Pengobatan Ayuveda dan Pengobatan Usada Bali

PEMANFAHATAN TANAMAN
YANG BERKASIHAT OBAT DISEKITAR KITA

Pengobatan Ayurveda dan pengobatan Usada Bali
Oleh N. Danny Sridana (I Nyoman Sridana, S.Kes.H)

Pengobatan Ayurveda dan pengobatan Usada BaliDi Bali secara tidak sadar kita sudah memakai sistem terapi pengobatan ayurveda yaitu kesehimbangan antara badan, pikiran dan jiwa. Bila usada Bali dilihat secara menyeluruh (holistik) sudah memakai pendekatan penyehimbangan spiritual dan jasmani, dengan prinsip mencegah terhadap serangan penyakit dan sekaligus mengobati.  Bagaikan yoga dan meditasi sekaligus memelihara dan meningkatkan kebugaran tubuh dan ketenangan batín. Dijaman sekarang ini sudah dikemas berupa SPA treatment, terapi dengan suara musik, terapi dengan wewangian (aromaterapi) yang menyenangkan, dikombinasikan dengan obat herbal (fitofarmaka) buat realsasi stres terhadap rutinitas seharian. Sekartang pengobatan kombinasi ini dalam pengobatan modern dikenal dengan istilah Homeopaty yaitu suatu pengobatan demi kesehimbangan menyeluruh dari aktifitas yang terdapat didalam tubuh, baik pemasukan maupun pengeluaran sisa pembakaran makanan. Hal ini berbeda dengan pengobatan Allopati yang beranggapan pengobatan bertujuan mengilangkan penyebab penyakit, kalau ada efek negatif maka efek itu diselesaikan dengan jenis obat yang lain (yang mungkin saja menimbulkan efek lain lagi).

 

Element-element pengobatan Ayurveda yang secara tidak sadar sudah diterapkan di Bali seperti:

  1. Terapi air sudah dilakukan seperti mandi dipancoran, mandi air panas, pengelukatan dls.
  2. Duduk hening dipingir sungai, sambil mendengarkan suara gemercik air sungai, suara pepohonan yang diempas angin sepoi-sepoi dan suara burung-burung yang merdu serta suara gentonga, suara orang menumbuk padi, suara kekidungan, suara tetabuhan gong yang beraneka ragam dan lain sebagainya.
  3. Dalam yoga sehari-hari kita tidak sadar sudah mempraktekkan yoga samadhi, ke merajan memusatkan pikiran memuja leluhur, melakukan japa mantra dan lain sebagainya.
  4. Leluhur kita sudah biasa berdoa dan para pemangku atau pengusada sudah terbiasa mengucapkan japa mantra, kita ingat bahwa semua process penyembuhan adalah atas bantuan dan ijin Semesta  atau Tuhan, namun sekecil apapun itu manusia tetap berusaha dan meminta ijin kepada penguasa jagat raya ini.

Kita sudah memakai obat fitofarmaka, yaitu suatu tanaman yang berkasihat obat. Tanaman itu sudah kita konsumsi dalam makanan keseharian kita berupa bumbu makanan (fito-nutrient). Disini dapat disimpulkan bahwa dengan beragamnya makanan yang kita makan makan beragam nutrisi, mineral dan lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh sebagai bahan pengganti sel-sel yang rusak didalam tubuh kita. Makanan tersebut automatis sudah sebagai obat (herbal). Kita menggunakan tanaman obat traditional (fito-farmaka) untuk mencegah dan mengatasi penyakit tentunya memiliki beberapa pertimbangan didalam pemakaiannya antara lain:

Obat traditional kemungkinan dari efek samping (negatip) sangat kecil dibandingkan dengan obat modern yang beredar sekarang.

  • Karena perkembangan globalisasi sehingga Negara barat mulai back to nature (kembali ke alam).
  • Dengan banyaknya para peneliti telah sadar mau pempublikasikan hasil penelitian tentang tanaman obat maka masyarakat telah sadar bahwa disekitar kita banyak terdapat tumbuhan yang berkasihat obat (fito-farmaka).
  • Pengobatan modern sangat berkembang sehingga harga obat sangat tinggi bagi masyarakat bawah.
  • Juga sangat memungkinkan terjadinya mafia didalam pendistribusian obat modern dari pabrik obat, distributor, toko penjual, pemberi resep dan lain sebagainya dengan jaringan yang cukup panjang sebelum sampai ke pemakai sehingga terjadi peningkatan harga obat. Serta obat modern tidak bisa didapat secara bebas, dosis dan peresepan yang sangat ketat namun obat traditional mudah didapat dan sangat murah, dan lain sebagainya.

Pengobatan herbal dalam Ayurveda

Ayurveda adalah kitab pengobatan kuno, kitab ilmu kedokteran Hindu, yang banyak sekali pengaruhnya terhadap pengobatan modern sekarang ini. Ayurveda berasal dari kata ayur atau ayus atau ayu yang berarti hidup dengan selamat atau umur panjang, veda atau vida atau vid yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi Ayurveda berarti ilmu pengetahuan tentang hidup sehat (sehat pisik, jiwa dan spiritual) dan panjang umur. Sehat dalam Ayurveda adalah memiliki konsep kesehimbangan dalam Tri dosha (Vata=angin, Pitta=panas, kapha=air) dan enzim pada jaringan tubuh (dhatu) berfungsi dengan baik, serta limbah/ekskreta (mala) dibuang secara teratur sehingga mempunyai rasa plong atau bahagia (atma/spirit, Indriya sempurna dan manah/pikiran menjadi tenang. Jadi konsep  dalam konsep Ayurveda orang sehat agar tetap sehat dan panjang umur maka minumlah ramuan penguat tubuh (antioksidan) dan orang yang sakit diobati hingga sembuh atau sehat serta panjang umur. Kalau sudah tubuh sehat atau organ dalam keadaan sehimbang maka terjadilah kebahagiaan batin atau jiwa, normalnya panca indriya dan pikiran segar.
Ayurveda menekankan pada pengobatan traditional dan vahan-bahan obat natural (pancamaha bhuta: tanah, air, udara, api, akasa) yang berupa vahan dari taru ( tanaman), sato atau buron (binatang), toya (air), mineral (garam), madu, susu dan arak/berem/tuak (minuman keras). Orang dikatakan sehat atau tridosha (angin, api/panas dan air) dalam keadaan sehimbang dalam tubuh memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Nafsu makan atau selera makan cukup baik dan teratur.
  2. Nyaman dan nikmat ketika makan
  3. Makanan mampu dicerna dengan baik
  4. Pikiran dan kekuatan tubuh prima
  5. Pengeluaran limbah atau ekskreta lancer (berak, kentut, kencing, sperma, haid)
  6. Panca indriya berfungsi dengan baik
  7. Dapat istirahat atau didur dengan baik

Penyebab tidak sehimbangnya Tridosha (angin, api/panas, air) didalam tubuh disebabkan oelh beberapa factor seperti:  mungkin karena aktifitas yang berlebihan; kelelahan yang sangat; ketegangan mental; ketegangan mental yang mendadak akibat suatu kejadian atau bisa juga karena kelebihan dari suatu obat (overdosis).

  1. Sifat agni , panas, api, sinar  (pitta) yang ada di dalam tubuh

Berfungsi sebagai pembakar atau mencerna atau bertugas mengontrol dan bertanggung jawab terhadap semua metabolisme fisiko-kimia didalam tubuh. Area  kerjanya pada daerah pencernaan, menyerap makanan, pada hati dan limfa sebagai pemberi warna makanan, pada jantung pemberi keinginan dan kerinduan dan pada mata pemberi warna dan bentuk objek serta pada kulit sebagai pemberi panas atau pelumas dari cahaya. Biasanya pergerakannya yang dominan pada siang hari sekitar jam 10.00 sampai jam 14.00, kemudian pergerakan dominan berikutnya sekitar jam 22.00 sampai jam 02.00. Ditandai dengan ensim meningkat, lapar, tubuh terasa ringan. Gangguan-ganggan unsur pada pitta ini biasanya akibat dari makan tidak teratur, puasa, asam, asin, pedas, panas, banyak lemak, hasil permentasi tuak/arak/tape, buah yang rasanya asam. Mengakibatkan suhu tubuh tidak setabil, kekuatan mencerna serta metabolisme terganggu, kurang bergairah, bisa juga terasa terbakar pada organ tubuh, sakit seperti diisap dan terasa panas. Penyakit karena panas (pitta): ini akan muncul bila teja atau agni atau api atau panas dalam tubuh mendominasi. Obatnya bisa berupa ramuan yang memiliki sifat tis (kapha) atau mendinginkan yaitu tanaman obat yang memiliki rasa pahit dan dan nyem, Contoh ramuan: siapkan akar kliki jarak digerus halus lalu diisi dengan sedikit asam ireng (lunak tanek), sedikit temutis, semua ramuan itu dilumatkan untuk diambil airnya, lalu diminum sebagai loloh. Ampas atau sisa saringan bisa ditambah dengan bawang merah dan sedikit adas untuk dipakai boreh disekitar bawah perut (sisikan), ini sangat bagus untuk sakit anyang-anyangan atau kencing seret karena perut panas. Bisa juga menggunakan resep lain berupa daun miana cemeng sekitar 15 lembar direbus lalu ditambahkan dengan 1 sendok minyak kelapa tanusan lalu diminum 3x sehari. Ramuan lain bisa juga kelapa gading muda (kuhud nyuh gading) dipotong ujungnya sampai ketemu airnya, lalu dipanaskan / dipanggang pada bara api, setelah panas airnya dicampurkan dengan telor ayam kampung lalu diminum dalam keadaan hangat-hangat, dagingnya kelapa muda tersebut juga dimakan. Untuk boreh bisa dibikinkan dengan ramuan dari daun liligundi diulek pakai lulur ditambah sedikit minyak kelapa lalu dipanaskan (didadah) untuk dipakai boreh atau lulur. Atau bisa juga dengan memakai daun sembung dicampur dengan buah pisang batu, asam ireng (lunak tanek), 2 iris isen (laos), semua bahan tersebut dilumatkan halus bisa tambahkan sedikit air, diperas lalu diminum 3xsehari masing-masing satu glass.

2. Sifat air atau cairan, lendir (kapha) larutan yang ada di dalam tubuh

Dibentuk dari zat cair seperti air + mineral. Berfungsi sebagai cairan inter dan intra sellular didalam dan diluar sel. Zat kapha ini dominan menempati pada rongga-rongga atau celah-celah tubuh seperti perut, lambung, rongga dada, paru, tenggorokan, kepala, jantung, hidung, mulut, lendir, cairan tubuh, cairan sendi. Pada rongga lambung bertugas membasahi atau merendam makanan sehingga makanan mudah menjadi pasta. Pada otot membantu kontraksi otot tonus dalam pergerakannya. Pada mulut atau lidah sebagai pengecap sad rasa (manis, masam, asin, pedas, pahit dan sepet). Pada kepala sebagai alat pengindra, pengingat dan perasa. pada sendi bertugas sebagai pemelihara pergerakan sendi serta pada kulit sebagai pelumas atau meminyaki kulit agar kulit terlihat mulus (tidak kusam). Biasanya pergerakan sekitar jam 06.00 samapi jam 10.00. kemudian pergerakan dominan berikutnya sekitar jam 18.00 sampai 22.00. Gangguan pada unsur kapha seperti badan terasa dingin berair dan agak berat, kurang merasakan sakit atau saraf kurang peka, gatal-gatal pada kulit dan terasa kurang berminyak, terasa kosong diperut atau kolon, sendi terasa lepas, pengeluaran ekskresi berlebihan, reaksi suhu tubuh terhadap suhu lingkungan menurun, flue,  bersin-bersin. Biasanya penyakit ini dominan muncul pada pagi hari setelah matahari terbit, sore hari setelah matahari terbenam. Penyakit yang ditimbulkan berupa penyakit nyem atau dingin (kapha): ini akan muncul bila apah atau air didalam tubuh meningkat. Obatnya berupa bahan dari yang bersifat panas atau hangat yaitu tanaman obat yang memiliki rasa manis dan asam, pada umumnya dari tanaman obat yang memiliki bunga berwarna putih, kuning dan hijau. Biasanya dibuat ramuan dengan bahan dari daun jinten (5 lembar), caranya cuci bersih daun jinten tersebut, kemudian dihaluskan, setelah halus dimasukan (seduh) dengan 1/2 gelas air panas, biarkan agar sedikit dingin lalu disaring kemudian siap diminum 3 kali sehari. Resep dari ramuan lain bisa juga dengan 30 gram lengkuas yang sudah diiris-iris, 20 gram jahe yang telah diiris-iris, 2 batang serai, 10 butir cengkih, 6 butir kapulaga, dan gula aren secukupnya. Cara Pembuatan: rebus bahan tersebut dengan 2 glas air hingga tersisa 1 glass, disaring, kemudian siap diminum selagi hangat, 3 kali sehari.

3. Sifat angin atau udara (vata) didalam tubuh

Dibentuk dari yang bersifat mirip udara, gas atau angin. Yang memiliki berepa cirri khas sebagai sifat seprti ringan, kering, dingin, sejuk, sifatnya bergerak atau menggerakan. Angin atau udara ini sebagai sumber energy (melalui gerak, napas) dan membantu pengeluaran ekskreta (berak, kencing, keringat) serta penyalur rangsangan dalam saraf. Memiliki fungsi didalam tubuh sebagai penerima rangsangan sensorik dan motorik dan membantu metabolism jaringan serta mengatur fungsi hidup, termasuk janin. Pergerakannya dominan sekitar jam 14.00 samapi jam 18.00. kemudian kembali pada hari berikutnya sekitar jam 02.00 sampai sekitar jam 06.00. Kita bisa rasakan didalam tubuh bila keadaan vata dalam tubuh tidak sehimbang dengan ciri-ciri sebagai berikut: tubuh terasa kemasukan angin, tidak dapat mempertahankan posisi tubuh dengan benar (sempoyongan), kurang kreatif/gembira, terasa haus, terasa mengigil/, beberapa bagain tubuh gemetar / tremor, badan sakit atau meriang diseluruh tubuh terasa ada angin dingin, kulit terasa kasar, badan terasa dingin, terasa pahit atau sepet dilidah, terasa ada pengkerutan (kulit, otot dan saraf), tidak bergairah, nafsu bicara kurang, gerakan tubuh kurang terkendali. Penyebab penyakit pada vata ini dikarenakan makan atau minum yang terlalu asam, aktivitas berlebihan/kelelahan, luka parah, berhujan-hujanan, sering menahan keluarnya ekskreta (kencing, berak) atau bisa juga terlalu lama duduk. Biasanya sakit ini sering muncul pada musin angin, hujan, dingin, dipagi hari (menjelang pagi), menjelang malam, bahkan bisa setelah makan. Tempat yang mendominasi vata pada usus besar, kandung kencing, panggul/persendiaan, telinga, tulang, dls. Unsur vata ini adalah hal yang paling utama didalam tri dosha. Sistem kerjanya cepat dan mandiri serta memiliki pengaruh yang kuat dibandingkan pitta dan kapha. Penyakit yang ditimbulkan berupa penyakit sebaa atau dumelada (vatha): ini akan muncul bila bayu atau angin (pada ruang / eter) dalam tubuh meningkat. Obatnya dari tanaman obat yang memiliki rasa ambar, pada umumnya memiliki aneka warna bunga. Contoh ramuan untuk mengatasi sakit karena angin (vata): Kulit (babakan) ranting dapdap dicampur dengan ketumbar bolong, garam ireng, (uyah areng), cara membuatnya diulek atau dilumatkan lalu disaring untuk diminum airnya setengah gelas 3x sehari.Sebaiknya juga punggung dikerok menggunakan uang logam yang dibasahi minyak kelapa yang dicampur dengan perasan air jahe merah.

Pengobatan ayurveda sangat terkenal di India. Di Bali juga sudah terkenal dengan pengobatan Usada Bali yang tidak kalah pentingnya dengan pengobatan traditional lainnya. Namun kita harus akui bahwa sedikit sekali para ahli Usada Bali yang mampu menggali dan menyebarluaskan kemasyarakat lebih jauh. Namun penulis optimis dengan adanya Fakultas Kesehatan Ayurveda di UNHI Denpasar. Kebetulan penulis juga belajar tentang itu di fakultas ini. Semoga bermanfaat dan mari lestarikan budaya Usada Bali yang adiluhung, kita kemas obat usada dengan kemasan sesuai jaman sekarang, dengan sentuhan kemasan modern tentunya bisa menjadi go international. Sehingga penulis telah mampu memproduksi beberapa obat traditional Usada Bali yang bahan obatnya dari tanaman disekitar kita. Untuk info lebih lanjut bisa hubungi agenta tau redaksi majalah crada. Atau kunjungi web Visionbali Herbal Indonesia di situs online www.visionbali.com/herbal/ atau emai Kami memproduksi beberapa ramuan herbal seperti mengatasi asam urat, reumatik, kaki kesemutan, nyeri persendiaan, kencing batu, tetes mata ayurveda, mengatasi maag, strok, sambelit/ambien, lemah syahwat/penyubur gen, ramuan pengurus badan, mengatasi kanker dls. Menerima pesanan ramuan obat traditional lainnya.
Penulis adalah pemilik VisionBali Herbal Indonesia, praktisi ayurveda sekaligus mahasiswa jurusan ayurveda,  petani, pencinta spiritual, pembisnis export-import, pelaku pariwisata, properti international juga motivator bisnis.

Salam sehat dari VisionBali Herbal Indonesia,
Jl Tukad badung XXIII/27 Renon Seltan, Denpasar.- Bali
Hotmail Phn: 085100426261

0