Seorang ilmuwan kontemporer, Fritjof Capra mengaku heran dengan era sekarang ini (modernisasi). Melalui bukunya, “Titik Balik Peradaban”, ada dikemukakan bahwa dunia sekarang ini sungguh sangat aneh, para ahli yang seharusnya mahir dan memahami bidang kajian mereka justru sekarang tidak lagi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam bidang yang menjadi perhatian mereka (Capra. 1997). Sekarang ini para pelaku pengobatan medis moderen mencari berbagai solusi agar manusia tetap sehat. Para ahli kimia berusaha mengurangi efek samping obat medern medis yang terbuat dari bahan sintetik. Dunia kedokteran modern banyak kembali mempelajari obat-obatan tradisional atau pengobatan holistik, terbukti bermunculan berbagai pengobatan adanya suatu organisasi praktisi berupa Perimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia (PKKAI), Perimpunan Dokter Herbal Indonesia (PDHMMI), Perhimpunan Dokter Pengembangan Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT) (Tjandra. 2015:17).
Terapis Komplementer Usada Bali Taru Pramana ikut juga didalam mendukung pengobatan komplementer ini, sehingga terbentuklah usaha industri rumah tangga Jamu / jamu kering, teh celup dari berbagai tanaman obat Usada Bali yang resepnya dari lontar-lontar usada Bali.