Dukungan Para Praktisi Medis Terhadap Pengobatan atau Terapi Komplementer Ramuan dari Bahan Alam.

Seorang ilmuwan kontemporer, Fritjof Capra mengaku heran dengan era sekarang ini (modernisasi). Melalui bukunya, “Titik Balik Peradaban”, ada dikemukakan bahwa dunia sekarang ini sungguh sangat aneh, para ahli yang seharusnya mahir dan memahami bidang kajian mereka justru sekarang tidak lagi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam bidang yang menjadi perhatian mereka (Capra. 1997). Sekarang ini para pelaku pengobatan medis moderen mencari berbagai solusi agar manusia tetap sehat. Para ahli kimia berusaha mengurangi efek samping obat medern medis yang terbuat dari bahan sintetik. Dunia kedokteran modern banyak kembali mempelajari obat-obatan tradisional atau pengobatan holistik, terbukti bermunculan berbagai pengobatan adanya suatu organisasi praktisi berupa Perimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia (PKKAI), Perimpunan Dokter Herbal Indonesia (PDHMMI), Perhimpunan Dokter Pengembangan Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT) (Tjandra. 2015:17).

Terapis Komplementer Usada Bali Taru Pramana ikut juga didalam mendukung pengobatan komplementer ini, sehingga terbentuklah usaha industri rumah tangga Jamu / jamu kering, teh celup dari berbagai tanaman obat Usada Bali yang resepnya dari lontar-lontar usada Bali.

Terapi Komplementer Usada Bali taru Pramana dijaman kekinian

Kesehatan Suatu Hal Yang Paling Utama Didalam Melakukan Suatu Aktivitas.

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi merupakan proses masuknya keruang lingkup mendunia, dengan alat-alat yang baru yang canggih sehingga sering disebut moderenisasi. Modernisasi sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional menuju kepada suatu yang modern. Dari perubahan tersebut tentu akan berpengaruh kepada sektor-sektor lain dalam kehidupan seperti bidang keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Kondisi tersebut juga berdampak pada derajat kesehatan secara umum terutama prilaku kesehatan yang tidak baik seperti merokok, minuman  atau makan makanan yang mengandung pengawet, pewarna dan penyedap rasa buatan sintetik, kurangnya gerak tubuh (malas berjalan kaki), pola makan tidak teratur dan terlalu sering keburu-buru sehingga kurangnya waktu untuk melakukan perawatan kesehatan baik badan, pikiran maupun spiritual (Agustika. 2014).

Para ilmuwan kesehatan telah melakukan risert dengan teori-teori kesehatan yang kian berkembang dan terus berusaha menemukan solusi agar manusia dapat berumur panjang dan penyakit jauh dari kehidupan manusia. Hal itu terbukti ditemukannya berbagai jenis obat-obatan yang generik sampai paten, alat-alat medis yang cangih, diciptakannya alat pendukung olah raga yang modern (alat-alat fitness) sebagai sarana pelemas otot dan organ tubuh lainnya, diciptakannya musik relaksasi yang membawa pikiran lebih relak dan merangsang suasana spiritualitas diri, diciptakannya berbagai variasi makanan  siap saji yang menarik dan bisa disimpan dalam jangka panjang, sistem pendidikan kesehatan dibuat dengan pengajar yang terdidik dibidangnya, faciltas pengajaran yang memadai (Agustika. 2014). Namun kenyataannya makin hari masih ada saja penyakit baru bermunculan. Kian hari banyak manusia terkena penyakit, bukan sekedar penyakit jasmani tetapi rohani sekaligus. Disekitar kita ada yang belum setengah umur sudah mengeluhkan sering kena sariawan, perut kembung, sesak nafas, pinggang / kaki encok,  kena asam urat, penyakit pikun dan lain sebagainya. Bahkan penyakit yang dulu hanya diderita orang-orang tertentu, kini sudah mengakrabi beberapa masyarakat dalam berbagai usia seperti penyakit kencing manis, keluhan ginjal, kanker, cuci darah, sakit jantung, keracunan makanan, stress, kurang fokus, pikun dan sebagainya (Ratnani 2009).

Hal tersebutlah mendasari diciptakannya Terapi Komplementer Usada Taru Pramana dengan dukungan produk olahan Usada yang bersumberkan dari lontar-lontar Usada yang telah diwarisi dari nenek moyang dari jaman dahulu. Lontar-lontar tersebut dikaji dan diobservasi keautentikan resep didalam aplikasinya sebagai ramuan obat empiris.

Penelitian Penyakit Tuju rematik

Agama Hindu memiliki kitab pengobatan Ayurvedasuatu ilmu pengetahuan tentang upaya manusia agar dapat sehat sampai usia lanjut (Nala 2002:2). Pengobatan ayurveda ini sebagai cikal bakalnya Usada Bali (Nala 1993: 33).  Terbukti kata Usada yang berasal dari bahasa Sansekerta yakni Ausadhi. Diperkirakan datang ke Bali semenjak perkembangan agama Hindu pada abad V, bersamaan dengan adanya hubungan langsung antara Bali dan India pada saat pesatnya perkembangan pengobatan India. Tidak dapat dipastikan secara tepat kapan Usada mulai muncul dan meluas di Bali, hanya dapat diperkirakan berdasarkan peninggalan prasasti yang tersebar di seluruh pelosok Bali (Nala, 1993:18). Di Bali sendiri memiliki literatur Usada yang berupa Lontar-Lontar Usada yang jumlahnya cukup banyak, tersimpan dibeberapa museum lontar seperti di Museum Lontar Gedung Kertiya Singaraja, Perpustakaan Lontar-lontar,  Geriya (rumah pembuka agama) bahkan masyarakat umum mungkin ada yang menyimpannya. Adapun Lontar-lontarUsada itu seperti  Lontar  Usada Taru PramanaUsada Bodha KecapiUsada YehUsada RareUsada Pengeraksa JiwaUsada Tetenger TiwangUsada Wraspati KalpaUsada WisadaUsadaSari, Usada Lara KamatusUsada Kena Upas, dan Lontar usada lainnya (Nala. 1993: 113). Dari sekian jumlah Lontar Usada yang ada, yang paling populer dikalangan masyarakat Bali adalah Lontar Usada Taru Pramana.  Menurut Wasisto (1977:264) secara harfiah dapat diartikan Taru Pramana adalah suatu pohon atau tumbuhan yang memiliki kekuatan sebagai obat. Dalam naskah salinan Lontar  Usada Taru Pramana (1990)

Dalam kenyataan sebagai fenomena dimasyarakat secara umum dari pengamatan penulis saat kegiatan bhakti sosial atau gebyar pengobatan di masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Kesehatan Ayurveda UNHI Denpasar dan kunjungan pasien yang berobat ke klinik–klinik pengobatan alternatif Usada Bali yang ada di Bali  terlihat banyak pasien yang menderita pada persendian dan otot-otot yang mengarah pada penyakit tuju atau rematik, terutama pada usia 40 tahun keatas (Sitanggang (2013). Juga hal yang memberikan daya ungkit penulis tentang penyakit tuju. Hal ini sesuatu yang unik untuk dipelajari atau diteliti lebih lanjut.

I.2 Rumusan Masalah          

Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dan dikaji serta menghindari pembahasan yang terlalu luas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Apa penyebab dan ciri-ciri penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana?; (2) Jenis tanaman obat apa saja yang digunakan untuk menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana? dan;  (3) Bagaimana tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat untuk  menterapi penyakit tujumenurut Lontar Usada Taru Pramana?

I.3 Tujuan Penelitian secara Umum dan Khusus            

Adapun tujuan  penelitian secara umum antara lain: (1) Memberikan informasi lebih lanjut ke masyarakat apa saja penyebab dan ciri-ciri penyakit tuju menurut naskah salinan Lontar Usada Taru Pramana; (2) Memberikan sumbangsih ke masyarakat tentang pemanfaatan tanaman untuk menterapi penyakit  tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana yang digunakan; (3)  Memberikan informasi ke masyarakat tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat untuk  menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana.; (4) Melestarikan budaya leluhur dalam pengobatan tradisional Usada Bali.

Secara khusus memiliki tujuan: (1) Untuk mengetahui lebih dini mengenai penyebab dan ciri-ciri penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana; (2) Untuk mengetahui lebih jelas tanaman obat yang dipakai untuk menterapi penyakit tuju menurut  Lontar Usada Taru Pramana: (3). Untuk mengetahui lebih jauh tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat untuk menterapi penyakit tuju menurut  Lontar Usada Taru Pramana.

I.4  Manfaat penelitian secara Teoritis dan Praktis

Secara teoritis, diharapkan dapat: (1) Menambah dan memperkaya pengetahuan bagi pengobat herbal atau pengobat alternatif (Pengusada) dalam menambah wawasan dan memperkaya pengetahuan serta dapat berpikir secara koprehensif tentang terapi penyakit tujumenurut Lontar Usada Taru Pramana; (2) Bagi penderita diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pengetahuan kesehatan terutama tentang penyakit tuju; (3) Bagi peneliti lain yang berminat mengadakan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini diharapkan dapat mengadakan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.

Dilihat dari sisi praktis dapat memberikan manfaat sebagai kajian dalam praktek kehidupan sehari-hari, agar dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman tentang, penyebab penyakit tuju, ciri-ciri penyakit tuju, jenis tanaman obat tuju, tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat Usada Bali  untuk  menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana.

I.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian, untuk membatasi agar pembahasan dalam Terapi Penyakit Tuju Menurut Lontar Usada Taru Pramana, yang merupakan sumber pengobatan tradisional Bali tidak meluas dan tidak lepas dari permasalahan yang diteliti maka penelitian ini difokuskan hanya sebatas:  (1) Penyebab dan ciri-ciri penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana; (2) Tanaman obat yang digunakan untuk menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana; (3) Tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat untuk menterapi penyakit tujumenurut Lontar Usada Taru Pramana.

Naskah yang teksnya dijadikan sumber data utama adalah salinan naskah Lontar Usada  Taru Pramana yang telah dikaji secara filologi oleh Sukersa (1996). Naskah tersebut tersimpan di Museum Lontar, Pusat Documentasi Dinas Kebudayaan, Denpasar dengan nomor naskah: 30.

Difinisi konsep dalam penelitian ini antara lain: (1) Terapi; (2) Penyakit tuju; (3) Menurut Lontar Usada Taru PramanaDalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Ahmad.2006:169),disebutkan kata terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, sedangkan yang dimaksud dengan tanaman obat adalah semua jenis tumbuhan yang memiliki kasihat obat (Nala, 2001:148). Penyakit tuju menurut Nala (1994:199) menyebutkan bahwa penyakit bengkak yang berpindah-pindah, terutama pada persendian tulang dan otot, disertai sakit menusuk-nusuk, didunia kedokteran modern sering menyamakan penyakit tuju ini dengan rematik, Kalimat Lontar menurut kamus Jawa Kuno – Indonesia Robson (1995; 608) bahwa lontaradalah nama pohon lontar atau ental (Bali). merupakan sejenis tanaman palma yang tumbuh didaerah tropis yang memiliki daun, pada jaman dahulu daun palem yang disiapkan untuk ditulisi lalu disusun sedemikian rupa, sebagai penganti kertas jaman sekarang.

Landasan teori yang digunakan adalah fungsionalisme struktural. Menurut Talcott Parsons (2013), asumsi dasar dari Teori Fungsionalisme Struktural. Usada Bali merupakan suatu kegiatan pengobatan atau terapi memenuhi asumsi yang menjadi pangkal dalil serta dianggap benar tanpa perlu membuktikannya. Aktivitas dari persiapan sampai process penterapian dapat diamati, adaptable atau ada unsur penyesuaian dan ada aktivitas, dapat diamati, dimengerti karena sesuai atau adaptable dengan kode etika kedokteran dalam kesehatan yang lebih luas, masih berfungsi dengan baik dimasyarakat, diakui oleh pemerintah, terbukti resmi masuk dalam lembaga pelayanan kesehatan dengan predikat penyembuhan alternatif dibawah pengawasan Departemen Kesehatan, termasuk Bahtera Ramuan Indonesia. Dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1076/Menkes/sw/VII/2003.

Manusia hidup dari alam dan memanfaatkan isi alam untuk mengisi hidup termasuk bahan makanan, minuman, memilihara diri agar tetap sehat mendapatkan nutrisi dari tumbuhan yang ada (Taru Pramana). Apabila kita tidak memahami didalam memelihara kesehatan termasuk diet, maka terjadilah sakit. Salah satu penyakit yang renta untuk kita pahami adalah penyakit tujuatau rematik pada sendi. Sendi bagian tubuh yang tidak kalah fitalnya sebagai alat bantú untuk berkreativitas diri. Mengingat pentingnya kesehatan dalam menjalankan swadarmaning manusia maka penulis berkeinginan berusaha untuk menggali dan menemukan beberapa hal untuk meneliti lebih jauh agar terjawab mengenai penyakit tuju tersebut. Antara lain: apa penyebab dan ciri-ciri penyakit tuju menurut Lontar  Usada Taru Pramana, tanaman obat apa saja yang dipakai menterapi penyakit tuju menurut Lontar  Usada Taru Pramana dan tata cara meramu serta pemakaiannya untuk menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori kualitatif, yaitu sifatnya data yang dikumpulkan tidak menggunakan alat-alat pengukur, menghasilkan data deskriptif, baik berupa kata-kata ungkapan tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2002:3). Dalam teks presentasi mata kuliah pembuatan proposal oleh Prastika (2013) tertulis penelitian kualitatif adalah (1) Memahami sebuah fenomena secara mendalam serta apa adanya;  (2) Terbatas, sebagai acuan teori, tidak mempengaruhi kajian karena bukan membuktikan sebuat teori,  bertujuan   menghasilkan sebuah teori dari data; (3) Dilandasi oleh kekuatan narasi atau bentuk kata-kata; (4) Memilih sejumlah kecil dan tidak harus representatif, dimaksudkan agar  mengarah pada pemahaman yang mendalam, dilandasi oleh kekuatan narasi.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan Ayurveda. Menurut Nala (1993: 75, 9) bahwa Ayurveda yang merupakan ilmu pengetahuan tentang sehat serta mampu hidup sehat, penuh vitalitas dan berumur panjang. Dengan cara melakukan kehidupan yang benar, termasuk disiplin indriya, pikiran, dan pengaturan kehidupan moral dalam masyarakat. Nala (2001: 73) juga menyebutkan untuk dapat menjaga unsur tridosa (unsur air, api dan angin dalam tubuh) keadaan seimbang, tubuh harus tetap dalam keadaan  svasthya atau sehat. Ada 3 (tiga) hal pokok yang harus diperhatikan dalam ayurveda yang diistilahkan tri upasthambha yaitu:  (1) Ahara yaitu melakukan diet seimbang, makan dan minum sesuai kebutuhan baik dalam kualitas maupun kuantitas; (2) Nidra yaitu tidur dengan baik, dalam sistema ayurveda tidur yang baik dikatakan sepertiga dari perputeran hari, hal itu dilakukan guna memperbaiki sistem jaringan yang rusak; (3) Vihara yaitu berperilaku dengan gaya hidup yang alami atau melakukan aktivitas disesuaikan dengan umur dan kemampuan tubuh.

Asal-muasal data ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dari sumber primer, sementara data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, namun sumber kedua, ketiga, dan seterusnya. Jadi, data yang memiliki tingkat keauntetikan yang paling tinggi adalah data primer, bukan data sekunder (Prastowo, 2011: 204-205).

Presedur pengumpulan data  yaitu data primer diperoleh langsung dari sumber pertama, yang memiliki kemampuan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Data ini adalah naskah Lontar Usada Taru Pramana yang telah difilologikan dan didukung dengan hasil wawancara atau interview dengan para informan sebagai praktisi Usada Bali dan ilmuwan  serta membaca atau meneliti dari beberapa sumber bacaan seperti buku-buku, lontar-lontar usada, makalah, tesis, skripsi, jurnal kesehatan atau literatur yang relevan dengan jawaban dari pokok permasalahan yang diteliti.

            Langkah analisis data dilakukan dengan cara: semua naskah pustaka dan informasi dari informan dipandang cukup, langkah maka langkah berikutnya: Pertama dilakukan pembacaan pada naskah filologi yang telah ada. Kemudian naskah diiventaris, dilakukanlah deskripsi dan perbandingan naskah Lontar Usada Taru Praman . Naskah Lontar Usada Taru Pramana ditetapkan sebagai sumber data. Naskah ini telah dianggap lebih unggul dari sudut keutuhan, bahasa, strukturenya dan kepopulerannya, sedangkan naskah yang lainnya dijadikan pendamping.Naskah sebagai data primer dibaca berulang-ulang agar benar-benar dapat dipahami isinya, juga membaca sumber naskah kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan Terapi Penyakit Tuju Menurut Lontar Usada Taru Pramana. Sebagai pendukung teknik pengumpulan data yang keseluruhannya menggunakan rangkaian kata-kata bersifat kepustakaan.

Pertama mengumpulkan data kemudian dibaca kemudian data yang didapat direduksi untuk mendapatkan simpulan dan verifikasi data. Dari kesimpulan sementara dicarikan data pendukung lagi untuk dilakukan penyajian data lebih lengkap kemudian dilakukan kesimpulan dan verifikasi data. Bila belum terasa lengkap dan diperlukan data naskah pendukung lainnya untuk kebenaran penelitian dilanjutkan lagi mencari data pendukung lainnya mengenai penyakit tuju, baik dengan wawancara atau melengkapi data kepustakaan sampai didapat kesimpulan dan verifikasi data yang benar-benar dianggap valid.

Data yang diperoleh, akan dilakukan crost chek data, melakukan observasi secara mendalam dan memperkaya sumber data dan pendekatan teori yang dipergunakan (Sugiyono, 2012: 272). Untuk pengecekan keabsahan atau kredibilitas data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan tiga teknik yaitu: (1) Meningkatkan ketekunan:  Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. (2) Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda dengan para informan atau ilmuwan atau praktisi Usada Bali yang menggunakan ramuan untuk menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana dan sumber data berupa naskah lontar-lontar buku atau document lain yang berhubungan dengan pokok permasalahan; (3) Menggunakan bahan pendukung lian, seperti rekaman hasil wawancara sebagai pendukung data hasil wawancara, kemudian foto-foto sebagai pendukung data dari gambaran tentang interaksi manusia dan sebagianya. Sehingga menjadikan data penelitian terapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana lebih dipercaya atau akurat.

  1. PEMBAHASAN

Naskah-naskah kuno di Bali yang isinya mengenai pengetahuan pengobatan, seperti meramu obat (farmasi), mendiagnosis, mengobati (terapi), memperkirakan jalannya penyakit, tindakan preventif dapat digolongkan ke dalam klasifikasi Usada (Nala, 1993:93), naskah-naskah Lontar Usada Taru Pramana digolongkan dalam klasifikasi Usada yang selanjutnya disebutkan Usada Taru Pramana. Penggunaan lontar ini sebagai sumber data utama, karena menurut sukersa (1996 : 47) dijelaskan secara garis besar antara lain : (1) Naskah ini menggunakan bahasa campuran bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Bali dengan lebih mudah dipahami; (2) Ditinjau dari segi huruf atau aksara menggunakan aksara Bali serta  lebih jelas hurufnya; (3) Ditinjau dari versi cerita naskah, Usada Taru Pramana ini memiliki versi ceritranya lebih berurutan dan lebih lengkap, misalnya pada awal naskah berisi doa keselamatan dan keberhasilan; (4) Naskah ini berisikan lebih banyak tanaman yang menghadap Mpu Kuturan mencapai seratus empat puluh delapan (148) jenis tanaman. Dalam penelitian ini, naskah Lontar Usada Taru Pramana yang dipilih merupakan naskah yang lebih baik atau lebih sempurna dan lebih lengkap dengan jumlah tanaman yang ada serta jumlah halamannya lebih banyak sehingga isinya lebih lengkap.

Lontar  Usada  Taru Pramana berisi cerita, bahwa pada zaman dahulu ada seorang dukun yang bernama Prabhu  Mpu Kuturan. Telah lama beliau berhasil dalam mengobati berbagai penyakit. Namun tiba-tiba datanglah masa surutnya, setiap orang yang diobati tidak ada yang kunjung sembuh, bahkan semuanya meninggal. Pikirannya menjadi kalut sehingga beliau pasrah dan bertekad melaksanakan tapa di sebuah kuburan. Setelah genap satu bulan tujuh hari (42 hari) bersemedi di atas tempat pembakaran mayat. Turunlah Bhatari dari kahyangan dan berkenaan memberikan anugerah. Sehingga Mpu Kuturan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luar biasa, sehingga mampu untuk memanggil dan menanyai pepohonan, tumbuhan melata, rerumputan dan semak-semak tentang kasihatnya masing-masing yang dapat dijadikan bahan-bahan obat-obatan. Pertama-tama datanglah pohon beringin menghadap, disusul oleh tanaman yang lain silih berganti. Ada disebutkan datang pohon jeruk Semaga adapun percakapan itu sebagai beriku:

“Titiang Taru Semaga, daging don, akah, panes, engket dumelada, dados anggen tamba tuju make sami,  ra, yeh cuka, temu tis 3 iris”.

Artinya:

“Saya pohon jeruk keprok daun dan akar panas, getah sedang, obat sakit rematik. Gunakan semua bagian untuk param, dicampur dengan air cuka dan temutis tiga iris”.

Didalam naskah salinan Lontar Usada Taru Pramana (1990:7a) juga ada disebutkan datang pohon Awar-awar:

“Titiang Awar-awar daging titiang panes, don dumelada, babakan panes, getah panes, akah tis, anggen tamba tuju brahma, babakan anggen loloh rauhing madu, yeh cendana”.

Artinya:

“Saya pohon awar-awar, khasihat panas, daun sedang, kulit batang panas, getah panas, sakar sejuk untuk obat rematik. Kulit batang untuk jamu dicampur madu dan gosokkan air batang cendana”.

Didalam naskah salinan Lontar Usada Taru Pramana  (1990:7a) juga disebutkan datang pohon Jeruju:

 “ Titiang wit jeruju, daging, akah don sami tis, anggen ubad tuju, ambil don tityang makanti ring bawang adas, urapang’’.

Artinya:

“Saya jeruju, khasihat dingin mulai akar sampai daun, obat rematik. Daun dicampur bawang adas, dipakai boreh”

Didalam naskah salinan Lontar Usada Taru Pramana (1990:12b) tersebut, juga ada disebutkan datang pohon buu:

“Titiang Taru buu, daging titiange dumalada, akah, don titiyange dumelada. Tityang dados anggen tamba tuju bengang, ambil babakan tiange solas tebih, ra, santen kane, juuk lengis anggen loloh”.

Artinya:

“Saya pohon buu, khasihat sedang, akar, daun saya sedang. Saya bisa dipakai obat tuju bengang, ambil kulit saya sebelas bidang ditambahkan santan kelapa kental, jeruk nipis, untuk jamu diminum”.

Para pohon datang silih bergantian menyebutkan namanya, sifat tanaman, bagian-bagian pohon yang dapat dimanfaatkan dan kegunaannya untuk mengobati suatu jenis penyakit tertentu.

Untuk dapat dijadikan obat maka bagian-bagian tertentu dari suatu jenis tumbuh-tumbuhan tersebut perlu dicampur lagi dengan mineral, bagian-bagian dari binatang dan bahkan bagian dari tumbuh-tumbuhan lainnya. Diantara mineral yang sering dicampurkan adalah garam dapur, air beserta bahan yang terlarut didalamnya, kapur tohor, belerang, warangan, tawas, kemenyan, dan lain-lain. Sedangkan bagian-bagian dari binatang yang disebutkan seperti telur ayam hitam beserta darahnya, tulang ayam hutan, madu, minyak ular dan sebagianya. Bagian tumbuh-tumbuhan lainnya, diluar tumbuhan yang merupakan ramuan utama adalah berbagai jenis rempah-rempah, yaitu lada, ketumbar, bebolong, mesui, sari lungid, adas dan pulasari. Semua hasil wawancara Mpu Kuturan dengan tumbuh-tumbuhan tersebut kemudian dicatat kembali oleh putra beliau yang bernama Prabhu Narayasa.

Lokasi penelitian tidak terbatas tergantung dari lokasi penemuan data. Mengingat salinan naskah Lontar Usada Taru Pramana yang diteliti tersimpan di Museum Lontar, Pusat Dokumentasi, Dinas Kebudayaan, Provinsi Bali. Maka penelitian ini mengambil lokasi di daerah lokasi keberadaan Museum Lontar tersebut yaitu di Kota Denpasar (Kodya) dan diperluas ke wilayah tempat tinggal informan seperti di wilayah Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan.

2.1  Penyebab dan ciri-ciri Penyakit Tuju Menurut Lontar Usada Taru  Pramana.
            Untuk pembahasan penyebab suatu penyakit Tuju menurut Lontar taru Pramana dapat dibahas sebagai berikut:

2.1.1      Penyebab penyakit Tuju Menurut Lontar Usada Taru  Pramana

Berbicara masalah penyebab penyakit tuju di dalam Naskah Lontar Usada  Taru Pramanayang dijadikan kajian dalam penelitian ini, memang belum ada disebutkan, namun apabila seseorang terkena penyakit tuju pasti ada penyebabnya sehingga menimbulkan suatu keluhan kesehatan. Kalau ditinjau dari segi ayurveda bahwa penyebab penyakit karena tidak seimbangnya unsur tri dosha  (vayu/udara, pitta/panas, kapha/cairan) didalam tubuh, khususnya dalam tri uphastambha yaitu tiga hal pokok yang menyebabkan  tubuh tetap dalam keadaan  sehat (Nala. 1993 : 75),  yaitu:

  1. Asupan makanan  yang berperan menyebabkan penyakit tuju, apabila dikonsumsi berlebihan
  2. Istirahat yang tidak cukup adalah penyebab penyakit di dalam kesehatan (nidra), karena keseimbangan tri dosha, sangat berguna dalam memperbaiki system jeringan tubuh yang rusak.
  3. Peningkatan umur akan berperan sekali dalam kemampuan gerak dan aktifitas organ tubuh, makin tua umurnya maka kemampuan beraktifitas (vihara) berkurang,

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Praktisi Pengobatan Usada Bali, I Jero Mangku Ketut Pesta (wawancara, 12 Maret 2014: 11.15) bahwa keadaan tubuh harus disesuaikan dengan kemampuannya. Menurut Nala (1994:199) mengatakan kalau ditinjau dari kedokteran modern penyakit tuju yang disebut dengan rematik.  Menurut (Kholid  (2013: 25) dalam dunia kedokteran yang berperan menyebabkan Penyakit rematik antara lain : (a) Peradangan persendian (Artritis rheumatoid); (b). Pengroposan pada sendi tulang (Osteoartritis). (c) Pelapukan pada tulang sendi (Osteoporosis) dan (d) Karena Asam Urat (Gout Artritis).

2.1.2 Ciri-ciri Penyakit Tuju Menurut  Lontar Usada Taru Pramana.

Dalam salinan Lontar  Usada Taru Pramana (1990) tidak ada disebutkan tentang ciri-ciri tuju, namun jelas-jelas menyebutkan tentang bentuk penyakit tuju yaitu. Penyakit Tuju biasa (…tamba Tuju makasami… /5.a), Tuju Brahma (….tamba Tuju Brahma… /7a) dan Tuju Bengang (…tamba Bengang…/12b). Namun pada naskah lontar lainnya seperti dalam Lontar Usada Sari (1998: 29a) ada disebutkan bahwa tuju dengan ciri-ciri badan meriang disertai dengan sakit terasa menusuk-nusuk (…awaknia maluwang tur pakanyednyed mangancuk-ancuk). Sedangkan menurut  Nala (1994:199) menyebutkan bahwa tuju memiliki ciri bengkak yang berpindah-pindah, terutama pada persendian tulang dan otot, disertai sakit menusuk-nusuk. Sedangkan didunia kedokteran modern sering menyamakan penyakit tuju ini dengan rematik dengan gejalanya seperti sendi terasa nyeri, kaku, bengkak, barah atau tulang terasa ngilu dan kesemutan. Menurut Dinas Kesehatan (2009:271) menyebutkan penyakit tuju memiliki ciri-ciri timbulnya sakit tulang pada buku-buku atau tulang persendian.  Sedangkan dalam alih aksara dari Lontar Usada Tiwang(Dinas Kesehatan, 1982:42) disebutkan bahwa tuju adalah sakit nyeri, kesemutan dan linu .

Didalam salinan Lontar Usada Taru Pramana (1990) disebutkan Tuju Brahma dan Tuju Bengang tetapi tidak ada penjelasan secara rinci baik ciri maupun bentuknya. Namun didalam  Lontar Usada Dalem pada lembaran lontar 24A (Dinas Kesehatan 1982:4) ada disebutkan ciri-ciri Tuju Brahma atau Tuju Ghni  yaitu : tubuhnya panas terasa menggigit-gigit, dan menusuk-nusuk. Hal yang sama menurut Pulasari (2009:47) menyebutkan ciri-ciri Tuju Brahma: warnanya merah, dirasakan panas, berdenyut-denyut.

Sedangkan Tuju Bengang menurut informan I Jero Dalang Wawan Lalar (wawancara, 16 maret 2014) adalah penyakit tuju memiliki ciri-ciri yaitu datangnya neka-neka atau sekali datang dan kadang hilang untuk beberapa hari. Hal tersebut juga dijelaskan ada kesamaan dengan informan I Jero Mangku Wayan Sukerta (wawancara, 14 maret 2014) bahwa penyakit Tuju bengangdatangnya kadang-kadang, biasanya pada menjelang sandikala (saat senja) atau sering saat hari tertentu, rerainan seperti kajeng kliwon. Penegasan menurut informan :  I Jero Mangku Ketut Pesta (wawancara, 12 Maret 2014) bahwa ciri-ciri tuju bengang adalah suatu penyakit yang datangnya sewaktu-waktu saja sesuai dengan keadaan kesehatan si penderita dan bila penyakit tuju ini bikinan orang sakti kemungkinannya kambuhnya setiap rerainan atau hari-hari suci tertentu.

2.2 Jenis Tanaman Obat Yang Digunakan Untuk Menterapi Penyakit Tuju Menurut Lontar Usada Taru Pramana.

Menurut salinan Lontar Usada Taru Pramana (1990: 5a) Jenis tanaman obat yang digunakan untuk menterapi penyakit tuju menurut Lontar Taru Pramana, antara lain:

  1. a)Daging, akar, daun dan getah jeruk sumaga atau jeruk keprok (citrus nolibis). Bahan tambahan: air cuka dan temutis tiga iris.
  2. b)Tuju Brahma. Kulit batang awar-awar (ficus septica). Bahan tambahan: madu dan air dari gosokan kayu cendana.
  3. c)Akar dan daun Jeruju atau daruju (acanthus ebracatus). Bahan tambahannya: bawang merah dan adas.
  4. d) Tuju bengang. Babakan atau kulit batang buwu (Spondias Dulcis Forst). Bahan tambahannya: 11 (sebelas) iris dipakai jamu dengan bahan tambahan santan kelapa yang kental, jeruk nipis (tuju bengah).

Jadi menurut Lontar Usada Taru Pramana ditemukan 4 (empat) jenis resep untuk menterapi penyakit tuju.

 

2.3 Tata Cara Meramu dan menggunakan tanaman obat untuk menterapi penyakit tuju menurutLontar Usada Taru Pramana.  

Di dalam Lontar Usada Taru Pramana tidak ada disebutkan cara meramu dan tata cara pengunaannya secara detail namun hanya diungkapkan tentang bentuk obatnya berupa loloh(jamu) dan boreh (parem). Menurut Dinas Kesehatan (2009:258) ada menyebutkan tata cara membuat ramuan Usada Bali sebagai berikut:

  1. a)BerbentukBoreh dapat disamakan dengan parem, berbentuk serbuk halus, dalam penggunaannya dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alcohol/ ditentukan).

Cara membuat: bahan-bahan yang ada di dalam Lontar Usada Taru Pramana dihaluskan dengan cara diulig atau di lumatkan tidak perlu diperas (biarkan tetap seperti serbuk halus) kemudian dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alcohol/ ditentukan).

Cara pemakaiannya: obat yang sudah selesai diolah, langsung diparemkan merata pada anggota badan terutama bagian-bagian yang sakit, tidak baik untuk dibagian perut. Kadang-kadang ada pengolahan lanjutan yaitu: sebelum obat diparemkan atau digunakan terlebih dahulu didadah atau dipanaskan terlebih dahulu seperlunya.

  1. b)Berbentuk Loloh atau jamu, Cairan sari pati dari tanaman obat.

Cara pengolahannya: bahan yang keras terlebih dahulu digiling seperlunya, diremas-remas kemudian diperas serta disaring. Campur dengan cairan yang telah ditentukan. Terkadang ada pengolahan tingkat akhir lagi, itu tergantung dari petunjuk atau keleteg keneh (perrasaan) atau keadaan si pasien. Bila perlu diminum hangat harus didadah atau direbus seperlunya. Ada cara lain untuk menghangatkan adalah bahan yang telah digiling ditim (bungkus dengan daun pisang dan dikukus) terus peras untuk dicari airnya.

Cara pemakaiannya: dengan cara diminum.

Hal yang sama menurut Dinas Kesehatan (2008:360), menyebutkan Loloh yaitu: sama berbentuk sari pati namun agak pekat dibandingkan dengan tutuh, ada yang direbus terlebih dahulu atau langsung diminum oleh penderita dan berbentuk serbuk halus untuk diparemkan merata pada bagian yang sakit. Hal tersebut juga didukung Prastika (2014) yang menyebutkanloloh (diminum) dan boreh (dilulur).

Menurut Nala (1994:216) bahwa pengobatan traditional belum ditemukan takaran atau komposisi bahan ramuan atau patokan dosis yang baku seperti pada pengobatan modern. Ramuan obat dalam berupa loloh (jamu) biasanya takarannya berjumlah ganjil setiap bilangan menggunakan bilangan 1 (satu) sampai 7 (tujuh) dan bila dipakai untuk obat luar bilangan angkanya lebih besar namun masih jumlahnya ganjil. Hal ini disebutkan karena tergantung sekali dengan keleteg bayu (inspirasi, pilihan yang timbul ketika meramu ramuan atau melihat keadaan pasien) dari setiap BalianAngka yang jumlahnya ganjil dikatakan angka itu memiliki kekuatan para Dewa, angka yang dibilang baik dan dapat menetral keadaan. Bila jumlahnya genap maka akan selalu terbagi atas dua kekuatan yang sama besar dan selalu bertarung sama kuat. Untuk penyelaran diperlukan penengah atau pihak ketiga sehingga damailah atau tercapai keharmonisan. Dengan takaran serba ganjil diharapkan obat tersebut memiliki kekuatan magis untuk menyelaraskan keadaan tubuh yang sedang tidak seimbang.

Kekuatan magis akibat adanya angka ganjil dan akan berlipat-lipat lagi bila ditambah kekuatan doa atau mantra. Hal yang sama disebutkan oleh informan I Gusti Ngurah Subrata  (wawancara 9 Maret 2014), juga sependapat dengan informan I Jero Dalang Wayan Lalar (Wawancara, 16 Maret 2014) bahwa ada hal penting yang diungkapkan untuk pembuatan obat tidak direbus dengan bara api namun direbus dengan mantra. Hal yang berhubungan disampaikan oleh informan I Jero Mangku Wayan Sukerta (wawancara, 14 maret 2014) bahwa kekuatan obat sada Bali yang berasal dari tanaman obat diperkuat dengan mantra dan pengurip mantra.

III. SIMPULAN

Dari pembahasan diatas dalam terapi pengobatan penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana, dapat disimpulkan bsebagai berikut:

1      Penyebab dan ciri-ciri penyakit tuju :

  1. Dalam Lontar  Usada Taru Pramana tidak ada disebutkan tentang penyebab penyakit tujusecara jelas.
  2. Sedangkan ciri-ciri penyakit tuju didalam Lontar Usada Taru Pramana  tidak ada disebutkan tentang ciri-ciri tuju secara jelas.

2  Jenis tanaman obat yang digunakan untuk menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana, antara lain: kulit batang (babakan), akar, daun dan getah jeruk semaga atau jeruk keprok (Citrus Nolibis), Akar dan daun Jeruju (Acanthus Ebracatus), Kulit batang awar-awar (Ficus Septica) dan babakan atau kulit batang kayu buu.

3      Tata cara meramu dan menggunakan tanaman obat untuk  menterapi penyakit tuju menurut Lontar Usada Taru Pramana,  antara lain: diolah berbentuk loloh (jamu/sirup) yang bahannya dari kulit batang awar-awar (Ficus Septica) dan babakan atau kulit batang kayu buu.Pengunaannya dengan cara diminum dan yang berbentuk Boreh atau parem seperti yang bahannya dari akar dan daun Jeruju (Acanthus Ebracatus), bahannya dari jeruk semaga atau jeruk keprok (Citrus Nolibis), penggunaannya dengan cara diparamkan pada bagian-bagian tubuh yang sakit.

 

Penelitian ini dibuat guna untuk memproleh Gelar Sarjana Kesehatan Hindu di Fakultas Ayurveda, UNHI Denpasar angkatan tahun 2014.

Tertanda Peneliti

 

 

I Nyoman Sridana.

Arti Suara Binatang pada alam

Bila anjing peliharaan melolong sepanjang malam
Bermakna sebagai tanda bahwa kita akan mendengar kabar yang kurang baik dimana salah satu famili atau kita ada yang sakit atau tertimpa musibah
Disarankan untuk meminum rendaman air tujuh rupa diwaktu magrib ketika melihat anjing peliharaan gelisah tidak seperti biasanya
Bermakna sebagai penangkal kesialan yang diperlihatkan tandanya oleh anjing.
Bila anjing peliharaan menggaruk-garuk segala macam barang
Bermakna bahwa diantara keluarga kita akan menerima rezeki yang tak disangka-sangka
Bila anjing peliharaan berkelahi dengan anjing tetangga
Bermakna dalam waktu seminggu kita akan mengalami nasib sial, apabila perkelahian itu tidak seperti biasanya, karena sebelumnya anjing kita tak pernah berkelahi.
Bila anjing menguap dan matanya berair (Bukan karena ngantuk)
Bermakna dalam waktu dekat majikannya akan mengalami peyiksaan yang sangat sadis oleh orang lain.
Bila anjing melong-long seperti yang sedang menagis tepat jam 24.00 tengah malam
Bermakna akan ada anggota keluarga yang jatuh sakit
Bila anjing peliharaan melong-long kurang dari jam 24.00 tengah malam
Bermakna ada roh gentayangan di sekitar rumah
Disarankan untuk memandikan anjing yang telah menggigit pada waktu magrib dengan rendaman bunga tujuh rupa
Bermakna sebagai penangkal agar segala kesialan yang dibawa anjing segera sirna
Ditemukan anjing peliharaan beranak tujuh
Bermakna pemilik rumah akan banyak musuh dalam usaha
Suatu ketika kedatangan anjing tak bertuan dan betah tinggal di rumah
Bermakna pemilik rumah akan mendapat rezeki besar
Bila burung serak hinggap digenteng rumah dan berulang kali memekikkan suaranya
Bermakna akan ada yang meninggal dunia dalam waktu dekat diantara anggota keluarga pemilik rumah
Burung serak terbang melintasi diatas genteng rumah dan mengeluarkan suara
Bermakna akan ada kabar bahwa keluarga yang rumahnya terlewati tersebut akan jatuh sakit dalam waktu dekat
Bila ada burung hantu yang hinggap di atas genteng rumah pada waktu tengah malam
Bermakna sebagai isyarat yang memberitakan akan ada yang meninggal besok pagi diantara penghuni rumah
Bila ada burung gereja yang tersesat masuk kedalam rumah
Bermakna salah seorang penghuni rumah yang dimasukinya akan mendapat jodoh dalam waktu dekat
Dalam perjalanan bertemu dengan burung hantu yang terbang diatas kepala
Bermakna peringatan kepada anda agar menjaga kesehatan kalau tidak dalam waktu dekat anda akan segera sakit
Dimalam hari ada kelelawar yang masuk kerumah
Bermakna ada orang yang berniat buruk pada pemilik rumah
Suatu ketika burung peliharaan anda berbunyi serentak pada malam hari
Bermakna rumah akan mendapat rejeki tak terduga
Bila ada kucing yang melintasi jalan kita dengan ciri berbulu hitam total
bermakna segala usaha dan urusan anda akan sia-sia
Bila ada dalam perjalan menabrak kucing hingga mati
bermakna akan ada peristiwa yang menimpa kita dalam belalu lintas. Tetapi bila kucing tersebut dikuburkan oleh kita maka kita akan selamat.
Bila kita menabrak kucing sampai terluka
Bermakna dalam waktu dekat penabrak akan terserang penyakit berat, terkecuali kucing itu diobati
Bila kucing melompati jenazah
Bermakna jika itu terjadi maka akan membangunkan si jenazah dan bila jenazah memeluk orang yang ada disekitarnya maka akan sulit untuk dilepaskan
Bila memukul kucing sampai terluka
Bermakna bila tidak segera diobati maka rezeki keluarga orang yang melukai kucing tersebut akan berkurang selama dua bulan berturut-turut
Bila kucing menjilati kaki majikan
Bermakna salah satu dari anggota keluarga akan mendapat rezeki dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan, bila hal itu bukan kebiasaan si kucing menjilati kaki majikannya
Disarankan untuk mandi keramas dengan tujuh macam bunga sebelum lewat 6 jam setelah memukul kucing sampai mati
Bermakna sebagai ritual untuk menangkal kesialan selama 3 bulan berturut-turut.
Disarankan menaburkan garam pada anus kucing ketika kucing yang kita pelihaara terlihat sedang sibuk menjilati anusnya sendiri yang dilakukan berulang-ulang
Bermakna sebagai penangkal agar penyakit yang akan datang pada salah satu anggota keluarga tidak timbul
Didalam perjalanan mendapati kucing ingin menyeberang tapi kemudian membatalkan diri dengan kembali ketempat semula
Bermakna segala urusan yang sedang digarap tidak akan terselesaikan
Disarankan memelihara kucing berbulu hitam yang dikeningnya terdapat beberapa lembar bulu putih
Bermakna akan membawa pengaruh baik dalam mencari nafkah
Disarankan untuk menyimpan atau mengantungi bulu kucing yang sudah dikeringkan
Bermakna untuk ajimat dalam berjudi
Janganlah anda atau siapapun membunuh binatang ditempat yang angker (tidak umum)
Bermakna dalam waktu yang tidak begitu lama orang tersebut akan tertimpa sakit berat bahkan bisa membawa kematian
Ditemukan kucing peliharaan beranak tujuh
Bermakna bahwa pemilik rumah akan kaya
Ditemukan kucing peliharaan beranak sembilan
Bermakna bahwa pemilik rumah akan selamat dunia akhirat dan akan kaya raya
Suatu ketika datang kucing tak bertuan dan betah tinggal dirumah
Bermakna pemilik rumah akan mengalami nasib mujur
Suatu ketika kucing peliharaan beranak kucing belang empat
Bermakna pemilik rumah akan selamat sejahtera
Suatu ketika kucing peliharaan beranak kucing belang tiga
Bermakna pemilik rumah akan dapat rejeki dalam waktu dekat
Ditemukan ikan peliharaan dalam aquarium atau kolam mati semua tanpa sebab
Bermakna pemilik rumah akan mengalami nasib yang kurang baik
Ditemukan dengan tiba-tiba didalam sumur ada ikan
Bermakna pemilik rumah akan mendapat rezeki yang besar
Bila ada ayam jantan yang berkokok waktu tengah malam
Bermakna akan ada wanita hamil sebelum nikah
Bila ada ayam jantan yang masuk ke dalam rumah pada pagi hari dan berkokok
Bermakna akan kabar buruk yang akan diterima pemilik rumah dengan tempo yang tidak begitu lama
Dimalam hari ada katak masuk kedalam rumah
Bermakna sipemilik rumah akan kesulitan uang dalam waktu dekat
Bila ada ular berbisa masuk kedalam rumah pada malam hari
Bermakna akan ada halangan yang menimpa pemilik rumah dalam segala hal
Bila sang ular berbisa masuknya siang hari
Bermakna dalam waktu dekat dirumah itu akan ada yang meninggal
Bila ular tak berbisa masuk rumah pada malam hari
Bermakna dalam waktu dekat pemilik rumah akan pindah kerumah yang baru
Bila ular tak berbisanya masuknya pada siang hari
Bermakna bahwa sang pemilik rumah akan banyak masalah dengan soal utang piutang
Disarankan untuk tidak membunuh ular pada malam Jumat Kliwon
Bermakna orang yang membunuh akan sakit keras
Seandainya anda atau siapa saja melihat ular besar didepan rumah, lalu ular tersebut hilang begitu saja
Bermakna anda atau siapa saja yang melihat ular tersebut akan mendapat keselamatan dari segala bahaya seumur hidup
Bila tubuh kita dihinggapi kupu-kupu
Bermakna bisa akan menerima berita buruk, bila hinggapnya tepat tengah malam atau anda akan segera mendapat jodoh dalam waktu dekat, bila tidak tepat tengah malam
Bila ada kupu-kupu masuk rumah dimalam hari
Bermakna akan mendapat uang yang tak terduga dalam waktu dekat
Bila ada kupu-kupu masuk rumah kemudian mati
Bermakna akan ada kabar yang memberitakan ada keluarga yang sakit atau tertimpa musibah
Bila tubuh anda kejatuhan cecak
Bermakna akan mengalamai pertengkaran dengan sesama anggota keluarga
Bila anda suka membunuh cecak sebaiknya jangan yang sedang kawin
Bermakna akan sulit jodoh
Disarankan untuk memperhatikan bunyi tokek dan menghitung jumlah bunyinya
Bermakna untuk petunjuk baik atau nasib buruk
Suatu ketika ada tikus masuk kedalam rumah pada malam hari
Bermakna pemilik rumah akan mendapat rejeki besar
Suatu ketika bertemu tikus putih dihutan pada malam hari
Bermakna anda akan selamat sampai di tempat tujuan
Terlihat ribuan tikus merajalela di satu daerah persawahan
Bermakna akan ada peristiwa penting di dalam negeri. Atau peringatan bagi para pemilik sawah untuk memberi makan orang miskin.
Janganlah anda atau siapapun membunuh binatang ditempat yang angker (tidak umum)
Bermakna dalam waktu yang tidak begitu lama orang tersebut akan tertimpa sakit berat bahkan bisa membawa kematian

Makna Telinga Berdengung

Telinga sebelah kanan berdenging
antara pada jam 06-07 pagi hari
bermakna akan mendapat kabar buruk
antara jam 07 – 08 pagi hari
bermakna akan difitnahkan orang yang menjadikan guncingan orang
antara jam 08 – 09 pagi hari
bermakna akan berencana pergi jauh dan entah itu sendiri atau bersama orang lain
antara jam 09 – 10 pagi hari
bermakna akan ada berita yang kurang menyenangkan tentang keluarga
antara jam 10 – 11 pagi hari
bermakna akan ada penghalang dari rencana perjalanan anda sebaiknya ditunda atau dibatalkan dulu
antara jam 11 – 12 siang hari
bermakna akan ada khabar yang kurang mengenakkan yang datangnya bersamaan dengan surat yang akan diterima dalam waktu dekat
antara jam 12 – 13 siang hari
bermakna akan ada saudara jauh yang datang dengan membawa cerita lama
antara jam 13 – 14 siang hari
bermakna akan ada ajakan maka-makan
antara jam 14 – 15 siang hari
bermakna akan ada sesuatu yang membahayakan anda dalam waktu dekat
antara jam 15 – 16 sore hari
bermakna akan ada berita dari keluarga yang entah itu yang menyenangkan atau menyedihkan
antara jam 16 – 17 sore hari
bermakna akan ada perjalanan jauh yang akan anda lakukan dalam waktu dekat
antara jam 17 – 18 sore hari
bermakna anda sedang menjadi pembicaraan banyak orang
antara jam 18 – 19 sore hari
bermakna akan ada sesuatu yang berharga pergi meninggalkan anda
antara jam 19 – 20 malam hari
bermakna akan mendapat berita buruk dari kalangan sendiri
antara jam 20 – 21 malam hari
bermakna akan ada keberuntungan yang besar untuk anda
antara jam 21- 22 malam hari
bermakna akan ada yang mengancam anda
antara jam 22 -23 malam hari
bermakna akan ada berita yang baik datang kepada anda
antara jam 23 – 24 malam hari
bermakna akan ada seseorang yang jatuh cinta
antara jam 24 – 01 pagi hari
bermakna akan ada sesuatu wejangan yang diberikan oleh orang tua
antara jam 01- 02 pagi hari
bermakna akan ada perselisihan antara kerabat sendiri
antara jam 02- 03 pagi hari
bermakna segala perjalanan yang ada kerjakan akan selamat sampai tujuan.
antara jam 03- 04 pagi hari
bermakna akan ada yang sesuatu yang hilang yang anda nilai sangat berharga
antara jam 04- 05 pagi hari
bermakna akan ada sesuatu yang merugikan anda jika anda seorang pekerja anda akan diberi peringatan dari pimpinan
antara jam 05- 06 pagi hari
bermakna akan ada orang yang akan mencelakakan anda

Telinga sebelah kiri berdenging
antara jam 06-07 pagi
bermakna akan ada tamu yang menguntungkan dalam waktu dekat.
antara jam 07-08 pagi
bermakna akan melakukan perjalan jauh dalam waktu dekat antara jam 08-09 pagi
bermakna akan kedatangan keluarga dekat antara jam 10-11 pagi
bermakna akan selamat dalam perjalanan yang akan datang
antara jam 11-12 siang
bermakna akan kedatangan keluarga dari seberang lautan
antara jam 12-13 siang
bermakna akan terserang penyakit dalam waktu dekat
antara jam 14-15 siang
bermakna akan kedatangan tamu
antara jam 15-16 sore
bermakna akan bepergian jauh baik beurusan usaha atau urusan kerja, sendiri atau bersama-sama.
antara jam 17-18 sore
bermakna dalam waktu dekat akan mendapat keuntungan besar bagi usaha dagang yang dirintis dan dalam waktu dekat akan naik pangkat bagi pekerjaan.
antara jam 19-20 malam
bermakna akan menerima pernyataan cinta dari seseorang dalam waktu dekat ini.
antara jam 21-22 malam
bermakna akan menerima undangan perkawinan dari teman dekat
antara jam 22-23 malam
bermakna akan kedatangan pencuri
antara jam 23-24 malam
bermakna akan menghadapi penghalang dalam mengurus perkara yang sedang dihadapi
antara jam 00- 01 dini hari
bermakna semua cita-cita akan yang direncanakan akan segera tercapai
antara jam 01- 02 dini hari
bermakna akan menerima kabar yang sangat menyengkan
antara jam 02- 03 dini hari
bermakna akan ada perseturuan dalam keluarga.
antara jam 04- 05 pagi hari
bermakna and akan mendapat usaha pekerjaan baru
antara jam 05- 06 pagi hari
bermakna akan ada musyawarah dan mufakat dalam setiap persoalan yang dihadapi oleh anda sebagai jalan keluarnya.

 

Baik dan buruknya tanaman dipekarangan rumah dan kayu berpetuah lainnya

Berbagai kasihat tanaman di Pekarangan dan kayu berpetuah lainnya

Disarankan menanam pohon sedap malam
makna yang didapat, pemilik rumah yang menanam pohon itu dipekarangan rumah, akan mendapatkan rasa tentram dan damai dalam kehidupan keluarga.
Disarankan menanam pohon pinang merah
makna yang didapat, akan dapat mengundang rezeki. Dapat pula menjadi penangkal niat jahat dari orang yang hobby meneluh, guna-guna, santet dan sebagainya.
Disarankan menanam pohon bunga matahari
makna yang didapat, kebahagiaan dan kedamaian serta keharmonisan dalam rumah tangga pemiliknya.
Disarankan untuk menanam sawo kecik
makna yang didapat, sang pemilik rumah akan selalu dihormati masyarakat
Disarankan untuk menanam pohon kenanga
makna yang didapat, sebagai penangkal ilmu hitam, guna-guna, santet, teluh, dan sejenisnya.
Disarankan menanam pohon kelor
makna yang didapat, sebagai penangkal ilmu hitam, guna-guna, santet, teluh, dan sejenisnya.
Disarankan untuk menanam pohon kuping gajah
makna yang didapat, akan membawa rezeki lebih lagi jika pohon tumbuh subur
Disarankan untuk menanam pohon bunga wijayakusuma
makna yang didapat, akan sebagai pengundang rezeki kepada pemilik rumah, terutama jika sedang mekar
Disarankan untuk menanam pohon bunga mawar
makna yang didapat, sebagai pengundang rezeki bagi pemilik rumah
Disarankan menanam pohon talas besar diempat sudut pekarangan rumah
makna yang didapat, sebagai penangkal pencuri masuk ke dalam rumah
Jikalau anda seorang usahawan janganlah anda menanam anggur dihalaman rumah
makna yang didapat, semua usaha akan bangkrut
Jikalau anda memiliki bunga kamboja berkelopak ganjil
makna yang didapat, sebagai pemanggil rezeki
Jikalau anda memiliki bambu buta atau bambu tidak berongga
makna yang didapat, sebagai penangkal ilmu hitam
Jikalau anda ingin menghadap penguasa kantungilah daun sirih
makna yang didapat, sebagai sarat agar omongan anda selalu didengar
Jikalau anda ingin menghadapi ujian simpanlah sebagai injakan sepatu daun sirih
makna yang didapat, dapat memberikan ketenangan
Jikalau anda ingin mengunjungi rumah pacar untuk pertama kali kantungkanlah kedalam kemeja daun sirih
makna yang didapat, akan menimbulkan ketenangan dan membangkitkan kesan simpati pada sang kekasih dan calon mertua
Janganlah menanam pohon beringin di halaman rumah
makna yang didapat, karena akan menjadi tempat tinggal roh-roh jahat
Janganlah anda menanam pohon maja di halaman rumah
makna yang didapat, usaha bisnis akan bangkrut
Anjuran menanam pohon jahe di halaman rumah
makna yang didapat, sebagai penangkal roh halus yang jahat
Janganlah menanam padi di halaman rumah
makna yang didapat, anda akan menderita kemiskinan seumur hidup
Janganlah menunjukkan tangan jari anda kearah bunga pada pohon-pohon yang akan berbuah
makna yang didapat, bunga-bunga pada pohon tersebut akan berguguran dan tak akan berbuah.
Janganlah menanam pohon pepaya dihalam rumah
makna yang didapat, pemilik rumah akan menderita kesialan, karena hasil usahanya akan merosot tajam dari hari-kehari.
Janganlah menanam pohon anggur disekitar rumah
makna yang didapat, pemiliknya akan kehilangan mata pencaharian
Janganlah menanam pohon belimbing wuluh
makna yang didapat, sang pemilik rumah akan selalu diganggu roh halus yang jahat
Janganlah menanam jagung di halaman rumah
makna yang didapat, sang pemilik akan selalu sakit-sakitan dan akan selalu bertengkar dengan tetangga atau keluarga.
Janganlah menanam pohon kemboja dihalaman rumah
makna yang didapat, akan selalu menimbulakn kesan seram seperti suasana kuburan, dan konon dapat mengundang roh jahat yang aka selalu mengganggu.
Janganlah menebang pohon bambu pada hari pasaran (saat) wage
makna yang didapat, bambu yang akan digunakan akan cepat patah atau rapuh
Janganlah menanam pohon bawang
makna yang didapat, bila menanam di pekarangn rumah akan memberi pengaruh yang menyedihkan yaitu, pemilik akan selalu ditimpa kesialan.
Janganlah menanam pohon cabe
makna yang didapat, bila menanamnya dipekarangan rumah sang pemilik rumah akan selalu bertengkar dan berselisih diantara sesama anggota keluarga dalam rumah tangga.

Kayu, Kegunaan & Daya Yang Dipunyainya.
Dikalangan masyarakat kita, terutama yang ada di Pulau Jawa, ada yang mempunyai keyakinan bahwa untuk beberapa jenis kayu tertentu, ada yang memiliki daya gaib dan khasiat tertentu. Asal kayu tersebut bisa saja karena berasal dari pohon atau kayu bekas tempat keramat atau yang dikeramatkan seperti makam leluhur, para Wali atau karena langka, susah mendapatkannya atau bisa juga karena memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki kayu lain.

Derajat tuah kayu tergantung dari tempat tumbuh, lingkungan dan tata cara pengambilannya yang kadangkala memerlukan sesajian. Selain itu gambar yang ada pada kayu karena proses alam atau pembusukan atau penyakit pohon kadangkala diyakini memiliki pengaruh gaib juga, contohnya Pelet Kendhit pada warangka keris dari kayu Timaha dipercaya memiliki daya mengikat tamu hingga mereka tidak meninggalkan tempat hajatan sebelum acara selesai.

Ternyata kepercayaan ini terdapat juga dibeberapa suku bangsa lain, bukan hanya bangsa kita saja.

Dengan mengacu beberapa sumber, a.l. Drs. Budihardono, Ir. Bambang W.B. , R. Oesodo, Ir. Wibatsu HS dan sumber lainnya diuraikan dibawah beberapa jenis kayu yang secara tradisional dianggap bertuah. Penyertaan nama latin untuk menambah informasi mengenai jenis kayu tersebut, untuk beberapa nama latin yang dirasa kurang tepat diberi tanda (?).

1. Asam Jawa, Celagi, Tangkal Acem (Tamarindus Indicus Linn)
Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya. Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga bagus untuk Warangka Keris.

2. Awar-awar, Dausalo, Bar-abar, Sirih Popar (Ficus Septica Burm)
Perdu yang banyak tumbuh di tempat agak basah ini hampir tumbuh diseluruh Nusantara, dari akar sampai daun mempunyai kegunaan. Akarnya ditumbuk dengan Adas Pulowaras dan airnya diperas dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst.) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat manjur.

Daun awar-awar sering digunakan untuk menolak setan. Jaman dulu daunnya banyak dimanfaatkan untuk membuat tikee, yaitu daun awar-awar diiris halus kemudian dicampur candu. Dalam bentuk bulatan kecil ini tikee dibakar didalam alat penghisap madat khusus yang dinamakan “bedhutan”.

Seringkali pohon awar-awar yang sudah tua bagian terasnya memperlihatkan gambar seperti pelet timaha, bagian ini banyak dicari pecinta keris untuk warangka karena diyakini kayu ini dapat meredam keris/tombak yang panas serta menjauhkan dari gangguan jin jahat dan black magic. Yang perlu diingat kayu ini sangat lunak.

3. Bambu Buntet, Bambu Pethuk (Bambusa Sp, Phyllostachys Sp, Schizostachum Sp, dsb)
Bambu buntet adalah bambu yang buluhnya tidak kosong. Dipercaya tongkat atau potongan bambu ini bertuah menghalau pengaruh roh jahat dari rumah. Bambu pethuk adalah bambu yang kedua ruasnya saling bertemu. Dipercaya siapa saja yang membawa potongan bambu ini akan kesampaian maksudnya, tidak mendapat gangguan dari siapa saja. Rotan pethuk adalah rotan yang buku ruasnya saling berhadapan, khasiatnya sama dengan bambu pethuk. Bambu Carang Gantung adalah bambu yang tumbuh dari rebung dan keluar sebagai pohon bambu kecil kecil, diyakini anti jin jahat dan santet, banyak ditaruh diatas pintu masuk rumah dan jika dipukulkan pada ular akan mati seketika, juga dipercaya bertuah menghindari wabah penyakit menular dan ilmu hitam yang hendak mengganggu pemiliknya.

4. Boga (Ficus Toxicaria Linn ?)
Kayu ini menyerupai kayu Kebak (Ficus Alba Reinw), warnanya putih dan diyakini berkhasiat menglariskan dagangan. Caranya : taruh sepotong kayu ini didalam almari / etalase barang yang dujual, atau dapat juga disimpan dalam peti uang. Jika ditaruh didalam rumah dipercaya pemiliknya tak pernah kekurangan sandang pangan.

5. Bambu Apus Pringgolayan, Wulung & Ori
Bambu Apus (Gigantochloa Apus Kurz) yang tumbuh dibelakang makam Pangeran Pringgoloyo dkampung Pringgalayan, Kotagede, Yogyakarta sejak jaman dulu dipercaya memiliki tuah membuat pekarangan menjadi angker, karena itu sering digunakan untuk mengusir penyewa yang bandel, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus ditanam atau ditaruh dekat pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut juru kunci makam, semua bambu apus di Pringgolayan mempunyai sifat demikian, tetapi sifat baiknya juga ada termasuk jimat penglaris dagang, tumbal keselamatan, menolak jin jahat. Semua tergantung dari permohonannya.

Bambu wulung (Gigantochloa verticillata Munru) dan bambu Ori (Bambusa Bambos Miq) juga dipercaya memiliki tuah menolak setan. Untuk keperluan ini, ambil sepotong buluh bambu yang satu ruasnya tertutup kemudian taruh disisi pintu masuk dan isi buluh bambu itu dengan air cucian beras, potong dlingo bangle, garam dan rumput alang-alang. Setiap kali, misal setiap minggu, isi dengan air cucian beras, sarana ini selain menolak jin jahat juga menolak tuju, tenung dan santet.

Cara lain, ambil bambu ini dalam bentuk tusuk sate (diruncingkan). Masing-masing disudut perkarangan atau rumah tusukan bambu ini kedalam tanah. Taburi garam dan irisan dlingo bangle disekitar tusukan sate ini.

6. Lingsar (Pterocarpus Sp ?)
Pohonnya tinggi besar, tumbuh ditempat kramat Lingga Manik, barat daya desa Kayangan, Kulonprogo, sebelah utara Samigaluh. Dipercaya bisa menolak jin jahat dan memperlancar permohonan yang bersifat kesucian. Kayu Lingsar sepintas seperti Kayu Sengon (Albizzia falcate), bersifat mudah retak karena penggantian cuaca.

7. Klumpit, Klumprit (Terminalia Edulis Blanco ?)
Pohonnya tinggi besar, banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah digunakan untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon Klumpit yang masih alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya kecamatan Playen termasuk kawasan desa Manggoran Kidul.

Kayu ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat duniawi.

8. Wergu (Rhapis Flabelliformis l’Herit)
Palma kipas atau Wergu biasanya tumbuh dalam rumpun yang padat.

Batang berbuku-buku lurus keatas dengan daun daun seperti kipas. Pohon ini berasal dari China, Vietnam, Laos dan Kamboja. Biasanya tumbuh liar atau sebagai tanaman pagar.

Batang yang berat biasanya berasal dari yang berumur 20 th lebih, dijaman dulu kayunya banyak dieksport ke Hongkong dan China. Nama dagangnya Cannes de laurier atau jones du Tonkin. Kualitasnya dibedakan : (1) diameter lebih dari 20 mm, (2) diameter 13-20 mm, (3) diameter 8 – 13 mm. Semua kualitas ini mempunyai panjang 125 mm.

Kayu Wergu dipercaya bertuah menjauhkan ular dan binatang berbisa, selain itu juga memiliki daya menambah kekuatan bagi pemakainya.

9. Songgo Langit (Ochrosia oppositifolia K.Schum & Tridax procumbens Linn.)
Kayu Songgo Langit yang dianggap bertuah adalah kayu Ochrosia oppositifolia K.Schum. yang sudah amat langka, tingginya bisa mencapai 13 – 14 m dengan diameter 30 sm, biasanya tumbuh didaerah pantai atau tepi pantai. Akarnya keras, dari luar tampak kuning tetapi dalamnya tampak kuning pucat. Kayunya berbau untuk obat dan biasanya digunakan untuk obat terutama sakit perut, kejang perut dan rasa tidak enak setelah makan ikan atau udang. Sementara ada yang beranggapan kayu Songgo langit yang berkhasiat ghaib adalah jenis perdu Tridax procumbens Linn. Biasa tumbuh dikarang karang pegunungan kapur. Pohon ini banyak bercabang dan akar batangnya kuat. Berasal dari Amerika Tengah. Tuahnya menolak niat jahat dari orang atau mahluk halus.

10. Pule, Pulai (Alstonia Scholaris R. Br)
Pohon yang bisa mencapai tinggi 49 m, terdapat diseluruh nusantara, yang baik biasanya tumbuh dibawah 900 m d.p.l dan didekat air. Ada 2 macam varietas, yang bertangkai dan tulang daun berwarna hijau dan satunya berwarna ungu. Keduanya memiliki kegunaan sama.

Kayu Pule lunak dan berwarna kuning keputihan, ada jenis kayu pule yang keras, tetapi umumnya lunak. Dalam dunia pengobatan dikenal sebagai obat demam, malaria, penyakit gula darah dan kurang nafsu makan, rasanya pahit seperti Bratawali. Getah pohon Pule sering digunakan untuk mematangkan abses (bengkak) di kulit.

Banyak yang menganggap Pule bertuah untuk menolak unsur jahat dalam rumah atau pekarangan, kadang digunakan untuk mengobati kesurupan, untuk ini ambil cabang yang masih ada daunnya dan cabang pohon awar-awar serta segenggam tumbuhan alang-alang. Cambukanlah pelan-pelan punggung orang yang sedang kemasukan roh jahat itu. Biasanya dia akan segera sadar.

11. Rumput Fatimah (Calligonum Sp)
Rumput fatimah banyak diambil kaum muslim dari Tanah Suci Mekah dipercaya memiliki tuah memudahkan menagih hutang, permohonan pekerjaan, melunakan hati orang dan sebagainya. Ada juga kegunaan lain untuk memperlancar persalinan, caranya : masukan rumput itu kedalam air, biasanya akarnya mengembang, bacalah Al-Fatihah atau Al-Ikhlas sebanyak 100 x selama merendam itu, minumkan segelas ke ibu yang bersangkutan sambil memohon petunjuk Allah.

Rumput ini juga dapat mengobati kanker, stroke ringan dan tekanan darah tinggi, hanya disini digunakan air panas (thermos), bacaannya Al-Fatihah dan Ayat Kursi masin masing minimal 200 x sesudah itu mohon penyembuhan pada Allah dan minumkan satu gelas 3 x sehari sampai sembuh. Oleskan air rendamannya kepada sisakit.

12. Minging
Sejak jaman dulu pohon ini diyakini membuat ular mabuk, disebut juga pohon ular.

Sering disimpan sebagai penghalau ular atau dibuat tongkat kalau masuk hutan, warnanya coklat kehitaman dan agak berat.

13. Cendana (Santalum Album L.)
Aslinya berwarna kuning agak kemerahan, berbau wangi, kayu ini diyakini bertuah didekati arwah leluhur, jangan membawa pusaka yang berwarangka Cendana bilamana menengok orang sakit karena dipercaya dapat mempercepat ajalnya. Tosan aji yang diberi warangka Cendana akan berbau harum dan lebih awet.

14. Drini, Sentigi (Pemphis Acidula Forst)
Kayu Drini dulu banyak dijumpai dipantai selatan Jawa khususnya dipantai Krakal sebelah timur Baron, Gunung Kidul. Menurut beberapa orang, kayu ini juga ditemukan didaerah pantai lain. Karena banyak dicarai maka kayu ini terancam punah karena diyakini bertuah untuk keselamatan, anti black magic, anti gigitan ular dan dijauhi ular. Selain itu rendaman kayu dalam air juga berkhasiat mengobati penyakit perut. Kayu yang kering akan berbau harum bila digosok dengan ujung jari. Jenis Drini dari Pulau Kangean oleh penduduk setempat dinamakan SETIGI, CANTINGGI atau MENTIGI, kayu ini juga banyak dicari untuk pengobatan, karena langka maka harganya sangat mahal, biasanya pohon Drini tumbuh ditanah kapur yang banyak mendapat angin laut atau sering terendam air laut.

15. Dewadaru
Kayu amat langka ini dulu banyak ditemukan di pulau Karimunjawa sebelah utara Jepara, diyakini bertuah menolak hewan buas dan ular, menyembuhkan gigitan ular berbisa dan menjaga keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan berperahu karena sifatnya mendatangkan angin taufan.

Ada 2 macam kayu Dewandaru, yang dipercaya asli tumbuh didesa Nyamplung, konon jelmaan dari tongkat yang ditinggalkan Sunan Kudus, seorang wali Kerajaan Demak. Sedangkan Kayu Dewandaru dari Gunung Kawi, walau jenisnya lain dengan yang ada di Karimunjawa tetapi dipercaya berkhasiat sama.

16. Kayu Itam, Kayu Arang, Kayu Ebony (Diospyros spp)
Kayu berwarna hitam atau kelabu berserat serat hitam. Kayu ini, khususnya yang hitam seluruhnya, bertuah menangkal roh jahat dan menciptakan suasana ketentraman. Ruang tamu yang diberi hiasan kayu ebony akan terasa teduh dan damai sehingga kerasan tinggal diruang tersebut.
17. Kebak (Ficus Sp, Macaranga Sp, Acalypha Sp)
Pohon Kebak umumnya semacam pohon beringin hutan tetapi tidak bisa besar, namun adapula yang beranggapan pohon ini sejenis waru tetapi daunnya agak muda, sering disebut Tutup (Macaranga sp, Acalypha sp). Kayunya yang ringan dipercaya melariskan dagangan dengan menaruhnya ditempat dagangan atau uang. Kayu ini mudah kena pelapukan / jamur.

18. Kelor, Maronggi, Celor, Keloro (Moringa Olefera Lamk)
Semua bagian pohon ini dipercaya bisa untuk obat. Jika ada orang yang kejang-kejang atau kesurupan atau kena hawa jahat (sawan) dari jenazah, cobalah tengkuknya dan semua persendian tubuhnya digosok dengan remasan daun kelor, biasanya ia segera siuman. Orang yang punya kesaktian tertentu (Black Magic) biasanya juga akan punah bilamana dipukul dengan cabang pohon kelor. Tidak semua pohon kelor memiliki bagian teras yang berwarna hitam yang biasa disebut GALIH KELOR, bagian kayu ini sering dicari sebagai jimat karena dipercaya dapat menunjang ilmu kanuragan dan kebal terhadap senjata tajam. Galih Kelor tidak dianjurkan dibawa oleh mereka yang berpembawaan lekas naik darah.

19. Kengkeng
Banyak dijumpai dilereng Gunung Lawu, dicari karena dapat menyadarkan orang yang kesurupan. Sepotong kayu ini jika ditaruh dekat bayi atau anak kecil bisa menolak roh jahat, roh halus.

20. Krangeyan (Litsea Cubeba Pers)
Pohon setinggi 5 – 15 m dengan batang yang paling besar hanya berdiameter 25 cm ini banyak dijumpai di daerah pegunungan. Mulai dari kulit, daun dan bunganya berbau harum. Kayunya diyakini memiliki daya menolak santet, tenung dan gangguan setan jahat. Untuk pengobatan umumnya baik bagi sakit pernapasan.

21. Liwung (Arenga Pinnata Merr ?, Calyptrocalyk Spicatus ?, Cycas Sp ?)
Kayu ini ditemukan didaerah Gunung Lawu, biasnya berbentuk tongkat atau potongan yang banyak ditawarkan oleh penduduk setempat. Warnanya hitam seperti teras kayu aren, bedanya seratnya agak kasar. Kayu Liwung berasal dari pohon Liwung yang tidak lain adalah pohon Aren laki-laki karena tidak mempunyai bunga betina. Pohon ini amat jarang, sementara ada kayu sejenis yang dipercaya sebagai kayu liwung namun asalnya berbeda. Kayu Liwung dipercaya mempunyai tuah kekebalan terhadap senjata tajam dan tumpul, sangat baik untuk mereka yang mendalami ilmu kanuragan. Sifatnya agak panas, tidak baik untuk mereka yang mudah terpancing emosinya.

22. Lotrok
Sepintas mirip kayu Kebak atau Boga, namun agak kemerahan.

Kayunya ringan dan berasal dari lereng gunung berapi. Dipercaya kayu ini dapat memperlancar pesalinan dan anti black magic namun kadar tuahnya rendah.

23. Mimang
Tidak diketahui nama latinnya, akar mimang menonjol dipermukaan tanah, konon siapa yang melangkahinya akan bingung dan tersesat. Akar mimang ditanam ditanah dibawah pintu masuk dan bagian belakang rumah. Baik akar maupun kayunya dipercaya memiliki khasiat membingungkan orang siapa saja yang melangkahinya.

24. Pamrih & Ringin Sepuh (Ficus Spp)
Kayu Pamrih berasal dari pohon Pamrih yang tumbuh dibekas pertapaan Sri Sultan Hamengku Buwono I di Beton Kampung Sewu ditepi Bengawan Solo, Surakarta. Menurut legenda dibawah pohon itulah baliau berteduh setiap hari sampai ada bisikan gaib untuk melawan Kompeni Balanda. Kayu Pamrih dipercaya bertuah kepangkatan, kewibawaan dan keberanian, cocok bagi mereka yang berkecimpung di pemerintahan.

Ringin sepuh disini adalah pohon yang tumbuh dihalaman makam raja-raja Mataram di Kota Gede, Yogyakarta. Dinamakan juga “Waringin Tuwo” atau Ringin Sepuh, sejak jaman dulu dipercaya memiliki kekuatan gaib. Daunnya yang jatuh “mlumah kurep” artinya satu jatuh terlentang pada satu sisi sedang satunya pada sisi lain ditambah akar dan sedikit kulit pohon, semuanya dimasukan kedalam kantong kain putih kecil banyak digunakan sebagai zimat keselamatan. Bagi yang mujur, kadang kejatuhan sebuah cabang pohon ini. Kayunya dipercaya memiliki tuah keselamatan, kewibawaan dan derajat kepangkatan. Dijaman dahulu, hampir semua warga Yogya yang akan merantau keluar daerah dibekali bungkusan daun ini. Kalau maju perang atau pergi kedaerah lain, akan kembali dalam keadaan selamat.

25. Nagasari, Penaga Putih, Nagakusuma (Mesua Ferrea Linn)
Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya.

Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar. Benang sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok. Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok. Semua ini menjadi bahan campuran pelbagai obat racikan.

Biji Nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk halus setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak kelapa atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi, eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat larutan nogosari dalam minyak itu dioleskan pada bagian yang sakit.

Biji Nagasari juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil 3 –5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut kulitnya lalu seduh dengan air setengah panas (air termos), diamkan sekitar 5 menit dan setelah dingin diminumkan pada si sakit. Isinya jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi dan lima jam kemudian diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan minumkan 5 jam kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman banyak orang, segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhkan dengan nogosari, baik dengan seduhan dalam air mulai dari biji, serpihan kayu, daun, bunga atau kulit kayunya. Kulit kayu Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat kehitaman atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai daya gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk mendapatkannya dianjurkan puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air putih) selama beberapa hari. Sebelum memotong kayu, seyogyanya melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga makam.

Kayu Nogosari termasuk keras dan ulet, sebaiknya setelah dipotong jangan dijemur, tetapi setelah agak kering buatlah barang yang diinginkan, misal tongkat, pipa, stick dan sebagainya.

Kayu ini sangat berbahaya jika untuk memukul. Secara spiritual kayu ini bersipat mengembalikan daya yang dilontarkan kepada pemakai. Diyakini kayu ini merupakan kayu yang paling unggul diantara kayu bertuah lainnya. Tuahnya : keselamatan, kewibawaan, pengobatan, perlindungan terhadap orang jahat/jin jahat, binatang berbisa, anti tenung dan black magic. Pemakai kayu ini diharapkan berlaku jujur dan suci, jika tidak maka tindakan negatif nya akan berbalik memukul diri sendiri. Kayu Nagasari mudah dikenal karena jika ujungnya dibakar tidak menyala dan jika direndam air sekitar 10 menit maka permukaannya akan keluar bulu-bulu halus.

Pantangan : Kayu ini jangan sekali-kali dilangkahi wanita atau pria dan seyogyanya kayu ini jangan dilekati benda logam(emas, kuningan, perak) atau gading. Biarkan seperti adanya. Kayu yang tua sangat bagus untuk dibuat mata cincin, khasiatnya sama dengan membawa kayu Nagasari dalam ukuran besar.

26. Rotan Poleng, Rotan Pethuk (Daemonorops Spp, Gleichenia Spp)
Batang rotan yang poleng (bintik hitam) dipercaya bertuah membuat orang kuat berjalan jauh, karenanya dicari untuk dibuat tongkat. Begitu juga dengan rotan pethuk, artinya dua ruas yang saling berhadapan, dipercaya memiliki daya gaib, diantaranya bisa menghilang, kebal terhadap senjata tajam dan menghalau unsur jahat.

Menurut cerita Pangeran Mangkubumi pernah diberi rotan pethuk dan apabila diajunkan maka musuhnya seakan melihat orang dalam jumlah banyak sehingga melarikan diri.

27. Secang (Caesalpinia Bonducella Flemm / C. Sappan Linn)
Pohon secang tumbuh dimana-mana, ditanam sebagai pagar hidup atau pohon liar, pohonnya penuh duri, kayu gubal berwarna putih sedang bagian terasnya berwarna merah darah. Rendaman atau seduhan air panas kayu secang ini berwarna merah dikenal sebagai obat manjur penyakit yang ditandai keluarnya darah seperti demam berdarah, mimisan, muntah darah, berak darah bahkan penyakit darah tinggi, juga untuk menyembuhkan penyakit gula darah (DM), jantung, infeksi ginjal dan lever.

Untuk penyakit jantung, seduhan ini ditambah daun Dewandaru dari Gunung Kawi, anak yang panas dapat didinginkan dengan mengompresnya dengan seduhan air secang. Penyakit stroke yang belum terlambat dapat diberi minuman rebusan kayu secang yang ditambah dengan pohon ceplukan dan sedikit adas pulowaras. Untuk pengobatan penyakit kanker, rebusan secang ditambah serpihan tatal kayu setigi, nogosari dan segenggam rumput lidah ular atau jika tidak ada dapat diganti dengan buah Makutha Dewa. Kayu secang bertuah anti roh jahat, pelarisan dagangan dan menolak santet. Untuk pelarisan seyogyanya semua tempat barang dagangan dan lantai took dipel dengan air rebusan secang dan bagian depan tempat usaha disiram dengan seduhan secang setiap pagi sebelum toko buka.

28. Sempu (Dillenia Sp ?)
Kayu berwarna putih seperti kebak, dipercaya menyembuhkan orang kesurupan, caranya dengan membawa kayu sempu rabalah orang tersebut dan dengan ijin Allah SWT berdoalah agar orang tersebut sadar, atau rendamlah sepotong kayu sempu kedalam air putih, basahilah kepalanya dengan air tersebut dan berdoalah menurut keyakinan anda, semoga orang tersebut bisa sadar. Hal yang sama bisa dilakukan juga dengan menggunakan potongan kayu nogosari.

29. Setigi, Kastigi, Sentigi, Kayu Sulaiman
Banyak ditemukan didaerah berdekatan dengan pantai laut dan biasanya tumbuh ditanah berkapur. Pohon ini daunnya menyerupai daun sawo beludru atau duren yaitu hijau dengan bagian bawah berwarna merah tembaga.

Kayu ini bersifat perempuan, sebaiknya jangan dipakai oleh wanita terlebih yang belum menikah. Kayu ini yang masih segar berwarna putih kemerahan namun lama kelamaan berubah coklat tua dan jika memukul orang hanya menyebabkan pingsan, tidak mati.

Tuah kayu antara lain anti gigitan binatang berbisa, caranya ditempelkan potongan kayu setigi ke bekas gigitan atau sengatan beberapa lama. Juga menolak hama tumbuhan, penyakit menular dan tanah sangar karena pengaruh jin jahat/black magic. Kayu ini bisa juga untuk mengobati penyakit kanker. Ambil serpihan (tatal) kayu setigi, rebus bersama rumput lidah ular-ularan, segenggam daun tapak dara dan adas pulowaras, penderita diminta minum 3 x sehari masing masing 1 gelas. Kayu Setigi relatif ringan namun tenggelam dalam air. Pemakai kayu setigi atau tesek atau pembawa kayu setigi jangan sekali kali masuk air karena bisa tenggelam. Kayu ini banyak terdapat dipantai-pantai khususnya pegunungan kapur yang setiap hari mendapat angin laut.

30. Sodo Saren, Sodo Lanang (Arenga Pinnata Merr)
Lidi daun aren dipercaya memiliki khasiat menghalau jin/setan dan melumpuhkan orang-orang yang memiliki kesaktian karena ilmu hitam. Mereka akan hilang kesaktiannya bila dipukul dengan lidi daun aren, jangan sekali-kali memukul anak dengan lidi daun aren karena salah-salah bisa kena penyakit jiwa yang sulit disembuhkan.

Rumah yang angker atau banyak dihuni hewan pengganggu seperti tikus, ular, kelabang dll, bisa dibersihkan dengan satu ikat lidi aren yang dikebutkan keseluruh penjuru ruangan, lebih baik lagi bila disertai dengan membakar daun trembesi (johar, Cassia siamea Lamk) yang kering dicampur sedikit belerang, biasanya dalam beberapa waktu sudah bebas dari segala gangguan.

Sodo Saren disebut juga sodo lanang, penamaan ini juga diberikan kepada lidi daun kelapa yang jatuh menancap ditanah secara alamiah. Khasiatnya sama dengan lidi pohon aren.

Bila sodo lanang tidak digunakan, taruhlah diatas pintu masuk rumah sebagai penolak bala.

31. Sulastri, Slastri, Sletri, Sulastri, Bintangur Bunut (Calophyllum Soulatri Burm)
Pohon ini bisa mencapai tinggi 30 m dengan diameter 50 cm. Dipelihara orang karena bunganya harum, pohon ini dianggap bertuah yang ditanam di petilasan pemandianLangenharjo, Sukoharjo, Surakarta sebagai peninggalan Sri Sunan PBX.

Sejak jaman dulu daunnya dipercaya dapat merukunkan pasangan suami istri yang selalu cekcok atau tidak rukun, begitu juga kayunya dapat disimpan untuk maksud yang sama. Daun Sulastri sering digunakan untuk penyakit rheumatik sedang kulit kayunya banyak dimanfaatkan untuk campuran jamu penguat badan.

32. Tesek, Tengsek (Rhynchocarpa Monophylla Backer ?)
Kayunya amat keras dan awet, banyak ditemukan dilereng gunung berapi dengan tinggi mencapai 40 m dan diameter 50 cm, batangnya lurus dan bulat.

Karena banyak diburu orang, sekarang makin langka, dibedakan antara Tesek biasa dan Tesek Wulung, yang pertama kayunya putih, disana sini diwarnai cerat-cerat atau poleng hitam. Tesek lainnya wulung, kulitnya berwarna coklat tapi lama lama menjadi hitam.

Menurut kepustakaan, kayu ini tenggelam di air dan jika diletakan diair mengalir maka ia akan berjalan melawan arus, kayu ini bagus disimpan orang yang sabar dan tidak mudah marah karena bila digunakan untuk memukul walau hanya digunakan sebagai mata cincin, bahayanya tetap ada, orang bisa pingsan sampai mati. Kayu ini biasa dibuat cincin, pipa, tangkai tombak, gantungan kunci dll.

Tuahnya : tahan lama dalam air, diwaktu banjir mengamuk ia bisa tahan jika memakai kayu ini, juga dipercaya anti tanah sangar, anti hama tumbuhan dan anti ilmu hitam, anti upas atau entup (sengatan lebah). Wanita dan Pria boleh memakai kayu ini dan kayu ini bersifat laki-laki, jodoh kayu ini adalah kayu setigi. Kayu Setigi yang terkenal dari Gunung Lawu atau Merapi.

33. Timaha
Kayu Timaha yang berkhasiat adalah yang mengandung pelet.

A. Pelet Kendhit, pelet yang melingkar pada kayu dengan warna yang lebih gelap dari kayu asalnya dan kelihatan mengkilap seperti bara api. Pelet jenis iniberkhasiat membawa kebahagiaan, kemudahan, kekayaan dan melindungi diri dari bahaya dan penyakit bagi pemiliknya.

B. Pelet Tulak, membentuk garis tebal dari atas kebawah dengan warna yang menkilap hitam/coklat tua dan gambar yang ditengah lebih menyala dari gambar yang lain, khasiatnya melindungi pemilik dari senjata tajam.

C. Pelet Pudhak Sinumpet, menyerupai pelet tulak hanya tidak mempunyai gambaran hitam, khasiatnya seperti pelet tulak.

D. Pelet Pulas Kembang, pelet yang menyerupai awan ber-arak dan berkhasiat menolak bahaya dilaut dan sebagai penolak binatang buas disungai (buaya, ular dll).

E. Pelet Dhoreng, gambarnya seperti loreng harimau, berkhasiat pemiliknya menjadi angker/tegar dan disegani. Banyak dicari dengan harga cukup tinggi.

F. Pelet Ngamal, pelet dengan bentuk bintik-bintik besar (ceplok) dengan jarak sedikit jarang satu sama lain. Khasiatnya memberikan kepuasan hidup dan selalu gembira. Pelet ini sedikit memilih dan hanya pejabat yang memakainya.

G. Pelet Pulas Groboh, gambarnya bintik-bintik besar dan kecil. Khasiatnya hampir sama dengan pelet ngamal hanya tidak pemilih.

H. Pelet Beras Wutah, bergambar titik-titik kecil merata pada seluruh kayu, khasiatnya untuk pengasihan (dicintai manusia dan binatang), banyak dicari dan mahal.

I. Pelet Ngirim (Ngingrim) Kembang, gambarnya berbentuk besar dan panjang, khasiatnya dihormati orang, dicintai lawan jenis dan biasanya dipakai oleh yang belum berkeluarga (bisa jejaka, duda).

J. Pelet Gandrung, bentuknya bulat bulat dan tidak teratur dengan warna lebih mengkilat dan terang, pemiliknya hidup hemat dan cermat.

K. Pelet Ceplok Kelor, gambarannya bulat telur dan besar seperti daun kelor, khasiatnya memberi keselamatan pada pemilik.

L. Pelet Ceplok Bantheng, pelet yang hampir menutup seluruh kayu tetapi masih terlihat disana-sini kayu aslinya. Pemiliknya akan selalu dalam keadaan sehat wal-afiat.

M. Pelet Segara Winotan, pelet yang terdiri dari satu, dua, tiga bintik-bintik yang teratur. Khasiatnya dihormati setiap orang dan pelet ini pemilih, hanya pejabat tinggi yang pantas memakainya.

O. Pelet Gana, pelet yang bergambar seperti batu arca, khasiatnya memberi kesejahteraan dan menghimpun semua kebaikan dan kebahagiaan. Dulu hanya dipakai raja atau pejabat tertinggi.

P. Pelet Sembur, pelet dengan gambar titik-titik kecil tersebar diseluruh permukaan kayu, khasiatnya dapat menundukan manusia atau binatang, menghindarkan kemarahan orang lain dan umumnya pelet ini mempunyai kekuatan gaib.

Q. Pelet Nyerat, jenis ini bergambar garis-garis tipis seperti gambar pada marmer, kadang seperti hurup/tulisan. Khasiatnya pemiliknya dapat hidup mandiri, percaya diri dan selalu beruntung serta jaya, dalam berusaha selalu berhasil.

R. Pelet Dewadaru, seperti pelet nyerat, hanya garisnya lebih tebal dan tajam sehingga kadang-kadang sulit membedakan dengan pelet nyerat. Khasiatnya melindungi keluarganya dari mara bahaya, melindungi harta benda dan biasanya pusaka yang memakai pelet ini ditaruh dalam tempat penyimpanan harta. Pelet ini terdapat pada pohon beringin dan mempunyai nilai cukup tinggi dan sangat dihormati.

semoga Bermanfaat

Cara Kerja Akupuntur

Banyak orang bertanya bagaimana Cara Kerja Akupuntur
Akupuntur sudah dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu oleh orang-orang Asia Timur. Namun bagaimana cara kerjanya pada tingkat sel belum diketahui, alhasil pengobatan ini sering berlawanan dengan medis. Para peneliti pun menemukan jawabannya.
Dengan menggunakan alat pemantau otak, para peneliti dari University of Michigan membuktikan bahwa teknik akupuntur yang sudah lama digunakan orang-orang China adalah dengan mempengaruhi kemampuan jangka panjang otak untuk mengatur rasa sakit.
Studi yang muncul dalam Journal of NeuroImage itu pun menyebutkan bahwa teknik yang digunakan akupuntur selama ini ternyata dengan cara meningkatkan kemampuan Mu-Opoid Receptors (MOR) pada bagian otak dan mengurangi sinyal sakit, yang terdapat spesifik pada kelenjar-kelenjar cingulate, insula, caudate, thalamus dan amygdala.
Para ahli melihat fakta yang sama pada pemakaian obat-obatan dalam dunia medis, dimana obat-obatan penghilang rasa sakit seperti morfin, codeine dan lainnya ternyata juga bekerja dengan mengikat reseptor tersebut (MOR) pada bagian otak serta tulang belakang.
“Kemampuan mengikat reseptor inilah yang dapat menurunkan rasa sakit,” ujar Richard E. Harris, PhD, seorang peneliti dari Chronic Pain and Fatigue Research Center, seperti dilansir Sciencedaily, Rabu (12/8/2009).
Studi yang diikuti oleh 20 partisipan wanita yang didiagnosa memiliki penyakit fibromyalgia kronis (kondisi kronis yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan kepekaan dari otot-otot, tendon-tendon, dan sendi-send). Selama studi tersebut berlangsung, mereka tidak diberikan obat-obatan penghilang rasa sakit, tapi diberikan teknik akupuntur.
Responden kemudian melakukan scan Position Emission Tomography (PET) pada otak mereka selama menjalankan pengobatan akupuntur. Pemantauan otak pun terus dilakukan hingga mereka merasakan rasa sakitnya hilang.
Dari situ peneliti menyimpulkan bahwa teknik akupuntur ternyata memiliki efek dan cara kerja yang mirip dengan obat-obat penghilang rasa sakit. “Menariknya, pengobatan akupuntur tidak jauh berbeda dengan pengobatan klinis,” ujar Harris.
Teknik akupuntur memang termasuk pengobatan alternatif yang tidak menggunakan obat-obatan, namun ternyata cara kerjanya hampir mirip dengan pengobatan medis, jadi tidak ada alasan lagi bagi orang medis untuk meremehkan teknik akupuntur ini.

Serba Serbi Penyakit HATI (HEPAR)

Didalam tubuh manusia ada berbagai jenis organ-organ tubuh antara lain : tenggorok, Jantung, Jantung, Ginjal, Hati, Paru-paru, Limpa, Lambung, Usus, Usus besar, Usus halus, Usus dua belas jari, Empedu. Nah pada tulisan ini khusus akan membahas tentang Hati / Hepar.
Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati adalah salah satu organ yang terdapat di bagian dalam tubuh dan dilindungi oleh tulang dada. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obatobatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu. Struktur hati itu sangatlah lunak dan mudah terluka apabila terkena goresan dan reaksi obat-obatan yang berlebihan alias ofer dosis, hati juga tidak tahan banting dan gampang rusak apabila terkena tekanan yang sangat keras. “Maka dari itu jagalah kualitas organ-organ tubuh anda termasuk hati”, karena itu sangat menentukan kesehatan dan kualitas kinerja tubuh anda. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, “hepar”, merupakan kelenjar besar di dalam tubuh.
Fungsi Hati Dalam Tubuh
Fungsi Hati Dalam Tubuh Manusia. Hati adalah organ tunggal dalam tubuh yang paling besar dan kompleks. Dengan bobot sekitar 2 kg, hati mempunyai tugas penting yang rumit demi kelangsungan seluruh fungsi kesehatan tubuh. Fungsi hati berguna untuk proses pembentukan protein dan asam empedu, mengatur metabolisme kolesterol, proses penyimpanan energi sebagai penetral racun atau obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh serta fungsi yang lebih adalah:
1.     Regulasi, Hati berfungsi mengatur komposisi darah terutama jumlah gula, protein dan lemak yang masuk dalam peredaran darah. Hati juga menyingkirkan bilirubin dari darah untuk kemudian dikeluarkan melalui feses.
2.     Metabolisme, Hampir semua zat makanan yang diserap melalui usus diproses dalam hati. Selain itu, untuk mengubah zat makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan tubuh, hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat gizi lain, seperti vitamin A. Di dalam hati juga dihasilkan kolesterol, zat pembeku darah, serta protein khusus dan empedu.
3.     Detoksifikasi, Organ hatilah yang mendetoksifikasi darah. Hati memisahkan obat-obatan dan bahan kimia atau metabolit yang berpotensi merusak dari aliran darah, lalu mengubahnya, sehingga dapat dikeluarkan ke empedu dan akhirnya lewat feses. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
4. Fungsi vital lainnya dari hati yaitu
– Menyaring darah, Membuat empedu, suatu zat yang membantu pencernaan lemak.
– Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah)
– Memproses dan mengikat lemak pada pengangkutnya (protein) termasuk kolesterol.
– Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein (Chylomicron, VLDL, LDL, HDL),
– Menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan menghemat energy.
– Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula.
– Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.
– Membuat protein-protein penting, kebanyakan yang terlibat pada pembekuan darah,
– Menyimpan mineral dan vitamin (besi, tembaga, vitamin A dan D, dan beberapa dari vitamin B) sebagai tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
– Membuat protein-protein penting seperti albumin yang mengatur pengakutan cairan didalam darah dan ginjal, Membantu mengurai dan mendaurulang sel-sel darah merah (Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah).

Jika hati menjadi radang atau terinfeksi, maka kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah. Penyakit hati dan infeksi-infeksi adalah disebabkan oleh suatu kondisi yang bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik didalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alkohol. Gejala-gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang lama. Penyakit hati kronis adalah jauh lebih umum dari pada yang akut. Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki adalah dua kali lebih tinggi dari wanita. Penyakit hati dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang hadir.

Jenis Penyakit Hati
Beberapa Jenis Penyakit atau gangguan bisa terjadi pada hati, jenis penyakit hati tersebut antara lain adalah:
1. Hepatitis, merupakan peradangan pada sel-sel hati Ada beberapa jenis penyakit Hepatitis yaitu A,B,C,D,E. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh virus. Beberapa jenis Hepatitis masih bisa disembuhkan namun beberapa lagi bisa menjadi kronis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dari penderita sebelumnya, suntikan, tatto dari jarum / suntikan yang terkontaminasi atau dari aktifitas seksual dan sebagainya.
2. Sirosis Hati, atau pengerasan hati dimana fungsi hati terganggu karena banyaknya jaringan ikat di dalam hati yang sudah mati dan tidak beregenerasi secara sempurna. Sirosis hati dapat terjadi karena infeksi virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, alkohol atau akibat penyakit yang menyebabkan sumbatan pada saluran empedu.
3. Kanker Hati, Penyakit ini terjadi karena sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya virus, bahan pembuat plastik atau plastik untuk kemasan tertentu, dari racun yang diproduksi oleh beberapa tumbuhan dan makanan. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular Carcinoma.
Gejala atau simtom yang ditimbulkan kanker hati antara lain:
– Lemah, tidak nafsu makan, kehilangan berat badan,
– demam dan  Adanya massa sebelah kanan atas perut,
– Kulit berwarna kuning dan pembentukan cairan di rongga perut.
– Adanya suara abnormal seperti gesekan sewaktu periksa dengan stetoskop (apabila hati telah    membesar),
– Buang air besar berwarna kehitam-hitaman, urin berwarna seperti teh,
– Tangan dan kaki membengkak. Dan langkah pencegahan sebaiknya.
– Menghindari minuman beralkohol,
– Menghindari makanan yang berjamur, – melakukan vaksinasi hepatitis, terutama hepatitis B.

Penyebab kanker hati primer (hepatoma) belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan bersifat turunan pada anak-anak, dan pada orang dewasa kernungkinanannya karena pengaruh lingkungan yang bersifat karsinogen. Selain itu ada beberapa faktor risiko yang diduga sebagai pemacu hepatoma, antara lain : – penderita sirosis hati clan penyakit hat, degenaratif,
– Vino hepatitis B (hepatitis khnonis),
– Perninum alkohol,
– Aflatoksin (makanan yang ditumbubi jamur Aspergillus flaws yang menghasilkan arlatoksin),
– Infeksi cacing hati (Clonorchis sinensis).

Tanda dan Gejala kemungkinan adanya Penyakit Hati
Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkaun penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala-gejala yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit hati termasuk:
•Jaundice atau kekuningan kulit
•Urin yang coklat seperti teh
•Mual
•Hilang selera makan
• Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
• Muntah
• Diare
• Warna tinja (feces)yang pucat
• Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
• Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
• Gatal-gatal
• Varises (pembesaran pembuluh vena)
• Kelelahan
• Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
• Demam ringan
• Sakit otot-otot
• Libido berkurang (gairah sex berkurang)
• Depresi

Tanda dan Gejala Penyakit Hati acute
Suatu bentuk parah yang jarang dari infeksi hati disebut acute fulminant hepatitis, menyebabkan gagal hati. Gejala-gejala dari gagal hati termasuk:
•Aplastic anemia, suatu keadaan dimana sumsum tulang (bone marrow) tidak dapat membuat sel-sel darah
•Ascites, terkumpulnya cairan didalam abdomen
•Edema atau bengkak dibawah kulit
•Encephalopathy, kelainan yang mempengaruhi fungsi-fungsi otak
•Hati yang membesar dan perih (sakit)
•Limpa membesar
•Perubahan dalam status mental atau tingkat kesadaran
•Rentan terhadap perdarahan

Penyebab dan Risiko Penyakit
Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bervariasi. Penyebab-penyebabnya termasuk:
•Kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau kelainan-kelainan hati yang hadir pada kelahiran
•Kelainan-kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh
•Infeksi-infeksi virus atau bakteri
•Alkohol atau keracunan oleh racun
•Obat-obat terentu yang merupakan racun bagi hati
•Kekurangan Gizi (nutrisi)
•Trauma atau luka

Penyebab dan Risiko Penyakit menurut Umur
A.    Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada anak-anak termasuk:
•Alagille’s syndrome, suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk, terutama pada tahun pertama kehidupan
•Alpha 1- antitrypsin deficiency, suatu penyakit hati genetik pada anak yang dapat menuju ke hepatitis dan sirosis hati
•Biliary atresia, suatu kondis dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus adalah terlalu kecil penampangnya atau sama sekali tidak ada
•Galactosemia, suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat mentoleransi gula-gula tertentu didalam susu. Gula-gula ini dapat memperluas, menyebabkan kerusakan yang serius terhadap hati dan organ-organ lainnya dari tubuh.
•Hemorrhagic telangiectasia, suatu kondisi dimana pembuluh darah yang tipis mengizinkan perdarahan yang mudah dan sering dari kulit dan saluran pencernaan
•Hepatitis aktif kronis, suatu peradangan hati yang menyebabkan luka yang meninggalkan parut dan gangguan fungsi hati
•Kanker hati, yang dapat berasal dari kanker pada bagian tubuh lainnya yang telah menyebar ke hati
•Neonatal hepatitis, adalah hepatitis pada bayi baru lahir yang terjadi pada beberapa bulan pertama kelahiran
•Reye’s syndrome, suatu kondisi yang menyebabkan meluasnya lemak di hati. Pada beberapa kasus kondisi ini dikaitkan dengan penggunaan aspirin, terutama yang berhubungan dengan chickenpox, influenza, atau penyakit-penyakit lainnya dengan demam
•Thalassemia, satu grup dari anemia yang diwariskan, atau jumlah darah merah yang rendah
•Tyrosinemia, suatu kelainan yang menyebabkan persoalan serius dengan metabolisme hati
•Wilson’s disease, suatu kondisi warisan (keturunan) yang menyebabkan meluasnya dari mineral tembaga didalam hati

B.    Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada orang dewasa termasuk:
•Batu empedu, yang mungkin dapat menyumbat saluran empedu
•Hemochromatosis, suatu kondisi yang menyebabkan tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi. Penumpukan dari besi menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ lainnya
•Hepatitis, suatu peradangan dan infeksi dari hati disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus-virus
•Penyakit cystic dari hati, yang menyebabkan luka-luka dan massa-massa yang terisi cairan di hati
•Porphyria, suatu kondisi yang menyebabkan kesalahan fungsi dalam bagaimana tubuh menggunakan porphyrins. Porphyrins adalah sangat penting pada pembuatan haemoglobin didalam sel darah merah, untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh
•Primary sclerosing cholangitis, suatu kondisi yang menyebabkan saluran empedu dari hati menyempit karena peradangan dan luka goresan
•Sarcoidosis, suatu penyakit yang menyebabkan suatu perluasan dari luka-luka di hati dan organ-organ lainnya dari tubuh
•Sirosis, suatu kondisi serius yang menyebabkan jaringan dan sel-sel hati diganti oleh jaringan parut
•Type I glycogen storage disease, yang menyebabkan persoalan pada pengontrolan gula darah ketika sesorang sedang puasa.

Kegagalan hati yang berat dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam vena-vena yang berasal dari hati. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan kerusakan hati. Mengobati kegagalan hati sering memungkinkan kembalinya fungsi hati yang normal.Pada penyakit sel sabit, bentuk sel darah merah yang tidak normal menyumbat pembuluh darah di dalam hati dan menyebabkan kerusakan hati.

Diagnosis Penyakit
Dokter dapat menentukan apakah gejala, sejarah kesehatan, dan tes fisik cocok dengan penyakit hati. Hepatomegaly, suatu hati yang membesar dan mengeras dan tanda-tanda lainnya dari penyakit hati dapat ditemukan pada tes-tes yang dilakukan. Banyak tes-tes lanjutan juga dapat digunakan untuk mendukung diagnosis. Ini termasuk tes-tes darah, seperti:

•Abdominal CT scan atau abdominal MRI, yang menyajikan lebih banyak informasi tentang struktur dan fungsi hati
•ERCP, atau endoscopic retrograde cholangiopancreatography. Suatu tabung kecil yang disebut endoscope digunakan untuk melihat berbagai struktur didalam dan sekitar hati
•Pemeriksaan USG, untuk melihat ukuran dari organ abdomen (perut) dan kehadiran dari massa
•Pemeriksaan X-rays abdomen
•Perhitungan darah lengkap, yang melihat pada tipe dan jumlah dari sel-sel darah didalam tubuh
•Scan hati dengan radiotagged substances untuk menunjukan perubahan-perubahan struktur hati
•Studi GI atas, yang dapat mendeteksi kelainan-kelainan di esophagus yang disebabkan oleh penyakit hati
•Tes fungsi hati, adalah tes darah yang memeriksa enzim-enzim hati yang sangat bervariasi dan produk-produk sampingannya.
Pada beberapa kasus, jalan satu-satunya untuk mendiagnosis secara pasti kehadiran dari suatu penyakit hati tertentu adalah dengan biopsi hati. Prosedur ini melibatkan pengambilan sedikit dari jaringan hati untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Biopsi hati mungkin perlu dilakukan beberapa kali untuk melihat kemajuan penyakit dan responnya terhadap perawatan.

Efek Jangka Panjang Penyakit
Efek-efek jangka panjang tergantung dari kehadiran tipe penyakit hatinya. Contohnya, hepatitis kronis dapat menjurus ke:
•Gagal hati
•Penyakit-penyakit pada bagian lain tubuh, seperti kerusakan ginjal atau jumlah darah yang rendah
•Sirosis hati
•    Efek-efek jangka panjang lainnya dapat termasuk:
–    Encephalopathy, adalah memburuknya fungsi otak yang dapat berlanjut ke koma
–    Gastrointestinal bleeding (perdarahan gastrointestinal). Ini termasuk perdarahan esophageal varices, yang merupakan pembesaran vena yang abnormal di esophagus dan/atau didalam perut
–    Kanker hati
–    Peptic ulcers, yang mengikis lapisan perut/lambung

Risiko Pada Orang Lain / Menular
Beberapa penyakit hati sangat menular dan mengemukakan risiko pada orang lain. Contohnya, beberapa bentuk dari hapatitis adalah sangat menular melalui hubungan sexual atau makanan dan minuman yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit hati lainnya tidak menular seperti biliary atresia.

Perawatan Penyakit
Perawatan untuk penyakit hati termasuk:
•Istirahat di tempat tidur
•Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
•Hindari obat-obatan yang tidak perlu
•Hindari alkohol
•Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati
•Minum obat anti mual jika diperlukan
Perawatan lanjutan tergantung dari tipe dan luasnya penyakit. Contohnya, merawat hapatitis B, hepatitis C dan hepatitis D dapat melibatkan penggunaan obat-obatan

Efek Samping Perawatan
Efek-efek samping akan tergantung dari perawatan-perawatan ynag digunakan untuk penyakit hati. Antibiotik dapat menyebabkan gangguan lambung atau reaksi alergi. Efek-efek samping dari interferon termasuk penyakit yang seperti flu, dengan demam dan seluruh tubuh sakit.
Suatu transplantasi hati dapat menyebabkan banyak komplikasi-komplikasi, termasuk kegagalan atau penolakan dari hati yang baru. Sesudah transplantasi hati, seseorang perlu meminum obat anti penolakan yang kuat selama hidupnya. Karena obat-obatan ini bertentangan dengan fungsi normal sistim imun, mereka meningkatkan risiko seseorang untuk infeksi-infeksi dan tipe-tipe tertentu dari kanker.

Yang Terjadi Setelah Perawatan
Apa yang terjadi setelah perawatan akan tergantung dari tipe penyakit hatinya dan respon terhadap perawatan. Sebagai contoh, seseorang dengan hepatitis A umumnya tidak memerlukan obat-obatan setelah penyakitnya sembuh. Mereka dapat kembali ke gaya kehidupan normal ketika gejala-gejala penyakitnya telah hilang, walaupun mereka masih mempunyai sedikit jaundice (kulit berwarna kuning). Seseorang dengan hepatitis B, hepatitis C atau hepatitis D memerlukan untuk dimonitor untuk efek-efek samping maupun keuntungan-keuntungannya selama dan sesudah perawatan dengan interferon. Perawatan dengan alpha interferon mungkin harus diulangi lagi jika penyakitnya kambuh lagi. Seseorang yang telah menerima transplantasi hati akan diperiksa untuk penyakit lainnya dan juga fungsi hati barunya.

Monitor Penyakit
Memonitor penyakit akan tergantung dari tipe penyakit. Tes-tes fungsi hati dapat dilakukan selama periode kunjungan ke dokter, untuk memonitor penyakitnya dan melihat kerja hatinya. Suatu gejala yang baru atau yang memburuk harus dilaporkan ke dokter. Status dari hati mungkin memerlukan biopsi hati yang berulang. Keputusan-keputusan untuk perawatan lanjutan atau transplantasi hati sering dibuat atas dasar tes-tes ini.

Langkah-langkah untuk merawat Hati agar tetap sehat
hati adalah organ tubuh yang sangat vital. Ada baiknya menjaga fungsi hati agar tetap sehat. Sebab organ satu ini mempunyai berbagai fungsi seperti tersebut diatas, mendetoksifikasi racun-racun di dalam tubuh, melakukan sintesa protein, dan memproduksi zat-zat biokimia yang sangat penting untuk proses pencernaan. Hati penting dalam upaya bertahan hidup dan gagalnya fungsi hati akan sangat membahayakan kehidupan. Bagaimanakah caranya menyayangi hati supaya bekerja dengan maksimal? Simak uraian berikut ini:
1.    Dengarkan tubuh Anda, jangan makan kalau tidak lapar. Anda tidak harus selalu makan 3 kali sehari dengan jam yang sama, kecuali jika Anda lapar. Akan lebih sehat kalau Anda menyesuaikan waktu makan berdasarkan rasa lapar, bukan berdasarkan kebiasaan waktu. Jika Anda makan teratur, bahkan saat Anda tidak lapar, maka hati harus bekerja lebih keras, sehingga justru memicu kerusakan hati.
2.    Perbanyak minum air, Cara ini bisa membantu membersihkan hati dan ginjal. Tubuh Anda memerlukan air dalam jumlah kecil tetapi dalam frekuensi tinggi. Jika tidak, sel-sel tubuh akan mengerut akibat dehidrasi dan membran-membran tubuh mengering.
3.    Hindari gula dalam jumlah besar, khususnya gula sederhana, karena hati akan mengubah gula menjadi lemak dan kolesterol. Lemak bisa memicu kerusakan organ. Selain itu, lemak-lemak ini akan dikirm ke area penyimpanan seperti paha, pantat dan perut. Pada akhirnya, konsumsi gula berlebih akan memicu kenaikan kadar trigliserida dalam darah. Hal ini berisiko memicu penyakit kardiovaskular.
4.    Hindari pemais-pemanis buatan, karena pemanis buatan ini akan meracuni hati dan menyebabkan hipoglikemia serta kelelahan. Jika harus mengonsumsi sesuatu yang manis, pilihlah buah segar atau yang telah dikeringkan dengan sinar matahari atau madu.
5.    Jangan terobsesi dengan takaran kalori, Anda cukup berhenti makan begitu mulai merasa kenyang. Abaikan skala berat badan, karena tujuan Anda adalah membersihkan tubuh dan meremajakan seluruh sistem metabolisme, bukan menurunkan berat badan. Berat badan akan berkurang seiring dengan perbaikan fungsi hati. Tidak perlu membebani pikiran Anda dengan skala kenaikan atau penurunan berat badan.
6.    Hindari makanan yang membuat Anda alergi, Belajarlah dari pengalaman dan kenali makanan yang membuat Anda alergi. Selain itu, pastikan mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh, karena proses pencernaan dimulai dengan pertemuan air ludah dan makanan di mulut. Seiring dengan usia, produksi  hydrochloric acid di lambung semakin menurun sehingga tidak mencukupi jumlah yang diperlukan untuk mencerna protein. Hal ini bisa diatasi dengan cara minum satu gelas kecil air yang mengandung satu sendok teh cuka sari apel saat mengonsumsi makanan sumber protein.
7.    Perhatikan kebersihan usus. Hati harus menyaring dan menghancurkan bakteri dan virus yang terdapat di dalam makanan. Terlalu banyak organisme, seperti salmonella dan bakteri shigella, akan membuat Anda sakit dan memicu kerusakan hati  permanen. Untuk mengurangi risiko ini, pastikan hanya mengonsumsi makanan segar dan hindari memanaskan makanan secara berulang. Bakteri mudah berkembang biak pada makanan masak yang disimpan, khususnya daging. Jangan memanaskan makanan lebih dari sekali. Dan jangan lupa mencuci tangan sebelum makan.
8.    Hindari memakan makanan olahan yang diawetkan, juga banyak mengandung organisme jahat yang berada dalam keadaan tidak aktif. Begitu makanan ini menyentuh usus, maka pengawet akan terlepas dan organisme jahat tersebut mulai tumbuh di dalam tubuh. Karena itu, ada baiknya membatasi dan menghindari makanan berpengawet, khususnya daging.
9.    Jangan makan saat stres atau cemas karena saat ini, aliran darah dialihkan dari usus dan hati ke area tubuh lainnya.
10.    Cara Pencegahan untuk mengurangi risiko penyakit infeksi hati lainnya, ada beberapa tapi tidak semua penyakit hati dapat dicegah, Contohnya, hepatitis A dan hepatitis B
– dapat dicegah dengan vaksinasi,
–    Mempraktekan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti diapers,
–    Menghindari meminum atau memakai air kran jika berpergian ke luar negri
–    Menghindari memakai obat terlarang, terutama penggunaan bersama alat suntik
–    Melakukan hubungan sex yang aman
–    Menghindari penggunaan bersama alat-alat kesehatan pribadi seperti alat cukur atau gunting kuku
–    Menghindari bahan racun dan konsumsi alkohol berlebihan
–    Gunakan bat-obatan seperti yang dianjurkan
–    Gunakan kehati-hatian pada produk-produk kimia industri
–    Makanlah diet yang berimbang baik menurut petunjuk piramid dari makanan
–    Dapatkan satu suntikan dari immune globulin sesudah terpapar pada hepatitis A

Semoga Bermanfaat

I Nyoman Sridana, S.Kes.H

Pengobatan dengan Binatang

Berbagai jenis Binatang sebagai bahan Pengobatan dalam Usada Bali

Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam, menunjukkan bahwa penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional. Karena efek samping dari tanaman obat dan juga dari binatang ini relatif kecil. Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, merupakan negara yang sangat potensial dalam bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan dan bahan-bahan  dari binatang yang diduga berkhasiat obat, sudah sejak lama dimanfaatkan oleh masyarakat.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan binatang, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Pengetahuan masyarakat, dari jaman dahulu telah mengenal beberapa jenis tanaman dan binatang berkhasiat obat yang sangat populer antara lain: Kelelawar, ular, semut, cecak, cukli dan lain-lain. Pengetahuan mengenai binatang sebagai obat didasarkan pada bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan khasiatnya.

Selain untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pencegahan dan pemulihan stamina serta kosmetika. Yang sekarang obat-obatan traditional ini dikenal dengan sebutan pengobatan Ayurveda.
Walaupun Ayurveda secara terus menerus telah dipraktekkan selama paling sedikit lima ribu tahun. Ayurweda sering diterjemahkan sebagai “pengetahuan tentang hidup”, namun terjemahan yang lebih tepat adalah “pengetahuan tentang panjang umur”. Tujuan yang dimuliakan sepanjang jaman adalah bagaimana untuk mengatasi kematian, sebagai hal yang mendasar dari sifat manusia dan hal ini menjadi penyebab dari ketakutan manusia akan kematian yang menyusup ke dalam hati setiap mahluk hidup, dan yang menjadi akar dari segal ketakutan yang lain.

Sebab segala sesuatu yang diciptakan harus dihancurkan, sebab semuanya berada pada kala (waktu). Tujuan ke arah keabadian tentulah berada diluar kala (waktu). Beberapa orang di Barat ingin menipu kematian dengan membekukan diri mereka, tetapi hal ini hanyalah ilusi belaka, sebab keabadian hanya terjadi bila raga, pikiran dan jiwa secara keseluruhan mengalami transforma. Tiada guna hidup kekal, seperti Tantalus atau Sisyphus atau tokoh dalam bukunya Jean Paul Stre, No Exit, sebab hidup seperti itu penuh dengan penderitaan dan keinginan yang tidak terpenuhi.

Jagat raya fiksik ini terdiri dari pola yang tidak terhingga dari permutasi dan gabungan lima unsur pokok: tanah, air, api, udara dan ether. Penambahan unsur di luar akan menambah hal yang sama di dalam dan pengurangan di luar akan mengurangi juga yang di dalam (makrokosmos dan mikrokosmos).

Udara (angin) dan unsur ether (akasa) sudah termasuk pada udara (angin), api dengan memasukkan baik unsur api maupun air dan unsur air untuk mewakili air dan tanah. Inilah kesucian atau keseluruhan ajaran Ayurweda, kesadaran akan saling berhubungannya semua azas-azas universal.
Angin, Api, dan Air diartikan berturut-turut vata, pitta, dan kapha sebagai pernyataan fisik dari tiga kecendrungan semesta atau Triguna dari kosmos: tamas (inertia), rajas (bergerak terus), dan keseimbangannya yaitu wattwa.

Bergerak terus dalam tingkatan fisik ada vata, keseimbangan adalah pitta dan inertia atau kapha.
Kecendrungan besar ini bertindak sebagai tiga aza yang mengendalikan kesehatan pikiran, analog dengan vata, pitta dan kapha dari badan. Pikiran disebut sehat apabila pikiran penuh dengan sattwa, atau keseimbangan mental, dan dikatakan sakit apabila dia dipenuhi oleh rajas, atau tamas, aktif baik terlalu maupun kurang aktif.

Tiga azas ini tidaklah tetap hanya demikian di dalam tubuh. Azas ini dinamis, berubah secara terus-menerus sesuai dengan perubahan lingkungan. Yang terbaik adalah menganggap vata, pitta dan kapha sebagai kecendrungan, atau arah dari metabolisme badan, kecendrungan berkurang atau bertambah, hal ini terjadi karena adanya gangguan terhadap keseimbangan, baik yang besifat di dalam maupun dari luar, selain itu disebabkan oleh Tridosa yang bergerak terus menerus.
Denyut nadi merupakan alat ukur yang baik atas gerakan ini. Ayurweda membedakan 108 pola denyut yang berbeda, yang dibentuk oleh permutasi pada irama dari Tridosa.
Seorang penyembuh seharusnyalah memasuki hati si sakit dengan sinar idep (pikiran) dan pengetahuan mengenai Ayurweda untuk mendiagnosa penyakitnya, sebagai satu-satunya jalan penyembuhan yang mungkin

Perubahan dari hari ke hari yang terjadi di lingkungan luar memang mempengaruhi keseimbangan vata, pitta dan kapha, tetapi ada juga pengaruh dari dalam yang kuat mempengaruhi keseimbangan ini prakerti atau keadaan badan manusia adalah pola alamiah dari pertamabahan atua pengurangan Tridosa yang memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari orang itu, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nisbi dari Tridosa pada tubuh masing-masing orang yang bersangkutan pada saat dia diciptakan.
Pengobatan ayurweda memiliki tiga segi: menghilangkan penyebabnya, pembersihan (sodana) dan paliosi (samana-palliation) dari Tridosa dan yang terakhir pemudaan-peremajaan atau rejuvenation (rasayana).

Pengobatan dengan bahan Tanaman
Dalam  lontar usada yang diteliti didapatkan banyak tanaman dipakai sebagai bahan ramuan obat. Jumlah total penulisan resep dengan tanaman dan jenis tanamannya disajikan dalam Tabel 1 menurut sumber lontar usadanya. Jumlah total tanaman yang dimaksud adalah deskripsi dari resep-resep yang digunakan; bisa saja satu tanaman dipakai beberapa kali, sehingga memberikan jumlah total yang tinggi. Sedangkan jenis tanaman menurut nama tanaman tersebut.

Aromaterapi sebagai salah satu contoh obat dari tanaman. Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Seperti yang dilakukan orang Mesir kuno saat mandi, pijat, dan mengurapi orang mati, secara tidak sadar kita juga melakukan aromaterapi ketika menghadiri pemakaman atau menjalani upacara adat pernikahan. Wewangian sengaja ditebar untuk memberi suasana nyaman. Aromaterapi digunakan untuk rileksasi dan pengobatan. “Pada Perang Dunia II minyak esensial untuk aromaterapi ini digunakan untuk pengobatan karena pada zaman itu sulit memperoleh antibiotika. Minyak esensial ketika itu digunakan secara internal, yaitu diminum atau dimasukkan ke organ tubuh. Bahan aromaterafpi ini terbuat dari bahan tanaman tertentu yang tumbuh alami. Disamping bahan tanaman, masih ada komponen lainnya yaitu bahan dari binatang, garam, mineral, pelarut dan minyak.

Pengobatan dengan bahan dari mineral
Pengobatan dengan bahan mineral juga dilakukan dari jaman dahulu, diantaranya memakai bahan garam sebagai obat gosok bila masuk angina tau juga dipakai untuk menyerap detox-detox yang ada disekitar tubuh dengan cara merendamkan diri pada air yang telah diisi larutan garam.  Juga dari bahan lain seperti tanah liat (tanah ampo) yang kerap sekali dipakai lulur atau menyimbangkan tubuh dari unsur tridosa.

Pengobatan dengan bahan Binatang.
Mungkin kita pernah melihat orang menggunakan hewan hewan yang tak lazim untuk mengobati penyakitnya, beberapa di antaranya menggunakan Bekicot, Lintah, Cukli, cacing, Undur-undur dan lain sebagainya.
Pada pembahasan di paper ini akan kami ulas sedapat mungkin tentang manfaat dan cara berkembangbiak binatang cukli, yang keberadaannya sangat langka namun sangat bermanfaat sebagai bahan obat. Seperti dalam beberapa usada Bali seperti usada Cetik, disana disebutkan  beberapa bahan obat-batan dari binatang. Salah satunya  binatang Lungsir atau Cukli atau dalam bahasa asingnya Nautilius. Binatang ini hidup dilautan yang cukup dalam dan memiliki tentakel sampai 90 buah yang bermanfaat untuk meremaskan mangsanya. Binatang Cukli ini hanya makan sekali dalam sebulan. Termasuk binatang yang malas bergerak. Binatang ini memiliki cangkang berupa kerang yang keras berlapis-lapis dan memiliki beberapa layer didalam cangkangnya untuk diafragma pemompa air dan filter extrak garam yang masuk dan dihedarkan keseluruh tubuhnya bersama darah.

GAMBARAN TENTANG BINATANG CUKLI
Cukli adalah sebuah nama dari bahasa Indonesia, Lungsir adalah nama untuk bahasa yang merupakan bahasa umum dari keluarga Cephalopod Nautilidae atau species Nautilus pompilius. Kehidupan kerang cukli ini masih simpang siur, namun paling tidak ada gambaran sedikit tentang apa itu kerang Cukli.  Termasuk binatang Animalia,

Untuk komplitnya tentang Pengobatan dengan Binatang Cukli silakan kunjungi bagian Minyak Cukli obat Cetik – Racun

 

Semoga Bermanfaat

I Nyoman Sridana., S.Kes.H

Berbagai Kasiat minyak cukli

Kasiat obat dari binatang
1.    Minyak dari Bintang cukli disebutkan sebagai penawar racun dalma usada Cetik, sebutkan jenis cetik apa saja yang bias diobati dengan minyak cukli
`dalam lontar usada Cetik  minyaknya penawar Cetik Medang Api, Cetik Reratusan, Cetik Ancar, cetik anten kembar , cetik lebur barus, kena air keras, cetik gringsing, cetik gangsa dls
2.    Apa ada lontar yang mengatakan ayam bisa di pakai obat ?
ada dalam usada Kurantabolong Halaman 7b  memakai daging ayam yang sudah bisa bercelotek. Dada ayam itu dibelah dan dipanggang sebagian, diberi bumbu bawang jahe, serta dilengkapi dengan ikan teri (gerang asem) sebagian, dan lengkap dengan buah-buahan, galahan, sampian nagasari, peras panyeneng, biakawon,, usada kecacar hal 2, upakaranya, 1 buah tumpeng brumbun, dialasi dengan daun andong merah, dialasi dengan sengkwi yang berekor, diisi seekor daging ayam brumbun, dibelah dari punggungnya
3.    Apa daging babi bias di pakai sarana ruatan dalam ayurveda?
Dalam Lontar usada Tiwang: Halaman 7b  Ini adalah pedoman pengobatan hendaknya diketahui, hati-hati dan teliti dalam pelaksanaannya, jangan gegabah! Sebab amat sulit menerapkannya, tentang kala kali dengan datang dan perginya penyakit sesuai dengan Triwara, Saptawara , jangan lupa hendaknya selalu diingat, datangnya tatakson (taksu). Ketupat 6 biji, kacang ijo yang direbus, tuak satu batok kelapa, beras 1kg, perak 225, benang,1, kelapa, 1 butir, gula 1kg, sirih, buah-buahan, ketan, injin, semua satu kojong. Ini petunjuk bagi yang ingin melakukan pengobatan, hendaknya ketentuan petunjuk selalu diingat, ini penyakit pada empedu menyebabkan pencernaan tidak normal. Ranini pajalangati, Kaka ki pajalang arah, hayu ring sogot akan kembali normal olehnya dengan bahan sebagai berikut, daun tangguli gending , bawang adas, dicampur sedikit garam, air dingin, minum, upacara sesaji, daging mentah, daging babi seharga 25 kepeng, dilengkapi nasi.
4.    Lebah adalah binatang memproduksi bee polen, zat apa saja kandungan polen itu?
Bee Pollen mengandung zat gizi yaitu:
Zat Hidrat Arang, Protein (dalam bentuk asam amino esensial),Asam lemak esensial, Vitamin , Mineral, Enzym , Hormon-hormon yang dibutuhkan tubuh untuk proses regenerasi sel-sel jaringan.
5.    Apa manfaat daging rusa? Dalam ayurvedadikatakan dagingnyasepet. Sebagai obat perangsang pencernaan, penyebab sembelit, dan dapat meningkatkan nafsu makan
6.    Apa manfaat daging kelinci? Rasanya manis

Semoga Bermanfaat

I Nyoman Sridana, S.Kes.H

 

0