Dalam Sastra Kuno Geguritan Sucita-Sebudhi disebutkan bahwa untuk menjadi lebih baik, yaitu ketika aku dapat menolong orang yang utama, baik budi, “sinah ya enggalan luung, dumadi dadi manusa’ jelas ia lebih baik menjadi manusia’(GSS.XLIII:11d-e, dalam Yasa.2009:350-352). Menjelma menjadi manusia diimajinasikan sebagai cita-cita utama bagi makhluk yang berbadan kasar lainnya. Disebutkan tumbuh-tumbuhan pun sesungguhnya berjuang untuk mencapai cita-cita terluhur, sejalan dengan cita-cita itu. Menurut garis evolusi, setelah menjadi manusia, orang menjadi mendapatkan dunia kelepasan menuju surga, sebagai harapan yang terluhur mendapatkan ‘mokhsa: orang yang terbebas dari lingkaran kelahiran’. Jalan untuk itu adalah memanfaatkan hidup berkorban dalam bentuk usaha mulia”