Pelayanan Kesehatan terintegrasi dilaksanakan pada 25 Juli 2022, dalam rangka peringatan Ulang Tahun Seruling Dewata Bali pada 26 Juni 2022. acara kegitan di Pasraman Seruling Dewata Pusat yang berlokasi di Desa Bantas, Bajra Tabanan Bali dengan berbagai jenis layanan seperti: check up Tensi check kolesterol check asam urat check gula darah terapi pijat meridian mata terapi pijat seputar meridin telinga, dan pundak terapi wacarak wuton kelahiran terai akupunture terapi bekam terapi kopping dan moksibasi terapi pijat badan dan totok punggung. terapi prana Terapi Usada Tirta. terapi mandi uap rempah-rempah bersama team fakultas kedokteran Unud dan Gotra Pengusada Taru Pramana Bali. jumlh peserta terapi 150 orang klients dengan melibatkan sekitar 20 terapist pengobatan traditional Bali. terapi kesehatan masal ini dihadiri oleh anggota pasraman Seruling Dewata Bali dan masyarakat di desa Denbantas, Bajra Tabanan. Acara berlangsung dengan sangta baik dan tertib sesuai SOP yang telah disepakati ketika online teknikel meeting dengan panitia penyelenggara dan ketua team terapis medis dan tradisional Usada Bali Taru Pramana. Suksma Hyang Widhi, pini sepeuh, team panitia, para dokter dan para terapist Gotra Usada Taru Pramana.
herbalbali
Kolang-Kaling dan Manfaatnya
Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) dimanfaatkan oleh masyarakat selama ini untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Batang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan, ijuk dimanfaatkan dalam pembuatan sapu, daun dimanfaatkan sebagai bahan dekorasi, buah dimanfaatkan dalam pembuatan kolang- kaling, air nira yang dihasilkan dimanfaatkan untuk pembuatan gula merah dan juga sebagai bahan utama untuk minuman tradisional, sedangkan bijinya yang banyak terbuang & begitu saja tidak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kolang-kaling merupakan salah satu komponen yang tidak lepas dengan es campur di masyarakat. Kolang-kaling sebenarnya merupakan inti biji dari buah aren yang telah di olah.
Buah aren (dinamai beluluk, caruluk dan lain-lain) memiliki 2 atau 3 butir inti biji (endosperma) yang berwarna putih tersalut batok tipis yang keras. Buah yang muda intinya masih lunak dan agak bening. Buah muda dibakar atau direbus untuk mengeluarkan intinya, dan kemudian inti-inti biji itu direndam dalam air kapur beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun.[1] Cara lainnya, buah muda dikukus selama tiga jam dan setelah dikupas, inti bijinya dipukul gepeng dan kemudian direndam dalam air selama 10-20 hari. Inti biji yang telah diolah itu, diperdagangkan di pasar sebagai buah atep (buah atap) atau kolang-kaling.
Secara empiris oleh masyarakat kolang-kaling dimanfaatkan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh karena kandungan vitamin C yang dapat mencegah radikal bebas. Selain itu kolang-kaling dipercaya dapat membantu melancarkan pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi, membantu memperkuat tulang dan membantun mencegah anemia.
Serat sangat penting bagi kesehatan manusia. Jika kita makan makanan yang kaya serat maka akan menjauhkan kita dari masalah kesehatan seperti penyakit jantung, sembelit, kanker, diabetes dan obesitas.Salah satu sumber pangan yang mengandung serat adalah buah kolang-kaling (Arenga Pinnata) (Dewantara & al, 2016). Kandungan serat yang tinggi pada buah ini telah dikemukakan oleh (Muhammad Huzaifah Mohd Roslim et al, 2017) dalam penelitiannya pemanfaatan serat dari alam. Pada penelitian (Anggraeny, 2019)bahkan disebutkan Kolang-kaling ini mengandung flavonoid, alkaloid dan kuinon yang mungkin memainkan peran penting dalam aktivitas analgesik dan anti-inflamasi. Cukup banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kolang-kaling.
Refrence
Muhammad Huzaifah Mohd Roslim et al. (2017). A review of sugar palm (Arenga pinnata): Application, fibre characterisation and composites. ResearchGate, 10.1108.
Dewantara, Y. F., & al, e. (2016). Candied Kolang-Kaling (Arenga Pinnata) with Dye Flower Extract Rosella as a Healthy Snack for School Children. Atlantis Press, Vol 8.
Anggraeny, E. S. (2019). Sugar Palm Fruits (Arenga pinnata) as Potential Analgesics and Anti-Inflammatory Agent . MCBS, 107-14.
Ariefa, D. A., Sangia, M. S., & Kamu, V. S. (2017). Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Ekstrak Biji Aren (Arenga pinnata MERR.). JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE, 12-15.
Manfaat Ikan Gabus
Albumin merupakan protein utama di dalam darah manusia. Secara alami, protein ini diproduksi oleh hati. Saat mengidap kekurangan albumin, kita akan mengalami atrofi otot (pengecilan otot). Be jeleg / Ikan gabus (Latin Channa striata) juga terkenal akan kandungan albumin, yakni protein di plasma darah yang fungsinya menjaga cairan dalam darah tidak bocor ke jaringan lain. Protein ini juga membantu membawa berbagai zat ke seluruh tubuh, seperti hormon, vitamin, dan enzim.
Umumnya gangguan ini disebabkan oleh kekurangan aktivitas fisik, tetapi juga dapat terjadi karena hipoalbuminemia (suatu kondisi ketika kadar albumin dalam darah di bawah normal. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang dengan penyakit yang berat, baik akut maupun kronis. Hipoalbuminemia dapat menyebabkan berbagai gangguan dalam tubuh dan menghambat penyembuhan luka). Hal ini dapat membuat jaringan otot mengecil dan membuat lebih cekung serta terlihat tidak simetris. Kekurangan protein sering akan menyebabkan munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas, tetapi juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menurun. protein merupakan makronutrien yang dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot. Tanpa asupan zat tembaga yang cukup, maka tubuh tidak dapat memperbaiki dan jaringan ikat atau kolagen yang rusak karena goresan atau luka. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya infeksi pada luka tersebut akibat virus dan bakteri yang masuk. pemanfaatan ekstrak albumin ikan gabus (channa striata) sebagai bahan dasar cream penyembuh luka (Fitriyani dan Deviarni, 2013). Para pelaku medis akan menyarankan pengidap untuk mengonsumsi beberapa menu makanan yang berprotein tinggi untuk meningkatkan kadar albumin, yaitu: Kacang-kacangan; Putih telur; Ikan Gabus (BALI= BE JELEG); Susu dan produk olahan susu, seperti keju, yoghurt, mentega, dan es krim.
Albumin yang termasuk terbanyak terdapat pada BE JELEG (IKAN GABUS). Rutin mengonsumsi ikan jadi salah satu cara memenuhi kebutuhan protein setiap hari. Ikan gabus adalah salah satu ikan air tawar yang umum dijumpai di Indonesia. Penampilannya memang agak menyeramkan, tapi jangan ragukan kandungan gizi dari ikan gabus. Be Jeleg (Ikan gabus) adalah spesies ikan air tawar yang sebagian besar bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Be Jeleg dengan Latin Channa striata dikenal sebagai ikan predator yang memangsa ikan, serangga, dan hewan air kecil di habitat aslinya. Di Indonesia, ikan gabus juga dikenal dengan berbagai sebutan, seperti bocek, aruan/haruan, kutuk, kabos, dan lain-lain.
Penelitian yang dilakukan oleh ARIQ ALAUDDIN (2016) disimpulkan bahwa Pemberian ekstrak ikan gabus (Channa striata) secara oral dapat mempercepat proses penyembuhan luka sayat. Dosis 14,75 g / kg BB merupakan dosis ekstrak ikan gabus (Channa striata) yang memberikan efek perbaikan luka sayat tercepat sebesar 99,21% pada hari ke-10 .
Kandungan zat kimia 1 ekor ikan Air 77.34 (%) , Protein 18.12 (%), Lemak 2.20 (%), Karbohdrat 0.91 (%), Abu 1.40 (%). Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh (Almatsier, 2004). Protein dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, mengatur proses metabolisme tubuh serta menyediakan energi bagi tubuh (Ariq Alauddin, 2016).
Dirangkum dari beberapa jurnal penelitian ilmiah lainnya bahwa albumin juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh Anda. Berikut adalah beberapa khasiat dan manfaat ikan gabus yang mengejutkan dan perlu diketahui antara lain:
Membantu pertumbuhan dan pembentukan otot
Mempercepat penyembuhan luka pasca-operasi
Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
Memperbaiki gangguan gizi buruk
Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Melihat kandungan nutrisi yang dimiliki oleh ikan gabus, tentu membuat ikan ini berpotensi besar untuk dijadikan berbagai produk olahan, seperti abon, nugget, otak-otak, dan hidangan lainnya. Namun untuk mendapatkan manfaat penuh ikan gabus perlu teknik pemasakan yang tepat guna menjaga gizi di dalamya tidak terbuang sia-sia.
Sumber bacaan:
Almatsier Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ariq Alauddin, 2016. Uji Efek Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Luka. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. Download Dari url: https://media.neliti.com/media/publications/193062-ID-none.pdf
Fitriyani, E dan I. M. Deviarni. 2013. Jurnal Vokasi. Volume IX, Nomor 3
Ramuan Makanan Otak alami
Dalam Sastra Kuno Geguritan Sucita-Sebudhi disebutkan bahwa untuk menjadi lebih baik, yaitu ketika aku dapat menolong orang yang utama, baik budi, “sinah ya enggalan luung, dumadi dadi manusa’ jelas ia lebih baik menjadi manusia’(GSS.XLIII:11d-e, dalam Yasa.2009:350-352). Menjelma menjadi manusia diimajinasikan sebagai cita-cita utama bagi makhluk yang berbadan kasar lainnya. Disebutkan tumbuh-tumbuhan pun sesungguhnya berjuang untuk mencapai cita-cita terluhur, sejalan dengan cita-cita itu. Menurut garis evolusi, setelah menjadi manusia, orang menjadi mendapatkan dunia kelepasan menuju surga, sebagai harapan yang terluhur mendapatkan ‘mokhsa: orang yang terbebas dari lingkaran kelahiran’. Jalan untuk itu adalah memanfaatkan hidup berkorban dalam bentuk usaha mulia”
Piduh Tanaman Kaya Manfaat
Piduh atau Pegagan dengan nama latin Centella asiatica yang kerap disebut Daun Pegagan dan oleh masyarakat bali lebih sering disebut dengan sebutan Daun Piduh. Daun Pegagan merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, India, Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain.
Tanaman ini tanpa batang tetapi mempunyai rimpang pendek dan berbagai stolon yang melata, panjang sekitar 10-80 cm. Daun tanaman ini tunggal, tersusun dalam sebuah roset yang terdiri dari sekitar 2-10 daun. Tanaman ini kadang-kadang agak terlihat berambut, tangkai daun panjang sekitar 50 mm.
Secara empiris tanaman ini telah dimanfaatkan dalam berbagai hal, khususnya dalam kesehatan. Khususnya di Bali dalam Geguritan Sucita Subudhi tanaman ini sejak dahulu kala telah digunakan untuk membantu menghentikan perdarahan pada luka, memperbaiki fungsi ginjal, meningkatkan sistem imun, sakit pinggang, mata berkunang-kunang dan meningkatkan daya ingat. Seiring perkembangan jaman Tanaman pegagan termasuk dalam 50 jenis tanaman obat utama. Kebutuhan simplisia pegagan untuk industri jamu mencapai 126 ton per tahun dan berada pada urutan ke-13 dari 152 jenis simplisia. Beberapa khasiat tanaman pegagan adalah sebagai obat lemah syaraf, demam, bronkhitis, kencing manis, psikoneurosis, wasir, dan tekanan darah tinggi, penambah nafsu makan, dan untuk menjaga vitalitas (Soerahso et al. 1992).
Cara pengolahan daun pegagan cukup sederhana. Setelah melalui proses pengeringan, misal dijemur atau dioven, kemudian 1-2 sendok teh daun pegagan kering diseduh dengan air panas selama 10-15 menit. Konsumsi daun pegagan bisa dilakukan sebanyak 3 kali sehari. Saat ini sudah banyak penelitian dan jurnal ilmiah yang meneliti khasiat dari daun pegagan. Pegagan mengandung bahan aktif alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, steroid, dan triterpenoid. Tiga golongan bioaktif, yaitu triterpenoid, steroid, dan saponin termasuk antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia (Sutardi, 2016). Asiatikosida merupakan triterpenoid glikosida yang terkandung dalam tanaman pegagan yang biasa digunakan untuk pengobatan. Aktivitasnya antara lain untuk merevatilisasi pembuluh darah, meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel, stimultan pertumbuhan kuku, rambut (Prasetyorini, Lohitasari, & Amirudin, 2012). Yang lebih menakjubkan bahwa pada review artikel James et al pada tahun 2009 telah dikemukakan kandungan brahminoside pada daun pegagan. Brahminoside merupakan senyawa yang memiliki protein penting bagi sel otak. Protein sangat penting dalam membentuk jaringan otot. Jika jaringan telah terbentuk secara baik, maka komunikasi antar sel akan bekerja dengan baik. Hal ini akan menyebabkan otak berfungsi lebih baik. Senyawa Brahminoside juga dapat memberikan efek relaksasi dan mengatasi kelelahan. Jika tubuh mengalami kelelahan maka otak tidak dapat bekerja secara efektif. Oleh karena itu, kandungan Brahminoside sangat berperan dalam proses peningkatan kerja otak (Iraa, 2015).
Dari kajian-kajian ilmiah yang ada, maka hal ini sangat mendukung penggunaan secara empiris dari daun Pegagan sebagai peningkat daya ingat, antioksidan dan fungsi lainnya. Beragam manfaat yang bisa diambil dari alam bahkan tanaman liar sekalipun, mari menggunakannya dengan bijak.
References
Iraa, S. 2015. Artikel Tanaman Pegangan. https://www.academia.edu/8677876/Bathsul_ilmi-BAB_IPRINTULANG. Diakses pada tanggal 30 April 2021 pukul 22.00 WIB
James et al, 2009, Pentacyclic Triterpenoids from Medicinal Herb, Centella asiatica (L.) Urban, MDPI Molecule, 14, 3922-3941
Prasetyorini, Lohitasari, B., & Amirudin, A. (2012). FORMULASI GRANUL INSTAN EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) DAN ANALISIS ASIATIKOSIDA . Ekologia, 19-25.
Soerahso, Y. Widiastuti, dan J.R. Hutapea. 1992. Tinjauan penggunaan pegagan sebagai obat tradisional dari berbagai perpustakaan. Warta Tumbuhan Obat Indonesia I(2): 6970
Sutardi. (2016). Bioactive Compounds in Pegagan Plant and Its Use for Increasing Immune System. Kandungan bahan aktif, 121-130.
PERUBAHAN PRILAKU DAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN BARU DALAM ERA BARU DIMASA PADEMI COVID-19
Secara umum kita sudah tau bahwa untuk mencegah menularnya pandemi Covid-19 (C-19) dengan menerapkan 3M (memakai masket, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak). Sebagai fakta di dalam lapangan masih ada masyarakat yang tidak mematuhinya, mereka tahu tapi tidak mau disiplin. Anaknya yang di ajak naik kendaraan memakai masker namun orang tuanya tidak memakai masker (masker ditaruh di dalam kantong). Masih ada masyarakat tidak percaya adanya pandemi C-19 tetapi setelah ada tetangga, kerabat, bahkan dirinya sendiri terinfeksi mereka baru sadar rasa takut melebihi rasa sakitnya maka akan meningkat rasa takutnya untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan.
Relawan Sai Rescue dalam program Sai Study Group Indonesia mengadakan serasehan / sosialisasi perubahan perilaku kepada komunitas Sai Study Group dalam mewujudkan Bali era baru dimasa pademi COVID-19, Sai Study Group ini merupakan bagian dari Sai Study Group Indonesia, suatu organisasi tempat mempelajari, menghayati, dan mengamalkan wacana-wacana ajaran dharma. Salah satu dari suatu organisasi sosial pendukung program pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthih Loka Bali”. Acara ini dilakukan pada hari minggu, di Aula Sai Study Group Denpasar. Acara ini dihadiri oleh BPBD Provinsi Bali yang dihadiri oleh Drs. I Made Rentin, AP.M.Si (Kepala Pelaksana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali (BPBD) Provinsi Bali), I Dewa Nyoman Rai Dharmadi (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali), Wayan Sujana, SE (Sai Rescue Sai Study Group), Komunitas Sai Green Denpasar dan para ibu-ibu Mahila Denpasar Sai Study Group. Acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan / pembekalan guna untuk melayani sesama secara maksimal (Love All Serve All). Sekaligus mengenal lebih jauh tentang maksud Peraturan Gubernur Bali No 46 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dalam tatanan kehidupan era baru.
COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Di Indonesia kasus pertama Covid-19 pada bulan Maret 2020, semenjak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigatif dan penanganan seoptimal mungkin agar virus ini tidak semakin menyebar dan membawa korban jiwa. Beragam pilihan kebijakan ditempuh untuk menghadang laju penyebaran, mulai dari penerapan physical distancing, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah yang terpetakan sebagai episentrum penyebaran. Pemerintah juga memberlakukan larangan mudik menjelang hari raya Idul Fitri. Sebagai penyakit baru, banyak yang belum diketahui tentang pandemi COVID-19. Terlebih manusia cenderung takut pada sesuatu yang belum diketahui dan lebih mudah menghubungkan rasa takut. Perasaan bingung, cemas, dan takut yang kita rasakan dapat dipahami, tapi bukan berarti kita boleh berprasangka buruk pada penderita, perawat, keluarga, ataupun mereka yang tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19. Jika terus terpelihara di masyarakat, stigma sosial dapat membuat orang-orang menyembunyikan sakitnya supaya tidak didiskriminasi. Masyarakat sering mendapatkan berbagai berita negatif tentang penyakit ini meskipun dari data yang ada IDI menyebutkan kemungkinan sembuh penyakit ini adalah 97%. Stigmatisasi tersebut sangat berdampak terhadap imunitas seseorang yang terkait Covid-19 dan akan berpengaruh dalam proses penyembuhan pasien Covid19. Kita harus tetap waspada karena di masyarakat ada terindikasi positif C-19 namun tidak terlihat adanya gejala terinfeksi. Cara penularannya pun bervariasi seperti melalui kontak fisik, Penularan bisa melalui percikan droplet (partikel kecil di udara yang dihirup), pemakaian sarana dan rasarana bersama dan lainnya.
Pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia selama tiga bulan terakhir tidak dipungkiri membawa pengaruh yang signifikan terhadap sektor perekonomian. Pemberlakuan PSBB secara langsung ataupun tidak, telah berdampak pada sektor industri yang harus mengurangi biaya produksi dengan menutup pabrik, merumahkan karyawan, hingga melakukan PHK, sebagai upaya rasional dalam merespons penurunan jumlah permintaan dan pendapatan. Hal ini membawa efek domino seperti meningkatnya jumlah pengangguran dan penurunan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah pun harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit dari anggaran negara untuk menyediakan stimulus dalam rangka menopang berbagai sektor yang terdampak.
Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pemerintah Indonesia pada pemahaman untuk menerapkan kebijakan new normal atau tatanan kehidupan normal baru sebagai respons realistis terhadap eksistensi COVID-19 serta diperkuat dengan estimasi penemuan vaksin sebagai satu-satunya senjata untuk menanggulangi COVID-19 yang belum bisa ditemukan dalam waktu singkat karena masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan waktu untuk uji coba. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan tatanan kehidupan normal baru muncul sebagai kalkulasi rasional terhadap prakiraan kondisi ekonomi nasional, kompromi terhadap rentang waktu yang cukup lama hingga vaksin ditemukan, serta pemahaman realistis bahwa kemungkinan besar COVID-19 tidak akan pernah hilang dari muka bumi, sehingga masyarakat harus menjajaki kemungkinan untuk hidup berdampingan secara damai. Adaptasi Kebiasaan Baru Di Masa Pandemi Covid-19. Kita harus mengenali diri sendiri, mengenali musuh, mengenali medan perang, dan berperang untuk menang. kita harus meningkatkan iman sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing masing, kita harus tahu atau mengenali C-19 sebagai musuh yang harus kita hadapi sehingga kita tau caranya untuk bisa menghadapinya dengan aman dan menang. untuk mendorong perubahan perilaku yang diharapkan adalah dengan menerapkan iman, aman dan imun. Iman yang dimaksud yaitu menjaga ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sementara aman, yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai 3M, sedangkan imun dilakukan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui gaya hidup sehat. “Jadi dengan strategi penerapan itu kalau dipatuhi hasilnya bisa menekan banyak angka penularan Covid-19. bukan hal mustahil angka penularan Covid-19 bisa menurun apabila masyarakat mendapatkan bekal edukasi yang benar. Kita harus mempersiapkan diri dengan senjata sebelum melawannya. Senjata itu baik berupa asupan nurisi yang terpenuhi/bervariasi, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, dan melindungi diri dengan pengamanan/melakukan tindakan disiplin diri dengan protokol kesehatan (3M) sehingga cukup aman hidup berdampingan dengan C-19 menjadikan kita menang.
New normal sendiri dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal. New normal juga diartikan sebagai skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Prinsip utama dari rencana new normal yang akan diterapkan ini adalah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang akan menuntun pada terciptanya kehidupan dan perilaku baru masyarakat hingga vaksin COVID-19 ditemukan. Lebih lanjut, implementasi kebijakan new normal akan dikawal oleh penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Upaya yang bisa dilakukan seperti menyampaikan pesan-pesan kesehatan kunci dan pasang poster-poster. Ketahui fakta-fakta dan berbagilah pada sesama untuk membantu mengurangi ketakutan dan kecemasan. Bantu masyarakat untuk menghindari hoax dan informasi yang salah. Bantu hilangkan stigma pada kelompok orang yang dipersepsikan sebagai pembawa virus. Bantu agar setiap keluarga dapat memiliki sarana dan mau mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Bantu agar warga tahu apa yang harus dilakukan bila mengalami gejala. Identifikasi kelompok warga yang berisiko tinggi: kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka dengan penyakit menahun (kronis) seperti diabetes, penyakit jantung, paru-paru dan informasikan cara mengurangi risiko tertular virus corona. Mencegah dan menghentikan stigma di sekitar kita tidak sulit bila semua pihak bersatu padu dalam berkomitmen untuk tidak menyebarkan prasangka dan kebencian pada kelompok tertentu yang terkait dengan COVID-19. Kita semua dapat ikut berperan untuk meminimalisir stigma negatif tersebut demi upaya bersama menanggulangi pandemi ini.
Kita sebagai masyarakat harus memperhatikan dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja. Pekerja yang mengalami gejala seperti demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan disarankan untuk tidak masuk bekerja dan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanankesehatan jika diperlukan. Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer. Hindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung atau mulut. Tetap memperhatikan jaga jarak/physical distancing minimal 1,5 meter saat berhadapan dengan pelaku atau rekan kerja. Menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian saat selesaibekerja. Gunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta selama berada di tempat kerja. Segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggotakeluarga di rumah. Bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnyadengan cairan desinfektan.
Letnan Jenderal Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPBI) dan juga merangkap sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Dalam kalimat filosopinya “supaya menang yaitu dengan kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali medan perangmu, seribu kali kau berperang, seribu kali kau menang”, Dalam situasi seperti sekarang ini, mau tidak mau kita akan hidup berdampingan dengan virus COVID-19. Dengan mengenali diri sendiri akan membuat seseorang lebih peka, sehingga otomatis jadi sadar diri dan menjauhi aktivitas keluar rumah. Setelah mengenali diri sendiri maka kenali musuhmu. Covid-19 merupakan musuh bersama yang harus dikalahkan. Bedanya, masyarakat harus mengalahkan musuh ini dengan mematuhi 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Selain itu, mengenali medan perang pun termasuk hal penting. Medan perang yang dimaksud adalah menghindari percikan drolet, mengindari ruangan tertutup, apalagi dengan banyak orang selama 2 jam atau lebih. Ketika di zona merah, medan perang lebih mengerikan daripada zona hijau atau oranye. Jadi kalau sudah patuh protokol kesehatan maka kemungkinan risiko tertular pun lebih kecil. Adapun untuk filosofi ‘seribu kali kita berperang, seribu kali kita menang’ pihaknya membutuhkan dukungan kepada masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19 agar menang. Meski begitu, peran masyarakat juga sangat penting sebagai kunci sukses melawan Covid-19. Para petugas/pejabat yang mengemban tugas pencegahan COVID-19 selalu menekankan bahwa untuk mengatasi pandemi harus dimulai dari hulu, yakni menempatkan masyarakat sebagai ujung tombak penanganan virus corona. Pasalnya, jumlah dokter di Indonesia sangat terbatas. Jadi apabila tidak dicegah penularannya maka akan semakin banyak pasien positif Covid-19, sedangkan kapasitas pelayanan medis terbatas, sudah pasti kita akan menghadapi masalah jauh lebih banyak. Sridana