Memperdayakan Desa Pekraman Sebagai strategi mempertahankan Budaya

Banjar merupakan organisasi kemasyarakatan masyarakat tradisional Bali. Organisasi ini seperti sistem RT/RW pada masyarakat Indonesia modern. Sudah ada sejak jaman dahulu kala dan mulanya dikenal dengan nama subak. Awalnya subak itu merupakan organisasi yang hanya mengatur masalah-masalah di sawah, berhubung masyarakat Bali saat itu sebagian besar mata pencahariannya bertani. Dalam subak ini diatur masalah pengairan, sehingga tidak ada masalah rebutan sumber air.
Seperti kita ketahui di setiap Banjar ada tempat umum yang diberi nama Balai Banjar. Di Balai Banjar inilah  tempat bermusyawarah untuk mengkomunikasikan, dalam mencari solusi dari masalah banjar setempat dan mendiskusikan rencana-rencana yang akan dilaksanakan oleh banjar tersebut.   Disamping itu fungsi lainnya sebagai tempat pelaksanaan Tajen atau Branangan. Dalam ritual tabuh rah yang lazim diadakan berkaitan dengan upacara agama. Tabuh berarti mencecerkan dan rah adalah darah. Pelaksanaan tajen dalam tabuh rah dianggap sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan upacara sehingga pelaksanaannya tidak dilarang. Namun lambat laun budaya ritual tabuh rah ini, menjadi suatu ajang judi yang kita kenal dengan sebutan tajen.  Yang berasal dari kata tajian, karena setiap kaki kiri ayam aduan selalu dipasangi taji.  Dipasangi taji dengan tujuan untuk menentukan mana ayam yang menang dan kalah. Pada dasarnya soal menang dan kalah bukan hal terpenting. Yang utama, mendapat hiburan.
Berbeda dengan tajen atau branangan yang bisa disebut pelalian (bermain), karena rata-rata yang terlibat lebih mengutamakan berjudi, bahkan sampai lupa diri. Kenyataan ini terbukti ada perkara rumah tangga yang cekcok /pertengkaran yang disebabkan uang yang semestinya diperuntukkan membeli sarana upakara dan urunan banjar dipakai judi tajen, Uang belanja keluarga diludeskan untuk bersenang-senang di arena tajen. Dengan harapan uang tersebut bertambah banyak, namun kenyataannya menjadi berkurang alias kalah. Tiap kegiatan tajen yang diadakan kelompok masyarakat biasanya melibatkan beragam kalangan. Ada dua pihak yang bertaruh. Kedua belah pihak tersebut otomatis menghasilkan yang satu pihak yang kalah taruhan, sedangkan pihak lain sebagai pemenang judi. Kantong si penjudi tajen yang kalah memang terkuras. Namun, urusannya bukan hanya uang si penjudi ludes di arena tajen. Efeknya, berantai ke masalah keluarga si pelaku judi tajen. Keluarganya, terutama istri dan anak, harus menanggung akibat permainan adu ayam tersebut. Sehingga pada saat harus membayar iuran banjar, mereka menjadi panic mencari pinjaman. Sehingga terjadilah pertengkaran diantara suami dan istri. Celakanya lagi, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan justru berpotensi mengguncangkan keharmonisan kehidupan suami-istri, otomatis nasib keluarga ini berada di ambang kehancuran. Penggemar judi tajen konon acap menguras isi kantong istrinya untuk bisa menikmati permainan sabung ayam ini.. Hasil keringat keluarganya untuk membiayai pendidikan anak pun tidak jarang ikut jadi sasaran empuk si penjudi.
Judi tajen menyebabkan terjadinya kemiskinan, yang mana waktu mereka terbuang untuk pergi tajen, banyak para mania tajen lupa menjalankan suadarmanya sehingga penghasilannya menjadi berkurang. Tajen merupakan ajang judi. Maka dengan ada larangan pemerintah terhadap segala bentuk perjudian di tahun 1981, tajen tak lagi bertempat di wantilan. “Adu jotos” ayam jago pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi di rerimbunan kebun kopi, ladang jagung, tumpukan jerami usai panen, bahkan … sudut pekuburan.
Segala bentuk perjudian dilarang agama, Telah ditentukan bahwa pelaksanaan tabuh rah dalam bhuta yadnya. Pertama, tabuh rah dilaksanakan dengan penyambleh, disertai upakara yadnya. Kedua, Tabuh Rah dalam bentuk perang sata merupakan suatu dresta yang berlaku di masyarakat yang pelaksaannya boleh diganti dengan penyambleh. Kemudian, mengenai persyaratan perang sata ditentukan, pertama, ada pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya (Caru Panca Kelud, Rsi Ghana, Balik Sumpah, Tawur Agung, Tawur Labuh Gentuh, Tawur Panca Wali Krama, Tawur Eka Dasa Rudra). Kedua, Pelaksanaannya di tempat upacara. Ketiga, diiringi adu tingkih, adu pangi, adu taluh, adu kelapa, andel-andel serta upakara-nya. Keempat, pelaksananya sang yajamana. Kelima, Tiga parahatan (sahet) tanpa taruhan. ” Dan yang terakhir atau kelima menyebutkan, jika dilaksanakan dengan cara menyimpang dari ketentuan tersebut dianggap penyimpangan.
Jadi kesimpulannya, Jika didalamnya ditemukan unsur judi sudah menjadi kewenangan kepolisian untuk melakukan penangkapan. Dikenai pasal 303 KUHP, bisa dipenjara 5 tahun.  Untuk itu mari kita dukung peraturan pemerintah tentang pengapusan segala bentuk perjudian dimasyarakat, karena kita telah mengetahui memang banyak dampak negatifnya. Mari kita perkuat kesatuan dan kesejahteraan mulai dari diri sendiri, keluarga dan dilingkungan masyarakat kita. Jangan sampai ada keluarga, teman kita yang terkena pasal tersebut karena bermain yang berjenis judi (judi kartu, judi ceki, togel dan lain sebagainya).

 

Mencegah terjdinya Penyakit Tetanusa

Penyakit Tetanus
Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Sungguh mengerikan memyaksikan penderita tetanus,otot leher, lengan, kaki, serta perut mengejang. Jika kejang berlangsung terus-menerus dan semakin memburuk, hal ini bisa mematahkan tulang termasuk tulang punggung. Penyakit tetanus memang sudah jarang terjadi tapi cukup mematikan. Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu bakteri clostridium. Bakteri ini menghasilkan racun yang akibatnya otot mengalami kejang kronis.

Penyebabnya
Penyakit tetanus disebabkan oleh bibit penyakit atau kuman Basil Tetanus atau Clostridium Tetani. Kuman ini mudah berkembang biak pada tempat yang kurang oksigen karena sifatnya yang an aerobes. Clostridium Tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya. Waspada dan berhati hatilah dengan luka yang kecil terutama di kaki, tangan, terlebih luka kecil, sempit dan cukup dalam. Karena luka yang demikian memungkinkan Clostridium tetani mudah berkembang biak akibat kurangnya oksigen. Spora bakteri ini hidup di kotoran dan tanah, biasanya di area yang terdapat banyak kotoran hewan Umumnya saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Terutama kuda atau seperti di peternakan yang lingkungannya tidak dikelola dengan baik, serta daerah pertanian. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). Clostridium tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin. sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak

Gejala
Gejala akan timbul setelah beberapa hari (5-10 hari setelah terinfeksi) tetapi bisa juga 2 hari bahkan ada gejalanya baru timbul setelah lebih dari 50 hari.
Gejala klonis yang ditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol. Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah kaku, bila menelan terasa kaku, sakit kepala, kejang disekitar luka, nyeri tenggorokan, mengigil, kejang pada otot, pada kuduk-lengan-tungkai agak kaku, kedua alis sering terangkat, sembelit berlebihan dan bisa tertahannya air kemih berlebihan, keringat berlebihan, selama kejang tidak dapat bicara karena otot dadanya kaku dan kejang pada tenggorokan, terganggunya pernapasan sehingga kurannya oksigen didalam tubuh, denyut jantung meningkat. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah tinggi. Gejala awal dimulai dengan sakit kepala, kesulitan membuka mulut, kemudian berlanjut sulit menelan, leher, punggung atau bahu jadi kaku. Selain itu bisa menimbulkan masalah tekanan darah dan detak jantung. Bila racun sudah menyebar bisa mematikan.

Pengobatan
Upaya pencegahan adalah dengan immunoglobulin tetanus, imunisasi tetanus bagi bayi, biasanya dibarengi dengan imunisasi jenis lainnya, seperti dipteri, pertusis dan pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
Imunisasi ini bisa diperoleh di posyandu, puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya. Untuk menetralisir racun, diberikan. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya raccun yang ada mati. Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan. Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia (radang paru-paru). Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%

Pencegaahan
Bersihkan luka dengan menggunakan air bersih dan sabun terutama luka yang kotor terkontaminasi tanah atau kotoran. Upayakan agar partikel kotoran, tanah dapat dikeluarkan sebersih mungkin. Selanjutnya agar lebih aman mintalah imunisasi tetanus untuk mencegah penyakit tetanus ke puskesmas atau rumah sakit.

 

Semoga bermanfaat

I Nyoman Sridana. S.Kes.H

Swadharma manusia adalah bekerja sebagai kewajiban

Swadharma adalah suatu kewajiban sebagai jalan untuk memperbaiki kehidupan 

Apa yang diungkapkan dalam buku berjudul KERJA DAN SWADHARMA  (Teks Adisastra Hindu) karangan Prof. Dr. Ida Bagus Gede Yudha Triguna, MS. Drs. I Wayan Suka yasa, M.Si dan Dra. Ni Made Surawati, M.Si, Bahwa dharma kanda yang sumbernya dari Bhagawadgita, Sarasamuscaya dan sumber-sumber kitab lainnya. Peresensi dapat memahami pemikiran penulis pada bagian I tentang Karma-Kanda sebagai berikut:
1.        Qualitas kehidupan seseorang ditentukan oleh qualitas keyakinannya dalam aktivitas hidupnya. Disebutkan bahwa landasan yang mewarnai pikirannya, wacananya dan prilakunya sangat ditentukan oleh keyakinannya.
2.        Karakter dan watak seseorang akan dibentuk dan ditentukan oleh tindakannya. Contoh orang serakah tentu tidak akan pernah terpuaskan, bila keinginannya itu tidak dapat terpenuhi, maka akan timbul kekecewaan dan kemarahan, kita bisa mengamati dari kenyataan yang ada dari tingkah laku dan tindakannya.
3.        Dalam hidup ini betapa pentingnya mengendalikan diri dan memahami sifat Triguna,  serta kemampuan memilah-milah tindakan tersebut mengarah ke sifat satwam agar terbentuknya kebahagiaan dalam bekerja,  sifat nafsu yang tidak terkendali lahirlah loba dan marah, dari ketiga ini yang membuka gerbang neraka. Ciri-ciri manusia yang telah mampu mengendalikan diri antara lain: a. tidak lagi membeda-bedakan realitas dan sifat-sifatnya kedalam nama rupa, b. Tidak membenci kecemerlangan kegiatan, c. Memahami hanya guna yang berbuat, d. kesehimbang terhadap suka dan duka, e. Percaya pada diri sendiri, f. Melihat sama suatu benda yang berharga atupun tidak berharga, g. Teguh terhadap pendirian baik berupa cacian maupun pujian.  Disini dominan bersifat netral, teguh hati dan tidak mengikat diri.
4.        Didalam bagian I dari buku ini, ditekankan pula bahwa kita bekerja sebagai dharma bhakti, bekerja yang bertanggungjawab bukan pada pahala kerja, mengingat hasil kerja itu, baik diharapkan maupun tidak selalu diterima oleh pelaku (kini ataupun nanti).
5.        Ditegaskan menjadi bahagia itu harus bisa menjadi majikan atas kerja diri sendiri yaitu bekerja berdasarkan welas-asih, dan tidak mengutamakan diri sendiri, sehingga rasa bahagia akan muncul dengan sendirinya.  Ia yang bekerja dengan tekun tidak merasa bekerja dalam bekerja, bekerja adalah kewajiban tanpa tanpa ada tujuan mementingkan diri sendiri. Peristiwa yang ada disini sekarang karena akibat perbuatan dari masa lalu dan sekaligus menjadi sebab dari kelahiran yang akan dating, dimana ada sebab disitu pasti ada akibatnya.
6.        Dalam bagian ini juga disebutkan bahwa untuk melanjutkan hidup harus bertindak dan berbuat karena tanpanya adalah kematian, tanpa bekerja tidak akan bisa mencapai kebebasan dan kesempurnaan.
7.        Karma kanda adalah jalan kerja, merupakan jalannya sebab akibat dari suatu karma, jadi bekerja adalah kewajiban dan merupakan Yadnya, bekerja dengan penuh tanggung jabwab kepada Tuhan tanpa pamerih duniawi, sehingga bisa merasakan rasa bebas dan melakukan pekerjaan dengan ikhlas oleh karena itu fungsinya sama dengan yoga.

Kesimpulan dari penulis adalah: menjalani hidup dalam kehidupan ini dengan bijaksana, yang menjadikan sari dari uraian tersebut. Orang bijaksana adalah orang yang ingat akan kebenaran;  Tahu akan akibat lautan kehidupan; tahu akan cara menyebrangi laut kehidupan; tanpa dilekati oleh perasaan suka dan duka; tidak pamerih; tanpa rasa takut; tenang dan kuat iman; dan bersih ingatannya (berpikiran positif).

Cara bekerja yang dianjurkan adalah melaksanakan kerja sebagai kewajiban dan tanpa terikat pada hasilnya, bekerja sedemikian rupa dengan berkosentrasi pada cara melakukan kerja atas nama Tuhan. Jadi seseorang tidak boleh setengah-setengah melakukan kewajiban tetapi harus benar-benar tekun didalam pekerjaan itu. Kewajiban adalah suadharma, dan dengan menemukan kewajiban sendiri yang terletak dibagain hidup kita. Tiap-tiap orang harus mengerti bakat kelahirannya, dan setiap orang mempunyai bakat berbeda.  Setiap indipidu menjadi pahlawan didalam bidangnya masing-masing, baik kecil maupun besar.  Kebaikan terletak pada kesempurnaan kwalitas kerja. Kerja adalah puja yang dapat dipersembahkan kepada Kekutan Besar (Tuhan),  Dan juga sebagai intinya bahwa orang bodoh bekerja terikat akan hasilnya maka jiwa yang terbelenggu dan orang bijaksana bekerja tanpa rasa keterikatan. Orang bijaksana bekerja sebagai kesejahteraan masyarakat maka dia akan mencapai kedamaian. Bila dilihat pada kehidupan zaman Kali Yoga ini, memang sangat sulit melakukan inti dari akikat kerja dan swadharma ini tetapi paling tidak kita bisa memilah-milah bekerja untuk kebutuhan badan pisik atau bekerja untuk kepentingan jiwa itu sendiri.
Inti lain yang dikutif dari kitab bhagawadgita  bahwa kalau Tuhan tidak bekerja maka alam semesta ini beserta isinya akan hancur lebur, demikian juga manusia harus melakukan sesuatu untuk berkarma mengisi hidup mengolah alam, berusaha mencari makanan.  Bekerja adalah tugas alami, mengindari kerja akan menyebabkan tidak mencapai kesempurnaan.  Jadi sebagai kesimpulan akhir pada bab II ini adalah bekerja dengan tekun tanpa terikat akan hasil kerja, maka kedamaian abadi akan tercapai. Sebaliknya kalau dikendalikan oleh ambisi untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih besar, maka jiwa akan terbelenggu, terasa seperti peresensi rasakan pada kehidupan saat ini.
isi Kitab Sarasamuscaya dari Bab I sampai Bab XXVIII. Pada intinya peresensi dapat menangkap isi dari bab ini,  yang menyebutkan bahwa dapat menjelma menjadi manusia adalah rahmat yang sangat mulya. Oleh karna itu orang patut bersyukur karena hanya dengan menjadi manusia saja mahluk dapat meruat dosa-dosanya, akibat berbuat buruk di masa lalu dengan cara memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk berbuat baik. Berbuat berdasarkan dharma untuk mendapatkan harta dan menikmati duniawi.
Pada umumnya yang menjadikan dirinya terpuji, orang yang waras adalah orang yang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan badanya, pertumbuhan tubuhnya, disesuaikan dengan umurnya, harta yang dimiliki, adat istiadat dimana ia hidup. Disamping menghibur dan menolong orang yang susah serta menjalankan ajaran agama.   Dan penting juga digaris bawahi di bab ini adalah pentingnya memilih pergaulan yang akan membentuk manusia, bila memilih pergaulan dengan orang guru-guru rohani (Sang Sadhu) maka akan cendrung menjadikan dirinya hidup bersepiritual, bigu pula sebaliknya apabila memilih pergaulan dengan orang bodoh jahat maka akan cendrung menjadi bodoh dan jahat juga. Orang-orang yang bergaul dengan sadhu maka akan menjadikan dirinya ketularan kearifan dan kepandaian serta cendrung akan : tidak sombong, tidak kecil hati, tidak terpengaruh oleh rasa marah, tidak berkata-kata kasar, teguh imannya, tidak memikirkan kesalahan orang lain, merendahkan diri sendiri dan cendrung bersifat suci.

Semoga bermanfaat

I Nyoman sridana, S.Kes.H

Jenis Jenis Balian Usada Bali di Bali

A.  Apa itu Balian?
Balian, waidhya, pengobat ( battra = pengobat tradisional ), dukun, atau tabib.  Berdasarkan atas kekuatan yang dimiliki dibagi pula atas tiga kelompok. Ketiga kelompok balian atau dukun ini, adalah balian lanang ( maskulin, sifat kejantanan ), balian wadon ( feminism, sifat kebetinaan ), dan balian kedi (netral, sifat kebancian). Istilah ini bukanlah berarti balian lanang itu adalah balian yang berjenis kelamin laki-laki, balian wadon bukanlah balian yang berjenis kelamin wanita, dan balian kedi itu tidaklah berarti balian yang berjenis kelamin laki-laki maupun wanita. Jadi balian merupakan orang yang mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan penyakit seseorang.
Ajaran Hindu çiwa Siddanta menyatakan bahwa Ida Sang Hyang Widhi  atau Batara çiwa yang menciptakan semua yang ada di jagat raya ini, beliau pula yang mengadakan penyakit ( gering, wyadhi ), obat ( tamba, ubad ), dan pengobat (balian) hidup dan mati juga kehendak beliau. Utpatti (lahir), Sthiti (hidup), Pralina (mati). Laku balian yang diwacanakan dalam lontar Bodha Kecapi adalah madewasraya usaha mistik-magis seorang penganut çiwa Tantrik untuk memohon pertolongan dewa agar dapat menjadi balian sejati. Untuk menjadi seorang balian harus berani melaksanakan mati raga di setra pangesengan (tempat pembakaran mayat). Bila orang berhasil mati raga maka ia mendapat anugrah Tuhan. AnugrahNya dapat berupa kesiddian (kekuatan adikodrat).
Dharma sesana balian dapat disamakan dengan etika balian, sesana berarti tingkah laku, kewajiban. Sedangkan etika, yang berasal dari kata ethos (yunani)  berati ilmu pengetahuan tentang asas moral. Dharma sesana didalam bahasa Indonesia dapat disejajarkan dengan tata susila, yakni dasar kebaikan yang menjadi pedoman dalam kehidupan manusia, kewajiban yang harus dipenuhi selaku anggota masyarakat.
Manusia harus melakukan dharma sesana jika ingin kehidupannya mencapai kebahagiaan. Dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik dengan buana alit maupun dengan buana agung. Didalam setiap agama pedoman dharma sesana ini pasti ada karena ajaran yang baik selalu bersifat universal. Manusia apapun pekerjaannya apalagi sebagai balian bila ingin hidup sejahtera harus berpijak pada patokan yang pasti yaitu dharma sesana. Balian yang bekerja menghadapi manusia, memerlukan dharma sesana yang baku, yang dapat diikuti dan ditaati oleh semua balian sebagai pedoman dalam melaksanakan profesinya. Dharma sesana balian adalah sebagai berikut :
    Semua rahasia dari orang yang sakit harus disimpan, tidal boleh disebarluaskan atau dibicarakan dengan orang lain.
    Hidup para balian harus suci dan bersih, terlepas dari sifat loba, sombong dan asusila.Didalam lontar tutur bhagawan çiwa sempurna ditegaskan bahwa, seorang balian tidak boleh berlaku sombong, harus bertingkah laku yang baik sesuai dengan dharma, serta semua nafsu hendaknya ditahan didalam hati.
    Seorang balian tidak boleh was-was, ragu-ragu, apalagi malu-malu dalam hati harus teguh dan mantap serta penuh keyakinan pada apa yang dikerjakan. Tidak goyah terhadap segala hambatan, rintangan, gangguan, dan godaan yang datang dari dalam diri sendiri, yang mengakibatkan gagalnya usaha yang sedang ditempuh. Tidak akan mundur sebelum berhasil mendapatkan apa yang sedang dihayati, apa yang diinginkan yaitu kesembuhan dari orang yang sakit.
    Seorang balian tidak boleh pamrih. Semua pengobatan berlangsung dengan tulus ikhlas tanpa pamrih. Sebab semua balian yang benar-benar balian di Bali tahu akan akibat dari kelobaan akan sesantun dan materi lainnya. Para balian harus tahu akan hak dan kewajibannya, rendah hati tidak sombong, membatasi diri terhadap apa yang dapat dilakukannya, menghormati kehidupan manusia, karena didalam raga sarira atau tubuh manusia, bersemayam Sang Hyang Atma, Sang Hyang Bayu Pramana karena beliu dapat mengutuk balian yang melanggar dharma sesana.

Dan bila terkutuk kesaktian atau kesidiannya dalam hal mengobati orang sakit dapat menurun dan luntur. Dan yang lebih parah lagi ia akan menerima kutuk dari Sang Hyang Budha Kecapi sehingga hidupnya akan menderita, termasuk anak cucunya. Ketahuilah adanya tata cara menjadi balian jangan disalah artikan atau disalahgunakan, memang sangat berbahaya menjadi balian. Barang siapa berkehendak menjadi balian sakti mawisesa, tidak dikalahkan oleh kesaktian mantra dapat menjalankan semua pengobatan, dapat mengobati segala penyakit dan tenung. Maka, hendaklah selalu astiti bhakti ring Ida Batara Tiga, khususnya ring Ida Batara Dalem, Desa dan Puseh. Sebagai jalan untuk memohon kesaktiannya, Ida I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan, yang merupakan pepatih bersama saudara-saudaranya yang lain. Ida I ratu Nyoman sakti Pengadangan adalah dewan balian sejagat, wajib dibuat pelinggih penyawangan biasa dalam bentuk kamar suci, dibuatkan daksina linggih, ditempatkan pada pelangkiran.

B.    Balian Berdasarkan Tujuannya
    Balian Penengen.
Balian Penengen adalah balian yang tujuannya mengobati orang yang sakit sehingga menjadi sembuh. Balian ini sering pula disebut Balian Ngardi Ayu (dukun kebaikan). Balian ini pada umumnya bersifat ramah, terbuka, penuh wibawa dan suka menolong. Siapapun akan ditolongnya tidak membedakan apakah dia orang baik atau orang jahat, orang yang miskin atau kaya semua dilayani sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
    Balian Pengiwa.
Balian Pengiwa adalah balian yang tujuannya membuat orang yang sehat menjadi sakit dan orang yang sakit bertambah menjadi sakit, bahkan sampai meninggal. Itulah sebabnya balian tipe ini sering disebut balian aji wegig, dukun yang menjalankan kekuatan membencanai orang lain, berbuat jahil, usil, terhadap orang lain. Balian jenis ini amat sukar dilacak, pekerjaannya penuh rahasia, tertutup dan misterius. Sering pula balian ini mengganggu balian penengen pada waktu pengobati orang sakit sehingga tidak sembuh-sembuh, jahil dan usil. Merupakan sisi lain dari aji wegig ini mendatangkan hujan pada waktu orang sedang melakukan upacara, menahan hujan (nerang) pada waktu orang bercocok tanam, serta menguji kesaktian dengan balian lainnya adalah kegemaran dari balian pengiwa ini. Disamping itu balian ini juga mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan, terutama orang yang kena aji wegignya sendiri, atau diri orang lain.

C.    Balian dilihat dari cara mereka mendapatkan keahliannya.
    Balian Kapican.
Balian kapican adalah orang yang mendapat benda bertuah yang dapat dipergunakan untuk mengobati orang yang sakit. Benda bertuah ini disebut Pica. Pica ini dapat berupa keris kecil, batu permata, pis bolong, batu mekocok, tulang, gigi, besi atau logam lainnya, gigi kilap, serta benda lain yang bentuknya aneh. Ada malahan yang berupa binatang seperti kucing , anjing, burung, ular atau binatang lainnya. Benda pica ini diperoleh biasanya melalui petunjuk dialam mimpi. Di dalam mimpinya dijelaskan tentang tempat benda tersebut dan kasiatnya untuk pengobatan. Kalau berupa binatang maka ia akan datang sendiri atau dijemput disuatu tempat.
Dengan mempergunakan benda-benda atau binatang pica ini, dia mampu menyembuhkan orang yang sakit sejak itu mereka disebut Balian Kapican, dukun yang mendapat pica atau kapican oleh suatu kekuatan gaib.
Jika pica itu berbentuk permata, umpamanya dengan cara menaruh batu permata itu ditempat yang dirasakan sakit oleh pasiennya, kadang-kadang disertai dengan mengosok-gosokkan permata itu dibadan si sakit, maka penyakit orang tersebut akan sembuh. Atau dengan cara memasukkan permata itu kedalam air kemudian air itudiminum oleh si sakit. Dan sembuhlah penyakitnya ada pula yang disertai dengan pembacaan mantra dengan disertai sesajen dalam proses pengobatannya.
    Balian Katakson.
Balian jenis ini balian yang mendapatkan keahlian melalui taksu. Taksu adalah kekuatan gaib yang masuk kedalam diri seseorang dan mempengaruhi orang tersebut. Baik secara berpikir, berbicara, maupun tingkah lakunya karena kemasukan taksu inilah orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mengobati orang sakit. Itulah sebabnya dia dinamai Balian Katakson, dukun yang ketaksuan, kemasukan taksu (kesurupan), dia berfungsi sebagai mediator penghubung. Cara masuknya taksu kedalam diri balian ini tidaklagh sama antara balian yang satu dengan balian lainnya. Beberapa dari mereka baru kemasukan Taksu atau kesurupan, setelah menghaturkan sembah dihadapan di sebuah pelinggih atau dihadapan sajen tertentu. Adapula dengan memegang sebuah dupa yang menyala, duduk bersila dan memohon kepada Hyang Widhi, kemudian taksu masuk kedalam dirinya. Balian katakson ini sering pula disebut balian tatakson yakni dukun ketaksuan (tempat taksu).
    Balian Usada
Balian usada adalah seseorang yang dengan sadar belajar tentang ilmu pengobatan, baik melalui guru waktera, belajar pada seorang balian yang telah mahir dalam ilmu pengobatan, maupun belajar sendiri melalui lontar usada. Karena untuk menjadi balian tipe ini melalui proses belajar, maka orang barat menyebut balian jenis ini dengan julukan Dokter Bali. Mengenai proses seseorang menjadi balian usada dapat dibaca dalam lontar budha kecapi, usada kalimosadha dan usada sari. Setelah tamat mempelajari Katikelaning Genta Pinata Pitu dan sastra sanga maka dianggap siswa telah bersih jiwa dan raganya. Siswa init telah hilang kawahnya yakni keletehan serta kotoran dan keburukan yang ada didalam dirinya telah musnah. Sekarang dia telah dianggap telah siap untuk diberi pelajaran membaca lontar usada.
    Balian Campuran
Balian Campuran adalah campuran antara balian katakson maupun balian kapican yang mempelajari usada. Dengan demikian balian katakson maupun kapican kemampuannya tidak hanya mengandalkan taksu atau pica, tetapi telah bertambah dengan memberikan ramuan obat-obatan berdasarkan lontar usada. Balian tipe ini dapat disebut balian katakson usada atau balian kapican usada. Balian jenis ini juga dikenal dengan istilah balian ngiring pekayunan atau menjadi tapakan Widhi atau tapakan dewa. Pada umumnya mereka menjadi balian bukanlah atas kemauannya sendiri, tetapi ditunjuk oleh kekuatan gaib. Bila menolak akan tertimpa penyakit, kapongor, atau menjadi gila, pikiran selalu kalut, semua hasil usaha gagal. Hanya dengan mengikuti perintah gaib dia akan kembali normal.
Balian seperti ini paling banyak berkembang dan tumbuh subur serta mendapat pasaran. Padahal, keampuhan pengobatannya tidaklah berlangsung lama. Tidak langgeng, hanya bersifat sementara.

Semoga bermanfaat

I Nyoman Sridana, S.Kes.H

Pengobatan dengan Binatang Cukli

Mungkin kita pernah melihat orang menggunakan hewan hewan yang tak lazim untuk mengobati penyakitnya, beberapa di antaranya menggunakan Bekicot, Lintah, Cukli, cacing, Undur-undur dan lain sebagainya.
Pada pembahasan tentang cukli ini akan kami ulas sedapat mungkin tentang manfaat dan cara berkembangbiak binatang cukli, yang keberadaannya sangat langka namun sangat bermanfaat sebagai bahan obat. Seperti dalam beberapa usada Bali seperti usada Cetik, disana disebutkan  beberapa bahan obat-batan dari binatang. Salah satunya  binatang Lungsir atau Cukli atau dalam bahasa asingnya Nautilius. Binatang ini hidup dilautan yang cukup dalam dan memiliki tentakel sampai 90 buah yang bermanfaat untuk meremaskan mangsanya. Binatang Cukli ini hanya makan sekali dalam sebulan. Termasuk binatang yang malas bergerak. Binatang ini memiliki cangkang berupa kerang yang keras berlapis-lapis dan memiliki beberapa layer didalam cangkangnya untuk diafragma pemompa air dan filter extrak garam yang masuk dan dihedarkan keseluruh tubuhnya bersama darah.

GAMBARAN TENTANG BINATANG CUKLI
Cukli adalah sebuah nama dari bahasa Indonesia, Lungsir adalah nama untuk bahasa yang merupakan bahasa umum dari keluarga Cephalopod Nautilidae atau species Nautilus pompilius. Kehidupan kerang cukli ini masih simpang siur, namun paling tidak ada gambaran sedikit tentang apa itu kerang Cukli.  Termasuk binatang Animalia, Habitat Cukli hidup sebagain besar di lautan yang cukup dalam sampai kedalaman 550 meter. Kerang cukli berbentuk bulat seperti keong atau bekicot. jenis kerang-kerangan seperti cukli ini bisa mengambang ke permukaan laut dengan cara memompa cairan/air laut seperti gas melalui lubang tentakelnya, Cukli termasuk binatang laut yang malas bergerak, dengan menggunakan sedikit energinya. untuk bergerak kerang cukli menarik dan memompa air  system dan menyemprotkan(jet propulsion) kedalam kerangnya untuk memadatkan tubuhnya sehingga kerang ini mau naik kepermukaan laut. Begitu air masuk keruang tubuhnya yang berleyer sebagai diafragma. diafragma ini akan menyerap zat garam yang ada untuk dihedarkan bersama darah keseluruh tubuhnya.

Jenis kerang-kerangan seperti cukli ini melindungi dirinya dengan kulitnya yang tebal dan kuat. Memiliki banyak tentakel bahkan disebutkan berjumlah 90 tentakel yang berbeda di sekitar mulutnya. Tentakel mengatur dengan baik yang dipergunakan sebagai tangan-tangan terapil mengolah makanan untuk menangkap udang dan ikan-ikan  kecil lainnya. Kerang cukli memiliki gigi pada tentakelnya, sebagai alat untuk meremas-remas mangsanya. Tentakel ini bisa mengikat dan mengancurkan makanan sebelum dimasukkan kedalam mulutnya yang sempit menyerupai mulut belalang. Cukli termasuk binatang predator. Binatang ini termasuk bintang yang tidak banyak makan, makan hanya sekali dalam sebulan. Penglihatan matanya sangat lemah karena tidak memiliki lensa mata, hanya berupa sebuah  lubang kecil sebagai celah masuknya cahaya.

Cukli berkembang biak dengan bertelor, dengan cara menempelkan telor-telornya di celah-celah bebatuan terumbu laut. Telor-telornya akan menetas sekitar 8 (delapan) bulan samai 12 (duabelas) bulan. Ketika telor menetas dengan ukuran anaknya sekitar 2,5 cm dengan kulit kerang memiliki sekitar 8 (delapan) garis lubang melingkar, yang didalamnya juga ada rongga-rongga sebagai diafragma. Anak cukli akan memakan plangton dan jenis rumput laut yang kecil dan lunak. anak cukli akan berkembang dan bertambah garis lingkar pada tubuhnya, setiap penambahan garis tampak berukura sedikit lebih besar dari sebelumnya. lama hidupnya binatang cukli bisa mencapai 20 tahun, termasuk umur terpanjang untuk jenis kerang-kerangan (Cephalopod family). Kerang Cukli ini pada umumnya akan menuju laut dangkal sekitar kedalaman 100 meter pada saat mencari makan dimalam hari  atau Kerang cukli pada umumnya akan birahi satu kali dalam setahun. Mentransfer sperma ke sel telor melalui hubungan  tentakel sebagai alat kelamin yang disebut “Spaix”
Jenis kerang Nautilius atau cukli ini ditemukan pada perairan-perairan laut dalam sekitar laut Pacifik dan laut India. Biasanya kebanyakan berada pada laut dengan kedalaman sekitar 550 meter, dan akan bergerak ke laut dangkal berterumbu karang saat mencari makan saja. sangat disayangkan bahwa jenis kerang ini sangat langka. keberadaannya diburu oleh manusia karena warna kulit kerangnya yang cantik dipakai sebagai assesoris yang bernilai tinggi.  Kerang Cukli diburu masyarakat dunia karena memiliki warna yang cantik dan kulit yang mulus serta mengkilap. Apalagi kerang cukli yang sudah berbentuk fosil harganya sangat mahal dan langka sekali.

Ukuran nautilus terbesar ditemukan di Asutralia barat (wesrtern Australia) dengan diameter sekitar 26,8 cm, ukuran rata-rata untuk nautilus pada umumnya sekitar 16 cm sampai 20 cm . Bentuk kerang seperti coiled atau berbentuk spiral ying or yang. Kulit kerang cukli memiliki 2 lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan dalam ada yang berwarna-warni (cukli berumbun) dan ada yang berwarna silver atau biru keabu-abuan (sukli wisnu) serta ada yang berwarna coklat (lungsir Brahma)

Dalam litratur tentang cukli untuk obat, saya mencari kebenaranan fakta hanya mampu menemukan  pada pengobatan Usada Bali, seperti yang disebutkan berkut dibawah ini.

KASIAT MINYAK, KERANG DAN DAGING CUKLI  ATAU LUNGSIR LAUT DALAM PENGOBATAN PADA USADA CETIK

Kasiat Minyak, kerang dan daging cukli  atau lungsir dalam pengobatan yang tercantum pada Usada Cetik yang diedit oleh Ki Dalang Sengit , Ed. Terbitan Yayasan Dharma Putra, Denpasar, Bali. Cetakan I  januari 2003 disebutkan sebagai berikut:

Point No. 12. Keni Cetik Medang Api, laranya ring puser angilut-ilut nanging nora barak netranya, bulu jering,sa., lengis cukil tulen,inum!
Kena  Cetik Medang Api, penyakitnya di pusar, membelit-belit, tetapi matanya tidak tampak merah, bulu badan terasa berdiri. Sarana obatnya: minyak cukli asli, diminum!

Point No. 14.    Keni  Cetik Reratusan, laranya, berag basing gede, nakanya masrawat rah, sa., lengis cukli, lengis lungsir, sane sampun meratus, tahap!
Terkena Cetik Reratusan, badannya kurus serta perutnya membesar, kukunya bersirat darah. Sarana obatnya berupa: minyak cukli, minyak lungsir, dicampur lantas diminumkan kepada si sakit!

Point No. 15.    Keni Cetik Ancar, laranya ngemedalang rah, sa., toyan bungkak, nyuh gading, asabab getah  cemara, asabab cenana jenggi, lengis cukil tulen, lebok ring bungkak ika, tahap!
Kena  Cetik Ancar. Ciri-ciri penyakitnya mengeluarkan darah. Sarana obatnya berupa: air kelapa gading yang muda, basuhan air kayu cemara, basuhan air cendana jenggi, minyak cukli asli, di campur dengan air kelapa gading muda, lalu diminumkan kepada penderita!

Point No. 49.    Nyan keni cetik, yening wawu keni, wawu duang dina, ngawetuang ngebus dingin, kenehe   paling, tan mapakayun ngomong, yan ningalain punyan kayu, katon maoyodan, bayu ibuk buka anake punyah, batis enyem, yaning kadi punika tengere keni Cetik Reratusan, sa., minyak temu-temu, salwiring temu, lungsir manca warna, be, isin catur, sinrong wayah, basa gede, janggar ulam, baas, nyuh buta, nyuh gadang, nyuh mulung, nyuh bulan, nyuh sudamala, nyuh bingin, nyuh sangket, nyuh gading, nyuh enggal, nyuh mamuni klopak-klopak, nyuh mulung, ulung ring dina, kajeng kliwon, nyuh keten, nyuh ngendih; buah ganjah, niki anggen tamba, minyak sane 8 soroh dadosang asiki. Iki tamba kna salwiring cetik.
Inilah tanda-tanda terkena racun [cetik], bila baru kena, baru dalam jangka 2 hari, lalu timbul panas dingin, pikirannya tidak menetu, tidak ada kemauan bicara, bila melihat pohon kayu,dilihatnya bergerak-gerak, pikirannya bingung seperti oang mabuk, kakinya dingin. Bila seperti itu keadaannya itu cirinya kena Cetik Reratusan. Sarannya; Minyak temu-temu, segala macam temu-temu, minyak lungsir 5 warna, daging yang digunakan dalam upakara catur, sindrong wayah, sirih yang lebar, daun salam, beras, kelapa buta, kelapa hijau, kelapa mulung, kelapa bulan, kelap sudamala, kelapa bingin, kelapa sangket, kelapa gading, kelapa enggal, kelapa yang bersuara klopak-klopak, kelapa mulung, yang jatuh dari pohonnya di saat hari kajeng kliwon, kelapa keten, kelapa ngendih, buah ganjah. Ini digunakan sebagai obat, minyak kelapa delapan macam kemudian dicampur menjadi  satu. Ini digunakan sebagai pengobatan segala macam racun [Cetik].

Point No. 77.    Yan Kuningrupanya, yan ring kukunya kuning, kena cetik Anten Kembar, nga., sa., Minyak cukil tulen, toya wedang. Malih pangentos borehnya, sa., carman ancar.
Bla wajah dan kuku si penderita tampak kuning, [itu] tanda kena Cetik Anten Kembar, sarana pengobatannya berupa ; minya cukli asli, air hangat, diminum!, dan lulurnya bersarankan kulit ancar (ancak) [semacam pohon bodi].

Point No. 79.    Keni Cetik Lelebur Barus, panglaranya bengka, tur ngetor, kadi nged, wus mangkana mising, wus mising malih bengka. Duwurnya sakit kadi sigar, sa., lengis cukli, lengis lungsir, yeh gedebong meberek, gula garas, bawang, tahap!
Kena Cetik Lelebur Barus, [ciri] penyakitnya perut penderita kembung dan gemetar seperti, panas dingin, setelah itu lalu mencret disertai dengan kembung.  Kepalanya sakit seperti terasa pecah, sarana obatnya; minyak cukli, minyak lungsir, air batang pisang yang busuk, gula garas,bawang merah, diminum setelah ditumbuk dan disaring!

Point No. 84.    Tamba kena racun, sa., sembung mabejek, lengis, cukli.
Obat terkena racun, bersarankan; daun  sembung yang telah diremas,[disaring lalu dicampur dengan] minyak cukli lantas diminumkan kepada penderita!.

Point No. 87.    Ta., kena racun, sa., yeh bungkak, lengis cukli.
Obat kena racun, sarannya, air kelaoa muda, minyak cukli.

Point No. 89.    Kena Air Api, ta., sa., banyun beras, lengis cukli,simbuh!
Kena Air Keras, sarannya; air basuhan beras, minyak cukli,disemburkan.

Point No. 91.    Kena Bangruk, Mas tengeranya, kulit kuning, bulu jering, sa., kapur barus, yeh juwuk, anggen apun lengis cukli, duk seken.
Kena Cetik Bangruk, Cetik Mas, ciri-cirinya kulitkuning, bulu badan berdiri, sarana obatnya; Kapur barus, air jeruk, untuk obat gosoknya. Minyak cukli diminum!

Point No. 94.    Kena Cetik Buntek Gringsing, wisyanya, weteng embet, ngutah mising, sa., gedebong ne berek, yehnya carman juwet, mayeh toya wedang, lengis cukli, lengis lungsir, inum!
Kena Cetik untek Gringsing, [ciri] penyakitnya perut penderita kembung, muntah berak, sarananya, pohon pisang yang busuk, kulit pohon juwet, diisi air panas, minyak cukli, minak lungsir, [saring lalu] diminum!

Point No. 98.    Keni Cetik Sasab Gamet, pangwisanya,kuping wus, batis lemet, basang sakit, lolohnya, sa., don sembung, unteng bawang, lengis cukli.
Terkena [racun] Cetik Sasab Gamet, penyakitnya; telinga terganggu [tidak mampu mendengar dengan normal seperti berdering], kaki lemah, perut sakit, [obat] jamunya; daun sembung, intibawang merah, minyak cukli.

Point No. 99.    Keni Cetik Loro, pangwisanya, nagih yeh, adyus, awak ipun being kadi buduh, sa., lengis cukil brahma, cukli syungan, yeh sela, unteng bawang, yeh juwuk.
Kena Cetik Loro, penyakitnya; selalu minta air ingin mandi, badannya licin, dan seperti orang gila. Sarana obatnya; minyak cukli yang merah, cukli siyungan, air ketela, inti bawang merah, air jeruk, diminum!

Point No. 100.    Ki Cetik Reratusan, maworkena Gangsa, tengernya, pateh kadi arep, kawenten mawor cekehan, ta., sa., lengis cukli, tulen.
Kena Cetik Reratusan sekaligus kena [cetik] Gangsa, ciri-cirinya sama seperti yang di depan namun bila disertai batuk-batuk, sarananya; [ditambah] minyak cukli asli.

Point No. 107.    Keni Cetik Reratusan Jawa, panglaranya ngreges, bacinnya kadi tain sangian, mwah kadi tain blek, ta., sa., base gede, pet eningnya, lengis cukli tahap!
Kena Cetik Reratusan Jawa, penyakitnya badan penderita semakin kurus, kotoranya seperti kotoran batu asahan, sarannya; sirih yang daunnya lebar, ambil airnya yang bening, dicampur minyak cukli, diminum!

Point No. 109.    Kena Buntek, ta., sa., lengis cukli, tahap!
Kena Cetik Buntek, sarannya; minyak cukli, diminum!

Point No. 141.    Keni Cetik Reratusan mawor kerikan Gangsa, tengeranya, mawetu cekehan, kukunya tan pebayu, ta., sa., don janggar ulam, asabab kayu manis tawa, gadung cina, cekuh, minyak cukli, juwuk, inum. Malih, sa., bungkak nyu gading, lunak tanek, kapkap, 7 bidang, kunyit telung iyis, tasik, pet bangketnya, aworakena ring toya bungkak, inim!
Kena Cetik Reratusan  [yang] dicampur Kerikan Gangsa, ciri-cirinya batuk-batuk, kuku [pucat] tidak berdarah, sarannya; daun salam, basuhan kayu manis taa, gadung cina, kencur,minyak cukli, jeruk,diminum!
Lagi obatnya, terbuat dari; kelapa gading yang muda, asam tanek [dibuat dengan cara dikukus lantas dijemur], daun sirih yang tua 7 helai, kunir 3 ris, garam, ambil sari-sarinya, dicampur dengan air kelapa muda lalu diminum!

Begitu dahsyatnya bintang cukli untuk mengobati beberapa penyakit, ini kemungkinan karena kandungan zat kimia Cukli.
Mengenai kandungan yang terdapat dalam daging cukli sampai saat ini penulis belum menemukannya. Saya Sudah mencoba mencari dibeberapa artikel, buku-buku dan sumber lainnya tetapi belum saya ketemukan. Sekarang tugas kita sebagai usadawan yang ilmiah untuk mencari tahu kanapa binatang cukli sangat baik untuk pengobatan. Kandungan zat kimia apa saja yang terdapat didalamnya.
Bila ada Masyarakat yang membutuhkan minyak cukli silakan hubungi Herbal Taru Pramana, sekarang sudah tersedia dalam bentuk minyak dengan campuran 11 jenis kelapa sesuaiyang disebutkan dalam lontar-lontar usada sebagai bahan untuk membuat minyak cukli.

Bagi masyarakat yang membutuhkan hanya mepunia. semoga bermanfaat. Penulis

I Nyoman Sridana, S.Kes.H. M.Si
Peramu Herbal Taru Pramana

Kemuliaan air menurut ajaran Agama Hindu

1.1 Latar Belakang
Om Swastiastu, Om Awighnamastu Namo Siddham. Terlebih dahulu, kami haturkan pangaksama mohon maaf sebesar – besarnya ke hadapan Ida Hyang Parama Kawi – Tuhan Yang Maha Esa serta Batara-Batari junjungan dan leluhur semuanya. Agar supaya, tatkala menceriterakan keberadaan, nama-nama atau manisfestasi Tuhan dan para leluhur yang telah pulang ke Nirwana, kami terlepas dari kutuk dan neraka.
Kemuliaan air buat seisi alam, kata air adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi kehidupan mahkluk hidup. Semua yang dikatakan hidup membutuhkan air. Tanpa air, tidak akan ada kehidupan. Air yang menopang kehidupan memainkan peran sangat penting dalam setiap langkah hidup kita. Tiga perempat tubuh manusia terdiri dari air. Air terdapat dalam bentuk cair, es, atau salju dan uap. Terdapat hampir di semua tempat dalam berbagai bentuk dan menutupi 70% permukaan Bumi. Air sama dengan kehidupan.
Air umumnya ditemukan dalam bentuk cair, tetapi banyak juga air yang terdapat dalam bentuk salju dan es. Sebagian kecil air terdapat di atmosfer dalam bentuk uap air. Air dapat menguap pada temperature berapapun di atas titik beku (0 derajat Celcius). Pada suhu yang panas air berubah dari cair ke gas. Dalam bentuk gas, air hamper tidak dapat dilihat. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air melarutkan banyak substansi lain dengan mudah dan karena itu, berfungsi sebagai pelarut yang baik. Air juga mempunyai daya apung karena tekanan ke atas dari air. Substansi yang kurang padat dibanding air akan tenggelam. Berabad – abad lalu, seorang ahli matematik Yunani, Archimedes (287 – 212 SM) menemukan bahwa berat berbagai benda menjadi lebih ringan jika berada di dalam air daripada di udara. Tekanan ke atas dari air yang mengenai benda – benda yang berada di dalam air sama dengan berat air yang tumpah, berat benda yang hilang dalam air setara dengan berat air yang tumpah. Ini dikenal sebagai hukum Archimedes. Peredaran air alami dalam atmosfer disebut siklus air. Air menguap dari permukaan Bumi ke atmosfer, baik melalui penguapan dari laut, sungai, maupun danau dan melalui penguapan dari tanaman serta tumbuhan. Air di atmosfer membentuk awan, yang berkondensasi untuk akhirnya jatuh ke tanah dan laut dalam bentuk hujan atau salju.
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang air. Makin hari air akan menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air wajib dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras. Pengelolaan sumber daya air yang berkurang baik dapat menyebakan kekurangan air, ini bisa menyulut konflik yang menjadikan suatu masalah. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan kemudian disempurnakan lagi menjadi undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416/MEN.KES/Per/IX/1990, tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Di Bali juga dibeberapa komunitas social kemasyarakatan sudah memiliki awig-awig (aturan dari masyarakat untuk masyarakatnya) seperti berupa awig-awig pemanfaatan air si suatu komunitas subak, awig-awig menjaga kesucian sumber air (petirtan), adanya pura khusus untuk menghormati air seperti Pura Beji dan dan yang lainya berhubungan dengan air. Sehingga dalam teologi Hindu kita mengenal dewa air (Dewa Wisnu), Dewa Surya, Dewa Awan, Dewa Angin, Dewa Laut, Dewa Gunung, Dewa Sungai, Dewa Danu dan sebagainya yang sangat berperan yang berhubungan dengan air. Semua itu sebagai penghormatan manusia terhadap kemahaan Tuhan.
Mengingat begitu pentingnya air maka maka sangat perlu diangkat tentang Kemuliaan air dalam budaya Hindu di Bali. Kita semua perlu menyadari bahwa kelangsungan peredaran air dimuka ini harus dijaga. Kita harus mengharmoniskan dan selalu menjaga agar alam sehimbang. Kita perlu mencegah pemotongan pohon-pohon sembarangan, mencegah membuang limbah sembarangan dan yang menyebabkan alam termasuk atmosfir ini kotor.
Tujuan  Pembuatan text tentang air ini secara umum: (1) Memberikan informasi lebih lanjut ke masyarakat bagaimana dasar-dasar terbentuknya air dalam budaya Hindu di Bali; (2) Memberikan sumbangsih ke masyarakat tentang Jenis air apa saja yang ada dalam budaya Hindu di Bali; (3)  Memberikan informasi ke masyarakat  apa manfaat air buat kehidupan dalam budaya Hindu di Bali dan (4) Menggali dan menyadarkan diri tentang pentinya air untuk kehidupan kita.

Tujuan secara khusus memiliki tujuan: (1) Memperkaya pengetahuan kita tentang bagaimana dasar-dasar terbentuknya  air, jenis air, dan manfaat air  dalam budaya Hindu di Bali dan (2) Memberikan sumbangsih kepada dalam akademi / dunia pendidikan dan pemerintah bahwa berbagai pentingnya air, jenis buat kelangsungan mahkluk hidup di bumi ini.

Menurut Muhammad (2013: 8), Air adalah suatu bentuk zat atau materi yang berbentuk chair dengan rumus kimia H2O (suatu molekul air yang tersusun atas dua atom hydrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen).
1. Bagaimana terbentuknya  air dalam budaya Hindu.
Hindu memandang bahwa sumber siklus keberadaan air termasuk penguapan. Ini sebagai suatu perputaran yang alamiah namun selain kontek secara alamiah itu ada suatu sisi metafisika yang memang ada sebuah kekuatan yang bersumber dari satu sosok agung yang mengaturnya yakni para Dewa. Sebagai sumber energy penggerak yakni Sang Hyang Surya (Dewa Matahari), kekutan gudangnya air yaitu laut yang diberi kuasa sebagai pemegang kekutan yaitu Sang Hyang Waruna, kekutan penyimpan uap atau awan yang menjadikan hujan adalah kuasanya Bhatara Indra, kekutan pendorongnya adalah kuasa Sang Hyang Maruta. Dewa-dewa yang lainnya juga berperan ikut serta berperan penting memberikan kekuatan  sesuai fungsinya masing-masing seperti Dewa Wisnu, Dewa gunung, Dewi Danu, Dewi sungai dan Dewa-dewi lainnya (Adnyana, 2009: 19)
Sinar matahari memiliki kekuatan/energy yang sangat besar membuat perputaran siklus air menjadi hujan. Seperti dikatakan dalam Yayur Veda Samhita. I.25 “Semoga matahari mencurahkan hujan di bumi melalui sinarnya”. Dalam hal ini air menguap, lalu mengalami proses kondensasi dan terbentuklah awan. Awan berkumpul dan pada titik jenuh tertentu, ia turun menjadi hujan. Jika hujan turun itu langsung jatuh di daratan, danau, sungai ataupun dilaut. Kemudian mengalami penguapan kembali, dan membentuk awan lagi, lalu jatuh kembali menjadi hujan. Dalam kitab Veda ada disebutkan mantra sebagai berikut:
” air yang mengalir menuju samudra,
dan naik keatas menuju angkasa dan memelihara
obat-obatan diurnikan oleh sinar-sinar itu”.
(Yayur Veda.I.12)

2. Jenis air apa saja yang ada dalam budaya Hindu.
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi secara umum dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : (1) Air Tanah, air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis yaitu air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable dan air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air;  (2) Air Permukaan yaitu air yang berada dipermukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya.  Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : (1) Perairan Darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya dan;  (2) Perairan Laut yaitu air permukaan yang berada dilautan luas. Contohnya seperti air laut yang
berada di laut (Ali, 7/4/2011).
Kita ketahui bahwa sumber air meruapkan kompone penting untuk penyediaan air bersih karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Secara umum ada 5 macam sumber air antara lain: (1) Air Laut,  Air ini sifatnya asin karena mengandung kadar garam Nacl sekitar 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum;  (2) Air Hujan; (3) Air Permukaan  (air sungai, air hempang, air danau, air pancoran, dan lainnya) atau air yang mengalir di perbukaan bumi;  (4) Air Tanah, air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono, 1993:1) dan ; (5) Mata Air (kelebutan), air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.

3. Apa manfaat air buat kehidupan dalam budaya Hindu. Berikut ini beberapa manfaat air dalam budaya Hindu di Bali:
3.1. Air Buat Kesuburan dan Kelangsungan Kehidupan (Adnyana, 2009:16).
Dalam kitab Yayur Veda Samhita ada disebutkan:
” Yajna yang diinginkan mencapai angkasa bersenyawa dengan udara dengan sinar matahari.
Darinya kemudian menurunkan hujan pada kami,
yang mengisi alur-alur sungai, batang tanaman dan
segala macam tumbuhan dan juga bunga”.
(Yayur Veda.II.16)
Sirkulasi air dengan baik berkat kekuatan matahari. Sinar sucinya yang kuat membuat air-air menguap setelah terkondenisasi sampai tingkat jenuh maka terjadilah hujan membasahi permukaan bumi, mengisi waduk-waduk, mengaliri sungai, dan menyuburkan segala macam kehidupan yang terdapat dipermukaan bumi.  Hal tersebut tentunya akan memiliki manfaat yang sangat luar biasa buat kehidupan.

3.2. Keperluan Kegiatan Spiritual Keagamaan.
Dimasyarakat Bali sudah terbiasa melakukan kegiatan kerohanian berupa tirtayatra. Menurut Jero Mangku Buda (2012:3) menyebutkan kata tirtayatra berasal dari bahasa sansekerta, dari dua kata yaitu tirta dan yatra. Tirta menurut kamus bahasa sansekerta dan para ahli mempunyai banyak pengertian, seperti: permandian, sungai, kesucian, air suci, tempat ziarah. Dari pengertian itu tirtayatra memiliki makna membersihkan atau menyucikan dengan air, sedangkan yantra berarti perjalanan suci. Jadi tirtayatra adalah perjalanan suci untuk mendapatkan air suci.
Air sebagai sarana pembersih rohani (Pemangku Menurut Tradisi Hindu Di Bali). Kalau di Bali kita mengenal upacara Pemangku (Ruwatan). Pemangku adalah salah satu ciri khas Spiritualisme Hindu. Sebab pemangku telah ada sejak jaman Veda, dimana dalam Veda sendiri tentang pemangku ada dibahas dalam belasan sloka. Tapi dalam agama lain juga ada, seperti misalnya dalam tata cara Buddha di Tibet dan kamboja.      Kata Pemangku adalah berasal dari bahasa jawa kuno yaitu lukat yang artinya bersih, pemangku yang simpel bisa kita laksanakan pada mata air /aliran sungai di laut atau pertemuan laut dan sungai kalau di bali biasanya dekat pura segara atau di beji. Pemangku adalah menerima pembersihan dan penyembuhan langsung dari Ibu pertiwi dan Bapak alam semesta. Medianya adalah air, karena air di alam berfungsi sebagai media penghantar dan sekaligus sumber vibrasi energi suci alam semesta yang sangat baik. Energi-energi negatif yang menghambat di dalam diri kita dicerai-beraikan, untuk kemudian diselaraskan dengan energi alam semesta yang suci.

Fenomena ketidak seimbangan aliran energi ini sendiri bisa dideteksi sejak awal mula sekali, melalui kondisi kesehatan kita dan bagaimana riak-riak emosi dan perasaan kita sendiri. Di berbagai belahan dunia, “purification bath” atau pemangku selalu dilakukan langsung berinteraksi dengan alam, agar alam semesta yang  melakukan pemurnian. Tapi kalau di Bali ada juga pemangku dilaksanakan melalui perantara oleh pandita, pemangku atau orang-orang tertentu seperti balian, dasaran, dll. Akan tetapi pemangku seperti itu sangatlah ditentukan oleh tingkat kesiddhian dan kebersihan bathin orang yang melakukan penglukatan tersebut. Dan kita tidak tahu. Yang terbaik tetaplah pembersihan dan penyucian ini dilakukan langsung oleh alam semesta, karena alam semesta memiliki sifat memurnikan.
Menurut Rudra Deda (5.12.12015) menyebutkan keseluruhan alam semesta ini adalah rangkaian samudera energi (Prakriti) yang maha luas. Didalam Rig Veda ada menyebutkan, “Aditer dakso ajayata, daksa duaditih pari”  artinya: “Dari materi asalnya energi dan dari energi asalnya materi”. Pohon, batu, awan, gunung, dll, semuanya adalah serangkaian energi yang berwujud materi. Tubuh dan pikiran kita-pun juga serangkaian energi. Kita makan dan minum adalah manifestasi sederhana dari merubah materi (makanan dan minuman) menjadi energi. Banyak orang yang bertanya-tanya mengapa perasaan mereka tidak tentram, gelisah, mudah marah, mudah mengantuk, mudah lelah, sakit kepala, mimpi-mimpi intens, sakit-sakitan, merasa kacau, dll. Ini semua disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan aliran energi dalam tubuh kita, dimana potensi energi untuk semua hal itu ada dalam diri kita. Sehingga kita perlu mencerai-beraikan energi-energi negatif yang menghambat di dalam diri kita melalui bantuan energi-energi alam semesta yang suci.
Berasil atau tidaknya sebuah ritual penglukatan (ruwatan pembersihan) sedikitnya dipengaruhi oleh empat factor,yaitu : Kebersihan bathin dan keseharian kita sendiri. Analogi yang mungkin mendekati untuk bisa menjelaskan adalah : pikiran dan badan kita ini ibarat gelas yang akan menampung energi alam dan energi alam ibarat air yang akan mengisi gelas tersebut. Semakin bersih pikiran kita dari sad ripu, semakin besar ”gelas-nya”, sehingga semakin banyak energi suci alam yang bisa ditampung dan hasilnya tentu semakin baik. Tapi jangan khawatir bagi orang yang merasa bathin dan kesehariannya kurang bersih. Bagi orang yang tidak-tenang, gelisah, banyak marah, banyak benci, penuh nafsu, dll, justru pemangku bisa sangat membantu menetralisir energi-energi negatif di dalam diri kita. Tapi dengan catatan hal ini harus dilakukan dengan benar dan rutin, sehingga pemangku dapat menjadi hal yang sangat membantu meningkatkan pertumbuhan (evolusi) jiwa kita.     Lokasi. Lokasi pemangku sangatlah penting untuk kita perhatikan, baik secara niskala maupun sekala. Pemangku harus dilaksanakan pada tiga lokasi titik air di alam yang terbaik, yaitu: sumber mata air dimana dijadikan tempat suci (misalnya : beji, pathirtan, dll), sungai suci atau pada campuhan (titik pertemuan dua buah sungai atau lebih) tertentu atau bisa juga di pantai (laut). Lokasi-lokasi seperti ini umumnya memiliki vibrasi positif yang sangat kuat. Didalam sloka ada disebutkan bahwa:
“Upahvare girinam samghate ca
Nadinam, dhiya vipro ajayata”
(Rig Veda VIII.6.28)
Artinya:
Di tempat-tempat yang hening, di gunung-gunung (daerah pegunungan) pada pertemuan dua buah sungai (campuhan), disanalah para maharsi mendapatkan pemikiran yang jernih (suci)”.

Adapun sloka lain menyebutkan sebagai berikut:
“Tam u sucim sucayo didivansam, Apam napatam parithasthur apah”
(Rig Veda II.35.3)
Artinya:
“Air suci murni yang mengalir, baik dari mata air maupun dari laut, mempunyai kekuatan yang menyucikan”.
Ada empat hal yang sebaiknya kita perhatikan didalam ruwatan pemangku:
1. Secara niskala (fibrasi Spiritual) yang merupakan sumber mata air, campuhan atau pantai tempat pemangku, selayaknya dipilih yang memiliki vibrasi energi alam yang kuat. Akan tetapi tentunya hal ini tidak bisa dilihat oleh orang biasa secara kasat mata, hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang mata bathinnya sudah terbuka. Tapi seandainya kita orang biasa yang tidak tahu caranya, kita bisa mencoba berbagai tempat pemangku terlebih dahulu. Lalu kita bisa memastikannya dengan merasakannya sendiri, lokasi mana yang paling bisa membuat bathin kita menjadi jernih dan sejuk;
2. Secara sekala (kasat mata) sumber mata air, campuhan atau pantai tempat pemangku, harus memiliki air yang bersih atau jernih dan tidak tercemar. Karena hal ini juga ikut mempengaruhi kualitas air sebagai media perantara;
3. Tehnik, di bagian penjelasan tentang tehnik ini ada dua hal yang sebaiknya menjadi perhatian kita, yaitu pertama : persembahyangan, sebelum pemangku maupun setelah pemangku.Dimanapun kita pemangku, kita sembahyang dahulu disana sebelum pemangku. Kalau anda punya pejati bagus, tapi kalau tidak ada pejati dengan bekal satu canang dan dupa saja sudah cukup. Seandainya juga tidak ada canang dan dupa, bisa kita gantikan dengan mempersembahkan Gayatri Mantra. Persembahyangan permohonan penyucian sebelum pemangku sangat penting, karena kalau diberkahi, kualitas kesucian air akan meningkat tajam. Kita mohon kepada Hyang Acintya dan dewa-dewi yang berstana disana, agar melalui penglukatan tersebut badan dan pikiran kita dibersihkan dari segala energi negatif. Khusus untuk di laut, kita mohonkan kepada Hyang Acintya dan Hyang Baruna (Dewa Varuna). Kemudian, setelah selesai pemangku, kita kembali sembahyang mengucapkan terimakasih. Lebih baik lagi kalau dilanjutkan dengan meditasi. Kedua : Pemangku tanpa busana, ada dua yang melatar belakang mengapa kita sebaiknya pemangku tanpa busana, antara lain:
A. Karena sesungguhnya ketelanjangan memiliki energi pembebasan yang sangat besar. Ketika kita tanpa sehelai benang-pun, disana terjadi banyak sekali pelepasan energi-energi negatif yang menekan dan membebani bathin kita. Itulah rahasia-nya mengapa dalam berbagai tradisi spiritual hal ini banyak dilakukan. Misalnya di Jawa kita mengenal Tapa Wuda (meditasi yang dilakukan tanpa busana). Juga di India para yogi himalaya (naga sadhu] dari salah satu sekte Shiva-Tantra, mahayogi bernama Mahavira dan para pertapa-pendeta dari Agama Jain, mereka semua bahkan terus menerus sepanjang waktu kemana-mana tanpa sehelai benangpun. Ketelanjangan abadi mereka tentu saja bukan porno, terutama karena porno hanyalah sebentuk pemikiran, akan tetapi sebaliknya karena dari ketelanjangan terdapat energi pembebasan yang sangat besar. Energi ini oleh alam semesta akan ditransformasikan menjadi energi positif bagi badan (menguatkan dan menyembuhkan badan fisik) dan energi positif bagi pikiran (membersihkan bathin dari kemarahan, dendam, iri hati, rasa inguh, kebencian dan pikiran gelap lainnya). Dalam teks-teks Hindu ini disebut “avadhuta digambara”, yang berarti “berpakaian langit  yang suci”. Tanpa penghalang apapun melekat di badan, sebagai penyatuan kosmik dengan keseluruhan alam semesta yang tak terukur batas-batasnya. Serta melepaskan banyak energi-energi negatif yang menekan bathin kita. Dari rasa takut menuju ketabahan, dari kemarahan menuju welas asih, dari kebencian menuju perdamaian, dari keinginan menuju pelepasan, dari kegelapan menuju penerangan. Dimana semuanya adalah satu manunggal tanpa batas. Kita bukanlah tubuh ini dan pikiran ini, melainkan semuanya adalah satu manunggal tanpa batas dalam kemahasucian semesta.

B. Karena seluruh bagian dari badan, termasuk bagian yang tersembunyi, semuanya harus berinteraksi langsung dengan air tanpa halangan. Sehingga proses pembersihan dapat terjadi sempurna. Seperti halnya alam semesta (bhuana agung), badan kita (bhuana alit) juga terbagi menjadi Tri Loka (tiga bagian tubuh). Bhur Loka pada badan kita termasuk bagian pusar ke bawah sampai ujung kaki. Bvah Loka pada badan kita adalah bagian leher ke bawah sampai pusar. Svah Loka pada badan kita adalah bagian leher keatas sampai ujung kepala. Di masing-masing bagian tersebut terdapat kekacauan simpul-simpul energi negatif yang ketiganya saling berhubungan satu sama lain. Pada Svah Loka titik pusat simpul energy negatif-nya terletak pada wilayah dahi, yang merupakan simpul energi dari kecenderungan pikiran atau persepsi pikiran kita. Pada Bvah Loka titik pusat simpul energi negatif-nya terletak pada wilayah dada, yang merupakan simpul energi dari emosi dan perasaan kita, seperti misalnya : rasa sedih, rasa senang, rasa marah, rasa kecewa, dll. Pada Bhur Loka titik pusat simpul energi negatif-nya terletak pada wilayah antara kemaluan dan dubur, yang merupakan simpul energi dari kecenderungan binatang kita, seperti misalnya : tidak ada sifat welas asih, tega, kejam, serakah, mementingkan diri sendiri, penuh nafsu keinginan, suka berkelahi, bertengkar, iri hati, dll. Sangat penting dalam proses pembersihan ini, seluruh bagian dari badan, termasuk bagian yang tersembunyi, semuanya harus berinteraksi langsung dengan air tanpa halangan. Itulah sebabnya dilakukan tanpa busana. Karena hanya dengan badan yang sepenuhnya terbuka, disana seluruh kekacauan simpul-simpul energi negatif yang ada pada ketiga loka pada lapisan-lapisan badan kita akan dibersihkan secara menyeluruh. Sehingga proses pembersihan ini efektif, dimana energi suci alam semesta terdistribusi dengan baik, dapat lebur menyatu dengan keseluruhan lapisan badan fisik dan lapisan badan halus kita.     Para pertapa asketik di India bersiap-siap pemangku di Sungai Gangga. Saat akan memulai pemangku ucapkan mantra ini :
“Apo adyanv acarisam rasena sam agasmahi.
Payasvan agna a gahi sam prayaya sam ayusa
(Rig Veda I.23.23)
Sekarang kami menerjunkan diri ke dalam air ini, kami meleburkan diri manunggal dengan kekuatan yang mewujudkan air ini. Semoga kekuatan suci    yang tersembunyi dalam air ini, menyucikan dan memberikan kekuatan suci kepada kami. Tepat sebelum pemangku ucapkan mantra ini:
Apo asman matarah sundhayantu.
Ghrtena no ghrtapvah punantu
Visvam hi ripram pravahanti devir
Ud id abhyah sucir a puta emi
(Rig Veda X.17.10)
Artinya:
” Semoga air suci berkah alam semesta ini menyucikan diri kami sehingga kami bercahaya gemerlapan. Semoga diri kami dibersihkan oleh air suci ini. semoga air suci ini melenyapkan segala kekotoran kami. Kami akan bangkit dari kegelapan dan memperoleh kesucian darinya”
Saat pemangku ucapkan mantram ini : “Om sarira parisudhamàm    swàha”  (semoga badan fisik dan badan pikiran hamba menjadi suci). Kalau pemangku di mata air, ucapkan mantram tersebut di setiap pancuran    masing-masing sebelum kita membasahi rambut, membersihkan seluruh    bagian badan dan sebelum meminum airnya tiga kali. Kalau pemangku di campuhan atau laut, ucapkan mantram tersebut sama juga sebelum kita membersihkan diri, tapi tidak usah meminum airnya. Lebih baik lagi kalau proses pemangku ini terutama di mata air dan campuhan, kita lakukan juga sambil mandi dan keramas dengan sabun dan shampoo. Sama dengan apa yang tertulis dalam Veda :     Jalasena–abhi sincata, Jalasena-upa sincata (Atharva Veda VI.57.2). Mandilah seperti biasa dan basahi seluruh bagian tubuh yang terkena air langsung yang dipengaruhi oleh penyakit dan energi negative di dalam air suci;
4. Waktu. Sebenarnya waktu untuk pemangku baik dan bisa dilakukan kapan saja setiap saat. Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu vibrasi kosmik alam semesta lebih kuat dibandingkan hari-hari lainnya. Veda menyebutkan bahwa matahari mempengaruhi kepribadian kita dan bulan mempengaruhi pikiran kita. Kalender Bali dan Kalender Jawa (dengan dewasa ayu / hari baik-nya) sebenarnya adalah buku petunjuk yang selaras dengan Veda, yang diwariskan oleh tetua kita untuk kita semua, untuk bisa membantu kita mengenali hari-hari mana saja yang memiliki vibrasi alam yang kuat untuk kegiatan spiritual tertentu. Salah satu pemilihan waktu (dimana vibrasi alam kuat) untuk untuk mempengaruhi tubuh manusia, pemangku yang disarankan adalah pada saat Purnama, Purwani (satu hari sebelum dan sesudah purnama), Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi), Banyu Pinaruh ([sehari setelah hari raya Saraswati) dan Tilem (bulan mati), dll.
Isu kesalahpahaman tentang pemangku. Ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa pemangku dapat menghapus dosa atau menghapus karma buruk. Pendapat ini sama sekali tidak benar. Karena     hukum karma hanya bisa berhenti ketika kita sudah mengalami moksha (pembebasan sempurna). Pemangku adalah proses untuk membersihkan kekacauan simpul-simpul    energi-energi negatif dari dalam diri kita dengan bantuan alam semesta. Sehingga lapisan-lapisan badan kita dibersihkan menjadi lebih segar-seimbang dan dan tranformasi pikiran kita juga dibersihkan menjadi lebih baik dan terang. Terutama bila kita melakukannya secara tekun dan rutin, misalnya rutin setiap purnama dan tilem dan harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai penjelasan diatas.
Ada berbagai cerita kenapa upacara pemangku ini dilakukan:   Kisah Dewi Uma yang dikutuk dan menjelma menjadi mahluk menyeramkan, ditempatkan di setra gandamayu dan diberi nama Ra Nini, lalu muncul Batara Guru yang menyusup ke dalam diri Sadewa untuk menyucikan Ra Nini, dan mengembalikan Dewi Uma dalam wujudnya semula. Kemudian Dewi Uma mengajarkan cara membersihkan segala noda dan kejahatan. Kisah Bima saat diutus Drona/Dorna  untuk mendapatkan air suci, lalu taktik Duryodana untuk menjebak Bima namun Bima justru bertemu dengan Mahadewa dalam wujud anak kecil yang menuturkan kerahasiaan air suci atau kesucian sebuah tirtaitu.
Lain lagi kisah Meng Bekung yang menemukan telor raksasa saat dia pergi kehutan lalu di bawa pulang ke rumah, saat direbus untuk dijadikan lauk, telur tersebut menetas bukannya matang/masak dari telur yang menetas itu keluar seorang  manusia berbadan setengah ular, lengkap dengan sisiknya ternyata telor raksasa tersebut adalah perujudan rasa malu Sang Hyang Siwa dan Dewi Uma, yang melakukan hubungan asmara di langit, untuk menutupi rasa malu akibat perbuatan mereka keduanya menjelma menjadi ular bermahkota dan meninggalkan sebutir telur. Saat terjadi petaka/musibah dikerajaan tempat Meng Bekung berasal dan sudah tidak dapat diatasi dengan cara apapun lalu seorang Rsi mendapatkan wangsit untuk melakukan persembahan dan korban tersebut adalah  manusia setengah ular, atas perintah dari Rsi tubuh manusia ular tersebut dipotong-potong  untuk di jadikan ‘caru’ (korban), lalu potongan tubuh itu dibuang ke berbagai penjuru arah mata angin. Usai melakukan upacara itu tiba-tiba Sang Hyang Siwa muncul dan mengembalikan wujud manusia setengah ular itu menjadi utuh yang menjelma menjadi lelaki tampan dan kemudian memberi petunjuk mengenai prinsip pecaruan jagat.
Dari kisah ini lalu muncul nama daun sudamala, daun pohon yang terkena noda darah dari manusia ular saat potongan tubuhnya dilempar ke berbagai arah mata angin, lalu kain sudamala yaitu kain Bali yang digunakan sebagai alas saat tubuh manusia setengah ular dipotong potong, kemudian pisau yang digunakan untuk memotong manusia ular itu dikenal dengan sebutan tiuk sudamala. Daun, Kain sampai tiuk (pisau) sudamala hingga kini menjadi perlengkapan wajib saat ruwatan jagat, pecaruan agung, dan upacara pelukatan.  Dalam upacara Pemangku dipersembahkan beberapa sesajen, seperti : prascita dan bayuan. Sementara proses pelukatan bisa dilakukan di : griya, pantai, tempat pemujaan di rumah.
Adapun Proses upacara ini: Upacara dipimpin oleh seorang Pemangku, kemudian sesajen yang telah disiapkan diberikan mantra-mantra. Orang yang akan yang akan di upacarai terlebih dahulu di mantrai oleh pemangku. Setelah Proses pemantraan selesai orang yang diupacarai tersebut percikan/disiram dilukat (dibersihkan) dengan air buah kelapa gading. (buah kelapa gading untuk upacara ini, diambil yang masih muda dan baru berisi air saja). Setelah mandi air kelapa gading, alangkah baiknya juga yang bersangkutan melakukan ritual mandi tempat yang mengandung mata air atau air alami seperti laut, danau, sungai atau tempat tempat pemandian yang diyakini bisa membawa berkah juga dapat membersihkan diri baik lahir maupun batin.
Dengan upacara Pemangku ini, umat Hindu di Bali percaya dan mengharapkan seluruh hal hal yang bersifat kotor atau negatif terutama yang berada dalam diri dan pikiran, agar kembali bersih, suci dan  berisikan hal-hal yang positif untuk melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang. Pemangku menyucikan diri, ketenangan jiwa, pikiran dan kedamaian hati adalah hal yang paling dicari oleh seluruh umat manusia di muka dunia ini. Namun bila semua itu tidak didasari dengan keyakinan  bahwa Tuhan yang Maha Esa yang memberikannya maka tidak berarti apa apa. Upacara Pemangku ini sering laksanakan secara beramai ramai, baik oleh sekolah, jawatan, pemerintahan atau pun masyarakat setempat dan diadakan ditempat tempat bersejarah, pura pura, tempat pemandian, laut atau pantai yang ada di Bali, dan merupakan kegiatan wisata adat yang banyak menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara untuk menyaksikannya.
Dalam upacara mewinten, pemangku juga dilakukan untuk pembersihan diri dari yang akan diwinten dengan sarana air kelapa muda (klungah) yang telah dijadikan Tirtha oleh pendeta / pinandita melalui doa, puja dan mantra weda. Selanjutnya dipercikkan ke ubun-ubun dan badan.
Sebenarnya setiap hari para dewa-dewi dan alam semesta ingin menuangkan air suci yang berkelimpahan ke bathin kita. Sayangnya kebanyakan orang tidak sadar dan tidak nyambung dengan hal ini karena kebanyakan orang (ibarat gelas), gelas jiwa dan badannya ditinggikan dan ada sebagian orang gelas jiwa dan badannya ditutup. Ketika gelasnya direndahkan dan dibuka, maka disanalah air suci semesta yang memurnikan diri bisa masuk ke dalam jiwa.

3.3. Air buat keperluan kesehatan.
Dalam kitab ayurveda ada bermacam-macam jenis terapi, salah satunya Hydrotherapy. Terapi Hydrotherapy adalah suatu terapi dengan menggunakan sarana air (Gus Japa, 2008). Seluruh makhluk hidup yang ada di bumi pasti menbutuhkan air. Air bisa dikatakan sebagai sumber kehidupan. Banyak manfaat yang diberikan air untuk makhluk hidup. Di sini akan dijelaskan fungsi-fungsi penting air dalam kehidupan.  Air bekerja dengan ajaib, bila Anda minum  banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan yang mereka kenal dengan istilah terapi air. dalam kitab weda, air dikatakan memiliki kasihat pengobatan, menyembuhkan semua jenis penyakit. Mandi dan berendam merupakan obat yang efektif dan air hujan memberikan kemuliaan. Berikut ini sabda-sabda suci yang mendukung terapi air (japa. 2008:61), antara lain:
Sanghyang Soma mengatakan air memiliki semua faktor-faktor penyembuhan
(RgVeda X.9.6).
Kami mohon pada penguasa air agar menyembuhkan penyakit kami
(RgVeda X.9.5)
Air mengandung nektar (minuman para dewa) dan memiliki khasiat pengobatan
(RgVeda I.23.19)
Air menyembuhkan segala penyakit
(RgVeda I.23.20)
Air adalah obat, ia mengusir penyakit-penyakit, ia menyembuhkan semua penyakit.
(RgVeda X.137.6)
Sanghyang Rudra adalah (pakar) perawatan dengan air (Hydrotherapy). Kami memohon kepada-Nya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan.
(RgVeda I.43.4)
Semua dewata yang jumlahnya 33 ada didalam air dan melindungi umat manusia.
(AtharvaVeda XIX.27.10)
Mandi berendam adalah obat yang paling efektif /tepat.
(AtharvaVeda VI.57.2)
Mandilah dan celupkan (rendamlah) bagian tubuh yang dipengaruhi oleh penyakit didalam air
(AtharvaVeda VI.57.2)
Semua mengatakan bahwa air merupakan yang paling baik.
(AtharvaVeda VIII.7.3)
Kami mengumpulkan air hujan dan berasil mencampurnya dengan minuman segara soma (minuman Sanghyang Soma). Semoga Ia memberikan kemuliaan pada kami.
(AtharvaVeda VII.89.1)
Semua dewa (milik yang perlu sekali) ada dengan siap tersedia di air.
(RgVeda X.72.6)
Kami mengumpulkan air kedewaan (yaitu air hujan) dan mencampurkan minuman soma didalamnya untuk usia panjang.
(AtharvaVeda X.5.46)
Semua dewa (simbol milik yang berharga) bertumpuk sedikit demi sedikit didalam air itu dan air mengambil benih alam semesta yang pertama didalamnya.
(RgVeda X.82.6)
Air yang mengalir dibawah cahaya matahari merupakan air yang bersih atau bebas kuman.
(AtharvaVeda I.4.2)
Temuan ini menjelaskan air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75%-90%  terdiri dari air. Otak 76%, Darah 82% air, otot 75% air, paru-paru 90% air, hati 2,5% air, lemak 20% air dan tulang yang keras pun mengandung 25% air (Jananova. 2012: 14).
Menurut Muhammad (2013:166) manfaat utama air buat kehidupan manusia dan binatang antara lain:
3.3.1 Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik. Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.

3.3.2. Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh,  Anda akan mampu bekerja lebih keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Sebagai tambahan, air dapat memperkuat daya tahan tubuh Anda. Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.

3.3.3. Tahan lapar, Rasa lapar kadang merupakan penyamaran dari rasa haus. Sewaktu anda mengalami dehidrasi (kekurangan air) Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya adalah air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk mencegah makan berlebihan.

3.3.4. Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit, Para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.

3.3.5. Senjata ampuh melawan masuk angin atau pilek.  Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan berfungsi untuk menjerat virus pilek. Daya tahan ini akan melemah apabila Anda dehidrasi (kekurangan air) karena akan menyebabkan lendir mengering. Sebagai catatan banyak ahli kesehatan merekomendasikan air sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk.

3.3.6. Pelembab wajah paling ampuh.  Dengan minum banyak air membantu kulit Anda tetap kenyal dan kencang serta mengurangi garis-garis dan kerut pada wajah.

3.3.7. Menangkal rasa letih akibat melakukan perjalanan. Udara panas dapat menyebabkan Anda dehidrasi dan akan menimbulkan rasa letih pada saat dan setelah perjalanan. Minumlah banyak air sebelum melakukan perjalanan dan satu gelas tiap jam perjalanan Anda.

3.3.8. Mengatasi migrain/sakit kepala.  Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi dapat mengakibatkan migrain/sakit kepala, jadi bila Anda sering mengalami migrain adalah sangat penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup.

3.3.9. Fungsi lainnya buat tubuh antara lain: (1) Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusa; (2) Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke  seluruh sel tubuh yang membutuhkan; (3) Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita; (4) Katalisator dalam metabolisme tubuh; (5) Pelumas bagi sendi-sendi; (6) Menstabilkan suhu tubuh; (7) Meredam benturan bagi organ vital. Dengan menggunakan air secukupnya khususnya minum, tubuh kita akan selalu segar dan kesehatan tetap terjaga.

3.4. Air dapat menerima pesan positif  atau negative sebagai sarana pengobatan. Dr. Masaru Emoto, seorang quantum physicist dari Hado Institute dari  pengelihatannya, pada tahun 2003 menyatakan bahwa air akan sangat tanggap dan bereaksi bila terhadap air diucapkan kalimat maupun pikiran. Reaksi yang berbeda terjadi pada pemberian ucapan dengan kalimat / pikiran positif maupun negatif.  Menurut penelitian Dr. Masaru Emoto untuk mengevaluasi pesan-pesan tersembunyi dalam air. Melalui penelitian tentang air itu dapat kita ketahui bahwa air pun ternyata hidup dan dapat memberikan respon yang positif ataupun negatif terhadap.  Dr.Masaru Emoto berhasil mendapatkan foto kristal air pertama di dunia bersama sahabatnya Kazuya Ishibashi (seorang ilmuwan yang ahli dalam mikroskop). Foto kristal air ini didapat dengan cara membekukan air pada suhu -25 derajat celcius dan difoto dengan alat foto berkecepatan tinggi. Hasilnya adalah air ternyata mampu merespon terhadap kata-kata, gambar serta musik baik secara positif ataupun negative (Frida, 2012). Jika kita mengatakan pada air kata-kata “cinta dan terima kasih” maka hasil foto kristal airnya sungguh dahsyat yakni membentuk kristal air heksagonal yang indah. Sebaliknya, jika kita mengatakan pada air kalimat “kamu bodoh” maka tidak akan membentuk kristal bahkan gambarnya jelek sekali. Itulah sebabnya sekarang ini kita harus berahlak terhadap air karena dengan ahlak yang baik pada air berarti kita mengkonsumsi air yang akan berdampak baik pada tubuh kita, sebab air yang mampu membentuk heksagonal merupakan air yang mampu melunturkan racun-racun pada tubuh kita. Percobaan terhadap air tidak hanya dilakukan dengan kata-kata namun juga melalui musik. Ternyata musik klasik mampu merubah air membentuk kristal yang sangat indah sedangkan musik heavy metal justru membentuk air yang tidak baik. Air mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi dengan baik. Banyak penyembuh yang menggunakan air sebagai sarana penyembuhan. Caranya adalah dengan memasukkan / memproyeksikan energi penyembuhan, doa atau energi positif lainnya ke dalam air. Ada pula yang memberikan air dengan rendaman kristal. Kesemuanya ini sebenarnya merupakan pemberdayaan dari air biasa menjadi air biasa menjadi air yang berkhasiat.
Begitu juga air akan berbeda dalam menghadapi jenis musik. Perbedaan ini terlihat dari adanya penambahan bentuk molekul yang terjadi di dalam air tersebut. Apabila terhadap air diucapkan kalimat / pikiran positif, musik lembut, maka di dalam air tersebut terbentuklah kristal – kristal air yang berbentuk hexagonal (segi enam). Sebaliknya bila terhadap air diucapkan kalimat / pikiran negatif, musik yang hingar bingar, maka sama sekali tidak terbentuk kristal – kristal air bahkan bentuk molekul air menjadi kacau balau. Oleh karena itu, wajar pula air akan bereaksi positif terhadap doa. Air yang sudah diberi doa mengandung kristal air yang berbentuk hexagonal. Air yang disucikan (air Zamzam) yang  dipengaruhi oleh keadaan sekeliling yang penuh dengan gaung doa yang bagaimanapun akan membuat terbentuknya air hexagonal yang mempunyai daya penyembuhan. Penelitian Dr.Masimoto inipun tidak hanya mencakup air melainkan juga makanan lainnya yang ternyata mampu memberikan reaksi positif dan negatif. Inilah rahasianya mengapa kita dianjurkan oleh agama untuk berdoa sebelum makan/minum. Doa yang baik ternyata akan mampu merubah air/makanan menjadi sesuatu yang baik bagi tubuh (Jananova, 2012: 7)

3.5. Manfaat lainnya secara umum. Secara umum kita sudah mengetahui bahwa air memiliki manfaat yang sangat luar biasa seperti kita sudah memakainya dalam kehidupan kita sehari-hari. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila tidak ada air dirumah kita.
3.5.1. Air buat keperluan rumah tangga, misalnya untuk masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya.
3.5.2. Air buatbuat keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
3.5.3.  Air buat keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
3.5.4. Air buat keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
3.6.5 Air buat keperluan pelayaran dan lain sebagainya

Semoga bermanfaat dan pembaca selalu sehat dengan minum cukup air minum sebagai berkah dari Hyang Penguasa Smesta,

ttd

INyoman Sridana, S.Kes.H

Boreh Bali, Usada Taru Pramana

Boreh adalah perawatan tubuh yang aslinya berasal dari Bali. Bagi sebagian orang mungkin masih terdengar asing atau tak memiliki bayangan seperti apa wujud asli dari Boreh.  Istilah boreh sendiri sebenarnya mengacu pada ramuan herbal rempah-rempah berupa bedak basah yang digunakan untuk melulur atau masker dengan dioleskan atau meboreh, membiarkannya menjadi kering kemudian mengurutnya untuk membersihkan lapiran boreh yang telah mengering tersebut.

Bila badan tak enak, terasa ngilu dan pegal, ditambah bersin-bersin, tidak harus minum obat. Dalam tradisi pengobatan Bali, yang disebut Usada Bali, dikenal boreh untuk dibalurkan di badan yang terasa nyeri atau ngilu (dalam bahasa Bali, maboreh ring angga ni ngilu). Dalam Bahasa Bali, boreh berasal dari kata ‘maboreh’ yang berarti ‘melulurkan’. Ritualnya, sebelum dilulur, tubuh dipijat dengan sedikit minyak tandusan (minyak kelapa yang diproses secara traditional)  agar peredaran darah dan saluran getah bening lancar. Meskipun ragu sejak kapan persisnya, penulis sendiri yakin bahwa masyarakat Bali mengenal boreh sudah sejak zaman kerajaan. Hanya penyebarannya masih melalui pinutur lisan atau melalui para Balian (Usadawan Bali), terbukti ada dibukukan, berupa buku atau Lontar-lontar Pengobatan Usada seperti Kitab Taru Pramana, Lontar Usada Netra, Lontar Budha kecapi dan lontar-lontar pengobatan lainnya  yang berisi khasiat tumbuhan obat.

Ada ratusan jenis boreh dengan berbagai bahan berbeda, tergantung jenis penyakitnya. Di Bali, secara umum penyakit dibagi tiga, yang disebabkan ‘panas’ (kebus), yang disebabkan ‘dingin’ (nyem), dan yang disebabkan ‘panas dingin’ (sebbaa) Menurut Doktor Ngurah Nala ((1994:33). Di luar itu, dibedakan juga penyakit karena sekala (nyata) atau niskala (maya) yang berkaitan dengan ilmu hitam. Menurut Doktor Ngurah Nala ((1994:34) bahwa dalam bukunya Usada Bali disebutkan sebagian besar penyakit berpusat pada kepala (otak) dan perut. Maka boreh dibalurkan di bagian tubuh yang sakit atau nyeri yang pada umumnya di perut, dahi, kaki, wajah, dan ubun-ubun. Bahannya hampir semuanya adalah tanaman obat yang mudah ditemui.

Boreh juga digunakan sebagai pengobatan luar yang telah diwariskan selama berabad abad, dan dipercaya dapat menyembuhkan encok, rematik dan demam. Untuk pemakaian secara teratur.  Menghangatkan badan adalah pilihan tepat ketika flu menyerang atau kala Anda sedang tak enak badan. Cuaca yang buruk ketika musim penghujan memungkinkan turunnya kondisi fisik dan suhu badan. Untuk itu, jaga kehangatan badan Anda. Caranya dengan lulur tradisional bisa dicoba kini mulai digandrungi di pusat-pusat kecantikan. Lulur tersebut terdiri dari ramuan-ramuan tradisional yang memiliki keistimewaan yang tidak kalah hebat dengan produk-produk mahal dari luar negeri.

Menurut cara tradisional Bali, Boreh terbuat dari rempah-rempah alami Indonesia yang memiliki efek menghangatkan ketika digunakan pada tubuh. Boreh bermanfaat untuk  memiliki efek menghangatkan tubuh, menyembuhkan peradangan, memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa saki, memberi keseimbangan suhu tubuh saat dibutuhkan, dapat memperlancar peredaran darah, menyembuhkan otot yang kaku, pegal-pegal , membantu tubuh mengeluarkan racun, melembutkan kulit dan mempercepat proses pengangkatan kotoran dan membuat kulit senantiasa lembab secara alami.   Boreh adalah sarana penyembuhan yang dibuat oleh petani padi Bali, terbuat dari kombinasi akar, bumbu dan rempah-rempah. Banyak tumbuh-tumbuhan yang berbeda dan rempah-rempah digabungkan untuk membuat Boreh ini, termasuk beras, jahe, kencur, kunyit, cengkeh, kapulaga, kayu manis, ketumbar, pala, adas bintang, kelapa parut dan garam, temulawak, mesoi, merica hitam, beras merah, beras putih, atau bahan lain. Kini boreh dan pijat tradisional Bali tidak hanya marak di spa-spa besar namun juga terdapat di spa kecil di sekitar Pulau Dewata (Pulau Bali). Perawatan itu sangat digemari oleh masyarakat lokal selain wisatawan asing yang berlibur ke Bali. Anda dapat menemukan perawatan eksotis ini di berbagai pusat spa di daerah Seminyak, serta di tempat-tempat spa lain di seluruh wilayah Bali.

Yang paling sederhana yang di Bali dikenal dengan boreh beras kencur (boreh baas cekuh), Boreh ini terbuat dari beras , kencur dan garam. Boreh ini pada umumnya dibuat oleh para ibu untuk melulur putra-putrinya yang terkena serangan masuk angin. Cara pembuatannya sangat sederhana pula yang mana bahannya direndam lalu diulek sampai hancur menjadi tepung dicampur air lalu dibalurkan atau di daerah perkampungan, pada umumnya para ibu dalam membuat boreh ini melakukannya dengan cara mengunyah campuran beras dan kenceur tersebut lalu memborehkannya. Karena tidak terlalu panas, boreh beras kencur ini sangat baik digunakan untuk anak-anak dan balita.

Menurut peramu boreh Usada Bali Taru Pramana Pada umumnya bahan-bahan racikan  Boreh yang memiliki efek hangat antara lain:

100 gr Beras (bisa menggunakan beras putih atau beras merah)

100 gr kencur

100 gr Jahe

5 gr Kunyit

100 gr Cengkeh

5 Pieces Pala

1 sdt Lada hitam

50 gr Kayu Manis

100 gr Kapulaga

50 gr ketumbar

1 sdt Garam

1/2 butir Kelapa yang dipanggang.

Cara Membuat

1. Campurkan semua bahan boreh satu persatu ke dalam cobek (ulekan dari bahan poslin, gerabah atau batu) .

2. Ulek semua bahan menjadi satu sampai halus dan menjadi bubuk.

3. Untuk mempermudah pekerjaan dan mendapatkan hasil yg maksimal gunakan alat modern berupa mesin penggiling (blender), atau cara lain dengan cara ditumbuk dengan alat tradisional berupa lesung. Semua bahan dicampur dijadikan satu lalu diolah sampai halus menjadi adonan yang halus.

Cara Pemakaian

1. Tuang boreh secukupnya dan campurkan dengan air cuka, air arak atau pencair lainnya

2. Sebelum boreh digunakan ,sebaiknya  dilakukan pemijatan tubuh terlebih dahulu untuk membuat efek tubuh lebih rileks, balurkan boreh pelan-pelan ke seluruh tubuh secara merata sambil pijat-pijat agar ramuan masuk kepori-pori kulit sehingga sensasi hangat mulai terasa.

3. Selama proses berlangsung, sensasi rasa hangat akan terasa di seluruh tubuh dan bisa membuat tubuh merasa nyaman dan sirkulasi darah menjadi lancar.

4. Jika hasilnya terlalu panas bisa ditambahkan beras bubuk lagi. Selama menggunakan Boreh hangat hindari bagian sensitif.

5. Bungkus tubuh dengan plastik dan kain untuk mendapatkan hasil yg maksimal, sekitar 30 menit,  setelah itu bisa dibilas dan mandi dengan air hangat.

Hampir semua rempah-rempah yang dipakai berfungsi menghangatkan dan menyehatkan badan. Jahe misalnya. Kalau di malam yang dingin kita minum jahe sudah pasti badan terasa hangat. Khasiat ini memang paling populer yang dimiliki oleh jahe. Pemberi rasa pedas pada jahe adalah zingerol. Tetapi masih banyak khasiat jahe lainnya seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan serta sebagai tonikum. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.

Selain jahe, Balinese boreh menyertakan beras sebagai bahan luluran. Beras bermanfaat sebagai ramuan yang dapat melembutkan kulit, membantu meluruhkan kotoran dan sel-sel kulit mati di permukaan kulit dan membantu mempercepat regenerasi sel-sel kulit. Sedangkan cengkeh memberi manfaat untuk menstimulasi peredaran darah, melegakan pernapasan, dan menghilangkan rasa mual.

Sedangkan lada, selain menghangatkan tubuh dan bersifat sedatif (menenangkan) dan karminatif, juga membantu mengatasi rasa tegang otot dan saraf. Dan merica hitam, selain bisa untuk mengurangi kelelahan dan nyeri otot, juga memberikan rasa hangat dan melancarkan peredaran darah serta bersifat karminatif.

Masyarakat Bali kerap menggunakan boreh usai seharian lelah bekerja. Menurut Nala (1994:216) bahwa pengobatan traditional belum ditemukan takaran atau komposisi bahan ramuan atau patokan dosis yang baku seperti pada pengobatan modern. Disebutkan tentang pantangan, efek samping atau kontra indikasi terhadap pengggunaannya. Namun ada disebutkan untuk ramuan obat dalam berupa loloh (jamu) biasanya takarannya berjumlah ganjil setiap bilangan menggunakan bilangan 1 (satu) sampai 7 (tujuh) dan bila dipakai untuk obat luar bilangan angkanya lebih besar namun masih jumlahnya ganjil. Hal ini disebutkan karena tergantung sekali dengan keleteg bayu (inspirasi, pilihan yang timbul ketika meramu ramuan atau melihat keadaan pasien) dari setiap Balian, hal ini sama seperti kita membuat atau mencampur sayuran atau lawar di Bali menghandalkan perasaan saja yang tidak pernah menggunakan takaran baku. Angka yang jumlahnya ganjil dikatakan angka itu memiliki kekuatan para Dewa, angka yang dibilang baik dan dapat menetral keadaan. Bila jumlahnya genap maka akan selalu terbagi atas dua kekuatan yang sama besar dan selalu bertarung sama kuat. Untuk penyelaran diperlukan penengah atau pihak ketiga sehingga damailah atau tercapai keharmonisan. Dengan takaran serba ganjil diharapkan obat tersebut memiliki kekuatan magis untuk menyelaraskan keadaan tubuh yang sedang tidak seimbang akibat adanya gangguan.

Hal ini untuk memperkuat khasihat ramuan, ditambah dengan kekuatan magis akibat adanya angka ganjil dan akan berlipat-lipat lagi bila ditambah kekuatan doa atau mantra. Hal yang sama disebutkan oleh informan I Gusti Ngurah Subrata  (wawancara 9 Maret 2014), juga sependapat dengan informan I Jero Dalang Wayan Lalar (Wawancara, 16 Maret 2014) bahwa ada hal penting yang diungkapkan untuk pembuatan obat tidak direbus dengan bara api namun direbus dengan mantra. Hal yang berhubungan disampaikan oleh informan I Jero Mangku Wayan Sukerta (wawancara, 14 maret 2014) bahwa kekuatan obat sada Bali yang berasal dari tanaman obat diperkuat dengan mantra dan pengurip mantra.

Daolam herbal Taru Pramana telah tersedia berupa boreh “Usada Bali Taru Pramana”. Silakan kunjungi linknya untuk lebih detail tentang produk jadinya!!!

Penulis

I Nyoman Sridana, S.Kes.H
Peramu Herbal Taru Pramana

Pengobatan Ayurveda dan Pengobatan Usada Bali

Agama Hindu atau hinduisme dikenal dengan nama Sanatana Dharma dan Waidika DharmaSanatana Dharma artinya agama  abadi, karena ia sama tuanya dengan umur alam itu sendiri. Waidika Dharma artinya agama dari Weda, dimana Weda merupakan naskah-naskah yang mendasari Hinduisme (Sivananda, 1996:2). Lebih lanjut Sivananda menjelaskan, Weda merupakan kebenaran abadi yang diwahyukan Tuhan jaman dahulu kala kepada para rsi agung di India.

Weda dibagi atas Kita Weda Sruti (wahyu yang didengar langsung ditulis) Weda Smriti(wahyu yang ditulis berdasarkan ingatan dan sering dengan diberi ulasan atau tafsir bilamana diperlukan). Kitab Weda Sruti   yang ditulis langsung berdasarkan pendengaran para yogi atas wahyu yang diterimanya dari Tuhan, terbagi atas 3 kelompok besar, yaitu kelompok Kitab Mantra, Brahmana, dan Upanisad. Masing-masing kelompok besar ini terbagi lagi atas sub-kelompok . Kitab Suci Weda Sruti Mantra  terbagi pula atas 4 sub-kelompok, yakni Kitab Reg WedaYajurWedaSama Weda dan Atharwa Weda  yang dikenal dengan Catur Weda. Demikian pula halnya dengan Kitab Suci Weda Smriti, kitab suci yang ditulis dengan ingatan para yogi atas wahyu yang diterimanya dari Tuhan, kitab suci ini terbagi atas 2 kelompok yakni kelompok Wedangga dan UpawedaWedangga terdiri 6 sub-kelompok yang terkenal dengan Sad Wedangga yaitu Siksha, Wyakarana, Chanda, Nirukta, Jyotisha dan Kalpa. Sedangkan kelompok Kitab Upaweda dibagi atas beberapa sub-kelompok yang terdiri atas kitab Itihasa, Purana, Arthasastra, Ayurweda, Gandarwaweda, Dhanurweda, Silphasastra, Kamasastra, Agama dan banyak lagi yang lain (Nala, 2001:2-4). Disebutkan bahwa kitab ayurveda bagian dari kelompok kitab Upaveda, sedangkan kitab Upaveda  termasuk dalam kelompok kitab suci Veda Smerti (Nala 2002:2). Kitab ayurveda ini sebagai cikal bakalnya Usada Bali.

Hindu sendiri telah lama mengenal adanya pengobatan dengan meperankan obat-obatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan. Sistem pengobatan itu bersumber dari AyurwedaAyurveda terdiri dari kata ayur atau ayus yang berarti hidup, vitalitas, kesehatan, atau lanjut usia, sedangkan veda artinya adalah ilmu pengetahuan. Sehingga ayurveda dapat diartikan suatu ilmu pengetahuan tentang upaya manusia agar dapat sehat sampai usia lanjut (Nala 2002:2). Bahkan, kebanyakan pengetahuan pengobatan yang ada di Bali yang ditulis dalam Lontar Usada berasal dari kitab Ayurweda. Yang banyak dibukukan dalam LontarLontar Usada yang memuat peranan tumbuh-tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit, baik itu penyakit di wilayah kepala, badan, maupun di bagian kaki (Nala, 1993:26), (Nala. 2001:5). Konsep sehat dan sakit dalam ilmu kitab suci ayurveda dari Upadewa bahwa ditubuh manusia ada 3 buah element yang disebut tri dosha, yaitu vayu atau udara (Vata), panas atau api atau sinar (pitta) dan cairan atau larutan (Kapha) (Nala1993: 33).

Di Bali sendiri memiliki literatur Usada yang berupa Lontar-Lontar Usada yang jumlahnya cukup banyak. Lontar Usada yang ada di Bali isinya diperkirakan berasal dari pengetahuan pengobatan yang berasal dari India. Hal ini yang dilihat dari kata Usada yang berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Ausadhi. Perkembangan agama Hindu di Bali pada abad V diduga bersamaan dengan menyusupnya dan meresapnya  Usada di masyarakat Bali karena adanya hubungan langsung antara Bali dan India pada saat pesatnya perkembangan pengobatan di India. Tidak dapat dipastikan secara tepat kapan Usada mulai muncul dan meluas di Bali, hanya dapat diperkirakan berdasarkan peninggalan prasasti yang tersebar di seluruh pelosok Bali (Nala, 1993:18). Hasil penelusuran pustaka terhadap ratusan bahan pustaka di Yayasan Kawi Sastra Mandala Singaraja, Terinvetarisir sebanyak 26 bahan pustaka yang terdiri atas 23 buah Lontar dan 3 buah buku yang mengandung Usada yaitu : Usada Taru PramanaUsada Bodha KecapiUsadaYehUsada RareUsada Pengeraksa JiwaUsada Pamupug Guna-gunaUsada NetraUsada Wong AgeringUsada TuaUsada Mercu KundaUsada Wisnu JapaUsada Pengawasan (Tatelik Jati), Usada Dharma KeelingUsada Siwa SampurnaUsada TumbalUsada Tiwas PunggungUsada Aji KreketUsada Tetenger TiwangUsada Wraspati KalpaUsada WisadaUsada Sari, Usada Lara KamatusUsada Kena Upas, dan Lontar usada lainnya (Siregar, Arinasa (Eds.). 2007: 72). Juga disebutkan hal yang mirip pada buku Usada Bali (Nala. 1993: 113)

Dari sekian jumlah Lontar Usada yang ada, yang paling populer dikalangan masyarakat Bali adalah Lontar Taru Pramana.  Kata taru memiliki arti pohon dan Pramâna memiliki arti Kekuasaan, kedaulatan (wasisto. 1977:264). Secara harfiah dapat diartikan Taru Pramana adalah suatu pohon atau tumbuhan yang memiliki kekuatan sebagai obat. Namun saat ini sangat mengawatirkan, akan kebenaran tentang Taru Pramana digunakan dalam pengobatan tradisional Bali, cara pengunaan Taru Pramana dalam pengobatan tradisional Bali dan manfaat pengunaan taru pramana dalam pengobatan trasisional Bali. Kalau ditelusuri lebih lanjut bahwa Lontar Taru Pramana ini memiliki keunikan tertentu, merupakan dialog antara Mpu Kuturan dan tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat. Dalam buku Usada Bali (Nala, 1993:212) Taru Pramanamemiliki khasiat yang digolongkan menjadi 3 golongan yakni golongan yang memiliki khasiat anget atau panas, dumelade atau sedang dan tis atau dingin. Untuk mengetahui golongan mana tumbuhan itu dapat dilihat dari bunga, buah, rasa dan bagian lainnya. Tumbuhan yang bunganya berwarna putih kuning hijau mempunyai khasiat anget atau panas. Tumbuhan yang berwarna merah atau biru termasuk golongan tis atau dingin dan yang berwarna beranekaragam termasuk golongan dumelage atau sedang. Sedangkan ditinjau dari rasa, tumbuhan yang tergolong angetatau panas yang memiliki rasa manis atau asam. Tumbuhan yang rasanya pait atau lalah atau pedas atau sepet termasuk golongan tis atau dingin. Obat minum pada umumnya terasa pait amat baik untuk sakit perut karena berkhasiat mendinginkan panas badan akibat panas dalam perut yang diolah berbentuk loloh atau jamu (Nala. 1994: 212).

Dalam pengobatan tradisional Bali yang bersumber dari lontar-lontar terutama Lontar Taru Pramana, yang tidak terlepas diperankan oleh Balian atau Tapakan atau Jero Dasaran. Kemampuan mengobati yang dimiliki oleh Balian yang diperoleh dengan berbagai cara. Tidak seperti dokter yang menempuh pendidikan formal untuk mendapatkan gelar Dokter, para Balianadalah pengobat tradisional yang mendapatkan keahlian berdasarkan tradisi, keturunan, taksu, pica dan dapat pula dari belajar dari orang yang telah menjadi Balian. Karena tidak adanya ijasah atau surat resmi sebagai Balian maka ada beberapa Balian yang tidak mau disebut sebagai Balian. Mereka hanya mau disebut sebagai penolong (mapitulung) bukan sebagai pengobat (Matatambanan) (Nala. 1993:113). Para pasien harus percaya sepenuhnya terhadap balian atau vaidhya, para vaidhya inilah yang menolong untuk menyembuhkan penyakitnya, yang membantu agar badan tetap sehat dan panjang usianya (Nala, 2001:4)

Taru Pramana Dalam Pengobatan Traditional Bali

Ayurveda sudah ada semenjak 2000 tahun yang lalu. Ayurveda adalah ilmu pengetahuan tentang hidup yang berasal dari kata sangsekerta “ayur dan veda”. Ayur berarti hidup dan veda yang berati pengetahuan. Ayurveda berasal dari Negeri India, namun sekarang menyebar ke seluruh asia dan negara barat. Sekarang ini ayurveda dipraktekkan oleh negara-negara yang berkembang seperti Amerika Serikat, America latin, Eropa dan negara lainnya. Pengobatan ayurveda berkembang pesat karena terbukti aman dan efektif. Di negara-negara barat, Ayurveda atau produk herbal lainnya digunakan sebagai terapi alternatif atau sebagai pengobatan lengkap. Saat ini telah banyak dokter di negara Barat yang meresepkan produk herbal dan hingga kini tidak ada kasus yang saling bertentangan yang dilaporkan. Tidak ada bahkan sangat jarang terjadi jika produk herbal tidak bekerja, penyakit tidak akan menjadi lebih parah. Namun diakui  herbal Ayurveda akan memerlukan waktu lebih lama untuk menunjukkan hasilnya.

Pengobatan Ayurveda bekerja tidak hanya menekan gejala suatu penyakit, tetapi juga langsung ke sumber penyakit dan menyembuhkan secara tuntas. Hal ini bergantung tingkat keparahan suatu penyakit. Penyakit kronis atau penyakit seperti kolesterol tinggi, rheumatik, asam urat dan sebagainya memerlukan waktu pengobatan yang panjang dan teratur serta disiplin di dalam minum ramuannya. Jika suatu penyakit ditangani saat dini, dalam banyak kasus penyembuhannya bisa 100 persen. Untuk penyakit kronik, pengobatan ayurveda memberikan efek meringankan penyakit yang cukup besar tanpa adanya efek samping yang berarti bisa menyembuhkan penyakit organ yang lainnya di dalam tubuh penderita. Ayurveda adalah produk alami yang berasal dari tanaman, cocok untuk semua orang, tidak memberikan dampak buruk atau ketergantungan asal cara pengolahan dan dosisnya sesuai kebutuhan, bahkan herbal ayurveda ini sangat baik dikomsumsi oleh orang sehat karena berasal dari tanaman kaya nutrisi tambahan yang sangat diperlukan tubuh. Ilmu pengobatan Ayurveda menekankan kebutuhan untuk meremajakan sel tubuh manusia dan memperlambat proses penuaan. Untuk tetap menjaga agar tubuh tetap sehat dan bugar, tonik herbal yang berasal dari tanaman alami tanpa bahan pengawet dan pewarna sintetis sangat direkomendasikan untuk menjadikan tubuh yang sehat, tambah sehat dan bagi yang sakit diobati agar sehat, awet muda dan panjang umur.

Ramuan obat Ayurveda yang tersedia biasanya berasal dari bahan tanaman, binatang dan bahan dari mineral-mineral. Bahan-bahan yang berasal dari tanaman seperti yang disebutkan dalam pengobatan tradisional (Usada) Bali dikenal dengan pengobatan Taru Pramana. Taru berarti tanaman dan pramana yang berarti berkhasiat obat. Masyarakat bali sudah terbiasa memakai tanaman Taru Premana sebagai obat traditional oleh para Pengusada atau Balian (Healer). Tanaman Taru Premana ini akan bermanfaat memberikan perlindungan yang terbaik bagi tubuh melawan penyakit, sehingga sangat baik dipakai setiap hari dan sudah menjadikan bagian dari gaya hidup sehat. Bahkan, tidak jarang masyarakat memakaiannya saling berdampingan dengan obat modern, hanya saja waktu minumnya diberikan jarak sekitar 2 jam sebelum meminum obat modern. Biasanya obat yang berasal dari tanaman Taru Premana ini dipakai dalam proses mempercepat pemulihan kesehatan. Herbal Taru Premana ini dibuat berupa ekstrak dari tumbuh-tumbuhan atau sari pati dari air tanaman tersebut diolah diberikan pengeras berupa gula tebu atau gula merah menjadi herbal berupa minuman instan, atau digodok untuk diminum air godokannya atau diolah berupa sari pati tanaman, dikeringkan lalu dimasukkan ke dalam kemasan berupa kapsul.

Tumbuhan yang disebutkan dalam lontar Taru Premana memiliki khasihat yang luar biasa untuk proess mengatasi kesehatan dan penyembuhan suatu penyakit, asal konsekwen dalam mengkomsumsi, telaten dan tepat dosis serta campuran bahan yang diperlukan. Semua tumbuhan ini memiliki kandungan nutrisi dan mineral dalam jumlah yang bervariasi. Sifat dan kegunaannya juga berlainan, bergantung dari jenis herbal yang dikomsumsi. Secara umum masyarakat menggolongkan penyakit kedalam tiga jenis golongan yang dominan dipengaruhi oleh gejala alam (panas, dingin/air, angin) yang didalam lontar pengobatan Taru Premana digolongkan kedalam tiga sifat tanaman yaitu memiliki sifat panas, dingin dan tis.

Pengobatan yang berasal dari ramuan tanaman mungkin tidak serta merta bisa diterima oleh para praktisi kesehatan modern dikarenakan sulit dijelaskan secara ilmiah dan efek kiminya yang rendah. Namun kita harus mengakui bahwa pengobatan Taru Premana adalah pengobatan yang unik, holistik, dan kesejarahannya cukup panjang. Kedudukan pengobatan alternatif atau pengobatan traditional ini didorong oleh beberapa hal yakni pengetahuan, kepercayaan, maupun pengalaman seseorang tentang penyembuhan senyakit. Masyarakat memiliki ketertarikan menggunakan pengobatan herbal ramuan traditional seperti ramuan Taru Premana ini bukan karena disebabkan biaya ke dokter yang sangat mahal dan harga obat modern yang menggila, namun ada kepercayaan yang sulit dijelaskan. Walaupun pengobatan ini sulit dijelaskan secara ilmiah dan kemungkinan hanya memiliki efek placebo, namun sekarang banyak pasien yang ramai antri di klinik pengobatan traditional atau pengusada Bali atau tempat pengobatan alternatif. Faktor yang menarik disini adalah fakta-fakta atau kenyataan yang melekat pada pengobatan alternatif. Alat-alat yang digunakan dalam pengobatan alternatif sangat sederhana sebagai atribut-atribut yang memiliki keunikan dan dekat dengan pengetahuan masyarakat. Dengan kata lain, alat-alat yang digunakan juga dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari. Keunikan yang dimaksud di sini menyangkut berbagai unsur yang terdapat dalam sistem penyembuhan secara keseluruhan. Artinya di dalam keseluruhan proses penyembuhan terdapat bagian atau pun tahap-tahap penyembuhan oleh pasien secara unik dan menimbulkan rasa ingin tahu. Keanehan-keanehan maupun perasaan asing yang menyelimuti pandangan pasien merupakan situasi yang mendukung ketertarikan. Unik berarti lain dari pada yang lain, yaitu berbeda dari semua yang umum. Dalam hal ini yang umum adalah sistem pengobatan kedokteran modern, sebagai sistem pengobatan menggunakan sistem biomedik yang selama ini rutin dijadikan rujukan awal dari masyarakat. Daya tarik tersebut bukan terjadi sebagai akibat dari pengalaman langsung, akan tetapi dapat muncul dari cerita-cerita orang yang telah mengalami atau melihat keunikan tersebut.

Dalam dunia kedokteran dikenal manusia itu memiliki proses biokimia, namun dalam dunia kebudayaan atau dunia spiritual, kita mengenal empat dimensi sistem tubuh yaitu tubuh fisik, mental, astral/sosial dan tubuh spirit. Unsur sehat tubuh secara menyeluruh, namun karena mengandung pengertian tidak berbentuk, tidak berwarna, tidak berbau dan sukar didiskripsikan, maka banyak yang tidak menerima unsur ini. Dalam pengobatan dokter kemungkinan bagian unsur mental, sosial maupun spiritual adalah bagian tidak terjangkau, sedangkan pada pengobatan alternatif dapat dijangkau. Jadi disamping mengobati  tubuh fisik pasien, yang juga perlu diobati adalah  keterikatan jiwanya atau mental sebagai penyakit psikis pasien yang diyakini dapat membantu mempercepat process penyembuhan. Doa atau pun jampi-jampi merupakan sugesti yang diberkati oleh yang dipercaya bagi pasien. Orang yang terintervensi dengan obat-obatan dan disugesti akan mempercepat proses penyembuhan, jiwa si pasien akan diikutsertakan dan aktif dalam process penyembuhan, ketimbang yang diobati hanya bagian tubuh fisiknya yang memiliki sifat hanya menerima.

Bersama ini saya bangga menyajikan ramuan obat traditional Ayurveda yang berasal dari tanaman Taru Premana yang tumbuh di sekitar kita. Saya selaku pengusada Ayurveda telah memproduksi herbal Taru Premana untuk siap saji dan sangat praktis. Silakan dapatkan dalam bentuk minuman isntan, ekstrak tepung kemasan kapsul, dan tepung ekstrak berupah teh yang siap saji. Minuman herbal mengatasi berbagai keluhan penyakit seperti tensi tinggi, kolesterol, strok, rhuematik, masalah persendiaan, asam urat, mata plus dan minus atau kabur, maag, sembelit, pengurus badan, sesak nafas, sakit kepala, migran, diabetes, kista, keputihan, masalah ejakulasi dini, lama tidak memiliki keturunan dan mengatasi penyakit lainnya. Silakan dapatkan herbal Taru Premana yang diproduksi oleh VisionBali Herbal Drink Indonesia di tempat-tempat distributor seperti yang dipublikasikan di majalah ini atau kunjungi ditributor yang tertera di situs online www.herbaltarupramana.com. Mari kita hidup sehat dengan mengkomsumsi obat herbal, yang telah terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit dari sejak dulu yang kita warisi dari leluhur kita berupa pengetahuan yang tertulis dalam lontar usada Taru Pramana.

Contoh ramuan Taru Pramana yang kami produksi berupa minuman bernama “Stimular” yang harganya hanya Rp 45.000 per botol kemasan 270 gr untuk 5 hari komsumsi. Stimular berkhasiat mengatasi kesehatan, meningkatkan semangat atau gairah, stamina tubuh yang kuat, hubungan suami istri menggairahkan, badan terasa ringan, pembersih ginjal, meningkatkan produksi  hormon, memperkuat jantung dan memperbaiki sirkulasi darah. Diracik dengan beberapa tanaman Taru Premana yang tumbuh di sekitar kita. Sudah terbukti keampuhannya. Bebas zat pengawet dan pewarna buatan kimia sintetis. Juga tersedia ramuan diberi nama “Sembelit” untuk mengatasi gastritis, maag, mual-mual, perut perih, susah BAB atau perut buncit, sembelit, ambaien, dada sering perih, sesak nafas, sering pegal dan linu, sering terasa lelah dan kurang gairah. Juga telah diproduksi obat herbal Taru Premana untuk mengatasi peredaran darah berupa minuman instan “Asuratik” untuk mengatasi berbagai keluhan nyeri dan kaku pada persendian karena rheumatik, asam urat, tensi tinggi, kolesterol, gejala strok, kesemutan pada kaki dan tangan.

Contoh resep taru pramana yang bisa dipakai untuk mengatasi sesak nafas, batuk, asma, alergi flu dan badan sering meriang sebagai berikut: kupas bersih jahe merah 100 gr, buah jambu biji (sotong) 3 buah (seukuran telor puyuh), 5 biji cabe jawa (Tabie Bun) dan tambahkan 3 gelas air minum bersih. lalu dijus atau diblender. Setelah semua hancur menjadi adonan yang rata lalu direbus sampai tersisa sekitar 2 gelas. Didinginkan lalu disaring. Ramuan ini diminum 2xsehari (pagi dan sore hari) masing-masing satu gelas ditambahkan satu sendok teh madu  murni. Lakukan terus membuat ramuan ini sampai benar-benar sembuh. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. (NB : Penulis adalah pemilik VisionBali Herbal Indonesia, praktisi Usada Taru Premana dan mahasiswa Jurusan Ayurveda,  petani, pencinta spiritual, pengusaha  ekspor-impor, motivator bisnis, pelaku pariwisata dan bisnis properti international).

Perlakuhan bahan herbal mendukung efek manfaat herbal

Sangat jelas, bahwa penggunaan tumbuhan obat tidak sesederhana seperti yang dipikirkan orang selama ini. Semua harus dipelajari dan memerlukan pengalaman tersendiri. Salah mengenali tumbuhan obat, maka tidak bisa menyembuhkan penyakit.  Apalagi salah dalam menggabungkan beberapa tumbuhan obat yang khasiatnya berlawanan. Untuk itu dalam penggunaan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga diperoleh hasil pengobatan yang maksimal. Untuk mendapatkan obat yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat. Ada pun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan obat berkhasiat baik atau kurang baik diantaranya:
1.Waktu pengumpulan
2.Pencucian dan pengeringan
3.Sifat tanaman tersebut serta cita rasa
4.Cara mengolah atau merebus tanaman tersebut.
5.Waktu mengkonsumsi atau minum ramuan tersebut.
6.Cara mengkonsumsi atau minum
7.Lamanya pengobatan.

1.    Waktu Pengumpulan
Untuk mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat. Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum:
1.    Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
2.    Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
3.    Buah dipetik dalam keadaan masak.
4.    Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5.    Akar, rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhan terhenti.

2.    Pencucian dan Pengeringan
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian bahan segar. Namun, bias pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mencegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahkan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk. Berikut ini cara mengeringkan bahan obat:
1.    Bahan berukuran besar atau banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
2.    Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindungseperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
3.    Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan di tempat yang teduh atau didalam ruang pengering.

3.    Sifat dan Cita Rasa
Didalam Tradisional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang sifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah, atau denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga memiliki kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukkan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan. Rasa pahit dapat menghilangkan panas dan lembap. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga penulis yang menambah cita rasa yang keenam yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.

4.    Cara Merebus Ramuan Obat
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panci email. Panci dari bahan besi, aluminium, atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini perlu diingat karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun, atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut: bahan obat dimasukkan ke dalam pot tanah, masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air berada sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap ke dalam bahan ramuan obat.
Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu erebus bahan obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil, sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang berkhasiat mengeluarkan keringat, seperti ramuan obat untuk influenza dan demam. Hal ini dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebihan dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.
Apabila tidak ditentukan khusus, perebusan dianggap selesai ketika air rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula. Namun jika bahan obat yang direbus banyak yang keras seperti biji, batang, dan kulit kayu maka perebusan selesai setelah air tersisa sepertiganya. Berikut ini cara perebusan yang sedikit berbeda dari cara konvensional yang telah diuraikan diatas, karena adanya bahan-bahan yang memerlukan perlakuan khusus.
1.    Direbus terlebih dahulu. Dilakukan bila ada bahan obat yang bear atau keras dan sukar diekstrak seperti kulit kerang atau bahan mineral. Bahan tersebut perlu dihancurkan dan direbus lebih dahulu 10 menit sebelum bahan lain dimasukkan.
2.    Direbus paling akhir bila ada bahan obat yang mudah menguap atau bahan aktifnya mudah terurai. Contoh: papermint, atau bahan pewangi. Bahan tersebut biasa dimasukkan paling akhir, kira-kira 4-5 menit menjelang rebusan obat ditingkat.
3.    Direbus dalam bungkusan. Beberapa bahan obat harus dibungkus terlebih dahulu dengan kain sebelum direbus untuk mencegah timbulnya kekeruhan, lengket, dan terbentuknya bahan yang dapat menimbulkan iritasi pada tenggorokan.
4.    Didihkan perlahan-lahan atau direbus terpisah. Maksudnya untuk menghindari rusaknya zat berkhasiat atau terserapnya zat tersebut bila direbus dengan bahan lain. Contohnya ginseng, bahan ini perlu diiris tipis-tipis kemudian direbus terpisah dalam pot tertutup dengan api kecil selama 2-3 jam.
5.    Dilarutkan dengan penyeduhan. Dilakukan bila ada obat yang lengket, kental, atau mudah terurai bila direbus terlalu lama dengan bahan obat lainnya, atau mudah melekat di dinding pot maupun dibahan obat lain sehingga menghambat keluarnya zat aktif obat lain. Contoh gelatin kulit kedelai, dimasukkan dalam cangkir terpisah lalu diseduh dengan air rebusan obat.

5.    Waktu Minum Obat >  berlanjut ke edisi berikutnya.

Penulist adalah Pemilik Visionbali Herbal Indonesia. www.visionbali.com/herbal/ Bahan ramuan menggunakan sumber kekayaan alam untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan manusia. Bahan herbal diracik dengan resep Ayurveda. Visionbali Herbal Indonesia memproduksi berbagai minuman Herbal yang sangat bermanfaat memulihkan kesehatan dan mencegah berbagai penyakit, seperti Asam urat, reumatik, Kaki Kesemutan, persendian nyeri, kencing batu, darah tinggi, dls Diproduksi dengan higienes tanpa bahan pengawet dan pewarna. Pemesanan bisa lewat majalah Cradda atau distributor yang ada. Silakan buktikan khaisatnya!

0