Albumin merupakan protein utama di dalam darah manusia. Secara alami, protein ini diproduksi oleh hati. Saat mengidap kekurangan albumin, kita akan mengalami atrofi otot (pengecilan otot). Be jeleg / Ikan gabus (Latin Channa striata) juga terkenal akan kandungan albumin, yakni protein di plasma darah yang fungsinya menjaga cairan dalam darah tidak bocor ke jaringan lain. Protein ini juga membantu membawa berbagai zat ke seluruh tubuh, seperti hormon, vitamin, dan enzim.
Umumnya gangguan ini disebabkan oleh kekurangan aktivitas fisik, tetapi juga dapat terjadi karena hipoalbuminemia (suatu kondisi ketika kadar albumin dalam darah di bawah normal. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang dengan penyakit yang berat, baik akut maupun kronis. Hipoalbuminemia dapat menyebabkan berbagai gangguan dalam tubuh dan menghambat penyembuhan luka). Hal ini dapat membuat jaringan otot mengecil dan membuat lebih cekung serta terlihat tidak simetris. Kekurangan protein sering akan menyebabkan munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas, tetapi juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menurun. protein merupakan makronutrien yang dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot. Tanpa asupan zat tembaga yang cukup, maka tubuh tidak dapat memperbaiki dan jaringan ikat atau kolagen yang rusak karena goresan atau luka. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya infeksi pada luka tersebut akibat virus dan bakteri yang masuk. pemanfaatan ekstrak albumin ikan gabus (channa striata) sebagai bahan dasar cream penyembuh luka (Fitriyani dan Deviarni, 2013). Para pelaku medis akan menyarankan pengidap untuk mengonsumsi beberapa menu makanan yang berprotein tinggi untuk meningkatkan kadar albumin, yaitu: Kacang-kacangan; Putih telur; Ikan Gabus (BALI= BE JELEG); Susu dan produk olahan susu, seperti keju, yoghurt, mentega, dan es krim.
Albumin yang termasuk terbanyak terdapat pada BE JELEG (IKAN GABUS). Rutin mengonsumsi ikan jadi salah satu cara memenuhi kebutuhan protein setiap hari. Ikan gabus adalah salah satu ikan air tawar yang umum dijumpai di Indonesia. Penampilannya memang agak menyeramkan, tapi jangan ragukan kandungan gizi dari ikan gabus. Be Jeleg (Ikan gabus) adalah spesies ikan air tawar yang sebagian besar bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Be Jeleg dengan Latin Channa striata dikenal sebagai ikan predator yang memangsa ikan, serangga, dan hewan air kecil di habitat aslinya. Di Indonesia, ikan gabus juga dikenal dengan berbagai sebutan, seperti bocek, aruan/haruan, kutuk, kabos, dan lain-lain.
Penelitian yang dilakukan oleh ARIQ ALAUDDIN (2016) disimpulkan bahwa Pemberian ekstrak ikan gabus (Channa striata) secara oral dapat mempercepat proses penyembuhan luka sayat. Dosis 14,75 g / kg BB merupakan dosis ekstrak ikan gabus (Channa striata) yang memberikan efek perbaikan luka sayat tercepat sebesar 99,21% pada hari ke-10 .
Kandungan zat kimia 1 ekor ikan Air 77.34 (%) , Protein 18.12 (%), Lemak 2.20 (%), Karbohdrat 0.91 (%), Abu 1.40 (%). Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh (Almatsier, 2004). Protein dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, mengatur proses metabolisme tubuh serta menyediakan energi bagi tubuh (Ariq Alauddin, 2016).
Dirangkum dari beberapa jurnal penelitian ilmiah lainnya bahwa albumin juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh Anda. Berikut adalah beberapa khasiat dan manfaat ikan gabus yang mengejutkan dan perlu diketahui antara lain:
Membantu pertumbuhan dan pembentukan otot
Mempercepat penyembuhan luka pasca-operasi
Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
Memperbaiki gangguan gizi buruk
Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Melihat kandungan nutrisi yang dimiliki oleh ikan gabus, tentu membuat ikan ini berpotensi besar untuk dijadikan berbagai produk olahan, seperti abon, nugget, otak-otak, dan hidangan lainnya. Namun untuk mendapatkan manfaat penuh ikan gabus perlu teknik pemasakan yang tepat guna menjaga gizi di dalamya tidak terbuang sia-sia.
Sumber bacaan:
Almatsier Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ariq Alauddin, 2016. Uji Efek Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Luka. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. Download Dari url: https://media.neliti.com/media/publications/193062-ID-none.pdf
Fitriyani, E dan I. M. Deviarni. 2013. Jurnal Vokasi. Volume IX, Nomor 3