Minyak Wayang Tualen Pancadatu

Minyak Gaib Wayang Tualen Panca Datu oleh Pelaku wayang Suda Mala Jro Dalang Guru Gede Suartana dari Desa Celuk, Sukawati, Gianyar, Bali  yang sudah memiliki ijin edar BPOM TR, yang diproduksi oleh PT. VisionBali (Herbal Usada Bali Taru Pramana).

Minyak Wayang Tualen Pancadatu Khasiat ilmiah kandungan zat dan manfaat secara empiris (tradisi budaya yang ada):

  • Membantu memberikan rasa hangat pada tubuh dan membantu meredakan pegal-linu, nyeri otot pinggang dan Membantu meringankan bengkak / memar akibat keseleal terklir/ Merbentur. dan perlindungan gaib, Dalam kisah Upakara Ritual Ruwatan Suda Mala Wayang Kulit oleh para Dalang Wayang seperti dalam ceritra yang ada ditradisi Bali (baca description dibawah ini !!!)

Cara pakai:  Balurkan pada tempat yang sakit atau tidak nyaman.

  • Perhatian:
    • Jangan diterima apabila kemasan segel rusak.
    • Hasi-hati dalam-penggunaan jangan sampa terkena mata dan bagan sensitf lainnya.
    • Bilas tangan dengan sabun setelah menggunakannya.
    • Hati – hati terhadap kulit yang sensitif (terkena luka dls) terhadap efek dari bahan dalam produk ini.

    Komposisi Minyak Wayang Tualen Pancadatu :

    • Trap botol (25 ml) mengandung: Zingiber officinale var rubrum thizoma 10 gram; Zingiber officinale rhizoma 10 gram; Andropogon nardus folium 0.5 gram; Sappan lignum 0.35 gram; Foeniculum vulgans fructus 1.25 gram; Piperis retrofracti fructus 0,875 gram Capsicum annuum fructus 0.5 gram Eugenia Caryophyilus flos 5 gram Oleum ylang-ylang 0.5 ml; Oleum cocos 24.5ml

    Cara penyimpanan:  Simpan di tempat yang kening pada suhu dibawah 30C dan terhindar dani sinar matahan langsung.

Category:

Description

KISAH RUWATAN SUDA MALA DAN KUTUKAN BHATARA KALA,  dengan Ruwatan Spiritual Tradisi Hindu dengan Minyak Wayang Tualen Pancadatu oleh Pelaku wayang Suda Mala  Jro Dalang Guru Gede Suartana dari Desa Celuk Sukawati yang sudah memiliki iji edar BPOM TR ini.

Diproduksi oleh PT. VisionBali  Herbal Usada Taru Pramana (terdaftar sebagai produsen obat Tradisional (BPOM TR ).

Dalam proses pembuatan Minyak Wayang Tualen Pancadatu ini diikuti dengan ritual RUWATAN SUDA MALA,  oleh Praktisi spiritual pedalangan Jro Dalang Guru Gd Suartana dari Desa Celuk  Sukawati.

Minyak Wayang Tualen Pancadatu dibuat sebagai sarana perlindungan diri secara gaib / spiritual terhadap spirit/bhuta negatif manusia.

Didalam rutual pembuatan Minyak Wayang Tualen Pancadatu  ini berdasarkan tutur dikisahkan ada dua orang putra Bhatara Siwa atau Bhatara Guru memiliki otonan yang sama yaitu sama-sama lahir pada Wuku Wayang.

Mereka berdua bernama Bhatara Kala dan Sang Hyang Rare Kumara.

Jauh sebelum adiknya lahir (I Rare Kumara), Dewa Siwa pernah memberikan ijin kepada Bhatara Kala untuk menadah atau memangsa makhluk yang memiliki otonan sama di Wuku Wayang.

Diceritakan Rare Kumara yang dikejar oleh kakaknya yaitu Bhatara Kala. Sebagai dasar keyakinan masyarakat Hindu bahwa anak yang lahir pada Wuku Wayang akan di mangsa oleh Bhatara Kala.

Minyak Wayang Tualen Pancadatu

Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka anak yang lahir pada Wuku Wayang harus di Bayuh Oton Sapuh Leger (upakara ruwatan wayang Sapuh Leger).

Menurut beberapa nara sumber, Kata sapuh memiliki arti peruwatan dan leger memiliki arti mala atau kotoran yang ada pada diri manusia itu sendiri.

Jadi kata “sapuh leger” berarti pembersihan atau peruwatan kotoran atau mala secara niskala yang dibawa dari lahir oleh orang yang lahir di wuku wayang tersebut.

Orang yang lahir di wuku wayang, umumnya memiliki watak yang keras dan berprilaku yang aneh. Seperti sering marah-marah, meminta sesuatu yang yang aneh-aneh, bila tidak dikasi akan marah.

Kemudian berani melawan orang-tua atau pendiam. Tapi saat mengambil pekerjaan, dia senang mengambil pekerjaan aneh-aneh yang tidak sesuai dengan yang di tugaskan.

Nah diharapkan dengan Minyak Wayang Tualen Pancadatu bisa terhindar dari pengaruh energi yang yang tidak diinginkan.

Minyak Wayang Tualen Pancadatu

Atas ide sang Ayah, Bathara Siwa, dibuatlah trik supaya Hyang Bathara Kala tidak bisa menangkap adiknya Hyang Rare Kumara. Di saat ada pertunjukan wayang, Hyang Bathara Kala memburu adiknya, tetapi si adik berhasil sembunyi di bawah bumbung gender (alat musik) yang ada pada pertunjukan wayang itu.

Hyang Bathara Kala mengamuk sampai menjatuhkan upakara dalam pertunjukan wayang tersebut.

Hingga membuat si dalang marah, dan minta Bathara Kala untuk mengembalikan upakara seperti sebelumnya. Tetapi Bathara Kala tidak menerimanya, hingga dibuatlah persetujuan bila ada orang terlahir di wuku wayang. Setelah diupacarai dengan Wayang Sapuh Leger, Bathara Kala jangan kembali menggoda atau mengusik apa lagi membunuh orang tersebut.

Di lain sisi, berkaitan dengan peruwatan atau penyucian diri, selain wayang suda mala juga beberapa kalangan dengan pementasan wayang Sapuh Leger.

Yang bersangkutan diberi doa gaib oleh Jero Dalang.

Dengan cara di lukat dengan tirta wayang sebagai filosopi pembersih untuk bebas dari kotoran niskala. di oleskan minyak lampu wayang sebagai simbul penerang gaib pikiran yang bersangkutan. 

Juga beberapa kalangan yang belum siap melaksanakan upakara ruwatan Wayang Suda Mala atau ruwatan wayang Sapu Leger.

Dengan adanya  permintaan masyarakat memohon minyak sentir (minyak yang digunakan pada menyalakan lampu Wayang).

Maka, disedikan Minyak Gaib Wayang Tualen Panca Datu oleh Pelaku  Jro Dalang Guru Gede Suartana dari Desa Celuk Sukawati yang sudah memiliki iji edar BPOM TR ini.

Diproduksi oleh PT. VisionBali (terdaftar sebagai produsen obat Tradisional (BPOM TR ).

Minyak Wayang Tualen Pancadatu

Dikisahkan, Dewa Kumara, juga lahir pada hari “tumpek wayang” sama seperti kakaknya yaitu Bhatara Kala.

Maka, Bhatara Kala boleh memakannya bila sudah besar. Dewa Siwa pun menganugerahi Dewa Kumara agar selamanya menjadi anak-anak.

Hal itu diketahui Bhatara Kala dan akhirnya Dewa Kumara dikejarnya. Dalam pelarian Dewa Kumara ke bumi, ia bersembunyi gulungan alang-alang yang masih terikat.

Bhatara Kala mengetahuinya dan membongkar alang-alang tersebut dengan melepas talinya. Dewa Kumara lari sekuat-kuatnya. Ketika itu Bhatara Kala mengutuk siapa saja yang mengikat alang-alang tanpa melepas talinya, akan menjadikan makanan bagi Bhatara Kala.

Dewa Kumara lalu bersembunyi di tumpukan kayu bakar yang juga terikat. Bhatara Kala mengikuti bau telapak kaki Dewa Kumara.

Akhirnya dijumpai di tumpukan kayu api. Tetapi Dewa Kumara kembali lolos, Bhatara Kala mengutuk akan memakan orang-orang menumpuk kayu api tanpa melepas talinya.

Dewa Kumara lalu bertemu dengan orang sedang memasak di dapur. Namun tidak menutup lubang tungkunya kanan dan kiri, Dewa Kumara bersembunyi di sana.

Bhatara Kala dengan segera mencarinya, namun Dewa Kumara dapat meloloskan diri melalui lubang tungku tersebut. Orang yang memasak tidak menutup lubang tungkunya, dikutuk akan dimakan oleh Bhatara Kala.

Kemudian Bhatara Kala bertemu Dewa Siwa dan Dewi Uma dan memberinya teka-teki. Karena tak mampu menjawabnya, Bhatara Kala pun melanjutkan pengejarannya mencari Dewa Kumara.

Setelah lama mengejar, akhirnya ia kelelahan menemukan sesajen yang dihaturkan Sang Mangku Dalang yang tak ada lain adalah Dewa Wisnu sedang main wayang.

Karena haus dan lapar, sesajen itu dilahapnya habis. Terjadilah perdebatan antara Sang Mangku Dalang dengan Bhatara Kala, yang meminta agar segala sesajen yang dimakan dimuntahkan kembali.

Bhatara Kala pun berjanji tidak akan memakan orang yang lahir pada wuku wayang, jika sudah menghaturkan sesajen menggelar wayang “sapuh leger”.

Minyak Wayang Tualen Pancadatu

Sampai sekarang orang bali yang lahir pada wuku wayang, pasti memohon tirtha pengeruwatan wayang sapuh leger atau ruwatan tirta suda mala pada hari Tumpek Wayang.

Wuku Wayang adalah Wuku yang disakralkan pada masyarakat Hindu.

Pementasan Wayang Sapuh Leger sendiri diperlukan umumnya bercerita tentang Hyang Rare Kumara, yang dikejar-kejar oleh kakaknya Hyang Bathara Kala untuk dibunuh.

Hyang Rare Kumara dikisahkan memiliki karakter berani menantang kakaknya Hyang Bathara Kala. Mereka berdua disebutkan sama-sama terlahir di wuku wayang.

Untuk penangguh tentang adanya ruwatan upakara dan pementasan Wayang Ruwatan Suda Mala  ini. Maka, banyak masyarakat mencari minyak dari Lampu Sentir pertunjukan Wayang Kulit / pementasan wayang Suda Mala.

Untuk itu sekarang telah disedikan Minyak Wayang Tualen Pancadatu sesuai kaidah yang berlaku di Indonesia aman dan berijin. Silakan hubung hanya mebayar punia seiklasnya.

0