang belum pernah melakukan pengobatan seperti ini maka dia akan merasakan pedih di mata. Jika anda menginginkan hasil yang maksimal dalam pengobatan mata alami menggunakan bunga bintang, lakukan cara ini sehari tiga sampai empat kali. Kalau yang digunakan dari air uap pengolahan destilasi akan terasa sejuk dimata (tidak terasa perih). Meskipun tanaman ini mempunyai banyak manfaat untuk berbagai pengobatan tubuh manusia namun, beberapa pakar peneliti tumbuhan mengungkapkan bahwa sering mengkonsumsi secara berlebihan maka tidak baik hasilnya. Ini dikarenakan tanaman ini memiliki kandungan zat yang sedikit beracun. Oleh karenanya, gunakanlah obat ini sesuai dosis saja agar nantinya kita mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam mengobati mata secara alami. Note: ingat alat/sarana prasana yang digunakan harus steril (walau jaman dahulu diolah secara sederhana cukup aman namun jaman sekarang harus lebih hati-hati dengan adanya volutan/mungkin terkontaminasi)

3. Daun Sirih (Piper betle)

Sirih sangat kaya dengan kandungan zat berkhasiat. Di antaranya, minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylpyrokatekol, cyneole, caryophyllene, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula, dan pati.

Daun sirih memiliki senyawa fenolik di dalamnya yang dapat mengandung berbagai khasiat seperti anti bakteri, anti mutagenik, antioksidan, dan anti proliferatif. Daun sirih hijau juga memiliki kandungan fitokimia yang tinggi, yang dapat membantu melawan kanker mulut dan usus besar.  Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, kanker, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.

Berdasarkan data kajian dari kandungan zat bahan ramuan tersebut dan manfaat empiris dimasyarakat, pemanfaatan Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali untuk membantu mengatasi masalah keluhan kesehatan seperti:

  • Secara empiris dapat merawat kulit dari flek hitam, menghilangkan noda hitam pada kulit, mengatasi-mencegah jerawat hingga komedo (perawatan kecantikan kulit secara alami) .
  • Membantu mengatasi keluhan kesehatan organ dalam seperti bronchitis, asma, radang tenggorokan, memperlambat pembentukan asam urat, membantu mengatasi rasa nyeri, rematik, menurunkan kadar kolesterol, membantu mengatasi keluhan penyakit jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung (mencegah stroke), mengatasi keluhan diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, kanker, hipertensi, radang liver, radang prostat, keputihan, maag, dan
  • Mengatasi pembengkakan, antiperadangan dan pegal linu, sumber anti oksidan alami untuk mencegah/ mengatasi masalah anti bakteri, anti mutagenik (anti mutasi gen) dan anti proliferatif (fase sel masa mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan).

Pada intinya pengolahannya harus di tempat yang tertutup agar tidak boleh ada udara luar yang masuk, karena takutnya ada bakteri atau virus yang masuk.

Hal ini perlu dikaji lebih lanjut walau secara empiris telah digunakan secara turun temurun dalam Usada Bali

MOORINGGA KELOR NUTRITION

Ramuan Usada Tetes Netral Ayurveda – Usada Bali

Daun Sirih (Piper betle L.)
Daun Sirih (Piper betle L.)
0